Rabu, 17 April 2019
PEKAN SUCI
Hari Rabu dalam Pekan Suci
(U)
Bacaan Alternatif & Devosi: 12.00 – 13.00
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN
KATA-KATA PERTAMA (+ 33
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya, untuk
dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa Aku
akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA PERTAMA
“Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan!”
Yesus-ku yang tersalib, aku melihat Engkau di salib sebagai tahkta
kejayaan di dalam tindakan mengatasi segalanya bagi semua hati, dan menarik
mereka begitu sungguhnya kepada Diri-Mu sehingga setiap orang merasakan kuasa
super-kemanusiaan-Mu. Alam, ketakutan akan kesalahan yang begitu besar,
tersungkur di hadapan-Mu dan menunggu di dalam kesenyapan untuk sebuah kata
dari-Mu untuk memberikan-Mu penghormatan dan untuk membuat kuasa-Mu diketahui.
Matahari yang menangis menarik cahayanya, tak sanggup akan pemandangan
kesakitan yang sedemikian. Neraka merasakan teror dan menunggu dengan senyap.
Sehingga, semuanya sunyi senyap. Bunda-Mu yang terpaku dan orang-orang-Mu yang
beriman semuanya membisu dan kaku melihat pemandangan kesakitan yang mengerikan
itu yang mengoyakkan dan menggeserkan kemanusiaan-Mu, dan sunyi senyap menunggu
sebuah kata dari-Mu. Kemanusiaan-Mu itu sendiri yang terbaring di dalam
samudera kesakitan diantara kejang-kejang yang mengerikan di dalam sengsara,
senyap, sehingga ditakutkan bahwa dari satu nafas ke nafas-Mu yang berikutnya
Engkau akan mati.
Apakah yang lainnya? Orang-orang Yahudi yang jahat dan para algojo
kejam yang baru saja menghina Engkau, mengejek Engkau dan menyebut Engkau
penipu dan penjahat, dan dua penjahat yang tadinya menghujat Engkau, semuanya
terdiam dan terdiam bodoh. Mereka dipenuhi penyesalan. Dan jika mereka mencoba
mengeluarkan kata-kata hinaan, hal itu mati di bibir-bibir mereka. Namun
menembus ke dalam Engkau, aku melihat bahwa cinta bergelora, menyesakkan-Mu dan
Kau tak sanggup menadahnya. Didorong oleh Cinta-Mu yang menyiksa Engkau lebih
daripada kesakitan itu sendiri, dengan suara keras dan menggerakkan hati, Engkau
berbicara sebagai Engkau adalah Tuhan. Sekarang mengarahkan tatapan mata-Mu ke
surga dan berteriak:
“Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka lakukan!”
Dan sekali lagi Engkau diam, tenggelam dalam kesakitan-kesakitan
yang tak terdengar.
Yesus yang tersalib, apakah cinta yang sedemikian besar adalah
mungkin? Ya, setelah begitu banyak kesakitan dan hinaan, kata-kata pertama-Mu
adalah pengampunan, dan Engkau memohonkan ampun kepada Bapa untuk dosa yang
sedemikian banyaknya. Ya, Engkau membuat kata-kata ini turun ke hati setiap
orang yang telah berdosa, dan Engkaulah yang pertama yang menawarkan
pengampunan. Tetapi betapa banyak yang menolaknya, dan tidak menerimanya!
Cinta-Mu kemudian menjadi begitu fanatik karena Engkau rindu mengampuni dan
memberikan cium damai bagi setiap orang! Ketika Neraka mendengar kata-kata-Mu,
Neraka gemetar dan menyadari Engkau adalah Tuhan. Tercengang, alam dan setiap
orang menyadari Ke-Ilahian-Mu dan Cinta-Mu yang tak terpadamkan, dan dengan
diam menunggu sejauh mana hal itu akan berlalu. Tidak hanya Suara-Mu, tetapi
juga Darah-Mu dan Luka-luka-Mu menangis pada setiap hati yang telah berdosa:
“Datanglah pada pelukan-Ku, sebab Aku mengampunimu. Dan
memateraikan pengampunan pada harga Darah-Ku!”
