Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Jumat, 14 Agustus 2015



Jumat, 14 Agustus 2015
PEKAN BIASA XIX – O PEKAN III
Pw SANTO MAKSIMILIANUS MARIA KOLBE, IMAM & MARTIR

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu

Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan

Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali

Dipuji  dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.

Mazmur 2

Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?

Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:

“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”

Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.

Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.

Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.

Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:

“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.

Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,+
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.

Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”

Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!

Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!

Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.

Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.

Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.

Mazmur 10 (11)

Pada Tuhan aku berlindung; mengapa engkau berkata kepadaku: *
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!

Sebab dari tempat yang gelap orang jahat merentangkan busur, +
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.

Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”

Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus; *
Tuhan bertakhta di surga.

PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.

Tuhan menguji orang yang benar dan yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai kelaliman.

Dengan api dan belerang dihujaniNya penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin panas.

Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi keadilan,*
Ia memandang orang benar.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.

Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.

Mazmur 16 (17)
Tuhan, dengarkanlah permohonanku yang jujur,*
perhatikanlah seruanku.

Indahkanlah doaku,*
yang keluar dari hati yang ikhlas.

Semoga Engkau menjatuhkan keputusan bagiku,*
sebab Engkau tahu siapa yang benar.

Bila Engkau menguji hatiku +
dan menelitinya waktu malam,*
bila Engkau mengusut aku Engkau takkan mendapatkan kejahatan.

Mulutku tidak berdusta, tidak seperti orang lain,*
sabda bibirMu selalu kuperhatikan.

Langkahku menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku tidak goyah.-

aku berseru kepadaMu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah,*
condongkanlah telingaMu kepadaku, dengarkanlah kataku.

Tunjukkanlah keagungan kasih setiaMu,*
Engkau penyelamat orang yang berlindung kepadaMu.

Dengan kekuasaanMu Kauselamatkan mereka,*
dari tangan kaum durhaka.

Peliharalah aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan daku di bawah nauangan sayapMu.

Lindungilah aku terhadap orang berdosa yang menguasai aku,*
terhadap musuh yang dengan geram mengepung aku.

Mereka tak kenal belas kasihan,*
mereka bicara dengan angkuh.

Kini mereka mengerumuni aku,*
mengintai hendak menghempaskan daku ke tanah.

Rupanya seperti singa yang siap menerkam,*
seperti singa muda yang mengendap=endap di persembunyian.

Bangkitlah Tuhan, hadapi dan rebahkanlah mereka +
dengan pedangMu luputkan daku dari orang berdosa,*
dengan kuasaMu bebaskan daku dari kematian.

Karena kejujuranku aku memandang wajahMu,*
waktu bangun aku menikmati hadiratMu.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.

BACAAN
2Raj.11:1-21

11:1  Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.
11:2  Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
11:3  Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.
11:4  Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.
11:5  Sesudah itu ia memerintahkan kepada mereka: "Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat di sini, tetapi mengawal di istana raja--
11:6  sepertiga lagi ada di pintu gerbang Sur dan sepertiga pula di pintu gerbang di belakang para bentara penunggu--haruslah mengawal di istana;
11:7  dan kedua regu dari pada kamu, yakni semua orang yang bertugas di sini pada hari Sabat dan mengawal di rumah TUHAN,
11:8  haruslah mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk."
11:9  Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada.
11:10         Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.
11:11         Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
11:12         Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!"
11:13         Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
11:14         Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!"
11:15         Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
11:16         Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.
11:17         Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.
11:18         Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.
11:19         Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta kerajaan.
11:20         Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
11:21         Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja.

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Kadang-kadang kita merasa ditinggalkan Tuhan, kadang-kadang merasa menderita karena perbuatan sesama manusia. Namun, cobaan yang lebih berat ialah merasa bahwa kita sering menjadi beban bagi diri kita sendiri. Meskipun demikian, tidak ada jalan lain, atau penghiburan yang mampu meringankan beban kita itu, selain selama Tuhan masih berkenan, kita harus tahan menderita. Karena Tuhan menghendaki supaya kita belajar menderita tanpa penghiburan agar kita menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada-Nya dan agar oleh penderitaan itu kita menjadi lebih rendah hati. Tidak ada orang yang dapat merasakan sungguh-sungguh kesengsaraan Kristus, selain dia yang pernah mengalami penderitaan yang serupa. Jadi, dimana-mana, salib sudah tersedia dan siap menanti kedatangan kita.

Ke mana pun kita pergi, tidak mungkin kita dapat menghindari salib. Sebab, ke mana pun kita pergi, kita selalu membawa diri kita sendiri dan kita selalu akan menjumpai diri kita sendiri. Cobalah kita menengadah ke atas, menunduk ke bawah, melihat ke luar ataupun ke dalam, kita akan tetap berjumpa dengan salib. Dan pentinglah kiranya bahwa dimana-mana kita mesti tetap sabar bila kita ingin menikmati ketenteraman batin dan memperoleh mahkota abadi.

=====

DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, berkat kurniaMu, santo Maksimilianus Maria Kolbe mampu berjuang untuk kebenaran, bahkan sampai mengalami kematian. Semoga karena teladan dan doanya kami bertahan menghadapi segala tantangan demi cinta kasih akan Dikau. Kiranya kami sekuat tenaga bergegas kepadaMu, satu-satunya sumber cinta kasih. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id

Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com

Cetakan XIX: 2011

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.