Selasa, 16 April
2019
PEKAN SUCI
Hari Selasa Dalam
Pekan Suci (U)
Bacaan Alternatif & Devosi: 11.00 – 12.00
PENYALIBAN (+ 74
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
PENYALIBAN
Yesus, Cinta-ku, Engkau telah ditelanjangi dari pakaian-Mu.
Tubuh-Mu yang Maha Kudus telah begitu dipukuli hingga terlihat bagai seekor
anak domba yang penuh luka. Aku melihat Engkau gemetar dari kepala hingga kaki,
dan Engkau tak dapat berdiri sama sekali. Engkau jatuh [dan tetap terbaring] di
gunung ini hingga musuh-musuh-Mu selesai menyiapkan salib. Yesus-ku yang baik,
segalanya bagiku, hatiku sakit dengan kesedihan melihat darah mengalir dari
setiap bagian Tubuh-Mu yang Maha Kudus, dan melihat bekas-bekas luka-Mu dari kepala
hingga kaki. Musuh-musuh-Mu lelah namun tak juga terpuaskan. Duri-duri yang
menusuk Kepala-Mu yang Maha Kudus membuat luka baru bagi-Mu, sementara itulah
Engkau melakukan pemulihan bagi kejahatan dan ketegar-hatian akan dosa,
khususnya akan dosa kesombongan.
Yesus, aku melihat jika saja bukan Cinta yang mendorong-Mu
terus-menerus, Engkau pastilah telah mati di dalam kepahitan akan kesakitan
yang Kau-derita saat pemahkotaan duri yang ketiga-kalinya ini. Tetapi aku
melihat Engkau tak mampu menahan kesakitan; dan mata-Mu bertiraikan darah,
Engkau mencari apakah ada paling tidak seseorang yang mau datang mendekati-Mu,
membantu-Mu di dalam kesedihan dan kebingungan yang begitu besar itu. Bunda-Mu
yang berduka ada di sini. Hatinya tercabik, dia menderita kematian berkali-kali
seperti kesakitan-Mu. O Yesus, keduanya, Maria Magdalena terkasih yang tampak
tak waras karena kesakitan-Mu itu dan Yohanes yang setia yang terlihat
terhantam kebodohan karena kesedihan Sengsara-Mu, mereka semua ada di sini.
Ini adalah gunung para kekasih; Engkau tidak dapat sendirian. Tapi
katakanlah pada-Ku, Cinta-Ku, siapakah yang ingin Kautahan di dalam kesakitan
yang begitu besar. Kumohon, biarlah aku datang dan menopang-Mu. Aku perlu
melakukan ini lebih sering daripada yang lainnya. Jadi, ibu-Mu terkasih dan
yang lainnya membiarkan aku menggantikan tempat mereka. O Yesus, aku datang di
samping-Mu, memeluk-Mu, berdoa pada-Mu untuk meletakkan Kepala-Mu pada bahu-ku
dan untuk membuatku merasakan duri-duri-Mu di kepalaku. Dengan ini, semua
pikiran akan menjadi tindakan pemulihan bagi-Mu untuk pelanggaran-pelanggaran
pikiran yang dilakukan oleh para mahkluk. Ya, Kekasihku, datanglah mendekat
pada-Ku. Satu per satu, aku ingin mencium tetesan-tetesan darah yang mengalir
dari Wajah Maha Kudus-Mu. Dan saat aku menyembahnya satu per satu, aku berdoa
pada-Mu agar setiap tetesan darah ini akan menjadi cahaya pada pikiran semua
mahkluk, sehingga tak seorang pun akan melakukan pelanggaran terhadap-Mu dengan
pikiran-pikiran jahat. Tetapi, ketika aku memegang-Mu lebih dekat dan Engkau
bersandar padaku, aku melihat-Mu, O Yesus, dan melihat Engkau menatap salib
yang sedang dipersiapkan oleh para musuh-Mu. Engkau mendengar hantaman-hantaman
palu pada salib, dimana mereka sedang membuat lubang-lubang untuk paku-paku
bagi penyaliban-Mu.
O Yesus-ku, aku merasakan detak jantung-Mu dan berdetak dengan
keras, seperti Engkau merindukan dan menyambutnya – walaupun kesakitannya tak
terkirakan – pembaringan tempat beristirahat, dengan cara ini Engkau akan
memateraikan keselamatan jiwa-jiwa kami di dalam Diri-Mu. Ya, aku mendengar
Engkau berkata:
“Cintaku, salib terkasih, tempat tidur-Ku yang berharga.
Engkaulah kemartiran-Ku di dalam hidup, dan sekarang Engkaulah tempat Aku
beristirahat, O salib, bersegeralah menerima Aku di dalam pelukanmu. Aku
menantikan dengan semangat. Salib kudus, di dalam engkau aku akan memberikan
pemenuhan segalanya. Cepatlah. O salib, dan penuhilah hasrat keinginan-Ku yang
menghabiskan Aku untuk memberikan hidup bagi jiwa-jiwa. Engkau, O salib, akan
menjadi materai hidup mereka. Tidak, janganlah menunda lebih lama lagi! Aku
menunggu dengan bersemangat untuk memberikan Diri-Ku padamu, untuk membuka
Surga bagi semua anak-anak-Ku dan untuk menutup neraka. O salib, walaupun
Engkaulah pergumulan-Ku, Engkaulah kemenangan dan juga kejayaan-Ku seutuhnya;
dan di dalammu Aku akan memberikan limpah warisan, kemenangan, kejayaan dan
mahkota-mahkota bagi anak-anak-Ku.
Tetapi, siapa yang dapat mengulangi segala sesuatunya ucap
Yesus-ku terkasih kepada salib?
Saat Yesus melepaskan Diri-Nya dengan salib itu, musuh-musuh-Nya
memerintahkan untuk menarik Dia pada salib dan Ia segera mematuhi, untuk
membuat pemulihan bagi ketidaktaatan-ketidaktaatan kita. Cinta-ku, sebelum
Engkau menarik Diri-Mu pada salib, biarlah aku menekan-Mu ke hatiku dan
memberikan-Mu sebuah cium, dan mendapat satu cium pula dari-Mu. Dengarkanlah,
Yesus, aku tidak ingin meninggalkan-Mu. Aku ingin mengikuti-Mu untuk memberikan
diriku pada salib dan tetap dipaku bersama-Mu. Cinta sejati tak mengenal
perpisahan dalam segalanya, jadi ampunilah kelancangan cintaku dan ijinkanlah
aku disalibkan bersama-Mu. Lihatlah, Cinta-ku yang lembut, bukan hanya aku yang
meminta hal ini. Bunda-Mu, Maria Magdalena yang tak terpisahkan, dan Yohanes
terkasih juga berkata bahwa hal itu lebih mudah ditanggung bila disalibkan
bersama-Mu daripada untuk menopang dan melihat-Mu disalib sendirian. Jadi,
bersama dengan Engkau, aku mempersembahkan diriku kepada Bapa yang kekal,
sebagaimana aku mempersatukan diriku dengan Kehendak-Mu, dengan Cinta-Mu,
dengan pemulihan-pemulihan-Mu, dengan Hati-Mu sendiri dan dengan seluruh
kesakitan-Mu.
Oh! Tampaknya Yesusku yang bersedih berkata padaku:
“Anak-Ku, Engkau telah menebak apa yang diinginkan Cinta-Ku.
Inilah kehendak-Ku: agar semua yang mencintai Aku disalibkan bersamaku. Ya,
mohon, melalui ini bawalah dirimu bersama-Ku pada salib. Aku akan membuatmu
menjadi hidup dari kehidupan-Ku. Aku akan menjagamu sebagai Hati-Ku yang
terkasih.”
Sekarang, Yesus-ku yang manis, Engkau berbaring di salib. Para
algojo-Mu telah memiliki paku dan palu di tangan mereka untuk memaku-Mu; dan
Engkau melihat mereka dengan cinta dan kelembutan seolah mengundang mereka
untuk segera menyalib-Mu tanpa ditunda-tunda lagi. Walaupun mereka merasa enggan,
dengan kemarahan tak berperikemanusiaan mereka menarik tangan kanan-Mu, menahan
paku dan dengan hantaman-hantaman palu mendorong masuk sampai menembus bagian
belakang salib. Kesakitan yang Kau-derita, Yesus-ku, begitu besar dan kuat
sehingga Engkau gemetar. Cahaya dari mata-Mu yang indah menggelap dan Wajah
Maha Kudus-Mu berubah pucat dan mengerikan. O tangan kanan yang terberkati, aku
menciummu, aku bersimpati denganmu, aku menyembahmu dan aku berterimakasih
padamu bagi diriku dan bagi semua orang.
