Senin, 17 Agustus 2015
PEKAN BIASA XX – O PEKAN IV
HARI RAYA KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA
IBADAT PAGI
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Amin.
Alleluya.
MADAH
Pada perayaan ini
Kami bersama bernyanyi
Sambil mohon kepadaMu
Ya Bapa yang mahatahu.
Jauhkanlah rasa benci
Dari tanah air kami
Agar sinta menjiwai
Pangkuan ibu pertiwi.
Bimbinglah Indonesia
Dalam keluarga bangsa
Agar menjadi bentara
Hak asasi manusia.
Hendaknya seluruh bangsa
Memuji Allah yang esa
Bapa, Putra dan Roh suci
Yang hidup kekal abadi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku diutus untuk mewartakan pembebasan kepada para
tawanandan untuk menyelamatkan orang yang tertindas.
Mazmur 62 (63), 2-9
Ya Allah, Engkaulah Allahku,*
aku mencari Engkau.
Hatiku haus dan rindu akan Dikau,*
seperti tanah kering dan tandus merindukan
air.
Demikian aku ingin memandang Engkau di tempat
kediamanMu,*
untuk merasakan kekuatan dan kemuliaanMu.
Sebab kasih setiaMu lebih baik dari pada
hidup,*
bibirku memegahkan Dikau
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku,*
menadahkan tangan kepadaMu.
Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat,*
mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
Di tempat tidurku aku memuji Engkau,*
aku merenungkan Dikau sepanjang malam.
Sebab Engkau yang menolong aku,*
di bawah naungan sayapMu aku bersorak.
Jiwaku melekat padaMu,*
tangan kananMu menopang aku.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Aku diutus untuk mewartakan pembebasan kepada
para tawanandan untuk menyelamatkan orang yang tertindas.
Antifon
Tiada wadas seperti Allah kami. Busur para
perkasa diremukkanNya, tetapi para lemah diberiNya kekuatan.
Dan 3,57-88.56
Pujilah Tuhan, segala karya Tuhan,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan seluruh isi surga,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, segala air di atas langit,*
angkasa raya Tuhan, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, matahari dan bulan,*
segala bintang di langit, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, hujan dan embun,*
angin dan taufan, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, api dan panas-terik,*
hawa sejuk dan dingin, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, kabut dan gerimis,*
halilintar dan awan, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, siang dan malam,*
terang dan gelap, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, seluruh bumi,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, gunung dan bukit,*
segala yang tumbuh di bumi, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, segala mata air,*
lautan dan sungai, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, segala yang hidup di dalam
air,*
unggas di udara, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, binatang buas dan jinak,*
semua manusia, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, umat Israel,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, para Imam,*
semua pelayanNya, luhurkanlah Dia.
Pujilah Tuhan, orang yang takwa,*
semua yang suci dan rendah hati, luhurkanlah
Dia.
Pujilah Tuhan, Ananya, Azarya dan Misael,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Marilah kita memuji Bapa, Putera dan Roh
kudus,*
memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.
(Kidung ini tidak ditutup dengan ‘Kemuliaan’).
Antifon
Tiada wadas seperti Allah kami. Busur para
perkasa diremukkanNya, tetapi para lemah diberiNya kekuatan.
Antifon
Sungguh, negeri itu menghasilkan susu dan
madu.
Mazmur 149
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru,*
pujilah Dia dalam himpunan umatNya.
Hendaknya Israel bergembira atas Penciptanya,*
dan warga Sion bersuka-cita atas Rajanya.
Hendaknya mereka memuji namaNya dengan
tari-tarian,*
bermazmur bagiNya dengan rebana dan kecapi.
Sebab Tuhan berkenan kepada umatNya,*
memahkotai yang hina-dina dengan keselamatan.
Hendaknya orang takwa bersukaria atas
kejayaannya,*
bersorak-sorai dengan gembira.
Hendaknya mereka memuji Tuhan dengan suara
lantang,*
sambil memegang pedang yang tajam.
Begitu hendaklah mereka membalas kejahatan
para bangsa,*
dan menjatuhkan hukuman kepada mereka;
Membelenggu para rajanya,*
dan mengikat pemukanya dengan rantai besi.
