Kerangka Halaman Brevir: Minggu, 20/4/2014
IBADAT BACAAN
Upacara malam Paska
menggantikan ibadat bacaan. Yang tidak menghadiri upacara malam Paska, diharap
membaca sekurang-kurangnya empat bacaan beserta kidung dan doa seperti terdapat
dalam upacara malam Paska itu.
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan. Seperti...
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan.
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan.
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Mazmur 1 Dua jalan kehidupan manusia
Berbahagialah orang yang berharap pada salib dan turun ke
air pembaptisan (Penulis abad 2)
Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihan orang
berdosa,†
tidak menempuh jalan orang sesat*
dan tidak bergaul dengan kaum pencemooh;
tetapi yang suka akan hukum Tuhan*
dan mendarasnya siang dan malam.
Ia bagaikan pohon di tepi aliran sungai,*
yang menghasilkan buah pada musimnya.
Daunnya tak pernah layu,*
barang apa yang dihasilkannya bermutu.
Sebaliknyalah orang berdosa,*
mereka bagaikan sekam yang dihamburkan angin.
Sungguh, orang berdosa takkan bertahan dalam pengadilan,*
orang tersesat takkan bertahan dalam himpunan orang jujur.
Sebab Tuhan menjamin hidup orang jujur,*
tetapi hidup orang berdosa menuju kebinasaan.
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya.
Mazmur 2 Almasih, raja dan pemenang
Sesungguhnya mereka telah berkumpul melawan Yesus,
hambaMu yang kudus yang Kauurapi (Kis 4,27).
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang
diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKU,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan, †
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat,”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang*
yang berlindung pada Tuhan.
Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya.
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, Alleluya.
Mazmur3 Tuhanlah pelindungku
Ia membaringkan diri, lalu tertidur dan kemudian bangkit,
sebab Tuhan melindungi Dia (S. Ireneus).
Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*
betapa banyak yang bangkit melawan daku!
Betapa banyak yang mengincar hidupku:*
“Tak mungkin Allah menyelamatkan dia!”
Namun Engkau, ya Allah, Engkaulah Tuhanku seumur
hidupku,*
Allahku yang mulia, Engkau membesarkan hatiku.
Bila aku berseru kepada Tuhan dengan suara nyaring,*
Ia menjawab aku dari gunungNya yang kudus.
Bila aku membaringkan diri untuk tidur,*
pastilah aku bangun lagi,
sebab Tuhan melindungi aku.
Aku tidak takut akan serangan musuh*
yang dilancarkan melawan daku dari segenap penjuru.
Bangkitlah, Tuhan! Tolong, tolong, ya Allahku!†
pukullah rahang musuhku,*
patahkanlah gigi mereka!
Ya Tuhan, selamatkanlah aku,*
dan berkatilah umatMu!
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, Alleluya.
BACAAN I
Bacaan pertama: Kel 14,15 – 15,1
Menyeberangi Laut Teberau – Berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada
orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan
ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belalah airnya, sehingga orang Israel akan
berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Tetapi sungguh Aku akan
mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan
terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda,
Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda.”
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya
berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang
awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang
Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat,
sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
Lalu Musa mengurlurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur
yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering;
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka – segala kuda
Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda – sampai ke tengah-tengah laut. Dan
pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang
kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia
membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang
Mesir berkata: “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah
yang berperang untuk mereka melawan Mesir.”
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu ke
atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan
orang mereka yang berkuda.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka
menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang lari menuju air
itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh
pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak
ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering
dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel
dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di
pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang
dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan
mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hambaNya itu.
Nyanyian Musa dan Israel – Pada waktu itu Musa
bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang
berbunyi: “Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab IA tinggi luhur, kuda dan
penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
Antifon
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa.
Kidung
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa,*
semua pasukan berkuda musna ditenggelamkanNya.
Ia menyelamatkan kita dengan kekuatanNya yang jaya,†
Dia Allah leluhur kita, Dialah yang kita agungkan,*
Allah pejuang, itulah namaNya.
Semua kereta Firaun, pucuk pimpinannya,*
dilemparkan ke dalam Laut Merah;
tenggelam dan terkubur mereka,*
tertimbun gelora ombaknya.
TanganMu perkasa, ya Tuhan;*
tanganMu menghancurkan musuh!
BangsaMu, milik pusakaMu Kauiring ke tempat yang tinggi,*
ke tempat kediamanMu yang Kausediakan sendiri.