Untuk begitu banyak hantaman yang Kauterima, begitu banyak jiwa
yang kumohonkan pada-Mu pembebasannya dari hukuman neraka pada saat ini. Untuk
begitu banyak tetesan darah yang Kau-tumpahkan, begitu banyak jiwa yang
kudoakan pada-Mu untuk dibasuh di dalam Darah Yang paling Berharga ini, yang
menarik syaraf-syaraf tangan-Mu, aku berdoa pada-Mu untuk membukakan Surga bagi
semua orang dan untuk memberkati semua orang. Semoga berkat-Mu memanggil para
pendosa untuk bertobat, dan para kafir dan orang yang tak setia kepada cahaya
iman. O Yesus, Hidup-ku terkasih, segera para musuh-Mu selesai memaku tangan
kanan-Mu, kemudian mereka mengambil tangan kiri-Mu dengan kekejaman yang tak
terkatakan. Untuk membuat Engkau menjangkau lubang yang telah dipersiapkan,
mereka menarik-Mu begitu keras sehingga Engkau merasa sendi-sendi tangan dan
bahu-Mu bergeser. Dan karena kesakitan yang begitu kuatnya, kaki-kaki-Mu
tertarik dan terpelintir. Tangan kanan terberkati Yesus-ku, aku menciummu, aku
bersimpati padamu, aku menyembahmu dan aku berterimakasih padamu.
Dengan hantaman-hantaman dan kesakitan-kesakitan yang Kau-derita
saat paku menembus, aku berdoa pada-Mu untuk saat ini membebaskan banyak jiwa
di Api Penyucian untuk masuk ke dalam Surga. Dan dengan Darah yang
Kautumpahkan, aku berdoa pada-Mu untuk memadamkan nyala-nyala api yang membakar
jiwa-jiwa ini. Semoga hal ini akan menjadi kelegaaan bagi mereka, penyegaran
dan mandi yang bermanfaat yang memurnikan mereka semua dari noda-noda dosa
mereka dan melemparkan mereka pada pemandangan yang indah. Cinta-ku dan
segalanya bagiku, untuk kesakitan yang tak terperikan yang Kau-derita ketika
paku menembus tangan kiri-Mu, aku berdoa pada-Mu untuk menutup pintu neraka
bagi semua jiwa dan menahan petir-petir Keadilan Ilahi, yang disebabkan oleh
dosa-dosa kami. Ya, Yesus, biarlah paku pada tangan kanan-Mu yang terberkati
menjadi kunci yang menutup pintu Keadilan Ilahi, untuk menahan hukuman-hukuman
yang akan jatuh bagaikan hujan ke bumi, dan untuk membuka kekayaan-kekayaan
Belas Kasih Ilahi bagi setiap orang. Aku berdoa pada-Mu untuk menggenggam
tangan-tangan kami di dalam lengan-lengan-Mu.
Sekarang tampaknya Kau tidak dapat menggerakkan apapun, dan kami
bebas untuk melakukan apa saja terhadap Engkau. Untuk itu, aku menaruh dunia
dan seluruh generasi ke dalam lengan-lengan-Mu. Cinta-ku, dengan suara-suara
dari Darah-Mu sendiri, aku berdoa pada-Mu untuk tidak menolak siapapun yang
memohon pengampunan-Mu; dengan jasa-jasa Darah-Mu yang paling Berharga, aku
mohon pada-Mu untuk memberikan keselamatan dan rahmat bagi setiap orang.
Janganlah kecualikan siapapun, O Yesus-ku. Cinta-ku, Yesus, musuh-musuh-Mu
tidak terpuaskan. Dengan kejahatan iblis yang mengamuk mereka mencengkram Kaki
Maha Kudus-Mu, yang tak lelah-lelahnya mencari jiwa dan sekarang kejang karena
kesakitan di tangan-tangan-Mu. Mereka menarik kaki-kaki-Mu dengan kencangnya
sehingga lutut, tulang rusuk dan semua tulang di dada-Mu bergeser. Hatiku tak
sanggup menanggungnya, O Yesus-ku yang baik. Menjadi gelap dan terselubung di
dalam darah, aku melihat Mata-Mu yang indah bergerak-gerak karena kesakitan.
Dan Bibir-Mu terpelintir, lebam dan bengkak karena pukulan-pukulan. Pipi-Mu
tenggelam dan Gigi-Mu gemeretak; Dada-Mu sesak; dan karena cara mereka menarik
Tangan dan Kaki-Mu secara demikian, Jantung-Mu seluruhnya tertarik tak
beraturan. Cinta-Ku, betapa inginnya aku menggantikan tempat-Mu untuk berbagi
rasa sakit yang besar itu. Aku ingin memberikan diriku seluruhnya kepada
anggota Tubuh-Mu untuk memberikan-Mu kelegaan, sebuah cium dan penghiburan bagi
semua orang, dan untuk melakukan pemulihan bagi semuanya.
Yesus-ku, aku melihat mereka menyatukan Kaki-kaki-Mu dan memakukan
sebuah paku menembus Kaki-kaki Maha Kudus-Mu. Dan lebih buruk lagi, paku itu
tumpul. Mohon, O Yesus-ku, ketika paku menembus Kaki-kaki-Mu, ijinkanlah aku
menaruh semua para imam pada Kaki kanan-Mu, khususnya mereka yang tidak hidup
baik dan tidak hidup kudus, sehingga mereka akan menjadi cahaya bagi semua
orang; dan pada Kaki kiri-Mu, semua orang, sehingga mereka akan menerima cahaya
dari para imam; dan menghormati serta menaati mereka. Ketika paku menembus
Kaki-kaki-Mu, biarlah paku itu menembus para imam dan semua orang, sehingga
tidak ada dari mereka yang akan terpisah daripada-Mu. O Kaki-kaki terberkati
Yesus-ku, aku menciummu, aku bersimpati padamu, aku menyembah-Mu dan aku
berterimakasih kepada-Mu. Untuk kesakitan-kesakitan terpahit yang Kauderita
ini, untuk gemeretak yang menggeser tulang-tulang-Mu, dan untuk Darah yang
Kautumpahkan, aku berdoa kepada-Mu untuk menyertakan semua jiwa di dalam
luka-luka-Mu. Janganlah mengabaikan siapapun, O Yesus. Biarlah paku-paku
menembus kuasa jiwa kami, sehingga tidak lagi kami dipisahkan daripada-Mu; dan
hati kami akan selalu terpaku hanya pada-Mu. Semoga semua kepekaan perasaan
terpaku oleh paku-paku-Mu, sehingga mereka tidak lagi mendapatkan kenyamanan
yang tidak berasal daripada-Mu. Yesus-ku yang tersalib, sekarang aku melihat
Engkau bermandikan Darah. Engkau berenang di dalam sebuah lautan Darah, dan
tetesan-tetesan Darah mengatakan satu hal kepada-Mu: Jiwa-jiwa. Sungguh, aku
melihat jiwa-jiwa dari jaman ke jaman memenuhi tiap tetesan Darah. Sehingga
Engkau menjaga kami semua di dalam Engkau.
O Yesus, dengan kuasa Darah ini, aku mohon kepada-Mu janganlah
orang lain berlari menjauh dari-Mu. O Yesus-ku, ketika para algojo selesai
memaku Kaki-Mu, aku menarik diriku pada Hati-Mu. Aku melihat Kau sudah tak
dapat lagi melanjutkan, tetapi Cinta-Mu menjerit lebih keras lagi: “Berikan
pada-Ku kesakitan-kesakitan yang lebih besar lagi!” Yesus-ku, aku memeluk
Hati-Mu, aku mencium-Mu, aku bersimpati pada-Mu, aku menyembah-Mu dan aku
berterimakasih pada-Mu untuk diriku dan untuk semua orang. O Yesus, aku ingin
meletakkan kepalaku pada Hati-Mu untuk mendengarkan apa yang sedang Kauderita
di saat Penyaliban yang sangat menyakitkan ini. Oh, aku mendengar bahwa setiap
pukulan palu bergema di Hati-Mu! Hati ini adalah pusat dari segalanya: di
sinilah kesakitan-Mu dimulai, dan di sinilah semua itu berakhir.
