Konsekrasi 15 September
2015 – Hari 9
Hari
ke - 9
12
Hari Persiapan - Hari Kesembilan
Mengikuti
Jejak Kristus (Thomas a’Kempis)
Buku
I, Pasal 13
Api
menguji besi dan godaan menguji orang yang saleh. Kita tidak mengetahui
kekuatan kita, tetapi pencobaan menunjukkan sampai dimanakah kesanggupan kita.
Oleh karena itu kita harus waspada, lebih-lebih pada permulaan godaan. Sebab
demikian musuh akan lebih mudah dikalahkan, bila ia sama sekali tidak kita
perbolehkan memasuki pintu gerbang jiwa kita, tetapi segera kita usir ketika
dia mengetuk pintu. Seorang pujangga pernah menulis sebagai berikut: “Dari awal
adakanlah perlawanan yang pesat, sebab datangnya obat akan terlambat bila
karena terlalu lengah penyakit telah menjadi payah”. Mula-mula di dalam hati
kita memang hanya timbul sebuah pikiran biasa saja, kemudian dengan giat
muncullah angan-angan kita, selanjutnya rasa lezat, lalu keinginan jahat, dan
pada akhirnya persetujuan kita. Demikianlah lambat-laun musuh yang jahat itu
akan menguasai jiwa kita seluruhnya, jika pada permulaan dia tidak segera kita
lawan. Dan makin lama orang melalaikan perlawanan, semakin lemahlah keadaan
batinnya, sebaliknya semakin kuatlah kedudukan si musuh. Sementara orang
menderita godaan paling hebat pada waktu permulaan bertobatnya kepada Tuhan,
sedangkan orang lain pada akhir hidupnya. Orang lain lagi selama hidupnya
seakan-akan selalu mengalami penderitaan digoda dan dicoba. Tetapi ada juga
orang yang hanya mengalami pencobaan yang ringan. Itu semua sesuai dengan kebijaksanaan
dan keadilan Tuhan. Sebab Tuhanlah yang menimbang-nimbang kekuatan dan jasa
masing-masing orang dan mengatur semuanya, untuk kebahagiaan orang-orang yang
dipilihNya.
Karena
itu tak usahlah kita putus asa, bila kita mendapat pencobaan; tetapi hendaklah
kita lebih giat berdoa ke hadirat Tuhan, agar Tuhan sudi membantu kita dalam
segala cobaan. Sebab menurut kata-kata Santo Paulus: “Dengan adanya godaan Ia
juga akan memberi jalan untuk keluar (1 Kor 10.13), hingga kita tetap dapat
berdiri. Hendaklah kita merendahkan diri kita di bawah pimpinan Tuhan, bila
kita menderita godaan dan pencobaan; sebab Tuhan akan menolong mereka yang
rendah hati dan memuliakanNya. Dalam godaan dan cobaan orang diuji sampai
dimana ia telah mencapai kemajuan, karena itu ia mendapat lebih banyak anugerah
dan tampak lebih terang kebajikannya. Bukanlah hal yang luar biasa, bila
seorang tinggal saleh dan bernyala-nyala kerajinannya selama ia tidak mengalami
kesukaran-kesukaran, tetapi apabila di dalam waktu pencobaan ia tetap tinggal
sabar, maka sungguh ada harapan baginya, bahwa ia akan mengalami pertumbuhan
rohani yang subur. Sementara orang terhindar dari godaan-godaan yang besar,
tetapi seringkali mereka itu mengalami kekalahan dalam perkara yang kecil-kecil
dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini maksudnya agar dalam menghadapi hal-hal
yang kecil itu mereka tetap rendah hati dan dalam mengalami soal yang
besar-besar mereka sekali-sekali tidak akan percaya kepada kekuatan diri
sendiri, sebab dalam yang kecil-kecil saja telah terbukti bahwa mereka
mengalami kekalahan.
Doa-doa
12 hari Persiapan:
1. Datanglah Ya Roh Pencipta (Veni Creator
Spiritus)
2. Salam Bintang Laut (Ave Maris Stella)
3. Kidung Maria (Magnificat)
4. Kemuliaan
Datanglah
Ya Roh Pencipta (Veni Creator Spiritus)
Datanglah
ya Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah
dengan rahmatMu hati kami ciptaanMu
GelarMu
adalah penghibur Rahmat Allah yang MahaLuhur,
Sumber
hidup, api kasih, dan pengurapan Ilahi
Engkaulah
Sumber Sapta Karunia jemari tangan Sang Ilahi
Engkaulah
janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan bahasa
Terangilah
Akal budi curahkan cinta di setiap hati segala kelemahan kami,
semoga
Kaulindungi dan Kaukuatkan
Jauhkanlah
semua musuh segera anugerahkanlah kedamaian jiwa;
dengan
Engkau sebagai penuntun kami kejahatan takkan mempengaruhi.
Perkenalkanlah
kami pada Bapa ajarilah kami agar mengakui Allah Putera,
serta
Engkau, Roh dari keduaNya yang kami imani dan kami puji selamanya.
Segala
kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Allah Putera yang telah bangkit dari mati,
serta
bagiMu Roh Kudus pula, sepanjang segala abad. Amin
Salam
Bintang Laut (Ave Maris Stella)
Salam
bintang laut, Sungguh Bunda Allah,
Perawan
selalu, Pintu surga bahagia.
Dikau
t’rima “salam” yang Gabriel bawa,
Beri
hidup tentram, ubah nama Hawa.
Tolonglah
yang papa, bimbinglah yang buta,
Hiburlah
yang duka, sembuhkan yang luka.
Tunjukkanlah
ibu, antarlah doaku,
Kepada
Putramu,Yang lahir bagiku.
Prawan
tanpa tara, Elok antar dara,
Lepas
dari dosa, Buatku sempurna.
Beri
hidup murni, Mohon jalan aman,
Lihat
Yesus nanti, Agar selalu riang.
Terpujilah
Bapa, Hormat bagi Putra, Roh Kudus dipuja, Esa selamanya. Amin.
Kidung
Maria (Magnificat)
Jiwaku
memuliakan Tuhan,
dan
hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab
Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya,
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena
Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya
adalah kudus.
Dan
rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.Ia memperlihatkan
kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang
congkak hatinya;
Ia
menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang
yang rendah;
Ia
melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang
kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia
menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti
yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad, amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.