Jumat, 14 Agustus 2015
PEKAN BIASA XIX – O PEKAN III
Pw SANTO MAKSIMILIANUS MARIA KOLBE, IMAM &
MARTIR
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu
Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan
Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali
Dipuji
dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang demi namaKu;
tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja
yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira
mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,+
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat
besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu
binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang demi namaKu;
tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.
Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak seimbang dengan
kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.
Mazmur 10 (11)
Pada Tuhan aku berlindung; mengapa engkau berkata
kepadaku: *
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!
Sebab dari tempat yang gelap orang jahat
merentangkan busur, +
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.
Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”
Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus; *
Tuhan bertakhta di surga.
PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.
Tuhan menguji orang yang benar dan yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai kelaliman.
Dengan api dan belerang dihujaniNya penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin panas.
Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi keadilan,*
Ia memandang orang benar.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak seimbang dengan
kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.
Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti menguji emas
dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.
Mazmur 16 (17)
Tuhan, dengarkanlah permohonanku yang jujur,*
perhatikanlah seruanku.
Indahkanlah doaku,*
yang keluar dari hati yang ikhlas.
Semoga Engkau menjatuhkan keputusan bagiku,*
sebab Engkau tahu siapa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku +
dan menelitinya waktu malam,*
bila Engkau mengusut aku Engkau takkan mendapatkan
kejahatan.
Mulutku tidak berdusta, tidak seperti orang lain,*
sabda bibirMu selalu kuperhatikan.
Langkahku menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku tidak goyah.-
aku berseru kepadaMu, sebab Engkau mendengarkan
daku, ya Allah,*
condongkanlah telingaMu kepadaku, dengarkanlah
kataku.
Tunjukkanlah keagungan kasih setiaMu,*
Engkau penyelamat orang yang berlindung kepadaMu.
Dengan kekuasaanMu Kauselamatkan mereka,*
dari tangan kaum durhaka.
Peliharalah aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan daku di bawah nauangan sayapMu.
Lindungilah aku terhadap orang berdosa yang
menguasai aku,*
terhadap musuh yang dengan geram mengepung aku.
Mereka tak kenal belas kasihan,*
mereka bicara dengan angkuh.
Kini mereka mengerumuni aku,*
mengintai hendak menghempaskan daku ke tanah.
Rupanya seperti singa yang siap menerkam,*
seperti singa muda yang mengendap=endap di persembunyian.
Bangkitlah Tuhan, hadapi dan rebahkanlah mereka +
dengan pedangMu luputkan daku dari orang berdosa,*
dengan kuasaMu bebaskan daku dari kematian.
Karena kejujuranku aku memandang wajahMu,*
waktu bangun aku menikmati hadiratMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti menguji emas
dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.
BACAAN
2Raj.11:1-21
11:1 Ketika
Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia
membinasakan semua keturunan raja.
11:2 Tetapi
Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin
Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu,
memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan
menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
11:3 Maka
tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi
di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.
11:4 Dalam
tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang
Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya
di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka
bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada
mereka.
11:5 Sesudah
itu ia memerintahkan kepada mereka: "Inilah yang harus kamu lakukan:
sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat di sini,
tetapi mengawal di istana raja--
11:6 sepertiga
lagi ada di pintu gerbang Sur dan sepertiga pula di pintu gerbang di belakang
para bentara penunggu--haruslah mengawal di istana;
11:7 dan
kedua regu dari pada kamu, yakni semua orang yang bertugas di sini pada hari
Sabat dan mengawal di rumah TUHAN,
11:8 haruslah
mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di
tangannya, dan siapa yang mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah
kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk."
11:9 Para
kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam
Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari
Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu
datanglah mereka kepada imam Yoyada.
11:10 Imam
memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan
perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.
11:11 Kemudian
para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil
tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan
mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
11:12 Sesudah
itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan
memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta
mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah
raja!"
11:13 Ketika
Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia
mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
11:14 Lalu
dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin
dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri
bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil
berseru: "Khianat, khianat!"
11:15 Tetapi
imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang
mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari
barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab
tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah
TUHAN!"
11:16 Lalu
mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan
melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.
11:17 Kemudian
Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka
menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.
11:18 Sesudah
itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka
memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan,
imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat
penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.
11:19 Sesudah
itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari dan para bentara
penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah
TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian
duduklah raja di atas takhta kerajaan.
11:20 Bersukarialah
seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan
pedang di istana raja.
11:21 Yoas
berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Kadang-kadang kita merasa
ditinggalkan Tuhan, kadang-kadang merasa menderita karena perbuatan sesama
manusia. Namun, cobaan yang lebih berat ialah merasa bahwa kita sering menjadi
beban bagi diri kita sendiri. Meskipun demikian, tidak ada jalan lain, atau
penghiburan yang mampu meringankan beban kita itu, selain selama Tuhan masih
berkenan, kita harus tahan menderita. Karena Tuhan menghendaki supaya kita
belajar menderita tanpa penghiburan agar kita menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepada-Nya dan agar oleh penderitaan itu kita menjadi lebih rendah hati. Tidak
ada orang yang dapat merasakan sungguh-sungguh kesengsaraan Kristus, selain dia
yang pernah mengalami penderitaan yang serupa. Jadi, dimana-mana, salib sudah
tersedia dan siap menanti kedatangan kita.
Ke mana pun kita pergi,
tidak mungkin kita dapat menghindari salib. Sebab, ke mana pun kita pergi, kita
selalu membawa diri kita sendiri dan kita selalu akan menjumpai diri kita sendiri.
Cobalah kita menengadah ke atas, menunduk ke bawah, melihat ke luar ataupun ke
dalam, kita akan tetap berjumpa dengan salib. Dan pentinglah kiranya bahwa
dimana-mana kita mesti tetap sabar bila kita ingin menikmati ketenteraman batin
dan memperoleh mahkota abadi.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, berkat kurniaMu, santo
Maksimilianus Maria Kolbe mampu berjuang untuk kebenaran, bahkan sampai
mengalami kematian. Semoga karena teladan dan doanya kami bertahan menghadapi
segala tantangan demi cinta kasih akan Dikau. Kiranya kami sekuat tenaga
bergegas kepadaMu, satu-satunya sumber cinta kasih. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala
masa. Amin.
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.