22.00 – 23.00
JAM KEDUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI (+ 35 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh
dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
Tiga jam Menderita di Taman Getsemani
Doa Pembukaan
O Penebus Ilahi-ku, Yesus, kumohon bawalah aku bersama-MU, bersama
tiga rasul terkasih-MU, untuk membantu-MU saat Engkau menderita di Taman
Zaitun. Diingatkan oleh teguran manis yang Engkau berikan kepada Petrus dan dua
murid lainnya yang tertidur, aku ingin tetap terjaga setidaknya satu jam dengan
Engkau di Getsemani; aku ingin merasakan setidaknya satu kesakitan yang tajam
di Hati-MU yang menderita, satu susah payah desahan nafas-MU.
Aku ingin mengarahkan pandanganku pada Wajah Ilahi-MU dan
merenungkan bagaimana Wajah-MU menjadi pucat, bagaimana Wajah-MU tersusahkan,
bagaimana Wajah-MU tertindas oleh kesedihan, bagaimana Engkau membungkuk
rendah, bahkan sampai ke debu! Wahai penderitaan Yesus-ku, aku sudah melihat-MU
terhuyung dan jatuh, sekarang ke kiri dan sekarang ke kanan. Aku melihat Engkau
memautkan tangan-MU yang mengasihi dan terlumpuhkan. Aku mulai mendengar
rintihan-MU, tangisan rasa sakit-MU yang tidak bisa dimengerti yang Engkau
angkat ke surga. Ya, Yesus, yang menderita di Taman Getsemani yang suram, pada
saat ini aku akan menemanimu, membuat percikan, aliran darah yang patut
disembah mengalir padaku, yang mengalir dari semua anggotamu yang patut
disembah.
O mandi yang paling berharga dari kebaikan terbesar yang kumiliki,
Yesus, yang sangat menderita bagiku, biarkan aku meminum Engkau sampai tetes
terakhir, dan bersama-MU, meminum setidaknya satu teguk piala pahit Kekasihku.
Biarkan aku merasakan di dalam diriku rasa sakit Hati-NYA yang ilahi. Sungguh,
biarkan aku merasakan hatiku hancur oleh kesedihan karena telah menyinggung
perasaan Tuhanku, yang merendahkan Diri-NYA hingga pada sengsara kematian
bagiku.
Ya, Yesus-ku, berikanlah aku rahmat, tolonglah aku untuk menderita,
mengeluh dan menangis bersama-MU, paling tidak sedikit saja pada satu jam di
dalam Taman Zaitun. O Bunda yang berduka, Maria, buatlah aku merasakan
kesedihan hatimu yang tersayat bagi Yesus yang menderita di Getsemani.
-----
JAM KE-DUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI
O Yesus-ku yang manis, satu jam telah berlalu sejak Engkau datang
ke taman ini. Cinta menjadi unggulan di atas segalanya, membuat Engkau
menderita seluruhnya, segala yang algojo-algojo lakukan akan membuat-Mu
menderita melalui serangkaian kejadian Sengsara-Mu yang terpahit. Lebih lagi,
Cinta menggantikan semua itu dan mencapai titik membuat Engkau menderita apa
yang tidak dapat dilakukan mereka kepada-Mu, di bagian terdalam Pribadi
Ke-Ilahian-Mu.
O Yesus-ku, Engkau telah limbung namun Engkau tetap ingin
berjalan. Katakanlah padaku, O Tuhanku, kemana Kau ingin pergi? O ya, aku
mengerti: Engkau akan pergi kepada para rasul tercinta-Mu. Aku ingin juga pergi
bersama-Mu, untuk memegang-Mu jika Engkau limbung.
O Yesusku, ini satu lagi kepahitan bagi Hati-Mu: mereka tertidur.
