Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 16/4/2014

Kerangka Harian Brevir: Rabu, 16/4/2014


IBADAT BACAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan. Seperti...

MADAH

O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kauterima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan.

Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka.

Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang salah mohon diampun

Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon slalu diberkati. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

Mazmur 38 (39) Doa orang sakit
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan... karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

I

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku.
Aku hendak mengekang ucapan mulutku,*
selama orang jahat menentang aku.”

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita.
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

Akhirnya kubuka juga mulutku:*
“Ya Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku;
singkapkanlah sisa hari-hariku:*
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu.
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan.

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu,*
percumalah segala kegelisahannya.
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang akan menikmatinya.

Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

II

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku?*
PadaMulah kutaruh harapanku.
Bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu.
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu.
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka.

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku*
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku.
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku,
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku.
Palingkanlah wajah kemurkaanMu dari padaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi.

Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya.

Mazmur 51 (52) Melawan penghojat
(1 Kor,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus-menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu.
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran.
Engkau suka akan segala macam omonganmu*
yang merusak dan menipu.

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnahkan dikau untuk selama-lamanya.
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah*
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi.
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya*
yang tidak sudi berlindung pada Allah.
Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah*
aku tumbuh di rumah Allah.
Percayalah pada kasih setia Allah*
sekarang dan selama-lamanya.
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak.
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap
sahabat-sahabatMu.

Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya.

BACAAN I

Rat 3,1-33
Penghiburan dalam penderitaan

Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya. Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya. Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari. Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya. Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan. Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati. Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat. Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui. Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian. Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah. Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabungnya. Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN. “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.” Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya. Biarlah duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya. Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan. Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan. Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut besar kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.

BACAAN II: (Pilihlah bacaan rohani)

DOA PENUTUP
Tuhan yang mahabijaksana, menurut rencanaMu PuteraMu menanggung derita di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh kami. Semoga kami, hamba-hambaMu, Kauanugerahi kurnia kebangkitan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.