Selasa, 2 April
2019
PEKAN IV
PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI MINGGU PRAPASKAH IV (U)
Bacaan Alternatif
& Devosi: 22.00 – 23.00
JAM KEDUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI (+ 35 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
Tiga jam Menderita di Taman Getsemani
Doa Pembukaan
O Penebus Ilahi-ku, Yesus, kumohon bawalah aku
bersama-MU, bersama tiga rasul terkasih-MU, untuk membantu-MU saat Engkau
menderita di Taman Zaitun. Diingatkan oleh teguran manis yang Engkau berikan
kepada Petrus dan dua murid lainnya yang tertidur, aku ingin tetap terjaga
setidaknya satu jam dengan Engkau di Getsemani; aku ingin merasakan setidaknya
satu kesakitan yang tajam di Hati-MU yang menderita, satu susah payah desahan
nafas-MU.
Aku ingin mengarahkan pandanganku pada Wajah Ilahi-MU
dan merenungkan bagaimana Wajah-MU menjadi pucat, bagaimana Wajah-MU
tersusahkan, bagaimana Wajah-MU tertindas oleh kesedihan, bagaimana Engkau
membungkuk rendah, bahkan sampai ke debu! Wahai penderitaan Yesus-ku, aku sudah
melihat-MU terhuyung dan jatuh, sekarang ke kiri dan sekarang ke kanan. Aku
melihat Engkau memautkan tangan-MU yang mengasihi dan terlumpuhkan. Aku mulai
mendengar rintihan-MU, tangisan rasa sakit-MU yang tidak bisa dimengerti yang
Engkau angkat ke surga. Ya, Yesus, yang menderita di Taman Getsemani yang
suram, pada saat ini aku akan menemanimu, membuat percikan, aliran darah yang
patut disembah mengalir padaku, yang mengalir dari semua anggotamu yang patut
disembah.
O mandi yang paling berharga dari kebaikan terbesar
yang kumiliki, Yesus, yang sangat menderita bagiku, biarkan aku meminum Engkau
sampai tetes terakhir, dan bersama-MU, meminum setidaknya satu teguk piala
pahit Kekasihku. Biarkan aku merasakan di dalam diriku rasa sakit Hati-NYA yang
ilahi. Sungguh, biarkan aku merasakan hatiku hancur oleh kesedihan karena telah
menyinggung perasaan Tuhanku, yang merendahkan Diri-NYA hingga pada sengsara
kematian bagiku.
Ya, Yesus-ku, berikanlah aku rahmat, tolonglah aku
untuk menderita, mengeluh dan menangis bersama-MU, paling tidak sedikit saja
pada satu jam di dalam Taman Zaitun. O Bunda yang berduka, Maria, buatlah aku
merasakan kesedihan hatimu yang tersayat bagi Yesus yang menderita di
Getsemani.
-----
JAM KE-DUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI
O Yesus-ku yang manis, satu jam telah berlalu sejak
Engkau datang ke taman ini. Cinta menjadi unggulan di atas segalanya, membuat
Engkau menderita seluruhnya, segala yang algojo-algojo lakukan akan membuat-Mu
menderita melalui serangkaian kejadian Sengsara-Mu yang terpahit. Lebih lagi,
Cinta menggantikan semua itu dan mencapai titik membuat Engkau menderita apa
yang tidak dapat dilakukan mereka kepada-Mu, di bagian terdalam Pribadi
Ke-Ilahian-Mu.
O Yesus-ku, Engkau telah limbung namun Engkau tetap
ingin berjalan. Katakanlah padaku, O Tuhanku, kemana Kau ingin pergi? O ya, aku
mengerti: Engkau akan pergi kepada para rasul tercinta-Mu. Aku ingin juga pergi
bersama-Mu, untuk memegang-Mu jika Engkau limbung.