O Yesus-ku yang lembut mengulangi kata-kata ini lagi kepada setiap
pendosa di dunia. Memohon pengampunan bagi setiap orang. Memakai jasa-jasa
Darah-Mu yang paling berharga bagi mereka. O Yesus yang baik, terus meredakan
Keadilan Ilahi bagi setiap orang; dan memberikan rahmat bagi mereka yang perlu
mengampuni orang lain, namun merasa tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya.
Yesus-ku yang tersalib, Pujaan-ku, selama 3 jam sengsara yang pahit ini, Engkau
ingin memenuhi segalanya. Saat Engkau berada di salib di dalam diam, aku
melihat bahwa di dalam Diri-Mu Engkau ingin memuaskan Bapa dalam segalanya.
Engkau bersyukur kepada-Nya bagi setiap orang, memuaskan setiap orang, dan
mengampuni setiap orang. Engkau memohon rahmat agar tidak seorang pun akan
melakukan pelanggaran terhadap-Mu lagi. Dan untuk memperoleh ini dari Bapa,
Engkau melihat kembali seluruh Hidup-Mu sekejap dari saat Engkau dikandung
sampai Nafas terakhir-Mu. Yesus-ku, cinta yang tak berkesudahan, bersama dengan
Engkau, Bunda-mu yang tak terhiburkan, Santo Yohanes dan para wanita kudus,
biarlah aku juga melihat kembali seluruh hidupku. Yesus-ku terkasih, aku
berterimakasih kepada-Mu untuk begitu banyak duri-duri yang telah menusuk
Kepala-Mu yang patut disembah, untuk tetesan-tetesan Darah yang tertumpah dari
sana, untuk pukulan-pukulan yang Kauterima di Kepala-Mu dan untuk rambut yang
telah dijambak dari Kepala-Mu.
Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua kebaikan yang telah
Kaulakukan dan telah Kau-peroleh bagi setiap orang, untuk cahaya dan inspirasi
baik yang telah Engkau berikan kepada kami dan segala waktu dimana
Engkau telah mengampuni dosa-dosa pikiran, kesombongan, keangkuhan dan harga
diri kami. O Yesus-ku, aku mohon pengampunan di dalam nama setiap orang, untuk
waktu-waktu dimana kami telah memahkotai Engkau dengan duri-duri, untuk semua
tetesan Darah yang tertumpah dari Kepala Maha Kudus-Mu, dan bagi semua waktu
dimana kami tidak menanggapi inspirasi-inspirasi-Mu. Untuk semua kesakitan yang
Kauderita, O Yesus yang baik, aku berdoa pada-Mu untuk memperoleh rahmat bagi
kami agar tidak berbuat dosa pikiran lagi.
Lebih jauh lagi, aku berniat untuk mempersembahkan pada-Mu segala
sesuatu yang telah Engkau derita di dalam Kepala Maha Kudus-Mu untuk memberikan
kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka
menggunakan kepandaian mereka secara baik.
Laudate Dominum omnes gentes, laudate Eum omnes populi. Quoniam
confirmata est super nos misericordia Ejus, et veritas Domini manet in
aeternum. Gloria Patri….**
(**Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Mazmur 116:1-2)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti…)
O Yesus-ku, aku menyembah Mata Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua airmata dan tetesan Darah yang telah mengalir
daripadanya, karena tusukan kejam duri-duri itu, untuk segala waktu dimana
Engkau dibenci, dan untuk hinaan dan olok-olok yang telah Kauterima selama
sengsara-Mu. Aku mohon pengampunan bagi semua yang menggunakan pandangan mereka
untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau dan mengamuk pada-Mu. Dengan
kesakitan-kesakitan yang telah Kauderita di dalam Mata Maha Kudus-Mu, aku
berdoa pada-Mu untuk memberikan rahmat agar tak seorang pun melakukan
pelanggaran lagi terhadap Engkau melalui pandangan jahat. Aku juga berniat
untuk mempersembahkan kepada-Mu segala sesuatu yang telah Engkau sendiri derita
di dalam Mata Maha Kudus-Mu untuk memberikan pada-Mu semua kemuliaan yang
seharusnya diberikan para mahkluk jika saja mata mereka tertuju hanya kepada
surga dan Ke-Ilahian dan kepada-Mu, O Yesus-ku.