Ya, jika tidak menunggu robekan suatu pukulan, nyala-nyala api Cinta-Mu dan Darah mendidih di sekitarnya akan berlarian dan Hati-Mu menyembur. Darah dan nyala-nyala api ini memanggil jiwa-jiwa yang mencintai Engkau untuk bergembira tinggal di dalam Hati-Mu.
Pada cinta akan Hati ini dan pada Darah-Mu yang paling Berharga,
aku berdoa kepada-Mu, aku memohon agar Engkau memberikan kekudusan pagi
jiwa-jiwa yang mencintai Engkau. O Yesus, janganlah biarkan mereka keluar dari
Hati-Mu. Dan dengan rahmat-Mu, lipat-gandakanlah panggilan-panggilan “kurban
jiwa”, sehingga mereka akan terus hidup di dalam Hidup-Mu di bumi. Engkau ingin
memberikan sebuah tempat istimewa di dalam Hati-Mu kepada jiwa-jiwa yang
mencintai Engkau. Jangan pernah mengijinkan mereka kehilangan tempat ini. O
Yesus, buatlah nyala api Hati-Mu membakar dan menghabiskan aku; Darah-Mu
memperindah aku; dan Cinta-Mu tetap memaku aku pada cinta, dengan kesakitan dan
pemulihan.
O Yesus-ku, para algojo telah selesai memaku Tangan dan Kaki-Mu
pada salib. Kemudian, membalikkan salib untuk mengaitkan kuat-kuat paku-paku
tersebut, mereka membuat Wajah-Mu yang patut disembah itu menghadap tanah.
Cinta-ku terkasih, dengan cium ini Engkau bermaksud untuk mencium semua jiwa
dan mengikat mereka dengan Cinta-Mu, memateraikan keselamatan mereka. O Yesus,
biarlah aku mengambil tempat-Mu. Dan saat para algojo membengkokkan paku-paku,
biarlah hantaman-hantaman ini juga melukai aku, dan memaku aku seluruhnya pada
Cinta-Mu. Yesus-ku, Kebaikan-ku yang lembut, aku menaruh kepalaku pada
kepala-Mu. Saat duri-duri menusuk semakin dalam pada kepala-Mu, aku ingin
mempersembahkan pada-Mu semua pikiran-ku sebagai cium-cium kasih untuk
menghibur Engkau dan meringankan siksaan-siksaan duri-duri-Mu.
O Yesus, kuletakkan mataku pada Mata-Mu; dan aku melihat para
musuh-Mu belum juga puas untuk menghina dan mengejek Engkau. Jadi, aku ingin
menghibur Engkau di dalam tatapan-tatapan ilahi dengan tatapan-tatapan cinta.
Kuletakkan mulutku pada mulut-Mu, O Yesus. Lidah-Mu hampir terlekat pada
langit-langit Mulut-Mu karena begitu pahitnya bagai empedu dan karena rasa
dahaga-Mu yang membakar. Untuk memulihkan dahaga-Mu, O Yesus-ku, Engkau ingin
semua hati para mahkluk untuk dialiri Cinta, namun karena tak terpuaskan,
Engkau justru semakin terbakar lagi bagi mereka.
Yesus-ku yang lembut, aku berniat untuk mengirimkan pada-Mu
sungai-sungai Cinta untuk meringankan kepahitan empedu dan dahaga-Mu yang
membakar. O Yesus, aku meletakkan tangan-tanganku pada Tangan-tangan-Mu. Di
setiap gerakan yang Kaulakukan, Luka-luka di tangan-Mu lebih robek lagi, dan
kesakitan menjadi begitu kuat dan menyayat. Yesus-ku tersayang, untuk melegakan
Engkau dan menenangkan kesakitan ini, aku mempersembahkan karya-karya kudus-Mu
bagi para mahkluk. O Yesus, aku meletakkan kaki-ku pada Kaki-Mu. Betapa Engkau
menderita pada Kaki-kaki Maha Kudus-Mu! Tampak semua gerakan Tubuh Maha
Kudus-Mu memperlihatkannya; dan tidak ada seorang pun di dekat-Mu untuk
menopang-Mu dan untuk memberikan kelegaan bagi kesakitan-kesakitan-Mu yang
pahit itu. Hidupku terkasih – masa lalu, sekarang dan masa depan – mengarah
semuanya pada-Mu, untuk datang dan menghibur Engkau di dalam
kesakitan-kesakitan yang begitu besar. Sungguh, O Yesus-ku, aku berniat untuk
menggantikan di dalamnya keabadian, kegiatan Ilahi yang Kaulakukan bersama
Bapa-Mu dan Roh Kudus – untuk memberikan-Mu penghiburan yang sungguh bagi
Kemanusiaan-Mu yang Kudus.
O Yesus-ku, aku menaruh hatiku di dalam Hati-Mu yang malang.
Betapa terkoyaknya! Jika Engkau menggerakkan Kaki-Mu, Engkau merasa
syaraf-syaraf dari atas Jantung-Mu mulai robek. Jika Engkau menggerakkan
Tangan-Mu, syaraf-syaraf dari kedua sisi Hati-Mu lebih terkoyak daripada
Tangan-Mu yang ditembusi paku. Jika Engkau menggerakkan Kepala-Mu, MulutMu akan
berdarah dan menderita Penyaliban ini secara menyeluruh. O Yesus-ku, bagaimana
aku dapat menenangkan kesakitan yang demikian besar itu? Aku akan menyebarkan
diriku di dalam Engkau. Aku akan menaruh hatiku di dalam Hati-Mu; hasratku di
dalam hasrat-hasrat-Mu yang membara untuk menghancurkan hasrat kejahatan
apapun. Aku akan meleburkan cintaku di dalam Cinta-Mu agar Api Cinta-Mu akan
menyalakan hati para mahkluk dan menghancurkan cinta mereka yang tidak murni.
Aku akan menyebarkan cintaku di dalam Cinta-Mu sehingga hati para mahkluk akan
terbakar dengan Api-Mu dan cinta-cinta yang cemar dihancurkan. Hati-Mu akan
ditenangkan. Dan sejak sekarang, O Yesus, aku berjanji untuk terus dipaku di
dalam Hati-Mu yang Maha Pengasih dengan paku-paku hasrat-hasrat-Mu, akan
Cinta-Mu dan Kehendak-Mu. O Yesus-ku, Engkau disalibkan, dan aku tersalib di
dalam Engkau. Jangan biarkan aku menjadi tidak dipaku pada-Mu sedikit pun.
Semoga aku tetap terpaku agar dapat mencintai Engkau dan membuat pemulihan
bagi-Mu untuk setiap orang, dan untuk menenangkan kesakitan yang diberikan oleh
para mahkluk kepada-Mu bersama dosa-dosa mereka. Yesus-ku yang baik, aku
melihat para musuh-Mu mengangkat kayu salib yang berat itu dan membiarkannya
jatuh masuk ke dalam lubang yang telah mereka siapkan. Dan Engkau, Cinta-ku
tersayang, tetap tangguh antara Surga dan bumi.
Pada saat yang khidmat ini Engkau berpaling pada Bapa; dan dengan
suara-Mu yang lemah dan gemetar, Engkau berkata pada-Nya:
“Bapa yang Kudus, inilah Aku, menanggung semua dosa-dosa
dunia. Tidak ada dosa yang tidak ditanggungkan pada-Ku. Untuk alasan ini, janganlah
tuangkan hukuman-hukuman dari Keadilan Ilahi-Mu pada manusia, tetapi pada-Ku
saja, Putera-Mu. O Bapa, biarlah Aku mengikat semua jiwa pada salib ini, dan
memohon pengampunan bagi mereka dengan suara-suara darah dan luka-luka-Ku. O
Bapa, tidakkah Kaulihat Aku telah sedemikian direndahkan? Dengan salib ini, di
dalam kebajikan akan sengsara-sengsara ini, berikanlah pertobatan yang sejati,
kedamaian, pengampunan dan kekudusan bagi setiap orang.”