O Yesusku, ini satu lagi kepahitan bagi Hati-Mu:
mereka tertidur. Selalu penuh belas kasih, Engkau memanggil mereka. Engkau
membangunkan mereka: dengan Cinta kebapakan Engkau menasehati mereka,
menyarankan mereka untuk berjaga dan berdoa. Kemudian Engkau kembali ke taman,
namun Hati-Mu terkoyak dengan satu luka lagi. Di dalam luka ini, O Cinta-ku,
aku melihat semua hantaman yang disebabkan oleh jiwa-jiwa yang telah
dikonsekrasikan bagimu. Karena godaan-godaan, atau keadaan jiwa, atau kurang
hinaan, bukannya berjaga dan berdoa untuk datang mendekat kepada-Mu, mereka
malahan pergi.
Kemudian, terkantuk, bukannya maju di dalam cinta dan
di dalam persatuan dengan Engkau, mereka malah mundur. Betapa aku bersimpati
pada-Mu, O Kekasih yang penuh semangat! Dan aku membuat pemulihan bagi-Mu untuk
semua ketidak-bersyukuran dari semua orang beriman-Mu. Inilah
pelanggaran-pelanggaran yang paling menyedihkan Hati-Mu yang patut disembah,
yang kepahitan-Nya membuat-Nya hilang kewarasan.
O Cinta tanpa akhir, Cinta-Mu, yang telah mendidih di
nadi-nadi-Mu, mengatasi segala sesuatu dan melupakan segala sesuatu. Aku
melihat Engkau tersungkur ke tanah. Engkau sedang berdoa, melakukan pemulihan,
mempersembahkan Diri-Mu sendiri kepada Bapa, dan mencoba memuliakan Dia di
dalam segala hal, terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh para
mahkluk terhadap-Nya. O Yesus-ku, aku juga menyungkurkan diriku dengan-Mu, dan
bersama Engkau aku berniat untuk melakukan apa yang sedang Kaulakukan.
Tetapi, O Yesusku apakah yang kulihat? Aku melihat
Engkau telah terbebani dengan semua dosa dunia – kemalangan, kelemahanan dan
kejahatan-kejahatan kami yang sungguh besar; ketidak-bersyukuran kami yang
sungguh mengejutkan, ketidak-adilan yang mengerikan, dan kekejaman yang brutal;
kebencian kami, pembantaian-pembataian, penghujatan-penghujatan, kekafiran,
pencerai-beraian, dan kejahatan manusia tak terkirakan. Itu semua mendorong-Mu
dan menekan-Mu; itu semua melukai-Mu dan menghancurkan-Mu. Dan apakah yang
Engkau lakukan? Darah yang mendidih di dalam nadi-nadi-Mu menghadapi semua
pelanggaran-pelanggaran ini yang meledakan nadi-nadi dan tertuang
dalam aliran-aliran. Hal itu memandikan-Mu secara menyeluruh, dan menarik-Mu ke
tanah, memberikan darah bagi pelanggaran-pelanggaran, hidup bagi kematian. O
cintaku, betapa keadaan-Mu menyedihkan direndahkan sedemikian rupa! Engkau
telah sekarat. Yesusku yang baik, Hidup-ku yang manis, kumohon, janganlah mati!
Angkatlah Wajah-Mu dari tanah dimana Engkau telah bermandikan Darah-Mu yang
Berharga.
Datanglah pada pelukanku! Biarlah aku mati
menggantikan-Mu saat aku memeluk Engkau! Namun aku mendengar suara lembut Yesus
yang terhuyung dan sekarat, berkata:
“Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan
ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki.”