Aku menyembah Telinga Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu untuk
semua yang telah Engkau derita saat di Kalvari, ketika para algojo memekakkan
telinga-Mu dengan teriakan dan hinaan. Aku memohon pengampunan-Mu di dalam nama
setiap orang, untuk semua pembicaraan jahat yang didengarkan oleh para mahkluk.
Aku berdoa kepada-Mu untuk membuka telinga-telinga semua manusia pada kebenaran
abadi dan pada suara-suara rahmat, sehingga tidak seorang pun akan melakukan
pelanggaran terhadap Engkau lagi dengan indera pendengarannya. Aku juga berniat
untuk mempersembahkan kepada-Mu segalanya yang telah Kauderita pada indera
pendengaran Maha Kudus-Mu, untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya
diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka menggunakan indera ini dengan
manfaat yang kudus. O Yesus-ku, aku menyembah dan mencium Wajah Maha Kudus-Mu.
Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita dari ludahan,
tamparan dan hinaan dan untuk semua waktu dimana Engkau diinjak-injak oleh
musuh-musuh-Mu.
Aku memohon pengampunan di dalam nama semua orang, untuk waktu
dimana para mahkluk lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Untuk
tamparan-tamparan ini dan untuk ludahan ini, aku berdoa agar Ke-Ilahian-Mu
dikenal, dipuji dan dimuliakan oleh semua orang. Sungguh, O Yesus-ku, aku
berniat untuk berkeliling dunia sendiri, dari timur ke barat dan dari utara ke
selatan, untuk menyatukan suara semua mahkluk dan mengubahnya menjadi lebih
banyak lagi tindakan pujian, cinta dan penyembahan. O Yesus-ku, aku bahkan
berniat untuk membawa hati semua mahkluk kepada-Mu agar Engkau dapat melebur di
dalam cahaya, kebenaran, cinta dan belas kasih setiap orang pada Keilahian
Pribadi-Mu. Dan sementara Engkau mengampuni setiap orang, aku berdoa pada-Mu
untuk tidak lagi mengijinkan siapapun melakukan pelanggaran terhadap Engkau,
bahkan dengan harga darahku, jika ini mungkin.
Akhirnya, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu semua yang
telah Kauderita pada Wajah Maha Kudus-Mu, untuk memberikan segala kemuliaan
yang seharusnya diberikan para mahkluk pada-Mu seandainya tak seorang pun
lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Aku menyembah Mulut Maha
Kudus-Mu, dan aku berterimakasih kepada-Mu untuk rintihan awal-Mu, untuk semua
susu yang telah merawat-Mu, untuk semua kata-kata yang telah Kauucapkan, untuk
cium-cium membara yang Kauberikan pada Bunda Maha Kudus-Mu, untuk makanan yang
telah Kaumakan, untuk kepahitan empedu, untuk dahaga membara yang Kauderita di
salib dan untuk doa-doa yang Kaunaikkan kepada Bapa. Aku mohon Engkau
mengampuni semua gumaman, pembicaraan jahat dan duniawi dan semua hujatan yang
diucapkan para mahkluk. Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu ajaran-ajaran
Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pembicaraan-pembicaraan buruk mereka. Aku
ingin mempersembahkan kepada-Mu penyesalan akan indera pengecap-Mu di dalam
pemulihan bagi tindakan rakus mereka, Engkau meresap ke dalam doa di dalam pemulihan
bagi ketersesatan dan ketidakpedulian orang-orang.
Lebih jauh lagi, aku ingin menyatukan mulut kami dengan Mulut-Mu,
untuk pemulihan bagi segalanya yang telah melakukan pelanggaran terhadap-Mu
dengan menyalah-gunakan lidah-lidah mereka. Aku berniat untuk mempersembahkan
pada-Mu segala yang telah Kauderita pada Mulut Maha Kudus-Mu, untuk
memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika
saja mereka tidak lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan indera
pengecap dan penyalahgunaan lidah mereka.
O Yesus, aku menyembah Leher-Mu dan berterimakasih pada-Mu akan
kesabaran mengagumkan dimana Engkau telah membiarkan Diri-Mu diikat, untuk
ketak-terikatan yang sempurna dari segala ciptaan yang Kauajarkan kepada kami. Aku
memohon pengampunan akan pelanggaran-pelanggaran yang Kau terima dari para
mahkluk yang terikat dengan kenikmatan dunia ini dan aku mohon kepada-Mu untuk
meminta setiap orang ketidak-terikatan dari hal-hal yang berasal dari bumi ini
dan sebuah kesatuan yang sempurna dengan Kehendak-Mu.