Dengan demikian terlaksana keputusan Allah,*
tugas terhormat bagi umatNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Sungguh, negeri itu menghasilkan susu dan
madu.
BACAAN SINGKAT
(Gal 5,13-15.26;6, 10)
Saudara-saudara, kamu telah dipanggil kepada
kemerdekaan. Tetapi janganlah kamu pergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk hidup seturut hawa nafsumu, melainkan abdi-mengabdilah dalam
cinta kasih. Sebab seluruh hukum terpenuhi dalam perintah ini: “Kasihilah
sesamamu seperti dirimu sendiri!” Hendaknya hidup kita dipimpin oleh Roh, dan
janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling
mendengki, tetapi marilah kita berbuat baik kepada semua orang.
LAGU SINGKAT
P: Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,* Berkatilah
pusakaMu.
U: Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,* Berkatilah
pusakaMu.
P: Gembalakanlah dan dukunglah mereka
selama-lamanya.
U: Berkatilah pusakaMu.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
U: Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,* Berkatilah
pusakaMu.
Antifon Kidung
Segala kuasa berasal dari Allah. Maka
hendaklah tiap-tiap orang tunduk kepada atasannya, dan barang siapa menentang
kuasa itu, ia menentang Allah.
KIDUNG ZAKARIA
(Luk 1,68-79)
Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.
Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat
yang gagah perkasa,*
putera Daud, hambaNya.
Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*
dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.
Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh
kita,*
dan dari tangan semua lawan yang membenci
kita.
Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur
kita,*
dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.
Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa
kita,*
akan membebaskan kita dari tangan musuh.
Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa
takut,*
dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya
seumur hidup.
Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah
yang mahatinggi,*
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk
menyiapkan jalanNya.
Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan
dalam umatNya,*
berkat pengampunan dosa mereka.
Sebab Allah kita penuh rahmat dan
belaskasihan,*
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.
Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam
kegelapan maut,*
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh
Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
Antifon Kidung
Segala kuasa berasal dari Allah. Maka
hendaklah tiap-tiap orang tunduk kepada atasannya, dan barang siapa menentang
kuasa itu, ia menentang Allah.
DOA PERMOHONAN
Marilah kita meluhurkan Allah yang memberikan
fajar harapan baru kepada kita pada hari raya kemerdekaan Indonesia ini.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan dan berkata:
U: Terangilah umatMu, ya Tuhan.
P: Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau telah
memanggil setiap orang kepada kemerdekaan sejati dalam Kristus,* semoga kami
mengisi kemerdekaan bangsa kami dengan keadilan dan cinta kasih.
U: Terangilah umatMu, ya Tuhan.
P: Tuhan, pemersatu umat manusia, Engkau telah
menghimpun kami dalam umatMu dan membebaskan kami dari kuasa kegelapan,* semoga
kami memupuk kesatuan dan kerukunan dalam keluarga kami dan dalam seluruh
bangsa kami.
U: Terangilah umatMu, ya Tuhan.
P: Tuhan, pemberi hikmat dan kebijaksanaan,
Engkau menerangi hati manusia dengan kebenaranMu, dan membebaskan kami dari
jerat dosa dan kejahatan,* semoga kami mendukung usaha para wakil rakyat kami
untuk menciptakan suatu masyarakat yang sungguh adil dan makmur.
U: Terangilah umatMu, ya Tuhan.
P: Tuhan, pencipta damai dan kesejahteraan,
Engkau telah menerbitkan fajar harapan baru bagi umatMu dalam membebaskan
mereka dari perbudakan dan penindasan,* semoga kami tetap memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan bagi setiap orang, juga kalau fajar harapan yang
segar menjadi siang kenyataan yang panas terik.
U: Terangilah umatMu, ya Tuhan.
BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di
dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah
kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam
percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
DOA PENUTUP
Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau memanggil
setiap orang kepada kemerdekaan dalam Kristus PuteraMu. Maka pada hari raya
kemerdekaan Indonesia kami mohon kepadaMu: lindungilah tanah air kami agar
tetap bebas merdeka dan aman sentosa. Anugerahkanlah kepada bangsa Indonesia
kemerdekaan sejati, agar di seluruh wilayahnya berkuasa keadilan dan damai,
peri kemanusiaan, kerukunan dan cinta kasih. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
PENUTUP
P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi
kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.