O Yesus, Engkau dipaku pada Kayu Salib. Tetapi jiwa-Mu tidak lagi
berada di bumi. Jiwa-Mu berada di Surga bersama Bapa-Mu yang Ilahi – untuk
membela dan memohon bagi jiwa-jiwa. Cinta-ku yang tersalib, aku juga ingin
mengikuti Engkau di hadapan Tahkta Sang Kekal, dan bersama-Mu aku ingin menahan
Keadilan Ilahi. Bersatu dengan Kehendak-Mu, aku akan membuat Kemanusiaan Maha
Kudus-Mu sebagai milikku. Bersama dengan Engkau aku ingin melakukan apapun yang
Kaulakukan. Kehidupanku, ijinkanlah aku untuk membuat pikiran-pikiranku
mengalir di dalam pikiran-pikiran-Mu; cintaku, kehendakku dan hasratku ada di
dalam Engkau; detak jantungku di dalam Hati-Mu; dan semua keberadaanku di dalam
Engkau, supaya tak ada lagi yang pergi daripadaku, dan aku dapat mengulangi
semua yang Kaulakukan, perbuatan untuk perbuatan dan kata untuk kata. Yesus-ku
yang tersalib, melihat Bapa-Mu yang Ilahi sangat marah kepada para mahkluk, aku
melihat Engkau tersungkur di hadapan-Nya dan menyembunyikan semua mahkluk di
dalam Kemanusiaan Maha Kudus-Mu. Dengan begini, Engkau menyelamatkan kami,
sehingga dengan melihat kami di dalam Engkau, karena Cinta-Mu, Bapa tidak akan
mengusir para mahkluk dari Diri-Mu. Dan jika Ia melihat dengan marah
kepada-Nya, itu karena begitu banyaknya jiwa telah menghancurkan gambaran yang
diciptakan-Nya, dan telah mengarahkan pikiran mereka hanya untuk melakukan
pelanggaran terhadap Dia. Dan bukannya menggunakan kepandaian mereka untuk
mengerti Dia, seperti yang dimaksudkan, mereka malah mengubahnya menjadi sebuah
sarang untuk menyembunyikan semua dosa mereka.
O Yesus-ku, untuk menenangkan Dia, Engkau memanggil perhatian
Bapa-Mu yang Kudus kepada Kepala Maha Kudus-Mu, agar melihat padanya yang
tertusuk duri yang menyebabkan ketersiksaan yang mengerikan. Siksaan-siksaan
ini telah memaku semua kepandaian para mahkluk, seperti di dalam pikiran-Mu
yang satu per satu Kau persembahkan sebagai sebuah penebusan untuk meredakan
Keadilan Ilahi. Oh, betapa duri-duri ini adalah suara-suara belas kasih di
hadapan Keagungan Ilahi yang mengampuni semua pikiran jahat para mahkluk!
Yesus-ku, pikiran-pikiranku menyatu dengan pikiran-Mu. Sehingga, bersama dengan
Engkau di hadapan Keagungan Ilahi, aku berdoa, memohon untuk membuat pemulihan
dan mengampuni semua kejahatan yang dilakukan oleh kepandaian-kepandaian para
mahkluk. Biarlah aku mencabut duri-duri dan kepandaian-Mu, dan berkeliling
bersama dengan Engkau kepada semua mahkluk, untuk menggabungkan kepandaian-Mu
dengan kepandaian mereka. Dan dengan kekudusan akan Kepandaian-Mu aku ingin
mengembalikan mereka kepada kepandaian asli yang Kauciptakan bagi mereka.
Dengan kekudusan akan pikiran-pikiran-Mu biarlah kami mengatur pikiran para
mahkluk agar selaras di dalam Engkau, dan dengan duri-duri-Mu menusuk semua
pikiran para mahkluk, mengembalikan kekuasaan bagi-Mu dan memerintah bagi semua
orang. Ya, Yesus-ku, Engkau sendirilah yang akan memerintah setiap pikiran,
setiap kasih bagi semua orang. Engkau sendirilah yang memerintah atas
segalanya. Hanya dengan cara inilah, muka bumi – yang telah menyebabkan
kengerian dan teror – berubah. Yesus yang tersalib, aku memperhatikan bahwa
Engkau terus melihat Bapa Ilahi-Mu marah, sebab Ia melihat pada para mahkluk
malang dan menemukan mereka semua ternoda oleh dosa dan terbungkus oleh
kotoran-kotoran yang paling buruk yang menyebabkan kejijikan bagi seluruh surga.
Oh betapa kemurnian dari pandangan ilahi merasa kengerian, hampir di titik tak
lagi mengenali para mahkluk sebagai pekerjaan Tangan Maha Kudus-Nya! Sungguh,
para mahkluk terlihat seperti mosnter-monster yang menghuni bumi, menarik bagi
mereka sendiri kemarahan yang adil dari tatapan Ke-Bapa-anNya. O Yesus, untuk
menenangkan Dia, Engkau mencoba menenangkan pandangan-Nya dengan menukar
mata-Nya dengan mata-Mu, membuat Dia melihat Engkau tertutup darah dan bengkak
dengan airmata. Engkau menangis di hadapan Keagungan Ilahi untuk membuat-Nya
tergerak akan kemalangan dari betapa banyaknya mahkluk.
Dan aku mendengar suara-Mu berkata: “Bapa-Ku, benarlah bahwa para
mahkluk yang tak tahu berterimakasih telah semakin mencemari diri mereka dengan
dosa-dosa sehingga tidak lagi memperoleh imbalan dari tatapan Ke-Bapaan-Mu.
Tetapi lihatlah Aku, O Bapa. Aku ingin cukup menangis di hadapan-Mu, untuk
membentuk sebuah genangan airmata dan darah untuk membasuh kotoran-kotoran yang
membungkus para mahkluk. Bapa-Ku, apakah Engkau ingin menolak Aku? Tidak,
Engkau tidak dapat: Aku adalah Putera-Mu. Dan karena Aku adalah Putera-Mu Aku
juga kepala akan segala mahkluk, dan mereka adalah anggota-anggota-Ku. Marilah
kita selamatkan mereka, O Bapa, marilah kita selamatkan mereka.”
Yesus-ku, Cinta tak terbatas, aku ingin memiliki Mata-Mu untuk
menangis di hadapan Keagungan yang Maha Tinggi akan hilangnya begitu banyak
mahkluk, dan bagi saat-saat yang menyedihkan ini! Biarlah aku mengambil
airmata-Mu dan tatapan-tatapan-Mu, yang menyatu dengan tatapanku, dan
berkeliling kepada semua mahkluk. Untuk menggerakkan mereka untuk berbelas
kasih bagi jiwa mereka dan bagi Cinta-Mu, aku akan membuat mereka melihat bahwa
Engkau menangis untuk mereka, dan saat mereka mengotori diri mereka sendiri, Engkau
telah memiliki Airmata dan Darah-Mu siap untuk membasuh mereka. Kemudian,
melihat Engkau menangis, mereka akan berserah. Ya, dengan airmata-airmata ini
ijinkanlah aku membasuh semua kotoran para mahkluk. Biarlah aku membuat airmata
ini turun ke dalam hati mereka, melembutkan banyak jiwa yang telah berkeras
hati di dalam dosa, dan mengatasi kekerasan hati mereka. Dengan
tatapan-tatapan-Mu, biarlah aku melebur di dalamnya hingga aku membuat semua
mata melihat ke Surga untuk mencintai-Mu dan tidak lagi berkeliaran di bumi
untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Dengan ini, Kehendak Bapa Ilahi
tidak akan menolak untuk melihat kemanusiaan yang malang.