Aku mempersembahkan saat awal Maha Murni Engkau dikandung di dalam
pemulihan bagi mereka yang dikandung di dalam kesalahan; aku mempersembahkan
keterkurungan-Mu di dalam rahim bunda-Mu bagi mereka yang peduli akan kesungguhan
Kehendak-Mu; aku mempersembahkan Kehidupan-Mu bagi mereka yang membiarkan
anak-anak mereka mati terhadap Rahmat daripada memberikan mereka hidup baru
melalui Pembaptisan Kudus; dan bagi semua pembunuhan anak. Aku mempersembahkan
masa kecil-Mu dan semua yang Kauderita di masa kecil-Mu, bagi mereka yang tidak
mengijinkan anak-anak mereka mengenal-Mu, memuji-Mu dan mencintai-Mu, sehingga
mereka mungkin akan sungguh-sungguh mengenal Engkau dan mencintai Engkau. Aku
mempersembahkan kehidupan-Mu yang tersembunyi di dalam pemulihan bagi
pertikaian keluarga, bagi kemunafikan banyak orang yang tampaknya mengasihi
Engkau, namun dari dalam melakukan pelanggaran terhadap Engkau.
Dan aku mempersembahkan kehidupan-Mu di padang gurun di dalam
pemulihan bagi tindakan-tindakan tidak taat pada Gereja, bagi penghinaan yang
ditunjukkan terhadap puasa, terhadap aturan dan Sakramen-sakramen. Aku
mempersembahkan kehidupan-Mu di muka umum di dalam pemulihan jika ada para imam
yang tidak memenuhi tugas pelayanan mereka dengan niat-niat jujur, untuk kotbah
dan Sakramen-sakramen yang diberikan di dalam semangat bagi kepentingan diri
sendiri, penuh cinta diri dan harga diri sendiri, dan juga pemulihan bagi semua
pelanggaran yang Kauterima dari otoritas pemerintah. Aku mempersembahkan para
beriman-Mu untuk memulihkan kekurangan kami, penyerahan Diri-Mu yang sempurna
kepada Bapa bagi kesalahan kami menanggapi Rahmat, syukur-Mu di dalam pemulihan
untuk waktu-waktu dimana kami tidak bersyukur pada banyak keuntungan tak
terhingga daripada-Mu.
O Yesus, aku bersyukur pada-Mu untuk segalanya; dan di dalam nama
setiap orang, aku menaikkan bagi-Mu himne syukur abadi dan tak terhingga. O
Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan segala yang telah Kauderita di
dalam Pribadi Maha Kudus-Mu, untuk memberikan Engkau segala kemuliaan yang
seharusnya diberikan para mahkluk seandainya mereka mengikuti teladan
kehidupan-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu, O Yesus, untuk segala yang Kauderita
pada Punggung Maha Kudus-Mu, untuk semua cambukan yang Kauterima, untuk semua
luka yang Kauijinkan pada Tubuh Maha Kudus-Mu, dan untuk semua Darah yang
Kautumpahkan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pengampunan bagi semua
waktu dimana mereka melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan kenikmatan
gelap dan jahat, dan dengan cinta pada kenyamanan.
Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-Mu saat Engkau didera di
tiang untuk melakukan pemulihan terhadap semua dosa yang dilakukan dengan semua
indera, bagi cinta akan selera sendiri, kenikmatan yang tampak masuk akal, ego
sendiri, dan semua kepuasan alami. Aku juga berniat untuk mempersembahkan
pada-Mu segala sesuatu yang Kauderita pada punggung-Mu untuk memberikan pada-Mu
semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika dalam
segalanya mereka berusaha untuk hanya memuaskan Engkau dan berlindung di dalam
bayang perlindungan Ilahi-Mu. O Yesus, aku mencium Kaki kiri-Mu. Aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua langkah yang Kauambil pada saat hidup fana-Mu, dan bagi
semua waktu yang melelahkan anggota tubuh-Mu untuk mencari jiwa-jiwa untuk
dibawa pada Hati-Mu. O Yesus-ku, untuk ini, aku mempersembahkan kepada-Mu semua
perbuatan, langkah dan gerak, dengan niat untuk melakukan pemulihan bagi-Mu
bagi semuanya dan bagi semua orang. O Yesus-ku, aku mempersembahkan kepada-Mu
semua langkah, tindakan dan gerakan-ku untuk pemulihan bagi segalanya dan bagi
semua orang.
