Rabu, 5 Agustus 2015
PEKAN BIASA XVIII - O PEKAN II – HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39)
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena
Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Antifon II
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon II
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Antifon III
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya
Mazmur 51 (52)
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor
1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segala macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh
harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya
BACAAN
2Taw. 20:1-9,13-24
20:1 Setelah
itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama
sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah
orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari
seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di
Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat
menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan
kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:4 Dan
Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari
semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
20:5 Lalu
Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di
muka pelataran yang baru
20:6 dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di
dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan
keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat
bertahan melawan Engkau.
20:7 Bukankah
Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel,
dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk
selama-lamanya?
20:8 Lalu
mereka mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu.
Kata mereka:
20:9 Bila
sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar
atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena
nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam
kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.
20:13 Sementara
itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka
dengan isteri dan anak-anak mereka.
20:14 Lalu
Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf,
dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
20:15 dan
berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku
raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan
terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang
melainkan Allah.
20:16 Besok
haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan
kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
20:17 Dalam
peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah
berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan
kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka,
TUHAN akan menyertai kamu."
20:18 Lalu
berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk
Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
20:19 Kemudian
orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan
puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
20:20 Keesokan
harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak
berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
20:21 Setelah
ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi
nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada
waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata:
"Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya!"
20:22 Ketika
mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah
penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir,
yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
20:23 Lalu
bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas
dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka
saling bunuh-membunuh.
20:24 Ketika
orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke
tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah,
tidak ada yang terluput.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan
rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Maka dari itu, baiklah kita mengucap syukur atas
pemberian Tuhan, bagaimana kecilnya, supaya kita pantas menerima yang lebih
besar. Juga rahmat yang tampaknya sangat kecil hendaknya kita pandang sangat
besar nilainya; dan yang kelihatannya tidak berarti mesti kita hargai sebagai
pemberian yang sangat istimewa. Jika kita ingat siapa yang memberi rahmat itu,
tentu kita akan yakin bahwa tidak ada pemberian yang remeh ataupun kurang
bernilai, sebab segala sesuatu yang diberikan Tuhan yang mahatinggi itu tidak
ada yang tidak berharga. Sekalipun seandainya Tuhan menghukum atau mendera,
kita masih harus berterima kasih kepada-Nya; sebab segala sesuatu yang terjadi
pada kita adalah atas izin Tuhan, maksudnya tidak lain kecuali untuk
keselamatan dan kebahagiaan kita. Barang siapa ingin tetap memiliki rahmat
Allah, hendaknya berterima kasih atas menerima rahmat dan sabar-tawakal pada
saat rahmat itu ditarik kembali. Tetap memanjatkan doa agar rahmat lekas
diberikan kembali; berhati-hati serta rendah hati agar rahmat jangan sampai
meninggalkan dia.
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaranMu kepada
orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami
semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan
dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.