Sabtu, 8 Agustus 2015
PEKAN BIASA XVIII – O PEKAN
II
Pw SANTO DOMINIKUS,
PENDIRI ORDO PENGKOTBAH, IMAM
IBADAT SORE I: PEKAN BIASA XIX – O PEKAN II – HARI MINGGU
BIASA XIX
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Barang siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi
yang terakhir dan melayani semua orang
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka ria.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak kau tolak.
Sejak dahulu Kaukurniai dia berkat melimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota emas murni.
Hidup dimintanya; Kauberikan kepadanya, *
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat pertolonganMu, *
keagungan dan semarak Kauanugrahkan kepadanya.
Kaujadikan dia berkat untuk selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya akan Tuhan, *
dan karena kasih setia Allah yang mahatinggi ia tidak
goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan dan nyatakanlah kuasaMu, *
kami akan bernyanyi dan bermadah atas keperkasaanMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Barang siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi
yang terakhir dan melayani semua orang
Antifon
Bila pemimpin para gembala datang, kamu akan memperoleh
mahkota mulia yang tak dapat layu
Mazmur 91 (92)
Betapa baiklah bersyukur kepada Tuhan, *
memuji namaMu, Allah yang mahatinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari, *
dan kesetiaanMu di waktu malam;
Dengan membunyikan gambus dan kecapi, *
dengan iringin celempung.
Sebab Engkau mengembirakan daku dengan karyaMu yang
agung, *
aku bersorak-sorai karena perbuatan tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat, *
namun mereka akan binasa selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan, *
Engkau luhur selama-lamanya
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Bila pemimpin para gembala datang, kamu akan memperoleh
mahkota mulia yang tak dapat layu
Antifon
Hai hamba yang baik dan setia, masuklah ke dalam
sukacita Tuhan
Sebab para musuhMu akan binasa, *
para penjahat Kaucerai-beraikan.
Tetapi aku Kaujadikan kuat seperti banteng, *
dan Kauurapi dengan minyak yang harum mewangi.
Orang jujur akan bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tuapun mereka masih berbuah *
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah Tuhan pelindungku, *
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Hai hamba yang baik dan setia, masuklah ke dalam
sukacita Tuhan
BACAAN
2Raj. 4:8-37
4:8 Pada
suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang
mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke
sana untuk makan.
4:9 Berkatalah
perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang
yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.
4:10 Baiklah
kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah
kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan
sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke
sana."
4:11 Pada
suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur
di situ.
4:12 Kemudian
berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem
itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.
4:13 Elisa
telah berkata kepada Gehazi: "Cobalah katakan kepadanya: Sesungguhnya
engkau telah sangat bersusah-susah seperti ini untuk kami. Apakah yang dapat
kuperbuat bagimu? Adakah yang dapat kubicarakan tentang engkau kepada raja atau
kepala tentara?" Jawab perempuan itu: "Aku ini tinggal di
tengah-tengah kaumku!"
4:14 Kemudian
berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab
Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
4:15 Lalu
berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya,
berdirilah perempuan itu di pintu.
4:16 Berkatalah
Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan
menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu:
"Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu
ini!"
4:17 Mengandunglah
perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu
juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.
4:18 Setelah
anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di
antara penyabit-penyabit gandum.
4:19 Tiba-tiba
menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata
ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada
ibunya!"
4:20 Diangkatnyalah
dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai
tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.
4:21 Lalu
naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah
itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.
4:22 Sesudah
itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang
bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada
abdi Allah itu, dan akan terus pulang."
4:23 Berkatalah
suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal
sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu:
"Jangan kuatir."
4:24 Dipelanainyalah
keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah,
jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan
kepadamu."
4:25 Demikianlah
perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel. Segera
sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi,
bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang!
4:26 Larilah
menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah engkau, selamatkah suamimu,
selamatkah anak itu?" Jawab perempuan itu: "Selamat!"
4:27 Dan
sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi
Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah:
"Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku,
tidak memberitahukannya kepadaku."
4:28 Lalu
berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada
tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"
4:29 Maka
berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di
tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri
salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas
dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu."
4:30 Tetapi
berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri,
sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan
berjalan mengikuti perempuan itu.
4:31 Adapun
Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh tongkat di atas anak
itu, tetapi tidak ada suara, dan tidak ada tanda hidup. Lalu kembalilah ia
menemui Elisa serta memberitahukan kepadanya, katanya: "Anak itu tidak
bangun!"
4:32 Dan
ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas
tempat tidurnya.
4:33 Sesudah
ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam
kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34 Lalu ia
membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu,
dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak
tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah
badan anak itu.
4:35 Sesudah
itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali
ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu
sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36 Kemudian
Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!"
Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa:
"Angkatlah anakmu ini!"
4:37 Masuklah
perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan
mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Sungguh besar kekuatan cinta kasih akan Yesus yang murni,
tanpa pamrih, dan tidak campur dengan cinta pada diri sendiri. Tidakkah orang
yang selalu menginginkan penghiburan itu boleh disebut pekerja harian? Bukankah
orang yang selalu memikirkan nikmat dan keuntungan diri sendiri itu harus
dikatakan lebih cinta pada diri sendiri daripada cinta pada Yesus? Di mana ada
orang yang bersedia mengabdi Kristus tanpa pamrih?
=====
DOA PENUTUP
Tuhan yang arif bijaksana, santo Dominikus sudah menjadi
pewarta ulung kebenaranMu. Semoga ia menolong umatMu dengan jasa dan doanya
serta menjadi pelindung kami yang setia. Demi Yesus Kristus, pengantara kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang
segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.