Konsekrasi 12 September
2015 – Hari 8
Hari
ke - 8
12
Hari Persiapan - Hari Kedelapan
Mengikuti
Jejak Kristus (Thomas a’Kempis)
Buku
I, Pasal 13
Hal
Menolak Godaan
Selama
kita hidup di dunia ini, tak mungkin kita luput atau bebas dari penderitaan dan
godaan. Oleh sebab itu tertulislah dalam kitab Ayub: Pencobaan adalah hidup
manusia di atas dunia. Oleh karena itu setiap orang wajib waspada terhadap
godaan-godaan dan berjaga-jaga serta berdoa, agar supaya setan yang tidak
pernah tidur melainkan berkeliling serta mencari siapa yang dapat ditelannya (I
Petrus 5, 8) tidak mendapat kesempatan untuk memperdayakannya. Tak ada
seorangpun yang sempurna dan suci, sehingga dia tidak pernah digoda. Tak
mungkin kita terlepas sama sekali dari pada godaan. Tetapi godaan-godaan itu
biarpun sukar dan berat, seringkali sangatlah berguna bagi manusia sebab karena
semua itu manusia menjadi rendah hati, bersih, lagi pula menerima pelajaran.
Semua orang kudus telah mengalami banyak pencobaan serta godaan dan oleh karena
itu mereka memperoleh perkembangan rohani. Mereka yang tidak kuat mengadakan
perlawanan terhadap godaan telah terbuang dan hanyut. Tak ada satupun ordo
(konggregasi) yang begitu suci, atau tempat yang begitu terpencil dan sunyi,
sehingga di situ orang bebas dari godaan dan kesusahan hidup. Selama manusia
hidup di dunia ini, selama itu tiada pernah dia bebas dari godaan. Sebab godaan
itu bersumber di dalam diri kita sendiri karena manusia dilahirkan di dalam
keinginan daging. Baru saja godaan yang satu berlalu, maka sudah muncullah
pencobaan yang lain, dan begitu terus-menerus ada-ada saja yang kita alami,
karena hak menikmati keadaan bahagia yang mula kita miliki sudah lenyap. Banyak
orang yang berusaha menghindari pencobaan-pencobaan itu, tetapi akibatnya dia
justru malah jatuh lebih dalam tertimpa godaan-godaan tersebut. Dengan jalan
menghindar saja, kita tak akan menang. Tetapi dengan sabar dan rendah hati yang
sesungguhnya kita akan menguasai semua musuh kita.
Barangsiapa
hanya lahirnya saja menyingkirkan kejahatan, tetapi tidak memberantasnya sampai
ke akar-akarnya, maka dia hanya sedikit mencapai kemajuan, malahan godaan akan
lebih cepat menyerangnya kembali dan dia akan merasa lebih menderita. Dengan
perlahan-lahan, dengan penuh kesabaran dan ketenangan hati, serta dengan
pertolongan Allah, kita akan lebih mudah dapat mengalahkan musuh-musuh kita,
daripada dengan kekerasan dan kebengisan terhadap diri kita sendiri. Hendaklah
kita seringkali minta nasihat, bila kita sedang diserang godaan-godaan dan
janganlah kita bertindak keras terhadap mereka yang sedang mengalami pencobaan,
tetapi hiburlah mereka itu seperti kita sendiri ingin diperlakukan oleh orang
lain. Pangkal segala kejahatan pada godaan itu terletak pada ketidak tentraman
batin kita dan pada kurang kepercayaan kita akan Tuhan. Sebab ibarat sebuah
kapal yang tak berkemudi terombang-ambing oleh gelombang kesana-kemari,
demikian pulalah orang yang lemah dan kurang tenang, serta tidak sanggup
meneruskan maksudnya, terjerat dalam pelbagai godaan.
Doa-doa
12 hari Persiapan:
1. Datanglah Ya Roh Pencipta (Veni Creator
Spiritus)
2. Salam Bintang Laut (Ave Maris Stella)
3. Kidung Maria (Magnificat)
4. Kemuliaan
Datanglah
Ya Roh Pencipta (Veni Creator Spiritus)
Datanglah
ya Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah
dengan rahmatMu hati kami ciptaanMu
GelarMu
adalah penghibur Rahmat Allah yang MahaLuhur,
Sumber
hidup, api kasih, dan pengurapan Ilahi
Engkaulah
Sumber Sapta Karunia jemari tangan Sang Ilahi
Engkaulah
janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan bahasa
Terangilah
Akal budi curahkan cinta di setiap hati segala kelemahan kami,
semoga
Kaulindungi dan Kaukuatkan
Jauhkanlah
semua musuh segera anugerahkanlah kedamaian jiwa;
dengan
Engkau sebagai penuntun kami kejahatan takkan mempengaruhi.
Perkenalkanlah
kami pada Bapa ajarilah kami agar mengakui Allah Putera,
serta
Engkau, Roh dari keduaNya yang kami imani dan kami puji selamanya.
Segala
kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Allah Putera yang telah bangkit dari mati,
serta
bagiMu Roh Kudus pula, sepanjang segala abad. Amin
Salam
Bintang Laut (Ave Maris Stella)
Salam
bintang laut, Sungguh Bunda Allah,
Perawan
selalu, Pintu surga bahagia.
Dikau
t’rima “salam” yang Gabriel bawa,
Beri
hidup tentram, ubah nama Hawa.
Tolonglah
yang papa, bimbinglah yang buta,
Hiburlah
yang duka, sembuhkan yang luka.
Tunjukkanlah
ibu, antarlah doaku,
Kepada
Putramu,Yang lahir bagiku.
Prawan
tanpa tara, Elok antar dara,
Lepas
dari dosa, Buatku sempurna.
Beri
hidup murni, Mohon jalan aman,
Lihat
Yesus nanti, Agar selalu riang.
Terpujilah
Bapa, Hormat bagi Putra, Roh Kudus dipuja, Esa selamanya. Amin.
Kidung
Maria (Magnificat)
Jiwaku
memuliakan Tuhan,
dan
hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab
Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya,
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena
Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya
adalah kudus.
Dan
rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.Ia memperlihatkan
kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang
congkak hatinya;
Ia
menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang
yang rendah;
Ia
melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang
kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia
menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti
yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad, amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.