Aku mohon Engkau mengampuni mereka yang tidak bertindak dengan
niat yang benar. Aku menyatukan tindakan-tindakanku dengan
tindakan-tindakan-Mu, untuk menjadikannya Ilahi. Menyatukan semua karya yang
Kaulakukan dengan kemanusiaan Maha Kudus-Mu, aku mempersembahkannya kepada-Mu
untuk memberikan kepada-Mu semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh semua
mahkluk jika saja mereka berkarya dengan cara yang kudus dan dengan niat yang
benar.
O Yesus-ku, aku mencium kaki kanan-Mu, dan aku bersyukur kepada-Mu
untuk segala sesuatu yang Kauderita dan tetap Kauderita untuk kami, khususnya
pada jam ini dimana Engkau bergantung pada salib. Aku bersyukur kepada-Mu untuk
karya yang membuat-Mu sengsara dimana paku-paku berkarya di dalam luka-luka-Mu,
yang bahkan lebih merobek lagi karena beban Tubuh Maha Kudus-Mu. Aku mohon
Engkau mengampuni semua pemberontakan dan ketidak-taatan yang dilakukan oleh
para mahkluk. Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-kesakitan kaki Maha
Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran ini, dan untuk
memberikan semua kemuliaan pada-Mu jika saja para mahkluk tertuju pada-Mu di
dalam segalanya.
O Yesus-ku, aku mencium kaki kiri Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur
untuk semua yang telah Kauderita bagiku, dan untuk semua waktu dimana Engkau
menenangkan Keadilan Ilahi dengan memuaskan setiap orang. Aku meminta
pengampunan-Mu untuk kapanpun saat aku gagal untuk mempersembahkan Diri-Ku
untuk memberikan-Mu kepuasan dan semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh
para mahkluk. Aku mempersembahkan kepada-Mu segala yang Kaulakukan di dalam
kehidupan fana-Mu dengan gerakan-gerakan tangan kiri ini.
Aku mencium tangan kanan-Mu, dan aku bersyukur untuk semua
kebaikan yang telah Engkau lakukan dan terus Kaulakukan bagi semua orang.
Dengan cara yang khusus, aku bersyukur bagi karya-karya penciptaan, penebusan
dan pengudusan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pada-Mu untuk
mengampuni kami di setiap waktu kami tidak bersyukur akan segala yang telah
Engkau berikan pada kami, dan bagi begitu banyak karya yang tidak kami lakukan
dengan niat yang benar. Di dalam pemulihan untuk pelanggaran-pelanggaran ini,
dan untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para
mahkluk jika saja mereka menanggapi semua keuntungan ini, aku berniat untuk
mempersembahkan pada-Mu semua kesempurnaan dan kekudusan karya-karya-Mu.
O Yesus-ku, aku mencium Hati Maha Kudus-Mu, dan aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita, hasrat-Mu dan penuh semangat
dilakukan karena cinta bagi setiap orang dan bagi masing-masing secara
khususnya. Aku mohon Engkau mengampuni begitu banyak hasrat jahat dan
kenikmatan dan kecenderungan yang buruk. O Yesus, ampunilah begitu banyak orang
yang lebih menginginkan cinta para mahkluk daripada Cinta-Mu. Untuk memberikan
pada-Mu kemuliaan yang telah mereka tolak dari-Mu, aku mempersembahkan
segalanya yang telah Hati-Mu yang paling patut disembah telah kerjakan dan
terus kerjakan.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus diangkat pada salib dan dibiarkan tergantung di atas bumi.
