Sabtu, 20 April 2019
Hari Sabtu Suci
Bacaan Alternatif
& Devosi: 15.00 – 16.00
YESUS YANG TELAH WAFAT DITUSUK DENGAN TOMBAK DAN
DITURUNKAN DARI SALIB (+ 20
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS YANG TELAH WAFAT DITUSUK DENGAN TOMBAK DAN
DITURUNKAN DARI SALIB
Yesus-ku yang telah wafat, seluruh alam berteriak
kesedihan dan – menyadari Engkau sebagai Pencipta mereka – menangisi kematian
yang sangat menyedihkan. Ribuan dari ribuan malaikat di sekeliling Salib meratapi
kematian-Mu. Mereka menyembah Engkau sebagai Tuhan yang sejati dan menemani
Engkau ke Limbo, dimana Engkau pergi untuk memperindah jiwa-jiwa yang tak
terhitung jumlahnya yang telah terbaring di dalam lubang gelap sejak masa awal.
Yesus-ku yang telah wafat, aku tidak tahu bagaimana
memisahkan diriku dari Salib. Aku juga tidak lelah menciumi terus-menerus
luka-luka Maha Kudus-Mu yang berbicara begitu fasihnya akan Cinta-Mu padaku.
Ketika aku melihat luka-luka deraan-Mu yang tersayat sangat mengerikan dan
melihatnya satu per satu dengan tulang-tulang-Mu terlihat pada luka-luka-Mu
yang tersayat dalam itu – aku merasakan diriku sekarat. Aku ingin menangisi
semua luka-luka ini sampai aku membasuhnya semua dengan airmataku. Aku ingin
begitu mencintai-Mu sehingga cintaku akan menjadi urapan berharga untuk
menyembuhkan-Mu seutuhnya dan mengembalikan keindahan alami dari Kemanusiaan-Mu
yang telah hancur. Aku ingin mengosongkan nadi-nadiku untuk mengisi
nadi-nadi-Mu yang telah kosong dengan darahku dan kembali menghidupkan-Mu.
Hidupku, Yesus-ku, adakah yang lainnya yang tidak
dapat dilakukan Cinta? Cinta adalah hidup – dan, dengan cintaku, aku ingin
memberikan-Mu hidup. Dan jika cintaku tidak cukup, berikanlah aku cinta-Mu –
dan dengan cinta-Mu aku akan mampu melakukan segala sesuatu. Ya, aku akan mampu
memberikan hidup kepada Kemanusiaan Maha Kudus-Mu. Aku menangis dan terbang
kepada hiruk-pikuk kedukaan akan wafatnya Yesus-ku yang tersalib.
Namun ketika aku menangis untuk Yesus-ku, hatiku
melompat di dalam dadaku dan menjadi kegirangan saat aku melihat bahwa – bahkan
walaupun telah wafat – Engkau, Yesus-ku yang lembut, ingin mewujudkan dan
meyakinkan Cinta-Mu kepadaku, menyediakan aku sebuah naungan dan tempat
pengungsian di dalam Hati-Mu sendiri. Untuk alasan ini, kemudian – tergerak
oleh sebuah kuasa besar untuk membuktikan kematian-Mu – seorang prajurit
menusuk Hati-Mu dengan tombak, membuka sebuah luka yang dalam. Dan Engkau,
Cinta-ku, menuangkan sampai tetes Darah dan air yang terakhir yang menyalakan
Hati-Mu. Ah, berapa banyakkah dari luka ini – terbuka oleh Cinta-Mu, dan bukan
oleh kesakitan! – katakanlah padaku. Jika bibir-Mu diam, Hati-Mu berkata
kepadaku, dan aku mendengar-Nya berkata:
“Anak-Ku, setelah segala sesuatu yang telah
Kuberikan, aku ingin tombak ini membuka di dalam Hati-Ku sebuah pengungsian
bagi semua jiwa. Sekali terbuka, Hati-Ku akan berteriak terus menerus kepada
semua orang, “Datanglah kepada-Ku jika engkau ingin diselamatkan. Di dalam Hati
ini engkau akan menemukan kekudusan. Itu akan membuatmu kudus dan engkau akan
menemukan kenyamanan di dalam kesulitan-kesulitan, kekuatan di dalam kelemahan,
kedamaian di dalam keraguan, dan teman saat ditinggalkan sendirian.”