Yesusku yang lembut, inilah keduakalinya aku
mendengarkan Engkau mengatakan kata-kata ini. O betapa suara-Mu yang tersiksa
mengoyak-ngoyakkan hatiku! O Yesus, semua pemberontakan para mahkluk ada di
hadapan-Mu. Engkau melihat bahwa “Fiat Voluntas Tua” (jadilah pada-Ku menurut
perkataan-Mu) yang seharusnya merupakan kehidupan para mahkluk, ditolak oleh
hampir semua orang, dimana, bukannya mendapatkan kehidupan mereka malah
mendapatkan kematian. Dan karena ingin memberikan hidup kepada setiap orang dan
membuat pemulihan yang saleh kepada Bapa untuk pemberontakan-pemberontakan para
mahkluk, Engkau mengulangi tiga kali:
“Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan
ini lalu daripada-Ku – cawan dari semua jiwa yang hilang yang menarik mereka
dari kehendak Kita. Oh! Betapa pahit cawan ini bagi-Ku! Tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Namun ketika Engkau mengucapkan ini, kepahitan
begitulah besar sehingga merendahkan-Mu secara ekstrim. Engkau menderita
kesakitan, dan berusaha untuk menarik nafas-Mu yang terakhir. O Yesusku yang
baik, karena Engkau berada di dalam pelukan-ku, aku juga ingin menyatu dengan
Engkau untuk membuat pemulihan dan memberikan belas kasih bagi semua
pelanggaran dan dosa-dosa yang dilakukan terhadap Kehendak-Mu yang Maha Kudus.
Dan pada waktu yang bersamaan, aku ingin berdoa kepada-Mu agar aku boleh selalu
melakukan Kehendak-Mu yang Maha Kudus di dalam segalanya. Biarlah Kehendak-Mu
menjadi nafasku dan hidupku. Biarlah itu menjadi detak jantungku, hatiku, pikiranku,
hidupku dan kematianku.
Tetapi aku mohon kepada-Mu, Yesus-ku, janganlah mati!
Kemanakah aku pergi tanpa-Mu? Kepada siapa aku dapat datang? Siapa lagi yang
dapat menolong aku? Semuanya akan berakhir bagiku. Ah, janganlah tinggalkan
aku. Jagalah aku selalu bersama-Mu. Jangan biarkan aku terpisah dari Engkau
walau sekejap saja. Malahan, biarkanlah aku menenangkan Engkau, membuat
pemulihan bagi-Mu dan menghibur Engkau bagi semua orang – sebab Engkau melihat
bahwa segala macam dosa memberatkan-Mu. Mereka menarik-Mu ke bawah; dan karena
itu, Cinta-ku, aku mencium Engkau yang Maha Kudus. Tetapi apakah yang kulihat?
Semua pikiran jahat; dan Engkau merasa jijik terhadapnya. Bagi Kepala-Mu yang
Maha Kudus, setiap pikiran jahat adalah sebuah mahkota duri yang menusuk-Mu
dengan pahit. Ah, mahkota duri yang ditaruh oleh orang-orang Yahudi pada-Mu
tidaklah setara dengan ini semua! Berapa banyak mahkota duri akan
pikiran-pikiran jahat para mahkluk yang ditaruh di Kepala-Mu yang patut
disembah, sehingga menyebabkan Darah-Mu menetes dimana-mana, dari Dahi-Mu dan
dari Rambut-Mu!
Yesus, mencintai-Mu, dan ingin meletakkan pada-Mu
sebanyak-banyaknya mahkota kemuliaan; dan agar menenangkan-Mu, aku
mempersembahkan semua kepandaian kemalaikatan dan kepandaian-Mu sendiri, untuk memberikan-Mu
tindakan kasih dan pemulihan bagi semuanya. O Yesus, aku mencium mata-Mu yang
penuh kesedihan. Aku melihat di dalam-Nya tatapan-tatapan jahat para mahkluk
yang membuat airmata Darah mengalir ke Wajah-Mu.
Aku mempersembahkan kepada-Mu kasih-Ku dan di dalam
persatuan dengan Cinta-Mu, aku ingin menenangkan Mata-Mu dengan menunjukkan
kepada-Mu semua keindahan surga dan bumi. Yesus, Tuhanku, aku mencium
Telinga-Mu yang Maha Kudus. Tetapi apakah yang kudengar? Di dalam-Nya aku
mendengar gema mengerikan akan penghujatan-penghujatan, teriakan kemarahan dan
fitnahan. Suara dari semua jiwa bergaung di telinga-telinga-Mu Yang Maha Murni.