Apakah kita mencoba hidup lepas dari dunia, dari para mahkluk, dan dari segala
keduniawian? Segalanya harus bertemu untuk membentuk Salib dimana kita berikan
diri kita dan biarkan tertahan, seperti Yesus, menjauhkan diri dari segala
sesuatu yang merupakan milik bumi sehingga orang lain tidak menjadi terikat
pada kita. Dan kita akan mengambil tempat Yesus; dan bila para mahkluk ingin
memberikan kita paku dan siksaan, kita akan merapatkannya di dalam hati kita
dan akan menerimanya sebagai bagian dari salib kita. Jika keadaan-keadaan,
ketidak-nyamanan, atau ijin dari Kehendak Ilahi menempatkan kita hampir
bersentuhan dengan selera-selera keduniawian yang palsu, kita harus menolak
semuanya. Selama kita tidak menikmatinya, kita tidak akan turun dari Salib,
tetapi tetap berjaga sehingga hati kita hanya akan mengambil bagian dan selalu
ada pada Salib Yesus.
Yesus-ku yang menderita tidak memiliki tempat berbaring kecuali
Salib dan tidak ada kenyamanan kecuali Luka-luka dan hinaan-hinaan yang
Kauterima. Apakah cinta kita pada Yesus begitu kuat sehingga kita menemukan
istirahat kita di dalam penderitaan-penderitaan? Berdoa, menderita, dan
segalanya harus kita lakukan menyatu di dalam Luka-luka Yesus untuk merasakan
sentuhannya, dan melebur di dalam Darah-Nya, tidak mencari kenyamanan lainnya
selain kesakitan-Nya. Dan bila para mahkluk menghibur kita, kita harus
menerimanya sebagai sebuah penghiburan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan,
bukan oleh seorang mahkluk, sehingga hati kita tidak akan merasa asing akan
apapun, walaupun masih bersyukur kepada mereka yang menghibur kita di dalam
cara yang kudus. Kemudian Luka-luka Yesus akan menjadi milik kita dan Darah-Nya
akan terus menerus berkarya di dalam kita untuk mendadani kita. Dengan
demikian, kita akan menarik rahmat-rahmat apapun yang kita inginkan bagi diri
kita sendiri juga bagi keselamatan jiwa-jiwa.
Dengan memiliki tetesan Darah Yesus di dalam hati kita, jika kita
bersalah karena kelemahan, kita akan memohon Yesus agar Ia tidak mengijinkan
kita ternoda di Hadirat-Nya, tetapi membersihkan kita dengan Darah-Nya dan
tetap menjaga kita bersama Dia. Jika merasa lemah, kita akan memohon kepada
Yesus untuk membiarkan jiwa kita menyeruput Darah-Nya untuk mengembalikan
kekuatan kita. Darah yang patut disembah ini akan mengalir terus antara Yesus
dan kita, menuntun kita selalu sesuai dengan-Nya.
Yesus-ku yang manis berdoa bagi para algojo-Nya; sungguh, Dia
bahkan mengampuni mereka. Apakah kita membuat doa Yesus menjadi doa kita
sendiri yang secara terus-menerus mengampuni para pendosa di hadapan Bapa dan
memohon belas kasih-Nya bagi mereka, bahkan bagi mereka yang telah melakukan
pelanggaran terhadap kita? Ketika kita berdoa, bekerja dan berjalan, kita tidak
boleh melupakan jiwa-jiwa malang yang akan menghembuskan nafas terakhir mereka.
Marilah bawa mereka kepada doa-doa dan cium-cium Yesus untuk membantu dan
menghibur mereka. Dengan tangan-tangan kita, marilah kita menopang jiwa-jiwa mereka
dan menempatkan mereka di dalam pelukan Yesus.
Biarlah kita bersama mereka di dalam hati kita, berbicara tentang
cinta dimana Yesus menunggu mereka di dalam Tanah Air Surgawi. Pendeknya, kita
akan menjadi sebuah senyum di tengah-tengah kepahitan mereka, dan akan berusaha
agar mereka terbang kepada Yesus. Kita akan berkata kepada Yesus:
“Yesus-ku yang kucintai, aku mengirimkan Engkau buah dari Darah-Mu
dan cinta-Mu. Janganlah menolak jiwa-jiwa ini, tetapi bagi cinta akan Diri-Mu
mohon terimalah mereka di dalam Tanah Air Surgawi.
Yesus-ku, dari Luka-luka-Mu aku berharap untuk menarik kekuatan
untuk mengulangi Kehidupan-Mu di dalamku. Dengan cara ini, aku akan dapat
berdoa dan memperolehkan bagi setiap orang kebaikan yang telah Kaulakukan
sendiri.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain
himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan
beristirahat di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.