Kemudian suara-Mu semakin kencang, berkata: O
jiwa-jiwa yang mencintai Aku, jika engkau ingin mencintai Aku, datanglah dan
tinggallah di dalam Hati ini. Di sini engkau akan menemukan Cinta sejati untuk
mencintai Aku. Di sini engkau akan menemukan kobaran nyala api untuk membakar
dan menghabiskan dirimu secara utuh di dalam Cinta-Ku. Yang terkecil sekalipun
yang keluar dari Hati ini akan melepaskan engkau dari banyak rahmat dan
membuatmu tidak seperti Aku. Segala sesuatu berpusat di dalam Hati ini. Di sini
engkau akan menemukan Sakramen-sakramen, Gereja-Ku, dan kehidupan Gereja dan semua
jiwa. Di dalam Hati-Ku, aku bahkan merasakan penajisan-penajisan yang dilakukan
terhadap Gereja-Ku. Aku merasakan ancang-ancang musuh terhadap Gereja-Ku,
anak-anak panah yang dibidikkan padanya, penderitaan-penderitaan akan
anak-anak-Ku yang tertindas dan darah dari yang akan mereka tumpahkan – sebab
tidak ada pelanggaran yang tidak dirasakan oleh Hati-Ku ini. Jadi, anak-Ku,
jalanilah kehidupanmu di dalam Hati ini, bernaunglah di balik pintunya dan
belalah Aku, buatlah pemulihan bagi-Ku dan bawalah setiap orang kepada-Ku.
Cinta-ku, jika sebuah tombak telah melukai Hati-Mu
bagiku, dengan tangan-tangan-Mu aku juga mohon Engkau melukai hatiku, kasihku,
hasratku, dan seluruh keberadaanku. Semoga tidak ada yang tertinggal di dalam
aku yang tidak terlukai oleh Cinta-Mu. Aku menyatukan segalanya pada
kesengsaraan yang menyakitkan Bunda kita tersayang, yang – karena kesengsaraan
yang dirasakannya ketika melihat Hati-Mu robek – terjatuh karena cinta dan
kesedihan. Bagaikan seekor merpati, ia terbang ke dalam Hati-Mu untuk mengambil
tempat pertama – menjadi teman pemulih yang pertama – dan Engkau menjadikannya
sebagai Ratu dari Hati-Mu, dan Perantara antara Engkau dan para mahkluk. Aku
terbang dengan bundaku ke dalam Hati-Mu untuk mendengarkan bagaimana bunda melakukan
pemulihan dan bagaimana bunda berulang kali melakukan pemulihan terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang Kauterima. Dengan kuasa luka ini dan kuasa
bunda-Mu yang berdukacita, aku mohon kepada-Mu untuk merekatkan setiap orang ke
dalam Hati-Mu yang Maha Kasih – untuk melindungi, membela dan mencerahkan
aturan-aturan Gereja-Mu.
O Yesus-ku, setelah kesengsaraan dan kematian-Mu yang
paling menyedihkan, tampaknya aku tak lagi harus memiliki hidupku sendiri.
Tetapi aku akan mendapatkan hidupku sekali lagi di dalam Hati-Mu yang terluka –
sehingga, apapun yang kulakukan, aku akan selalu bergantung pada Hati Ilahi-Mu.
Tidak lagi aku menghidupi pikiran-pikiran-ku – tetapi jika pikiranku
menginginkan Kehidupan, aku akan mengambilnya dari-Mu. Kehendakku tidak lagi memiliki
kehidupan – tetapi jika itu menginginkan kehidupan, aku akan mengambilnya dari
Kehendak Maha Kudus-Mu. Dan cintaku tidak lagi memiliki kehidupan – tetapi jika
itu menginginkan kehidupan, aku akan mengambilnya dari Cinta-Mu.
O Yesus-ku, seluruh Hidup-Mu adalah milikku! Inilah
kehendak-Mu – dan ini jugalah kehendakku. Yesus-ku yang telah wafat, aku
melihat mereka bersegera menurunkan-Mu dari Salib. Rasul-Mu Yohanes dan
Nikodemus yang bersembunyi sekarang maju dengan berani dan tak gentar untuk
memberikan-Mu pemakaman penuh hormat. Mereka menggunakan palu-palu dan
tang-tang untuk menyelesaikan penurunan Tubuh-Mu dari Salib yang menyedihkan
dan kudus ini – sebuah pemandangan yang terlalu mendukakan bagi Hati bunda yang
terkoyak! Pada setiap pukulan palu dan pada setiap suara tang-tang menarik
paku-paku, bunda gemetar dan Hati-Nya yang terkoyak terburai. Dan meraung, ia
berkata, “Putera-ku, Putera-ku!...,” dan ia mengulurkan lengan-lengan
keibuan-nya untuk menerima Engkau di pangkuannya. Yesus-ku, ketika mereka
menyingkirkan paku-paku, aku juga ingin membantu memegang Tubuh Maha Kudus-Mu.
Aku ingin mengambil paku-paku yang telah diambil dari-Mu, dan memakunya di
dalam hatiku sebagai peringatan terus-menerus akan Sengsara-Mu yang paling
pahit. Aku ingin dipaku bagi-Mu dengan paku-paku yang sama yang telah
menyalibkan Engkau. Dan ketika aku membantu menempatkan-Mu pada pangkuan
bunda-Mu yang kudus, aku ingin memeluk bunda dan menopangnya.
