Sabtu, 6 April 2019
PEKAN IV
PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI BIASA PEKAN
IV PRAPASKAH (U)
Ibadat Sore:
Pekan V Prapaskah – O Pekan I
Bacaan Alternatif & Devosi: 01.00 – 02.00
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON
(+ 17
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON
Kebaikan-ku yang terkasih, pikiran lemahku mengikuti Engkau antara
berjaga dan tidur. Bagaimana aku membiarkan diriku tertidur saat aku melihat
semua orang meninggalkan Engkau dan berlari daripada-Mu? Para rasul sendiri,
Petrus yang bersemangat, yang belum lama tadi berkata bahwa ia ingin memberikan
hidupnya bagi-Mu; para rasul terkasih yang dengan cinta yang besar Engkau
ijinkan untuk beristirahat di Hati-Mu – ah, mereka semua meninggalkan-Mu, dan
meninggalkan-Mu di tangan musuh-musuh-Mu yang kejam!
Yesus-ku, Engkau sendirian! Mata-mu yang murni melihat sekitar-Mu
mencari apakah ada paling tidak dari mereka yang Kaukasihi yang mengikuti
Engkau untuk membuktikan pada-Mu cintanya dan membela Engkau. Dan Engkau tidak
mendapatkan siapapun – tak seorangpun setia pada-Mu, Hati-Mu menangkapnya, dan
Kau meledak dalam tangisan. Engkau lebih merasakan sakit karena ditinggalkan
oleh orang-orang-Mu yang setia, daripada apa yang dilakukan para musuh-Mu
terhadap Engkau.
Yesus-ku, janganlah menangis, atau jika tidak, biarlah aku
menangis bersama Engkau. Tetapi Yesus-ku yang lembut tampak berkata kepadaku:
“Ah, anak-Ku, marilah menangis bersama bagi banyak jiwa yang dikonsekrasikan
bagi-Ku, yang karena cobaan-cobaan kecil ataupun kejadian-kejadian di dalam
kehidupan, tidak lagi menemani Aku atau meninggalkan Aku sendirian; lalu banyak
lagi yang lainnya yang merasa malu dan takut yang karena kurang berani dan
kurang percaya, meninggalkan Aku. Marilah menangis bagi begitu banyak imam yang
tidak melihat manfaat-manfaat di dalam hal-hal yang kudus dan di dalam
pelayanan sakramen-sakramen, tidak menemani Aku. Bagi yang lainnya yang
berkotbah, merayakan dan mendengarkan Pengakuan Dosa karena cinta pada
kepentingan-kepentingan mereka sendiri dan bagi kemuliaan diri sendiri,
sehingga pada saat itu tampaknya mereka berada dekat-Ku tapi Aku nyatanya tetap
Aku ditinggal sendirian. O anak-Ku, betapa sulitnya ditinggalkan sendirian ini
bagi-Ku! Tidak hanya mata-Ku menangis, tetapi Hati-Ku terluka! O Aku berdoa
agar engkau melakukan pemulihan untuk kesakitan-Ku yang pahit ini dengan
berjanji tidak akan pernah meninggalkan Aku sendirian.”
Ya, O Yesus-ku, dengan kekuatan Kehendak Ilahi-Mu dan bantuan
rahmat-Mu, aku berjanji tidak akan meninggalkan-Mu sendirian. Namun ketika
Engkau menangis saat ditinggalkan oleh orang-orang terkasih, O Yesus,
musuh-musuh-Mu tidak memberikan rasa kasihan akan kekejaman mereka. Ketika
Engkau tertunduk dan terikat, Yesus-ku yang baik, hingga Engkau bahkan tak dapat
melangkah, mereka menginjak-Mu dan menyeret-Mu pada jalan penuh batu dan duri.
