Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Jumat, 18/4/2014

Kerangka Harian Brevir: Jumat, 18/4/2014


IBADAT BACAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan. Seperti...

MADAH

O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kauterima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan.

Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka.

Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang salah mohon diampun

Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon slalu diberkati. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon:
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermupakat melawan Tuhan dan yang diurapiNya.

Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya.
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhktaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan
para bangsa akan menjadi milik pusakamu, dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”

Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang*
yang berlindung pada Tuhan.

Antifon:
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermupakat melawan Tuhan dan yang diurapiNya.

Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku.

Mazmur 21 (22), 2-23
Allahku, ya Allahku, mengapa aku Kautinggalkan?*
Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh, dan tidak menolong aku.
Allahku, di waktu siang aku berseru-seru,
tetapi Engkau tidak menjawab,*
di waktu malam aku mengaduh-aduh, tetapi tidak juga aku tenang.

Padahal Engkau bersemayam di atas takhta yang suci,*
ya Allah, kemuliaan Israel.
KepadaMu leluhur kami percaya;*
mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
KepadaMu mereka berseru, dan mereka Kaubebaskan,*
kepadamu mereka berharap, dan tidak Kaukecewakan.

Tetapi aku ini cacing dan bukan manusia,*
cercaan orang dan hinaan rakyat.
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku,*
mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala:
“Ia hidup untuk Tuhan? Biar Tuhan meluputkannya,*
biar Tuhan melepaskannya, kalau Tuhan memang menaruh perhatian.”

Ya Tuhan, Engkau yang mengeluarkan daku dari kandungan;*
Yang meletakkan daku dengan aman pada dada ibuku.
KepadaMu aku diserahkan sejak lahir,*
sejak aku dalam kandungan ibuku,
Engkaulah Allahku.
Jangan tinggal jauh dari padaku, sebab musuh telah dekat,*
dan tak ada penolong bagiku.

Seperti lembu-lembu jantan, musuh mengerumuni aku,*
seperti banteng raksasa, mereka mengepung aku,*
seperti singa yang menerkam dan mengaum.
Seperti air aku tercurah,*
dan segala tulangku terlepas dari sendinya.
Hatiku menjadi seperti lilin,*
hancur luluh dalam diriku.
Kekuatan kering seperti beling,*
lidahku lekat pada langit-langit mulutku. –
Seperti anjing, musuh mengerumuni aku,*
gerombolan penjahat mengepung aku.
Mereka menusuk tangan dan kakiku,*
segala tulangku dapat kuhitung.
Mereka menonton dan memandangi aku,
membagi-bagi pakaianku di antara mereka.*

Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh:*
kekuatanku, bergegaslah menolong aku!
Lepaskanlah aku dari pedang,*
dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
Selamatkanlah aku dari moncong singa,*
dan tolonglah aku mengalahkan tanduk banteng.
Maka aku akan memasyhurkan namaMu kepada saudaraku*
dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.

Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku.

Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan kekerasan.

Mazmur 37 (38)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.

Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang-belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.

Lukaku membusuk dan bernanah*
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan. –
Hatiku panas, tersengat radang,*
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.

Ya Tuhan, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam,
kekuatanku menghilang,*
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.

Handai-taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.

Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat,*
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan*
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.

Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar,*
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut.
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.

Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan,*
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Jangan biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”

Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus-menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku. –
aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku,
padahal aku bermaksud baik.

Jangan tinggalkan daku,*
ya Allahku, janganlah jauh dari padaku!
Bergegaslah menolong aku,*
ya Tuhan, penyelamatku.

Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan kekerasan.


BACAAN I

Ibr 9, 11-28
Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru

Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebih darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Karena itu Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu masih hidup. Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, sambil berkata: “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.” Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik daripada itu. Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

BACAAN II: (Pilihlah bacaan rohani)

DOA PENUTUP
Bapa, sudilah memandang dengan rela keluargaMu ini. Sebab demi keselamatan kami Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri ke tangan kaum penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.