Sabtu, 6 April 2019
PEKAN IV PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)
Ibadat Sore: Pekan V Prapaskah – O Pekan I
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhan membebaskan mereka dari lawan
Mazmur 77 (78), 40-72
Semuanya itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita (1
Kor 10,6)
Berkali-kali bangsa Israel memberontak melawan Allah di
padang pasir *
dan menyakitkan hatiNya di padang belantara.
Berkali-kali mereka mencobai Tuhan *
dan menantang Allah Israel yang mahakudus.
Mereka tidak ingat akan kekuasaanNya,*
akan hari Allah membebaskan mereka dari lawan;
yaitu ketika Ia mengerjakan karya agung di tanah Mesir *
dan mukjizat di padang Zoan;
ketika Ia mengubah sungai dan bengawan mereka menjadi
darah,*
sehingga airnya tak dapat diminum.
Waktu itu Ia mendatangkan lalat pikat yang mengisap darah
mereka *
dan katak yang menghabiskan tenaga mereka.
Ia menyerahkan hasil panen mereka kepada belalang *
dan hasil jerih payah mereka kepada hama.
Ia merusak pohon anggur mereka dengan hujan es *
dan pohon ara mereka dengan embun beku.
Ia membiarkan ternak mereka diserang penyakit sampar *
dan kawanan mereka ditimpa demam.
Ia menyemburkan melawan mereka murkaNya yang
menyala-nyala,*
keberangan dan amarahNya yang berkobar-kobar.
Ia mengutus malaikat yang mendatangkan bencana *
untuk menyiapkan jalan bagiNya.
Ia tidak meluputkan mereka dari maut,*
tetapi menyerahkan nyawa mereka kepada wabah.
Ia membunuh semua anak sulung Mesir,*
kesuma bangsa di perkemahan Kham.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan membebaskan mereka dari lawan
Antifon
Tuhan menghantarkan mereka ke gunungNya yang suci
Lalu Allah menyuruh umatNya berangkat seperti domba, *
membimbing mereka seperti kawanan melintasi padang gurun.
Ia menuntun mereka dengan aman, mereka tidak takut,*
sedangkan musuh mereka ditelan laut.
Ia menghantarkan mereka ke gunungNya yang suci,*
ke gunung yang direbut dengan kekuasaanNya.
Ia mengusir bangsa-bangsa lain di hadapan mereka,†
membuang undi untuk membagi-bagikan tanah pusaka mereka *
dan menempatkan suku-suku Israel di perkemahan mereka.
Namun mereka menantang dan mencobai Tuhan,*
mereka tidak mengindahkan perintah Allah yang mahatinggi.
Mereka murtad dan berkhianat tak ubahnya dengan leluhur
mereka,*
rewel dan menjengkelkan seperti busur kendur.
Mereka memanaskan hati Allah dengan ibadat tahayul *
dan membangkitkan cemburuNya dengan berhala mereka.
Mendengar itu Allah menjadi marah,*
Ia menolak Israel tanpa ampun.
Ia meninggalkan kediamanNya di kota Silo,*
Ia meninggalkan kemahNya di antara manusia.
Ia menyerahkan bentengNya kepada musuh *
dan tabutNya yang mulia kepada tangan lawan.
Ia membiarkan umatNya dimakan pedang *
dan melampiaskan amarahNya terhadap milik pusakaNya.
Para pemuda mereka dimangsa api,*
dan para pemudi mereka tidak dipestakan sebagai mempelai.
Imam-imam mereka tewas oleh pedang,*
tanpa diratapi oleh janda-janda mereka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Tuhan menghantarkan mereka ke gunungNya yang suci
Antifon
Tuhan memilih suku Yehuda, Ia memilih Daud hambaNya untuk
menggembalakan Israel, milik pusakaNya
Maka bangkitlah Tuhan seperti orang bangun dari tidur,*
seperti pahlawan yang siuman dari mabuknya.
Ia menyepak pantat para lawanNya,*
mempermalukan mereka untuk selama-lamanya.
Ia menolak suku
Yusuf *
dan tidak memilih suku Efraim.
Tetapi Ia memilih suku Yehuda *
dan gunung Sion yang dikasihiNya.
Ia membangun rumahNya indah laksana surga *
dan kuat bagaikan bumi yang didirikanNya dari sediakala.
Ia memilih Daud, hambaNya,*
mengambilnya dari tengah kawanan domba.
Ia memanggilnya dari antara kambing domba †
untuk menggembalakan Yakub, umatNya,*
dan Israel, milik pusakaNya.
Dan Daud menggembalakan mereka dengan hati yang tulus *
dan membimbing mereka dengan bijaksana.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Tuhan memilih suku Yehuda, Ia memilih Daud hambaNya untuk
menggembalakan Israel, milik pusakaNya
BACAAN
Ibr. 10:11-25
Ibr 10:11 Selanjutnya
setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang
mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan
dosa.
Ibr 10:12 Tetapi
Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk
selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Ibr 10:13 dan
sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan
tumpuan kaki-Nya.
Ibr 10:14 Sebab
oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang
Ia kuduskan.
Ibr 10:15 Dan
tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,
Ibr 10:16 sebab
setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka
sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di
dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
Ibr 10:17 dan Aku
tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Ibr 10:18 Jadi
apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan
korban karena dosa.
Ibr 10:19 Jadi, saudara-saudara,
oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat
kudus,
Ibr 10:20 karena
Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
Ibr 10:21 dan
kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Ibr 10:22 Karena
itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang
jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Ibr 10:23 Marilah
kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia.
Ibr 10:24 Dan
marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan
dalam pekerjaan baik.
Ibr 10:25 Janganlah
kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan
oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Hari ini
Bacaan Jam Sengsara 01.00 – 02.00 : + 17 menit
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH
BATU, YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON
Besok
Bacaan Jam Sengsara 02.00 – 03.00 : + 11 menit
YESUS DIBAWA KE HADAPAN HANAS
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal LIII – RAHMAT ALLAH ITU TIDAK BERDAMPINGAN DENGAN
SEMANGAT DUNIAWI
3. Jika engkau ingin mencapai puncak ini, haruslah engkau
mulai dengan semangat jantan dan menghantamkan kapak pada akar umbinya, untuk
membinasakan dan menghancurkan segala yang berbau cinta diri dan kepentingan
jasmani yang tersembunyi dan tidak teratur. Pada satu cacat inilah, yaitu bahwa
manusia itu cinta pada diri sendiri secara tidak teratur, tergantung hampir
segala-galanya yang harus dibasmi dari akar umbinya. Bila kejahatan ini sudah
satu kali dikalahkan dan ditundukkan, segera akan tiba masa tenteram dan
tenang. Akan tetapi, oleh karena hanya sedikit saja jumlah orang yang dengan
sempurna mematikan dirinya sendiri dan dengan sempurna pula melepaskan diri
sendiri, mereka tetap tinggal kacau dalam hati mereka dan tidak mampu
mengangkat roh mereka di atas pribadi mereka sendiri. Namun, barang siapa ingin
bergaul dengan Aku dalam keadaan yang bebas, harus mematikan segala keinginan
yang keliru dan tidak teratur, dan janganlah melekat penuh hawa nafsu, pun pula
dengan cinta kasih yang istimewa kepada seorang mahkluk pun.
DOA PENUTUP
Tuhan yang mahamurah, bimbinglah kiranya hati kami, sebab
kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tidak dapat hidup dengan baik. Demikianlah
permohonan kami demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian
mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.