IBADAT BACAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan. Seperti...
MADAH
Kristus penguasa surga
Serta penebus dunia
Dengan salibMu yang suci
Kauhancurkan maut kami.
Kami mohon kepadaMu
Agar terjamin selalu
Anugerah penebusan
Yang sudah Kauperjuangkan.
Engkaulah domba sejati
Yang menjadi kurban murni
Dengan darahMu yang mulya
Kautebus kami semua.
Semoga umatMu ini
Bila Engkau bangkit nanti
Kaubawa serta ke surga
Untuk bersyukur slamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon:
Dengan tenteram aku membaringkan diri dan tertidur.
Mazmur 4
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang adil,†
apabila aku bersusah, lapangkanlah dadaku;*
kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.
Hai orang-orang besar,*
masih berapa lamakah kamu menghina Allah yang mulia?
Masih berapa lamakah kamu menyembah berhala*
dan minta nasihat mereka?
Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para
kekasihNya,*
Tuhan akan mendengarkan daku bila aku berseru kepadaNya.
Memang kamu gelisah, tetapi jangan lalu berdosa,*
selidikilah batinmu dan mengaduhlah di tempat tidurmu.
Persembahkanlah kurban sejati*
dan percayalah pada Tuhan.
Banyak orang berkata:†
“Siapa yang akan menurunkan berkat?*
Hendaknya cahaya wajahMu menyinari kami, ya Tuhan.”
Penuhilah hatiku dengan kebahagiaan,*
lipat gandakanlah panen gandum dan anggur.
Aku hendak membaringkan diri dan tidur*
dalam kehadiranMu yang menenteramkan,
sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan,*
yang membuat istirahatku aman sentosa.
Antifon:
Dengan tenteram aku membaringkan diri dan tertidur.
Antifon
Tubuhku beristirahat dengan tenteram
Mazmur 15 (16)
Jagalah aku, ya Allah,
sebab aku berlindung kepadaMu.†
Aku mengakui: Engkaulah Tuhanku,*
tiada kebahagiaan bagiku selain Dikau.
Orang-orang saleh di negeri ini*
kumuliakan dan kujunjung tinggi.
Tetapi orang yang mengikuti dewa-dewa,*
menjatuhkan dirinya dalam jurang malapetaka.
Aku tidak ikut mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa,*
bahkan bibirku takkan menyebut namanya.
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku,*
dalam tanganMulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku,*
milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Aku memuji Tuhan yang selalu menasihati aku,*
bahkan waktu malampun Ia berbicara dalam hatiku.
Aku selalu ingat akan Tuhan,*
aku tidak goyah, karena Ia ada di sampingku.
Sebab itu hatiku bergembira, dan jiwaku bersorak,*
dan tubuhku beristirahat dengan tenteram. –
Aku tak akan Kauserahkan kepada alam maut,*
dan kekasihMu takkan Kaubiarkan turun ke liang kubur.
Engkau akan menunjukkan kepadaku jalan kehidupan.†
Di hadapanMu terdapat sukacita berlimpah,*
padaMulah kebahagiaan selama-lamanya.
Antifon
Tubuhku beristirahat dengan tenteram
Antifon
Tinggikanlah tiangmu, hai gerbang abadi, supaya masuklah
raja kemuliaan.
Mazmur 23 (24)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,*
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut,*
menegakkannya atas samudera raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan,*
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya,*
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan*
dan memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan yang perkasa dan perwira,*
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan semesta alam,*
Dialah raja mulia.
Antifon
Tinggikanlah tiangmu, hai gerbang abadi, supaya masuklah
raja kemuliaan.
BACAAN I
Ibr 4,1-16
Hari perhentian yang disediakan Allah
Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada
seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar
kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak
berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan
mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat
perhentian seperti yang Ia katakan: “Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku:
Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,” sekalipun pekerjaan-Nya sudah
selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di
dalam suatu nas: “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala
pekerjaan-Nya.” Dan dalam nas itu kita baca: “Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku.” Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat
perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar
kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Sebab itu Ia menetapkan pula
suatu hari, yaitu “hari ini”, ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan
perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: “Pada hari ini, jika kamu mendengar
suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!”
Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat
perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Sebab
barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti
dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya
jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari
pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadanya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Yesus sebagai Imam Besar
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang
telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab
itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
BACAAN II: (Pilihlah bacaan rohani)
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, PuteraMu yang tunggal telah
turun ke alam maut dan naik kembali dengan mulia. Semoga semua orang beriman
kembali dengan mulia. Semoga semua orang beriman yang telah dikuburkan bersama
Kristus dalam pembaptisan, bangkit pula bersama Dia kepada kehidupan abadi.
Sebab Dialah PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.