O Cinta yang tak terpuaskan, aku mengasihi Engkau, dan
aku ingin menghibur-Mu dengan menggemakan semuanya itu di dalam seluruh
keharmonisan surga, suara yang termanis akan mama yang terkasih, kesungguhan
suara Magdalena, dan semua Jiwa yang mengasihi. Yesus, Hidupku, aku ingin
meninggalkan kenangan sebuah cium yang lebih sungguh lagi pada Wajah-Mu, yang
keindahan-Nya tak tertandingi. Inilah Wajah yang para malaikat tak berani
berpaling daripada-Nya, keindahan yang sedemikian mempesona mereka. Namun, para
mahkluk menghina-Nya dengan ludahan, mereka memukul-Nya dengan tangan-tangan
mereka dan mereka menginjak-Nya dengan kaki-kaki mereka.
Cinta-ku, betapa keberanian! Aku ingin meneriakkan
begitu kerasnya sehingga mereka berlarian! Aku bersimpati pada-Mu. Dan untuk
membuat pemulihan akan hinaan-hinaan ini aku datang di hadapan Allah TriTunggal
Maha Kudus, untuk meminta cium dari Bapa dan Roh Kudus, dan untuk
belaian-belaian tak ada bandingnya akan tangan-tangan kreatif mereka. Aku juga
pergi kepada Bunda Surgawi untuk mendapatkan cium-cium-nya, belaian-belaian
akan tangan keibuannya, dan penyembahan-penyembahannya yang sungguh-sungguh.
Akhirnya, aku datang kepada semua jiwa yang dikonsekrasikan bagi-Mu. Dan aku
mempersembahkan semuanya ini, untuk membuat pemulihan bagi
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap Wajah-Mu yang Maha Kudus.
Kebaikanku yang manis, aku mencium mulut-Mu yang Maha
Kudus, yang dipahitkan oleh banyak penghujatan, oleh kemabukan dan kerakusan
yang memualkan, oleh percabulan, oleh doa-doa yang dilakukan dengan buruk, oleh
ajaran-ajaran jahat, dan oleh semua kejahatan yang dilakukan manusia dengan lidahnya.
Yesus, aku mengasihi Engkau, dan aku ingin membuat
manis mulut-Mu dengan mempersembahkan kepada-Mu pujian-pujian kemalaikatan dan
penggunaan lidah yang baik yang dilakukan oleh banyak para kudus Kristen.
Cinta-ku yang tertekan, aku mencium leher-Mu, dan aku melihat leher-Mu terikat
dengan tali dan rantai, disebabkan oleh keterikatan dan dosa-dosa para mahkluk.
Aku mengasihi Engkau, dan agar dapat melegakan Engkau, aku mempersembahkan
kepada-Mu persatuan Pribadi Ilahi yang tak terpisahkan; dan meleburkan diriku
di dalam persatuan ini, aku merentangkan lengan-lenganku terhadap Engkau, dan
membentuk sebuah rantai cinta yang manis yang melilit leher-Mu, aku ingin
menyingkirkan tali keterikatan-keterikatan yang hampir mencekik Engkau; dan
untuk menghibur-Mu, aku menekankan Engkau erat-erat pada hatiku. Benteng Ilahi,
aku mencium bahu-bahu-Mu yang Maha Kudus. Aku melihatnya dicambuk, dan
daging-Mu hampir terkoyak seluruhnya oleh skandal dan teladan buruk para
mahkluk.
Aku mengasihi Engkau, dan untuk memberikan kelegaan
pada-Mu, aku mempersembahkan kepada-Mu teladan-teladan Maha Kudus-Mu,
teladan-teladan, mama sang Ratu, dan semua para kudus. Dan aku, O Yesus-ku,
membiarkan cium-cium-ku mengaliri setiap luka ini, ingin menyertakannya di
dalam jiwa-jiwa yang karena paksaan skandal-skandal, telah direbut dari
Hati-Mu, dan kembali menyatukan daging akan Kemanusiaan-Mu yang Maha Kudus.
Yesus-ku yang bekerja keras, aku mencium dada-Mu, dimana aku melihat terluka
oleh dinginnya, kesuam-suam kuku-an, kurangnya balasan dan ketidak-bersyukuran
para mahkluk. Aku mengasihi Engkau, dan untuk memberi-Mu kelegaan, aku
mempersembahkan kepada-Mu balasan Cinta Bapa dan Roh Kudus dan timbal-balik
yang sempurna Cinta dari Tiga Pribadi.
