IBADAT BACAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan. Seperti...
MADAH
O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kauterima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan.
Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka.
Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang salah mohon diampun
Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon slalu diberkati. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon:
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermupakat
melawan Tuhan dan yang diurapiNya.
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya.
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang
diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhktaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan†
para bangsa akan menjadi milik pusakamu, dan seluruh bumi
akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang*
yang berlindung pada Tuhan.
Antifon:
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermupakat
melawan Tuhan dan yang diurapiNya.
Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan
membuang undi atas jubahku.
Mazmur 21 (22), 2-23
Allahku, ya Allahku, mengapa aku Kautinggalkan?*
Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh, dan tidak menolong
aku.
Allahku, di waktu siang aku berseru-seru,†
tetapi Engkau tidak menjawab,*
di waktu malam aku mengaduh-aduh, tetapi tidak juga aku
tenang.
Padahal Engkau bersemayam di atas takhta yang suci,*
ya Allah, kemuliaan Israel.
KepadaMu leluhur kami percaya;*
mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
KepadaMu mereka berseru, dan mereka Kaubebaskan,*
kepadamu mereka berharap, dan tidak Kaukecewakan.
Tetapi aku ini cacing dan bukan manusia,*
cercaan orang dan hinaan rakyat.
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku,*
mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala:
“Ia hidup untuk Tuhan? Biar Tuhan meluputkannya,*
biar Tuhan melepaskannya, kalau Tuhan memang menaruh
perhatian.”
Ya Tuhan, Engkau yang mengeluarkan daku dari kandungan;*
Yang meletakkan daku dengan aman pada dada ibuku.
KepadaMu aku diserahkan sejak lahir,*
sejak aku dalam kandungan ibuku,
Engkaulah Allahku.
Jangan tinggal jauh dari padaku, sebab musuh telah
dekat,*
dan tak ada penolong bagiku.
Seperti lembu-lembu jantan, musuh mengerumuni aku,*
seperti banteng raksasa, mereka mengepung aku,*
seperti singa yang menerkam dan mengaum.
Seperti air aku tercurah,*
dan segala tulangku terlepas dari sendinya.
Hatiku menjadi seperti lilin,*
hancur luluh dalam diriku.
Kekuatan kering seperti beling,*
lidahku lekat pada langit-langit mulutku. –
Seperti anjing, musuh mengerumuni aku,*
gerombolan penjahat mengepung aku.
Mereka menusuk tangan dan kakiku,*
segala tulangku dapat kuhitung.
Mereka menonton dan memandangi aku,†
membagi-bagi pakaianku di antara mereka.*
Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh:*
kekuatanku, bergegaslah menolong aku!
Lepaskanlah aku dari pedang,*
dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
Selamatkanlah aku dari moncong singa,*
dan tolonglah aku mengalahkan tanduk banteng.
Maka aku akan memasyhurkan namaMu kepada saudaraku*
dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.
Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan
membuang undi atas jubahku.
Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan
kekerasan.
Mazmur 37 (38)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang-belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Lukaku membusuk dan bernanah*
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan. –
Hatiku panas, tersengat radang,*
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhan, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam,
kekuatanku menghilang,*
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai-taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat,*
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan*
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar,*
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut.
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan,*
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Jangan biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus-menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku. –
aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku,
padahal aku bermaksud baik.
Jangan tinggalkan daku,*
ya Allahku, janganlah jauh dari padaku!
Bergegaslah menolong aku,*
ya Tuhan, penyelamatku.
Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan
kekerasan.
BACAAN I
Ibr 9, 11-28
Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk
hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar
dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, - artinya yang
tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya
ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah
anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah
mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebih darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Karena itu Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian
yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang
dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang
telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Sebab di mana ada wasiat, di
situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. Karena suatu
wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu masih hidup. Itulah sebabnya, maka
perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. Sebab sesudah Musa
memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil
darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop,
lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, sambil berkata: “Inilah
darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.” Dan juga kemah dan semua
alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. Dan hampir segala
sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah
tidak ada pengampunan.
Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di
sorga haruslah ditahirkan secara demikian tetapi benda-benda sorgawi sendiri
oleh persembahan-persembahan yang lebih baik daripada itu. Sebab Kristus bukan
masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran
saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat
Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang
mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke
dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika
demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi
sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk
menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk
mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus
hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa
untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
BACAAN II: (Pilihlah bacaan rohani)
DOA PENUTUP
Bapa, sudilah memandang dengan rela keluargaMu ini. Sebab
demi keselamatan kami Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri
ke tangan kaum penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.