Sabtu, 20 April 2019
Hari Sabtu
Suci
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
MADAH
Kristus penguasa surga
Serta penebus dunia
Dengan salibMu yang suci
Kauhancurkan maut kami
Kami mohon kepadaMu
Agar terjamin selalu
Anugerah penebusan
Yang sudah Kauperjuangkan
Engkaulah domba sejati
Yang menjadi kurban murni
Dengan darahMu yang mulya
Kautebus kami semua
Semoga umatMu ini
Bila Engkau bangkit nanti
Kaubawa serta ke surga
Untuk bersyukur slamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Dengan tenteram aku membaringkan diri dan tertidur
Mazmur 4
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang adil †
apabila aku bersusah, lapangkanlah dadaku; *
kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.
Hai orang-orang besar,*
masih berapa lamakah kamu menghina Allah yang mulia?
Masih berapa lamakah kamu menyembah berhala *
dan minta nasihat mereka?
Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para
kekasihNya, *
Tuhan akan mendengarkan daku bila aku berseru kepadaNya.
Memang kamu gelisah, tetapi jangan lalu berdosa,*
selidikilah batinmu dan mengaduhlah di tempat tidurmu.
Persembahkanlah kurban sejati *
dan percayalah pada Tuhan.
Banyak orang berkata: †
“Siapa yang akan menurunkan berkat? *
Hendaknya cahaya wajahMu menyinari kami, ya Tuhan.”
Penuhilah hatiku dengan kebahagiaan,*
lipat gandakanlah panen gandum dan anggur.
Aku hendak membaringkan diri dan tidur *
dalam hadiratMu yang menenteramkan,
sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan,*
yang membuat istirahatku aman sentosa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Dengan tenteram aku membaringkan diri dan tertidur
Antifon
Tubuhku beristirahat dengan tenteram
Mazmur 15 (16)
Jagalah aku, ya Allah, sebab aku berlindung kepadaMu. †
Aku mengakui: Engkaulah Tuhanku,*
tiada kebahagiaan bagiku selain Dikau.
Orang-orang saleh di negeri ini *
kumuliakan dan kujunjung tinggi.
Tetapi orang yang mengikuti dewa-dewa,*
menjatuhkan dirinya dalam jurang mala petaka.
Aku tidak ikut mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa,*
bahkan bibirku takkan menyebut namanya.
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku,*
dalam tanganMulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku,*
milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Aku memuji Tuhan yang selalu menasihati aku,*
bahkan waktu malampun Ia berbicara dalam hatiku.
Aku selalu ingat akan Tuhan,*
aku tidak goyah, karena Ia ada di sampingku.
Sebab itu hatiku bergembira, dan jiwaku bersorak,*
dan tubuhku beristirahat dengan tenteram.-
Aku tak akan Kauserahkan kepada alam maut,*
dan kekasihMu takkan Kaubiarkan turun ke liang kubur.
Engkau akan menunjukkan kepadaku jalan kehidupan.†
Di hadapanMu terdapat sukacita melimpah,*
padaMulah kebahagiaan selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Tubuhku beristirahat dengan tenteram
Antifon
Tinggikanlah tiangmu, hai gerbang abadi, supaya masuklah
raja kemuliaan.
Mazmur 23 (24)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,*
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut,*
menegakkannya atas samudera raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan,*
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya,*
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
dan memperoleh balas jasa dari Allah penyelamatnya.
Orang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? †
Tuhan yang perkasa dan perwira,*
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? †
Tuhan semesta alam,*
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Tinggikanlah tiangmu, hai gerbang abadi, supaya masuklah
raja kemuliaan.
BACAAN
Ibr 4:1-16
Ibr 4:1 Sebab
itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang
dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih
berlaku.
Ibr 4:2 Karena
kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi
firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh
bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Ibr 4:3 Sebab
kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan:
"Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia
dijadikan.
Ibr 4:4 Sebab
tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah
berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
Ibr 4:5 Dan dalam
nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Ibr 4:6 Jadi
sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu,
sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu,
tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
Ibr 4:7 Sebab itu
Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah
sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu!"
Ibr 4:8 Sebab,
andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah
tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
Ibr 4:9 Jadi
masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Ibr 4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat
perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama
seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
Ibr 4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke
dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga.
Ibr 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Ibr 4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi
di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,
yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Ibr 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita.
Ibr 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Ibr 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih
dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal
Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang
sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal LV – TENTANG KODRAT YANG RUSAK DAN KEGIATAN RAHMAT
ALLAH
6. Rahmat-Mu adalah guru kebenaran dan tata tertib,
cahaya kalbu dan penghibur dalam penindasan; ia menghalau kesusahan, mengusir
ketakutan, membimbing kepada takwa dan menimbulkan cucuran air mata sesal dan
yang menyebabkan penyesalan hati. Bukankah aku tanpa rahmat tidak lain daripada
sepotong kayu yang kering dan sebatang akar yang harus dilemparkan jauh-jauh?
Dari sebab itu, ya Tuhan, semoga rahmat-Mu selalu menuntun dan menyertai aku,
dan senantiasa memperingatkan aku untuk berbuat baik, oleh Yesus Kristus
Putra-Mu. Amin.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, PuteraMu yang tunggal telah
turun ke alam maut dan naik kembali dengan mulia. Semoga semua orang beriman
yang telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan, bangkit pula bersama
Dia kepada kehidupan abadi. Sebab Dialah PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.