Yesus yang tersalib, aku melihat kemarahan Bapa yang Ilahi masih
belum mereda karena saat kebaikan Ke-Bapaan-Nya tergerak oleh Cinta yang besar
bagi para mahkluk yang malang yang telah memenuhi surga dan bumi dengan begitu
banyak bukti cinta dan imbalan daripada-Nya, sehingga di hampir setiap langkah
dan perbuatan terasalah Cinta dan rahmat-rahmat Hati Ke-Bapaan mengalir; para
mahkluk, selalu tidak tahu berterima-kasih, membenci Cinta ini, tidak mau
menyadari hal ini. Sungguh, para mahkluk berhadapan dengan cinta yang begitu
besar dengan memenuhi surga dan bumi dengan hinaan, cemooh dan pemberontakan,
hingga menginjak-injak-Nya di bawah kaki-kakinya yang tak murni, bahkan ingin
menghancurkan-Nya dengan membuat berhala bagi dirinya sendiri. Oh, semua
pelanggaran ini bahkan menembus surga dan sampai ke hadapan Keagungan Ilahi.
Oh, betapa Ia murka, melihat para mahkluk yang jahat lancang menghina Dia dan
melakukan pelanggaran terhadap Dia di setiap jalan! O Yesus-ku, selalu berniat
membela kita, dengan kuasa yang mempesona dari Cinta-Mu, Engkau memaksa Bapa
untuk melihat Wajah Maha Kudus-Mu yang terbungkus dengan semua hinaan dan
cemooh ini; dan Engkau berkata kepada-NYA:
“Bapa-Ku, janganlah membenci para mahkluk malang ini. Jika
Engkau menolak mereka, Engkau menolak Aku. Kumohon, meredalah! Telah ada
pada-Ku semua pelanggaran pada Wajah-Ku yang harus dipertanggung-jawabkan
pada-Mu dan bagi setiap orang. Bapa-Ku, berhentilah mengamuk terhadap
kemanusiaan yang malang. Mereka buta dan tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Jadi, lihatlah baik-baik pada-Ku: Lihatlah betapa Aku direndahkan bagi mereka.
Jika Engkau tidak tergerak berbelas kasihan bagi kemanusiaan yang menyedihkan
ini, tergeraklah oleh Wajah-Ku ini, semua berlumur ludahan, terbungkus Darah,
pucat dan bengkak karena semua tamparan dan hantaman. Kasihanilah, Bapa-Ku!
Akulah yang terindah dari segalanya dan sekarang aku begitu hancur tidak lagi
mengenali Diri-Ku sendiri. Aku telah menjadi yang paling diabaikan, dibenci dan
ditolak oleh semua orang. Sehingga, berapapun harganya, Aku ingin para mahkluk
yang malang diselamatkan!
Yesus-ku, mungkinkah Engkau begitu mencintai kami? Cinta-Mu
menghancurkan hati kami yang malang. Aku ingin mengikuti Engkau di dalam segala
hal, jadi biarkanlah aku mengambil Wajah Maha Kudus-Mu agar dengan segala yang
kumampu terus-menerus menunjukkan betapa hancur-Nya kepada Bapa, untuk menggerakkan
belas kasih-Nya bagi kemanusiaan yang malang, yang demikian tertindas di bawah
deraan Keadilan Ilahi sehingga Ia terbaring hampir mati. Biarkanlah aku pergi
ke tengah para mahkluk dan menunjukkan kepada mereka Wajah milik-Mu yang telah
begitu hancur demi mereka, untuk membuat mereka berbelas kasih bagi jiwa mereka
dan bagi Cinta-Mu. Dengan cahaya yang terpancar dari Wajah-Mu dan dengan kuasa
mempesona Cinta-Mu, biarlah aku membuat mereka mengerti siapa Engkau dan siapa
mereka yang telah lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Hal ini akan
membuat jiwa mereka bangkit dari begitu banyak dosa mereka dimana mereka telah
mati terhadap rahmat, dan membuat mereka semua tersungkur di hadapan-Mu, dengan
menyembah Engkau dan memuliakan Engkau. Yesus-ku yang tersalib dan patut
disembah, para mahkluk terus menerus mengganggu Keadilan Ilahi, dari mulutnya
ada suara-suara yang menggemakan hujatan-hujatan yang mengerikan, suara-suara
makian dan sumpah serapah, perbuatan-perbuatan jahat, merencanakan pembunuhan
dan pembantaian. Semua suara ini memekakkan bumi dan bahkan menembus surga,
memekakkan Telinga Ilahi. Sedih dengan gema beracun yang dikirimkan pada-Nya,
Sang Pencipta ingin menyingkirkan para mahkluk, memusnahkan mereka
daripada-Nya. Semua suara sumpah serapah beracun dan teriakan pembalasan dan
keadilan melawan diri mereka sendiri. Oh, betapa Keadilan Ilahi merasa terpaksa
untuk menjatuhkan hukuman-hukuman! Oh, betapa begitu banyaknya hujatan
mengerikan bangkit dari kemarahan-Nya terhadap para mahkluk! O
Yesus-ku, Engkau mengasihi kami dengan Cinta yang Maha Tinggi, Engkau
menghadapi suara-suara mematikan ini dengan segala kuasa dan suara kreatif-Mu,
Kau mengumpulkan semua suara ini. Engkau membuat suara lembut-Mu bergema di
telinga Bapa untuk menggantikan gangguan-gangguan para mahkluk, dan memberikan
kepada-Nya lebih banyak lagi suara berkat dan pujian. Kemudian Engkau
berteriak: “Pengampunan, rahmat dan cinta bagi mahkluk malang ini!”
Untuk semakin menenangkan Dia Engkau memperlihatkan pada-Nya Mulut
Maha Kudus-Mu dan berkata pada-Nya:
“Bapa-Ku, lihatlah Aku lagi. Janganlah mendengarkan suara
para mahkluk, tapi dengarkan Suara-Ku. Aku adalah orang yang menebus setiap
orang. Jadi, Aku berdoa kepada-Mu untuk melihat para mahkluk, tetapi lihatlah di
dalam Aku. Jika Engkau melihatnya di luar Aku, apalah yang akan terjadi? Hal
itu lemah, penuh pengabaian, mampu berbuat salah dan penuh kesedihan. Berbelas
kasihlah! Kasihanilah para mahkluk malang! Aku akan mempertanggung-jawabkan
mereka dengan Lidah-Ku yang sepahit empedu, pecah-pecah oleh dahaga, terbakar
dan hangus oleh Cinta.”
Yesus-ku yang terpahitkan, suaraku di dalam Engkau ingin
menghadapi semua pelanggaran ini. Biarlah aku mengambil Lidah-Mu dan Bibir-Mu,
dan berkeliling pada semua mahkluk, menyentuhkan Lidah-Mu pada lidah mereka,
sehingga jika mereka melakukan pelanggaran terhadap Engkau, dengan kepahitan
yang Kau-derita, jika tidak karena cinta, paling tidak karena kepahitan yang
mereka rasakan, mereka tidak lagi melakukan penghujatan. Biarlah aku
menyentuhkan bibir mereka dengan Bibir-Mu, sehingga dengan api yang disebabkan
oleh dosa pada semua bibir, dan dengan suara Ke-maha kuasaan-Mu berdering pada
setiap mahkluk, semua suara kejahatan sekarang dapat dihentikan dan semua suara
manusia dapat diubahkan menjadi suara berkat dan pujian. O Yesus yang kudus dan
tersalib, para mahkluk masih belum menyerah terhadap Cinta dan kesakitan yang
sedemikian besar. Sungguh, membenci-Mu, mereka terus menambah dosa demi dosa,
melakukan dosa sakrilegi yang besar, pembunuhan, bunuh diri, pertikaian,
pemalsuan, penipuan, kekejaman dan pengkhianatan. Oh, betapa semua pekerjaan
jahat ini membebani lengan-lengan Ke-Bapa-an. Sehingga tidak dapat menahan
beratnya, Bapa hendak menurunkan, menuangkan kemarahan dan kehancuran pada
bumi.
O Yesusku, untuk merampas para mahkluk dari murka Ilahi, takut
melihatnya dihancurkan, Engkau merentangkan Tangan-Mu kepada Bapa agar Ia tidak
akan menurunkan Tangan-Nya dan menghancurkan para mahkluk. Menolong-Nya
menopang beban pada lengan-Mu, untuk menghentikan-Nya dan menjaga Keadilan
Ilahi untuk bertindak. Kemudian untuk menggerakan-Nya agar berbelas kasih dan
merasa kasihan terhadap kemanusiaan yang menyedihkan ini, Engkau berkata
kepada-Nya dengan suara yang paling membujuk:
“Bapa-Ku, lihatlah pada duri-duri di tangan dan paku-paku yang
mengoyak Aku, paku ini semua adalah perbuatan jahat terhadap Aku. Ya, di dalam
tangan-tangan ini Aku merasakan semua sengsara yang dilakukan pekerjaan jahat
terhadap-Ku. Tidakkah Engkau tergerak, O Bapa-Ku dengan kesakitan-kesakitan-Ku?