Sehingga tidak ada gerakan yang mereka lakukan yang tidak membuat-Mu menyandung
batu dan tertusuk duri. O Yesus-ku, saat mereka menyeret-Mu, aku melihat bahwa
Engkau meninggalkan jejak dengan Darah-Mu yang Berharga dan dengan rambut
keemasan yang mereka jambak dari kepala-Mu. Hidup-Ku dan segalanya bagi-Ku,
ijinkanlah aku untuk mengumpulkan langkah-langkah-Mu dan mengikat semuanya pada
semua langkah yang diambil oleh para mahkluk untuk melakukan pelanggaran
terhadap Engkau, bahkan pada malam hari. Sungguh, sebagian orang menggunakan
malam untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau bahkan lebih banyak daripada
siang hari – sebagian dengan pertemuan-pertemuan, sebagian dengan hiburan-hiburan
ataupun tontonan-tontonan, dan masih yang lainnya dengan pencurian-pencurian
sakrilegis. Yesus-ku, aku mempersatukan dengan-Mu untuk membuat pemulihan bagi
semua pelanggaran ini.
O Yesus-ku, kita sekarang berada di tepi sungai Kidron, dan orang-orang
Yahudi yang jahat mendorong Engkau. Ketika mereka melakukan ini, mereka
melakukannya dengan keras menyandung batu di situ sehingga dari mulut-Mu Engkau
meneteskan Darah-Mu yang paling Berharga, yang menandai batu itu. Kemudian
mereka mencelupkan Engkau ke dalam air yang busuk sehingga air itu masuk ke
dalam telinga-Mu, ke dalam mulut-Mu, ke dalam hidung-Mu. O Cinta yang tak
tertandingi! Engkau kuyub dan tersedak oleh air dingin yang busuk dan
memualkan. Dalam keadaan ini, Engkau secara realisitis mewakili keadaan para
mahkluk yang malang ketika mereka melakukan dosa. Oh, betapa mereka terbungkus
luar dan dalam dengan ketersedakan kekotoran yang menjijikkan Surga dan
siapapun yang melihat mereka, dan menyebabkan bagi diri mereka sendiri
petir-petir keadilan Ilahi! O Hidup akan kehidupanku, adakah cinta yang lebih
besar dari ini? Untuk menelanjangi kami dari jubah kekotoran, Engkau
mengijinkan musuh-musuh-Mu menarik-Mu masuk ke dalam arus. Dan Engkau membuat
pemulihan bagi sakrilegi-sakrilegi dan dinginnya jiwa-jiwa yang Engkau terima
secara sakrilegis, mendorong mereka, memasuki hati mereka dan membuat mereka
merasa lebih dari yang Kaurasakan di arus itu, semua kemualan akan jiwa-jiwa
mereka!
Engkau juga mengijinkan air-air ini menembus ke dalam perut mereka;
demikian banyaknya hingga musuh-musuh takut kalau Engkau mungkin akan
tenggelam, mengasihani Engkau untuk dapat memberikan siksaan pada-Mu yang lebih
besar lagi, mereka mengangkat-Mu. Tetapi Engkau begitu menjijikkan hingga
mereka sendiri merasa mual untuk menyentuh-Mu. Yesus-ku yang lembut, sekarang
Engkau berada di pinggir. Hatiku tak tahan melihat Engkau bermandikan air-air
yang menjijikkan seperti ini. Aku melihat Engkau gemetaran dari kepala hingga
ke kaki karena kedinginan. Engkau melihat sekeliling-Mu, mencari dengan Mata-Mu
yang tidak Kaulakukan dengan Suara-Mu: paling tidak seseorang untuk
mengeringkan-Mu, membersihkan-Mu, dan menghangatkan-Mu – tetapi sia-sia saja.
Tidak ada yang tergerak mengasihani Engkau. Musuh-musuh-Mu mengolok-olok dan mengejek
Engkau, orang-orang yang Kaukasihi telah meninggalkan-Mu, dan Bunda-Mu yang
lembut sedang berada jauh karena Bapa menginginkan demikian!