Dan, dengan bunda kudus-Mu, aku ingin menyembah
Engkau, mencium Engkau, dan kemudian menyertakan diriku sendiri di dalam
Hati-Mu dan tak pernah pergi lagi.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Dengan lambung-Nya yang ditusuk tombak, Yesus
diturunkan dari salib. Tampaknya penghinaan-penghinaan berhenti dan
kemenangan-kemenangan dimulai bagi Yesus setelah Ia wafat. Tetapi apakah
hidupku sedemikian rupa hingga setelah aku mati hal itu bisa menjadi sebuah
panggilan bagi jiwa-jiwa dan menjadi acuan yang dapat menuntun mereka pada
kebaikan? Untuk menyerahkan diriku semakin mencintai Yesus, di dalam semua
perkataan dan perbuatanku, di dalam semua kesedihan yang mungkin kutahan, aku
akan percaya bahwa kata-kataku akan terus hidup di dalam sesama untuk
memuliakan Tuhan, sehingga Ia akan dimengerti dan semakin dicintai. Jika
karya-karyaku akan menjadi sebuah acuan karya-karya sesama dan mengarahkan
mereka kepada Yesus, jika langkah-langkahku akan mendorong langkah-langkah
mereka menuju Yesus, jika kesakitan-kesakitanku akan menjadi kesabaran semua
mahkluk, memastikan bahwa mereka semua mengikuti kehendak Yesus, kemudian, saat
aku telah berada di Surga, segala yang kulakukan di bumi akan terus hidup di
antara para mahkluk. Untuk itulah, cinta yang kumiliki di bumi bagi Yesus, dan
cintaku bagi-Nya ketika aku di Surga, akan menyatu. O apakah semua cinta ini,
yang kuat bagaikan sebuah magnet, dapat memindahkan setiap orang ke Surga!
Setelah kematian-Nya, Yesus ingin dikoyakkan oleh
sebuah tombak demi Cinta pada kita. Dan apakah aku mengijinkan cinta Yesus
melukai aku di dalam segala yang kulakukan, atau apakah aku mengijinkan diriku
sendiri untuk dilukai oleh cinta para mahkluk, kenikmatan dan cinta diri
sendiri? Bahkan kedinginan, kegelapan dan pemurnian internal dan eksternal
adalah luka-luka yang diberikan oleh Tuhan kepada jiwa-jiwa. Tetapi jika kita
tidak menerimanya sebagai yang berasal dari tangan Tuhan, kita menerimanya
berasal dari tangan para mahkluk dan mereka melukai kita atau kita melukai diri
sendiri. Dan luka-luka kita dan luka dari para mahkluk yang berasal dari hasrat
kita, kelemahan-kelemahan kita dan tinggi hati kita sendiri – singkatnya, itu
perlu direnungkan. Bagaimanapun, jika kita menerimanya sebagai luka-luka yang
disebabkan karena mencintai Yesus, Ia akan menaruh di dalam luka-luka ini
Cinta-Nya, kebajikan-kebajikan-Nya dan kemiripan dengan-Nya, yang kemudian
memperolehkan bagi kita, cium-cium-Nya, belaian-belain-Nya yang lembut, dan
segala nasehat Cinta Ilahi. Luka-luka ini akan bertindak sebagai suara-suara
yang terus-menerus memanggil Dia dan meminta Dia untuk tinggal di dalam kita
terus menerus. Kita akan berkata kepada-Nya: “Engkau melukai aku, sekarang
sembuhkanlah aku.”
O Yesus-ku, semoga tombak-Mu menjadi penjaga yang
membela aku dari semua luka dari para mahkluk.
Yesus membiarkan Diri-Nya diturunkan dari Salib, dan
ditaruh pada pelukan ibu-Nya. Jika Yesus menarik aku dari Hadirat-Nya, dari
rahmat-Nya yang masuk akal, apakah aku akan mendapatkan tempat perteduhan di
pangkuan bunda kita yang manis, memohon kepada bunda untuk memperlihatkan Yesus
kepadaku? Apakah aku menempatkan di dalam tangan ibu-Ku semua ketakutan,
keraguan dan kerinduanku? Yesus beristirahat di pangkuan Bunda Ilahi-Nya.
Apakah aku mengijinkan Yesus untuk beristirahat di pangkuanku atau apakah aku
mengganggu istirahat-Nya dengan ketakutan dan ketidaktenangan-ku?
Bundaku, dengan tangan keibuanmu yang manis,
singkirkanlah segala sesuatu dari hatiku sehingga Yesus dapat beristirahat di
dalam aku.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne
terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang
penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan
beristirahat di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.