Dan terjun ke dalam Cinta-Mu, O Yesusku, aku ingin
menaungi Engkau untuk menolak pukulan-pukulan baru yang dilayangkan oleh para
mahkluk kepada-Mu dengan dosa-dosa mereka; dan mengambil Cinta-Mu, aku ingin
melukai mereka Cinta-Mu itu sehingga mereka tidak akan pernah lancang lagi
melakukan pelanggaran terhadap Engkau; dan aku ingin menuangkannya ke dalam
dada-Mu, untuk menenangkan Engkau dan menyembuhkan Engkau.
Yesusku, aku mencium tangan-tangan kreatif-Mu. Aku
melihat semua perbuatan buruk para mahkluk begitu banyaknya, merobek
tangan-tangan-Mu yang Maha Kudus. Sehingga semuanya menusuk, tidak melalui
paku-paku di salib, tetapi melalui begitu banyak paku dari pekerjaan-pekerjaan
jahat yang dilakukan oleh para mahkluk. Aku mengasihi-Mu, dan untuk memberikan
kelegaan pada-Mu, aku mempersembahkan kepada-Mu semua pekerjaan kudus, dan
keberanian para martir di dalam memberikan darah dan hidup mereka bagi cinta
akan Engkau. Singkatnya, O Yesus-ku, aku ingin mempersembahkan kepada-Mu semua
pekerjaan baik untuk menyingkirkan daripada-Mu begitu banyak paku dari
pekerjaan-pekerjaan jahat. O Yesus, aku mencium Kaki-Mu yang Maha Kudus, selalu
tidak lelah-lelahnya mencari jiwa-jiwa. Pada Kaki-kaki-Mu Kau sertakan semua
langkah para mahkluk; tetapi Engkau merasa bahwa banyak dari mereka yang lari
daripada-Mu, dan Engkau ingin menghentikan mereka.
Di setiap langkah kejahatan mereka, Engkau merasa
sebuah paku ditusukkan pada-Mu dan Engkau ingin menggunakan paku-paku mereka
itu untuk memaku mereka pada Cinta-Mu; dan kesakitan yang Kaurasakan, dan usaha
yang Kaulakukan agar memaku mereka pada Kasih-Mu yang begitu hebat dan kuatnya
sehingga Engkau gemetaran seluruhnya. Tuhan-ku dan Kebaikan-ku, aku mengasihi
Engkau, dan untuk menghibur Engkau, aku mempersembahkan langkah-langkah para
relijius yang baik dan semua jiwa-jiwa yang beriman, yang memaparkan hidup
mereka untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. O Yesus, aku mencium Hati-Mu.
Engkau terus tersiksa, tidak karena orang-orang Yahudi
akan membuat-Mu menderita, tetapi karena rasa sakit dari
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para mahkluk terhadap Engkau.
Pada jam-jam ini Engkau ingin memberikan keunggulan
untuk mencintai, kedua tempat bagi semua dosa, dimana Engkau menebus,
memulihkan, memuliakan Bapa, memperdamaikan Keadilan Ilahi; ketiga bagi
orang-orang Yahudi. Dengan cara ini Engkau menunjukkan bahwa sengsara yang akan
dibuat orang-orang Yahudi terhadap Engkau bukanlah apa-apa namun mewakili lipat
ganda, Sengsara yang paling pahit dimana Cinta dan dosa membuat Engkau
menderita. Dan inilah mengapa aku melihat, semuanya terkonsentrasi di dalam
Hati-Mu: tombak cinta, tombak dosa; dan Engkau menunggu yang ketiga, tombak
orang-orang Yahudi. Hati-Mu, tercekik oleh Cinta, menderita dari
gerakan-gerakan kekerasan, keterburu-buruan yang tak sabar akan cinta, hasrat
untuk menghabiskan Engkau, dan membakar detak-detak jantung yang ingin
memberikan hidup bagi setiap hati. Dan itulah tepat di sini, di Hati-Mu, dimana
Engkau merasakan rasa sakit yang disebabkan oleh para mahkluk, yang dengan
hasrat jahat, ketidakteraturan cinta, detak jantung yang tercela, bukannya
menunggu Cinta-Mu, tetapi mencari cinta-cinta yang lainnya.