Tidakkah semuanya ini mungkin dapat memuaskan-Mu? Ya, kebergeseran sendi
tangan-tangan-Ku akan selalu menjadi rantai-rantai yang mengikat para mahkluk
yang malang itu sehingga tak akan lari daripada-Ku – kecuali seseorang yang
ingin mengoyak dirinya daripada-Ku secara paksa. Di samping itu,
Tangan-tangan-Ku akan menjadi rantai-rantai yang mengasihi yang akan mengikat
Engkau, Bapa-Ku, untuk menahan Engkau tidak menghancurkan para mahluk. Terlebih
lagi, aku akan menarik-Mu kepada para mahkluk sehingga Engkau akan menuangkan
Rahmat dan belaskasih-Mu bagi mereka.”
Yesus-ku, Cinta-Mu adalah sebuah senandung manis bagiku, dan
mendorongku untuk melakukan apa yang Kau-lakukan. Jadi, ulurkanlah tangan-Mu,
sehingga bersama dengan Engkau, sebesar apapun kesakitannya, aku ingin mencegah
Keadilan Ilahi menimpa kemanusiaan yang malang. Dengan Darah yang mengalir dari
tangan-Mu, aku ingin memadamkan api dosa yang menyala, dan menenangkan
murka-Nya. Dan untuk menggerakkan Bapa untuk berbelas kasih bagi para mahkluk,
biarkanlah aku menaruh lengan-lenganku untuk begitu banyak bagian yang
terkoyak, raungan dari begitu banyak yang terluka, dan begitu banyak hati yang
menderita dan tertindas. Biarkanlah aku berkeliling pada semua mahkluk dan
merangkul setiap orang di dalam Lengan-Mu sehingga semua akan kembali pada
Hati-Mu. Dengan kuasa akan Tangan-tangan-Mu yang kreatif, ijinkanlah aku untuk
menghentikan begitu banyak pekerjaan jahat sekarang ini dan untuk membuat semua
orang berpaling dari pekerjaan jahat mereka.
Yesus-ku terkasih dan tersalib, para mahkluk masih tidak lelah
melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Mereka ingin minum hingga mengeruk semua
sampah dosa, dan berlarian dengan gila sepanjang jalan kejahatan, kembali lagi
pada dosa berulang-ulang kali. Mereka tidak mematuhi Hukum-Mu; dan menolak
untuk mengenali Engkau, mereka memberontak terhadap Engkau. Dengan membenci
Engkau, mereka ingin pergi ke neraka. Oh, betapa Keagungan Ilahi menjadi marah!
O Yesus-ku menang atas segalanya, bahkan atas para mahkluk yang penuh
kebencian, untuk menenangkan Bapa yang Ilahi, Engkau menunjukkan pada-Nya semua
Kemanusiaan-Mu yang Kudus, yang dengan mengerikan dipukuli, bergeser dan
terkoyak. Engkau memperlihatkan-Nya Kaki Maha Kudus-Mu yang robek. Di dalamnya,
Engkau memiliki semua langkah para mahkluk yang memberikan-Mu
kesakitan-kesakitan abadi sehingga Kaki-Mu mengerut karena kejang yang
mengerikan. Aku mendengar Suara-Mu, bahkan lebih menyentuh dari sebelumnya,
seolah sekarat, ingin mengatasi para mahkluk dengan cinta dan kesakitan dan
memenangkan Hati Bapa-Mu.
Engkau berkata: “Bapa-Ku, lihatlah Aku dari Kepala hingga Kaki:
tidak ada bagian pada-Ku yang tersisa. Tidak ada lagi tempat dimana Aku dapat
dilukai untuk menanggung lebih banyak kesakitan. Jika Engkau tidak dapat
diredakan dengan pemandangan akan cinta dan kesakitan ini, siapakah yang dapat
meredakan Engkau? O para mahkluk, jika kalian tidak menyerah di dalam Kasih
yang begitu besar, harapan apa bagimu untuk bertobat? Luka-luka ini dan darah
ini akan selalu menjadi suara yang menenangkan dari surga bagi bumi, rahmat
pertobatan, pengampunan dan belas kasih bagi kemanusiaan yang malang!”
Yesus-ku, aku melihat Engkau berada dalam keadaan kekerasan, ingin
menenangkan Bapa dan mengatasi para mahkluk malang. Jadi, biarkanlah aku
mengambil Kaki Maha Kudus-Mu dan berjalan keliling pada semua mahkluk untuk
mengikat langkah-langkah mereka pada Kaki-Mu, sehingga jika mereka hendak
melakukan jalan kejahatan, dengan merasakan rantai-rantai yang Kau-ikatkan pada
mereka, mereka tidak akan mampu melakukannya. Ya, dengan Kaki-Mu buatlah mereka
menjauh dari jalan kejahatan, dan menaruh mereka pada jalan yang baik, membuat
mereka patuh terhadap Hukum-Mu. Dan dengan paku-paku-Mu, tutuplah neraka
sehingga tidak seorang pun akan jatuh ke dalamnya. Yesus-ku, Kekasih yang
tersalib, aku melihat Engkau tak sanggup lagi.
Ketegangan mengerikan yang Kauderita di salib; gemeretak tulang-tulang-Mu yang terus menerus menggeser secara lebih lagi dari setiap gerakan kecil-Mu; Daging-Mu yang semakin terkoyak; pelanggaran-pelanggaran terhadap Engkau yang Kauterima berkali-kali yang lebih memberikan-Mu sengsara kesakitan dan kematian; dahaga membakar yang menghabiskan-Mu; kesakitan-kesakitan dari dalam yang menyesakkan-Mu dengan kepahitan, kesakitan dan cinta; dan semua kemartiran-Mu, bagi manusia yang tak tahu bersyukur yang datang ke hadapan-Mu bagaikan sebuah ombak kekerasan, bahkan menembus Hati-Mu yang terkoyak… Ya, semua hal ini menghancurkan-Mu begitu besar sehingga Kemanusiaan-Mu yang Maha Kudus tak mampu menanggung beban begitu banyak kemartiran yang akan mengalah. Tak waras dengan cinta dan kesakitan, Ia meminta bantuan dan belas kasih.