O Yesus, di sinilah aku berada! Datanglah ke pelukanku. Aku ingin
menangis hingga membentuk basuhan untuk membersihkan-Mu. Dengan tangan-tanganku
aku ingin membersihkan-Mu dan membenahi rambut-Mu yang kusut. Cinta-ku, aku
ingin menyertakan Engkau di dalam hatiku dan menghangatkan-Mu dengan kehangatan
kasih-ku. Aku ingin mengharumkan Engkau dengan hasrat-hasratku yang terus
menerus. Aku ingin membuat pemulihan-pemulihan bagi semua pelanggaran ini, dan
mempersatukan hidupku dengan Hidup-Mu untuk menyelamatkan semua jiwa. Aku ingin
mempersembahkan pada-Mu hatiku sebagai sebuah tempat beristirahat, untuk
memulihkan Engkau dari rasa sakit yang Engkau derita hingga sekarang ini.
Kemudian, kita akan melanjutkan jalan sengsara-Mu bersama.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Pada waktu ini, Yesus menaruh Diri-Nya pada belas kasih
musuh-musuh-Nya yang sejauh ini telah mendorong-Nya ke dalam arus Kidron. Namun
Yesus berahmat itu melihat mereka dengan penuh cinta dan menahan segala sesuatu
demi cinta pada mereka. Apakah aku melemparkan diriku pada belas kasih Tuhan?
Dapatkah aku mengatakan bahwa aku seperti bola karet di tangan Yesus-ku, tidak
berniat pada apa yang sedang kuderita, namun pada apa yang Yesus inginkan
daripadaku? Pernahkah aku memikirkan tentang tujuan dari sebuah bola karet?
Bola itu untuk bermain, dan sangat sering Yesus ingin bermain dengan satu jiwa,
memegang tangannya seperti memegang sebuah bola, kemudian meremasnya, sekarang
memukulnya, sekarang melemparkannya di udara lalu ke tanah, dan bola itu tidak
berbicara, mengijinkan Yesus untuk melakukan apa yang Dia kehendaki darinya.
Demikianlah, kita harus bertahan terhadap segala sesuatu seperti
yang Yesus kehendaki dari kita dan tidak peduli, seperti bola kecil di dalam
tangan Yesus, kita merasakan sakit ketika kita dipukul dan dibanting, selama
kita membuat Yesus senang, karena Ia tahu betapa menguntungkan hal ini bagi kita,
dan betapa Ia ingin memberikan imbalan kepada kita di sini dan di kehidupan
selanjutnya, dan jiwa itu ditekan dekat kaki-kaki Ilahi-Nya, mengalami derita
penghinaan dan pengabaian Yesus. Di waktu-waktu lainnya, Ia ingin memegang bola
itu di Hati-Nya, dan bila jiwa itu senang telah menjadi mainan Yesus baik di
dalam penghinaan maupun di dalam penderitaan, Yesus yang mengasihi akan
menyenangkannya di dalam Hati-Nya dan akan menunjukkan kepada-nya kepuasan Hati
Ilahi-Nya. Di dalam kelemahan-kelemahan dan kegagalan-kegagalan-Ku, apakah aku
siap untuk bangkit lagi dan melemparkan diriku ke dalam pelukan Yesus? Yesus
yang tersiksa didorong ke dalam arus Kidron dan mengalami kesesakan, kemualan
dan kejijikan.
Apakah aku membenci setiap noda dan bayangan dosa? Apakah aku siap
untuk menaungi Yesus di dalam hatiku agar Ia tidak mengalami kejijikan yang
disebabkan oleh jiwa-jiwa melalui dosa, menghibur-Nya sering kali bagi dosa
yang kusebabkan sendiri?
Yesus-ku yang tersiksa, janganlah berbelas padaku dalam apapun
tetapi berikanlah agar aku dapat menjadi objek Cinta-Mu dan permainan-permainan
Ilahi-Mu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain
himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada
Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan
beristirahat di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.