Allah yang kekal dan abadi*
meraja selama-lamanya.
Antifon
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa.
Doa
Allah Mahakuasa, makna karya-karyaMu di zaman dulu menjadi lebih
jelas setelah diterangi oleh perjanjian baru. Sekarang kami mengetahui bahwa
Laut Merah melambangkan air baptis, dan pembebasan umat Israel melambangkan
penebusan umat kristen. Semoga segala bangsa percaya kepadaMu dan dilahirkan
kembali dalam Roh kudus, sehingga menjadi umatMu yang terkasih seperti bangsa
Israel. Demi Kristus, pengantara kami.
Bacaan kedua: Yeh 36,16-28
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: “Hai anak manusia, waktu
kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka menajiskannya dengan tingkah laku
mereka; kelakuan mereka sama seperti cemar kain di hadapan-Ku. Maka Aku
mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka karena darah yang dicurahkan mereka di
tanah itu, sedang tanah itu mereka najiskan dengan berhala-berhala mereka. Aku
menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di
semua negeri, Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana
saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang
kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi
mereka harus keluar dari tanah-Nya. Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang
kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka
datang.
Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman
Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena
nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu
datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah
bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan
bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan
ALLAh, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari
semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan
kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan
dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan
hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari
tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepada hati yang taat. Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kauberikan kepada nenek moyangmu
dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Antifon
Bagaikan rusa merindukan sungai, demikianlah hatiku rindu padaMu,
ya Allah.
Mazmur 41,2-3.5bcd; 42,3-4
Bagaikan rusa merindukan sungai,*
demikianlah hatiku rindu padaMu, ya Allah.
Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup,*
bilakah aku menghadap dan memandang wajah Allah.
Aku bersama orang banyak berarak*
ke kediaman Allah.
Aku turut melangkah di depan perarakan itu,*
di tengah suara sorak-sorai dan lagu syukur.
Kirimkan cahaya dan kebenaranMu untuk menuntun aku*
dan mengantar aku ke gunungMu yang kudus,
ke tempat kediamanMu.
Maka aku akan menuju ke mesbah Allah, †
Menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku,*
dan bersyukur kepadaMu dengan kecapi, ya Allah, Allahku.
Antifon
Bagaikan rusa merindukan sungai, demikianlah hatiku rindu padaMu,
ya Allah.
Doa
Tuhan, kekuatan abadi dan cahaya kekal, perhatikanlah
GerejaMu, tanda keselamatan bangsa-bangsa. Teruskanlah karya penyelamatan umat
manusia menurut rencanaMu sejak awal mula. Semoga seluruh dunia menyaksikan
bahwa yang rebah Kautegakkan, yang usang Kauperbaharui dan semesta alam
Kaupulihkan dalam Kristus, pangkal dan puncak seluruh ciptaan. Sebab Dialah
pengantara kami sepanjang segala masa.
Bacaan Ketiga: Rom 6,3-11
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama
dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut
disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita
menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas
dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa dia
akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit
dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk
selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Antifon
Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Mazmur 117 (118), 1-2. 16ab-17. 22-23
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Hendaklah Israel berkata:*
kekal abadi kasih setiaNya.
Tuhan bertindak dengan tangan kuat,*
tangan Tuhan mahakuasa.
Aku tidak akan mati, aku tetap hidup*
untuk mewartakan karya-karya Tuhan.
Batu yang dibuang oleh para pembangun*
Telah menjadi batu sendi.
Karya Tuhanlah itu,*
sangat mengagumkan kita.
Antifon
Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Bacaan Ke-empat: Mat 28,1-10
Kebangkitan Yesus
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar
pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain,
menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang
malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya
lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan
salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang
mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu:
“Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah
dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan
katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang
mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia.
Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” Mereka segera pergi dari kubur itu,
dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk
memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan
mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya
serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka. “Jangan takut. Pergi dan
katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di
sanalah mereka akan melihat Aku.”
BACAAN II: (Pilihlah bacaan rohani)
MADAH ‘ALLAH TUHAN KAMI’
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, pemberi hidup, Engkau membukakan kami pintu
kehidupan abadi karena kemenangan PuteraMu atas maut. kebangkitanNya kami
rayakan hari ini. Semoga kami diperbaharui oleh RohMu dan bangkit dalam terang
kehidupan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa.
Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.