Yesus yang tersalib, apakah mungkin Engkau yang menjaga segala
sesuatu dan memberikan kehidupan bagi setiap orang, meminta bantuan? Oh, betapa
aku ingin melebur setiap tetes Darah-Mu dan dituangkan dengan darahku untuk
menenangkan setiap luka-Mu, dan meringankan kesakitan setiap duri, membuat
setiap tusukan berkurang rasa sakit, dan melegakan setiap kesakitan di dalam
Hati-Mu dan mengurangi besarnya kepahitan-Mu. Aku ingin memberikan hidupku bagi
hidup-Mu. Dan jika mungkin, aku ingin menarik paku-Mu dari salib untuk
menggantikan tempat-Mu pada diriku sendiri. Tetapi aku melihat bahwa diriku
bukan apa-apa dan aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku sangatlah tak
terhitung. Jadi, berikanlah padaku Diri-Mu. Aku akan mengambil hidup di dalam
Engkau, dan di dalam Engkau aku memberikan aku pada Diri-Mu. Dengan ini, Engkau
memuaskan kerinduanku. Yesus yang dipukuli, aku melihat bahwa Kemanusiaan-Mu
yang Maha Kudus akan berakhir, bukan demi Engkau, tetapi untuk memenuhi
penebusan bagi kami dengan sempurna. Engkau memerlukan bantuan Ilahi, jadi
Engkau melemparkan Diri-Mu pada pelukan Ke-Bapa-an, memohon bantuan dan
kelegaan. Oh, betapa Bapa yang Ilahi tergerak oleh belas kasih ketika melihat
kehancuran yang mengerikan akan Kemanusiaan-Mu yang Maha Kudus, pekerjaan buruk
yang dilakukan dosa terhadap anggota Tubuh-Mu yang Kudus. Untuk memuaskan kerinduan-Mu
akan cinta, Engkau menekankan-Nya pada Hati Ke-Bapa-an dan memberikan-Mu
bantuan yang diperlukan untuk menyelesaikan penebusan. Ketika Ia merengkuh
Engkau, di dalam Hati-Mu Engkau merasakannya lagi dan bahkan lebih dahsyat
lagi, hantaman-hantaman paku, cambukan-cambukan pada penderaan, luka-luka yang
terbuka lagi, tusukan-tusukan duri. O, betapa Bapa dihantam! Betapa Ia menjadi
marah, melihat semua kesakitan yang ada bahkan pada Hati-Nya, bahkan oleh para
jiwa yang dikosenkrasikan bagi-Mu! Dan di dalam kesedihan-Nya, Ia berkata
kepada-Mu:
“Putera-Ku, apakah mungkin bahwa mereka yang telah Kaupilih malah
tidak ada bersama-Mu? Sungguh, seolah jiwa-jiwa ini meminta perlindungan dan
persembunyian di dalam Hati-Mu untuk memberikan rasa pahit bagi-Mu dan memberikan-Mu
kematian yang lebih menyakitkan lagi. Dan lebih buruk lagi, semua kesakitan
yang mereka berikan pada-Mu tersembunyi dan terbungkus kemunafikan. Tidak, Nak,
aku tidak dapat menahan kemarahan-Ku lebih lama lagi bagi ketidak-bersyukuran
jiwa-jiwa ini yang menyebabkan-Ku lebih bersedih daripada semua kesedihan
seluruh mahkluk.
O Yesusku, menang atas segalanya, Engkau membela jiwa-jiwa ini.
Dengan Cinta begitu besar, Hati-Mu melindungi Diri-Mu sendiri dari ombak-ombak
kepahitan dan dari penusukan-penusukan yang dilakukan jiwa-jiwa ini pada-Mu.
Untuk menenangkan Bapa, Engkau berkata kepada-Nya:
“Bapa-Ku, lihatlah Hati-Ku. Biarlah semua kesedihan ini
memuaskan-Mu. Dan semakin pahit adanya semakin besar kuasa yang ada padanya
pada hati Ke-Bapa-an-Mu untuk mendapatkan rahmat, cahaya dan pengampunan bagi
jiwa-jiwa ini. Bapa-Ku janganlah menolaknya. Itu semua adalah pembela-Ku yang
akan meneruskan Hidup-Ku di bumi. O Bapa paling Pengasih, pertimbangkanlah
bahwa jika Kemanusiaan-Ku telah mencapai sengsara-sengsara ekstrim itu, Hati-Ku
pun akan menyembur karena kepahitan dan rasa sakit yang mesra dan
penderitaan-penderitaan yang tak terdengar yang telah diderita-Nya selama tiga
puluh empat tahun, mulai dari saat pertama dikandung-Nya. O Bapa, Engkau tahu
betapa besar kepahitan-kepahitan di dalam-Nya yang pastilah sanggup membuatku
mati dalam penderitaan murni setiap saat, jika Ke-Mahakuasaan Kita tak dapat
menopang-Ku untuk memperpanjang penderitaan-Ku sampai pada penderitaan yang
ekstrim ini. Ya, jika sampai sekarang Aku telah mempersembahkan semua kesakitan
akan Kemanusiaan Maha Kudus-Ku untuk menenangkan Keadilan-Mu yang bergantung
pada setiap orang dan ditarik pada setiap orang pada kemenangan belas kasih-Mu,
sekarang, dengan cara yang khusus bagi jiwa-jiwa yang dikonsekrasikan kepada
Kita yang telah tersesat, Kupersembahkan Hati-Ku kepada-Mu, hancur, tertekan
dan patah di bawah tekanan segala waktu Hidup-Ku yang fana. Ya, Bapa-Ku
perhatikanlah Hati ini yang telah mencintai-Mu dengan Cinta yang tak terbatas dan
telah selalu terbakar di dalam-Ku dengan cinta akan saudara-saudara-Ku dan
anak-anak-Mu. Inilah hati yang ramah yang telah ingin menderita untuk
memberikan penebusan secara utuh bagi dosa-dosa manusia. Kasihanilah
kehancuran-Nya, kesedihan-Nya yang terus menerus, penderitaan-Nya, rasa bosan
dan kedukaan-Nya jelang kematian. O Bapa-Ku, apakah pernah ada setiap detak
jantung-Ku yang tidak mencari kemuliaan-Mu dan keselamatan saudara-saudara-Ku,
di dalam harga kesakitan dan darah? Tidakkah di sanalah asal dari hati-Ku yang
tertekan ini; permohonan sungguh-sungguh, rintihan, desahan dan tangisan yang
kembali bergema selama tiga puluh empat tahun Aku telah menangis dan menjerit
memohon belas kasih di dalam Hadirat-Mu?
“O Bapa-Ku, Engkau telah mendengarkan Aku berkali-kali tak
terhitung jumlahnya dan bagi jumlah jiwa yang tak terkira, yang karenanya Aku
berterimakasih tak terhingga. Namun lihatlah, O Bapa-Ku: Lihatlah betapa
Hati-Ku tidak dapat tenang di dalam kesakitan-kesakitan jika satu jiwa saja
terhilang dari Cinta-Nya, sebab Kita mencintai setiap jiwa individu seperti
mencintai semua jiwa itu bersamaan. Perlukah dikatakan bahwa Aku harus
memberikan desahan-Ku yang terakhir pada alat eksekusi yang menyakitkan ini,
bahkan melihat jiwa-jiwa yang dikonsekrasikan pada Kita, terhilang menyedihkan?
Aku sekarat di dalam lautan penderitaan dan kesakitan karena kejahatan dan
kehilangan selamanya akan Yudas yang jahat, yang begitu keras hati dan tak tahu
berterima-kasih telah menolak segala Cinta dan cara-Ku yang lembut. Aku begitu
memberikan rahmat bahkan sampai membuat imam dan uskup, seperti para rasul-Ku
yang lainnya. Mohon, Bapa, biarlah jurang kesakitan-kesakitan ini menjadi
cukup! Berapa banyak kulihat jiwa-jiwa, dipilih oleh Kita untuk panggilan ganda
yang kudus, yang untuk tingkat yang lebih besar atau kurang, ingin mencontoh
Yudas! Tolonglah Aku, Bapa-Ku, tolonglah Aku! Aku tidak sanggup menahan semua
rasa sakit ini. Lihatlah apakah ada serat Hati-Ku yang tidak lebih tersiksa
daripada Tubuh-Ku yang Ilahi dengan segala imbalan yang telah diterima-Nya.
Lihatlah jika semua Darah yang Kutumpahkan tidak memancar dari Hati-Ku – yang
dihancurkan oleh cinta dan kesakitan – daripada dari semua luka-Ku.
Kasihanilah, Bapa-Ku, kasihanilah! Tidak pada-Ku, tetapi Aku ingin menderita
bahkan secara tak terbatas bagi jiwa-jiwa yang malang; tetapi kasihanilah semua
jiwa, terutama mereka, pria dan wanita yang telah dipanggil pada pelayanan
kudus-Mu dan telah mengadakan pernikahan dengan Cinta-Ku. Dengarkanlah, O Bapa,
Hati-Ku, segera akan mati, kobaran detak jantung-Nya semakin cepat, dan
berteriak: “ Untuk semua kesakitan ini, Aku mohon kepada-Mu rahmat-rahmat
mujarab akan penyesalan dan pertobatan sejati bagi jiwa-jiwa yang tak bahagia
ini! Janganlah biarkan satu pun lari dari Kita!” Aku haus, Bapa-Ku. Aku haus
akan semua jiwa, terutama mereka ini. Aku lebih dahaga lagi menderita bagi
setiap jiwa ini. Bapa-Ku Aku selalu melakukan Kehendak-Mu. Sekarang Kehendak-Ku
ini pun adalah Kehendak-Mu, mohon biarlah dipenuhi secara sempurna bagi Cinta
untuk-Ku, Putera-Mu yang Terkasih yang di dalam Dia Kautemukan semua
kesenangan-Mu yang baik!”