Yesus, betapa besar Engkau menderita! Aku melihat
Engkau pingsan, terendam gelombang-gelombang kedurhakaan. Aku mengisihi Engkau,
dan aku ingin menenangkan kepahitan Hati-Mu, yang ditusuk tiga kali, dengan
mempersembahkan pada-Mu kemanisan-kemanisan abadi dan cinta termanis Mama Maria
tersayang, juga dari semua kekasih-kekasih-Mu yang sejati.
Dan sekarang, O Jesusku, biarkanlah hatiku yang malang
ini menarik kehidupan dari Hati-Mu sehingga aku akan hidup hanya dengan
Hati-Mu; dan di setiap pelanggaran yang Kau akan kauterima, biarlah aku selalu
siap untuk mempersembahkannya untuk-Mu sebuah kelegaan, sebuah penghiburan,
sebuah pemulihan, dan tindakan cinta yang tak terganggu.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Selama jam yang kedua di Getsemani, semua dosa di
sepanjang jaman – masa lalu, sekarang dan masa depan – hadir di hadapan Yesus,
dan Ia mengambil semuanya untuk Diri-Nya sendiri untuk memberikan kemuliaan
bagi Bapa-Nya. Sehingga, Yesus Kristus menebus, berdoa dan merasakan semua
perasaan kita di Hati-Nya tanpa pernah berhenti berdoa. Apakah kita selalu
berdoa, di dalam perasaan hati apapun – dingin, keras, dicobai? Apakah kita
memberikan kepada Yesus rasa sakit jiwa kita sebagai pemulihan dan kelegaan
untuk meneladani Dia secara utuh, memikirkan setiap perasaan kita sebagai rasa
sakit Yesus? Kita harus menaruhnya di sekitar Dia sebagai rasa sakit Yesus,
untuk menyayangi Dia dan melegakan Dia. Dan jiwa mungkin kita harus berkata
pada-Nya: ‘Engkau telah terlalu banyak menderita. Beristirahatlah, dan kami
akan menderita menggantikan-Mu.’
Apakah kita menjadi tidak berani, ataukah kita terdiam
di Kaki-kaki Yesus, memberikan pada-Nya semua yang kita derita sehingga Ia akan
menemukan Kemanusiaan-Nya sendiri di dalam kita? Dengan kata lain, apakah kita
melayani Kemanusiaan Yesus? Apakah yang dilakukan Kemanusiaan Yesus?
Kemanusiaan Yesus memuliakan Bapa, Kemanusiaan Yesus menebus dan memohonkan
keselamatan bagi jiwa-jiwa. Sekarang, apakah kita memiliki tiga niat Yesus di
dalam segala hal yang kita lakukan, agar kita mampu untuk berkata bahwa kita
menyertakan kemanusiaan untuk Yesus Kristus di dalam diri kita? Dalam saat-saat
kegelapan kita, apakah kita meletakkan niat untuk membuat cahaya
kebenaran bersinar bagi orang lain? Dan ketika kita berdoa dengan
sungguh, apakah kita meletakkan niay kita untuk melelehkan es banyak pendosa
yang berkeras hati? Yesusku, agar mengasihi Engkau dan melegakan Engkau dari
kelelahan menyeluruh Diri-Mu, aku melambungkan ke surga dan menjadikan
Ke-Ilahian-Mu menjadi milikku sendiri; dan menempatkan-Nya di sekitar-Mu, aku
ingin menyingkirkan semua pelanggaran para mahkluk daripada-Mu.
Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu keindahan-Mu yang
mengusir segala keburukan dosa; kekudusan-Mu untuk menyingkirkan daripada-Mu
kengerian akan semua jiwa yang membuat Engkau merasa jijik sebab mereka telah
mati terhadap rahmat; damai-Mu mengusir pertikaian, pemberontakan dan
pergolakan semua mahkluk; keharmonisanmu untuk menyegarkan telinga-telinga-Mu
yang dilanggar oleh begitu banyak gelombang suara kejahatan.
Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu
perbuatan ilahi untuk pemulihan sebanyak pelanggaran yang telah Engkau terima.
Mereka menyerang Engkau seperti menginginkan kematian-Mu, dan dengan
tindakan-tindakan-Mu sendiri aku ingin memberikan Engkau kehidupan. Kemudian, O
Yesusku, aku ingin membuang sebuah gelombang Ke-Ilahian-Mu kepada seluruh
mahkluk, agar karena sentuhan Ilahi-Mu mereka tidak lagi lancang melakukan
pelanggaran terhadap Engkau. O Yesus, inilah satu-satunya dimana aku sanggup
memberikanmu kasih bagi semua pelanggaran yang Kauterima dari para mahkluk.
O Yesus, Hidupku yang terkasih, semoga doa-doa dan
kesakitanku selalu naik menuju surga untuk membuat cahaya rahmat menghujani
setiap orang dan untuk menyerap kehidupan mereka di dalam hidupku sendiri.
DOA SYUKUR
Di akhir setiap doa Penderitaan di Taman
O Tuhanku yang termanis, aku berterimakasih kepada-MU
karena telah senang menjadikan aku teman-MU setidaknya selama satu jam selama
penderitaan-MU yang luar biasa di taman. Oh, Yesus yang baik, betapa sedikit
kenyamanan yang Engkau temukan dalamku. Namun, cinta-MU yang tak terbatas dan
kasih amal yang melimpah membuat Engkau merasa lega bahkan dengan sedikit kasih
sayang yang ditunjukkan makhluk ciptaan-MU itu kepada-MU. Aku tidak akan pernah
melupakan pemandangan akan Engkau yang patut disembah; gemetar, terhantam,
hancur, dipermalukan dalam debu, dan semua ditutupi dengan keringat darah-MU,
dalam kengerian gelap Getsemani! O Yesus, aku telah mengalami hal itu untuk
menyertai Engkau dalam penderitaan-MU, merasakan seteguk kesusahan Hati
Ilahi-MU yang menyedihkan adalah keberuntungan terbesar yang bisa dimiliki
seseorang di bumi.
O Yesus, aku dengan sukacita menanggalkan segala
kesia-siaan dan keduniawian. Aku hanya menginginkan Engkau, Tuhanku yang
tertindas, sengsara, menderita. Dari taman ini, ke Kalvari, aku selalu ingin
menjadi teman setia dan teman manis-MU.
O Yesus, jadikanlah aku tertawan bersama-MU, dan
terseret ke pengadilan bersama-MU. Biarkan aku berbagi dalam aniaya,
penghinaan, ludahan dan tamparan musuh-MU untuk menutupi Engkau. Bawa aku dari
Pilatus ke Herodes dan kembali ke Pilatus lagi. Ikatkan aku di tiang
bersama-MU, dan biarkan aku merasakan bagian dari cambukan-MU. Yesus, tusuklah
aku dengan beberapa duri-MU. Biarkan aku dijatuhi hukuman mati dengan
penyaliban bersama-MU: Engkau, sebagai korban cinta bagiku, dan aku sebagai
korban penebusan akan dosa-dosa-ku.
Berikanlah aku bagian dari orang Kirene, untuk
mengikuti Engkau ke Kalvari; dan di sana, biarlah aku dipaku pada Salib
bersama-MU, dan kemudian menderita dan wafat bersama Engkau.
O Bunda yang berduka, engkau telah menolong aku
bersimpati dengan penderitaan Yesus di taman. Tolonglah aku sekarang untuk
disalib bersamamu pada salib yang sama, salib Yesus, dan untuk mengetahui
bagaimana mempersembahkan kepada-NYA perbaikan-perbaikan yang sangat berarti
dengan jasa-jasa yang sama akan sengsara dan kematian-NYA di salib. Amin.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain
himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat
di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.