Yesus-ku, aku tak tahan lagi! Aku mempersatukan diriku dan
permohonan-Mu yang besar, untuk kesakitan-Mu, untuk Cinta-Mu yang menderita.
Berikanlah padaku Hati-Mu sehingga aku dapat merasakan dahaga-Mu bagi jiwa-jiwa
yang telah dikonsekrasikan kepada-Mu dan dengan detak-detak jantungku, kembali
kepada Cinta-Mu dan kasih bagi mereka semua. Biarlah aku berkeliling kepada
setiap orang dan menaruh Hati-Mu ke dalam hati mereka. Dengan menyentuh Hati-Mu
semoga hati yang dingin dihangatkan; yang suam-suam kuku tergoncangkan; yang
berpaling dipanggil kembali, untuk sekali lagi menerima semua rahmat yang telah
mereka tolak. Hati-Mu tersesak oleh kesedihan dan kepahitan melihat
rancangan-rancangan-Mu pada jiwa-jiwa yang telah dikonsekrasikan tidak terwujud
karena mereka tidak menanggapinya, dan begitu banyak jiwa lainnya, yang melalui
mereka seharusnya memiliki hidup dan keselamatan, menderita menanggung akibatnya
yang menyedihkan. Aku akan menunjukkan pada mereka Hati-Mu yang menjadi pahit
bagi-Mu, aku akan melemparkan panah-panah api dari Hati-Mu kepada hati mereka,
dan aku akan mempersembahkan semua permohonan-Mu yang menggebu-gebu dan semua
sengsara-sengsara-Mu bagi mereka [kepada Bapa]. Tidaklah mungkin bagi mereka
tidak berserah kepada-Mu dan kemudian mereka akan kembali bertobat di Kaki-Mu.
Rancangan-rancangan-Mu yang penuh cinta bagi mereka akan kembali didirikan, dan
mereka akan berada di dalam Engkau dan di sekitar-Mu, tidak lagi melakukan
pelanggaran terhadap Engkau, tetapi akan membuat pemulihan bagi-Mu dan untuk
menghibur dan membela-Mu.
Yesus yang tersalib, Hidup-ku, aku melihat Engkau masih menderita
di salib, sebab Cinta-Mu tidak juga terpuaskan di dalam hasrat untuk memenuhi
segala sesuatunya. Ya, aku juga menderita bersama dengan-Mu. Dan aku memanggil
setiap orang, para malaikat dan para kudus: Datanglah ke gunung Kalvari untuk
merenungkan kelebihan dan tak warasnya Cinta seorang Tuhan! Marilah mencium
luka-luka-Nya yang berdarah dan menyembahnya, marilah kita menopang bagian
Tubuh-Nya yang telah dipukuli, marilah kita berterimakasih untuk penebusan-Nya
yang utuh. Marilah kita memandang pada ibu-Nya yang terpaku, yang merasakan
kesakitan dan kematian di dalam Hati-Nya yang tak Bernoda sebanyak yang
dirasakan Putera Allah-nya. Pakaiannya berlumuran Darah, dan Gunung Kalvari
bermandikan Darah itu. Jadi, semuanya, marilah kita mengambil Darah ini. Dan
berdoa agar ibu yang berduka bergabung bersama kita, biarlah kita pergi ke
seluruh dunia untuk membantu setiap orang. Marilah kita membantu mereka yang
dalam bahaya akan terhilang, yang jatuh biarlah mereka bangkit lagi, dan yang
akan jatuh biarlah mereka tak jadi terjatuh.
Marilah memberikan Darah ini kepada begitu banyak mahkluk malang
yang buta sehingga cahaya kebenaran akan bersinar dalam mereka. Secara khusus,
marilah kita pergi ke tengah-tengah para pejuang yang malang untuk menjaga
mereka. Bila mereka akan terkena peluru-peluru, marilah kita menerimanya di
dalam tangan-tangan kita untuk menghibur mereka. Bila mereka ditinggalkan oleh
setiap orang dan kemudian putus asa karena kesedihan mereka yang banyak,
marilah berikan mereka darah ini, sehingga mereka akan beristirahat, dan
menenangkan kesakitan-kesakitan mereka yang ganas. Kemudian, bila kita melihat
jiwa-jiwa yang akan jatuh ke dalam neraka, marilah berikan mereka Darah Ilahi
ini yang berisi harga penebusan untuk merebut mereka dari Setan.
Saat Aku memiliki Yesus di dalam dekapan hatiku untuk menjaga-Nya
tetap terbela dan ternaugi dari segalanya, aku akan mendekapkan setiap orang
kepada Hati-Nya sehingga semua akan menerima rahmat pertobatan yang mujarab,
kekuatan dan keselamatan. O Yesus, aku melihat Darah mengalir dari Tangan dan
Kaki-Mu. Para malaikat menangis berkumpul di sekitar-Mu seperti sebuah mahkota,
mengagumi keajaiban akan Cinta-Mu yang besar. Aku melihat ibu-Mu yang lembut di
kaki salib, terkoyak oleh kesedihan. Maria Magdalena-Mu terkasih dan Yohanes
tercinta semuanya terbungkus di dalam ekstasi keajaiban cinta dan kesedihan. O
Yesus, aku menyatukan diriku dengan-Mu, dan aku merangkul salib-Mu; dan
mengambil semua tetes Darah-Mu, kutuangkan di dalam hatiku. Ketika aku melihat
Keadilan-Mu siap dijatuhkan bagi para pendosa, aku akan meredakan-Mu dengan
menunjukkan-Mu Darah ini. Dan di dalam kebajikannya Engkau tidak akan menolak
doaku, sebab aku memiliki tanda mata di dalam tanganku.
Dan sekarang, Yesus-ku yang tersalib, di dalam nama semua
generasi, masa lalu, sekarang dan masa depan, bersama dengan bunda-Mu dan semua
para malaikat, aku tersungkur di hadapan-Mu dan berkata:
“Kami menyembah Engkau, O Kristus dan kami memberkati Engkau,
karena dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.” (*)
-----
(*) Kalimat yang sering dipakai di dalam Bahasa Indonesia adalah:
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu. Sebab
dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus Kristus menaati para algojo-Nya dan dengan Cinta menerima
hinaan dan derita yang ditimpakan pada-Nya. Karena Cinta yang besar yang
dirasakan Yesus bagi jiwa kita yang malang, Ia menemukan pembaringan-Nya di
salib. Tetapi, di dalam semua kesakitanku, apakah aku menemukan istirahat di
dalam Dia? Dengan kesabaran dan cinta, dapatkah aku berkata bahwa aku
mempersiapkan sebuah tempat pembaringan bagi Yesus di dalam hatiku? Ketika
Yesus sedang disalibkan, setiap bagian dalam dan luar-Nya mengalami penderitaan
yang unik. Apakah aku menjaga diriku seluruhnya tersalib bagi Dia, paling tidak
dalam indra-indra utama (penglihatan dan pendengaran)? Ketika kita berhubungan
dengan pembicaraan yang sembrono atau di dalam cara bentuk hiburan yang serupa
yang menyenangkan kita, menyebabkan Yesus tetap terpaku di salib.
Namun bila kita mengurbankan kenyamanan yang sama ini demi Cinta
kepada-Nya, kita menyingkirkan paku-paku-Nya dan mengambilnya untuk kita
sendiri. Apakah aku selalu ingat, hatiku dan seluruh keberadaanku terpaku oleh
paku-paku Kehendak Ilahi-Nya? Ketika Yesus disalibkan, Ia melihat para algojo-Nya
dengan penuh cinta. Karena Cinta-Nya, apakah aku melihat dengan cinta, mereka
yang melakukan pelanggaran terhadapku?
Yesus-ku yang tersalib, semoga paku-paku-Mu tinggal di hatiku
sehingga tidak ada detak jantung ataupun hasrat-ku yang tidak merasakan resapannya.
Dan semoga darah yang keluar dari hatiku dapat menjadi balsam yang melegakan
semua luka-luka-Mu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih
dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku
berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan
setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan
dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap
untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku,
biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus
– untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon,
O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus
materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu,
sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal
dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan
beristirahat di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.