Selalu penuh belas kasih, Engkau memanggil mereka. Engkau membangunkan mereka:
dengan Cinta kebapakan Engkau menasehati mereka, menyarankan mereka untuk
berjaga dan berdoa. Kemudian Engkau kembali ke taman, namun Hati-Mu terkoyak
dengan satu luka lagi. Di dalam luka ini, O Cinta-ku, aku melihat semua
hantaman yang disebabkan oleh jiwa-jiwa yang telah dikonsekrasikan bagimu.
Karena godaan-godaan, atau keadaan jiwa, atau kurang hinaan, bukannya berjaga
dan berdoa untuk datang mendekat kepada-Mu, mereka malahan pergi.
Kemudian, terkantuk, bukannya maju di dalam cinta dan di dalam
persatuan dengan Engkau, mereka malah mundur. Betapa aku bersimpati pada-Mu, O
Kekasih yang penuh semangat! Dan aku membuat pemulihan bagi-Mu untuk semua
ketidak-bersyukuran dari semua orang beriman-Mu. Inilah pelanggaran-pelanggaran
yang paling menyedihkan Hati-Mu yang patut disembah, yang kepahitan-Nya
membuat-Nya hilang kewarasan.
O Cinta tanpa akhir, Cinta-Mu, yang telah mendidih di nadi-nadi-Mu,
mengatasi segala sesuatu dan melupakan segala sesuatu. Aku melihat Engkau
tersungkur ke tanah. Engkau sedang berdoa, melakukan pemulihan, mempersembahkan
Diri-Mu sendiri kepada Bapa, dan mencoba memuliakan Dia di dalam segala hal,
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh para mahkluk terhadap-Nya. O
Yesus-ku, aku juga menyungkurkan diriku dengan-Mu, dan bersama Engkau aku
berniat untuk melakukan apa yang sedang Kaulakukan.
Tetapi, O Yesusku apakah yang kulihat? Aku melihat Engkau telah
terbebani dengan semua dosa dunia – kemalangan, kelemahanan dan
kejahatan-kejahatan kami yang sungguh besar; ketidak-bersyukuran kami yang
sungguh mengejutkan, ketidak-adilan yang mengerikan, dan kekejaman yang brutal;
kebencian kami, pembantaian-pembataian, penghujatan-penghujatan, kekafiran,
pencerai-beraian, dan kejahatan manusia tak terkirakan. Itu semua mendorong-Mu
dan menekan-Mu; itu semua melukai-Mu dan menghancurkan-Mu. Dan apakah yang
Engkau lakukan? Darah yang mendidih di dalam nadi-nadi-Mu menghadapi semua
pelanggaran-pelanggaran ini yang meledakan nadi-nadi dan tertuang
dalam aliran-aliran. Hal itu memandikan-Mu secara menyeluruh, dan menarik-Mu ke
tanah, memberikan darah bagi pelanggaran-pelanggaran, hidup bagi kematian. O
cintaku, betapa keadaan-Mu menyedihkan direndahkan sedemikian rupa! Engkau
telah sekarat. Yesusku yang baik, Hidup-ku yang manis, kumohon, janganlah mati!
Angkatlah Wajah-Mu dari tanah dimana Engkau telah bermandikan Darah-Mu yang
Berharga.
Datanglah pada pelukanku! Biarlah aku mati menggantikan-Mu saat
aku memeluk Engkau! Namun aku mendengar suara lembut Yesus yang terhuyung dan
sekarat, berkata:
“Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki.”
Yesusku yang lembut, inilah keduakalinya aku mendengarkan Engkau
mengatakan kata-kata ini. O betapa suara-Mu yang tersiksa mengoyak-ngoyakkan
hatiku! O Yesus, semua pemberontakan para mahkluk ada di hadapan-Mu. Engkau
melihat bahwa “Fiat Voluntas Tua” (jadilah pada-Ku menurut perkataan-Mu) yang
seharusnya merupakan kehidupan para mahkluk, ditolak oleh hampir semua orang,
dimana, bukannya mendapatkan kehidupan mereka malah mendapatkan kematian. Dan
karena ingin memberikan hidup kepada setiap orang dan membuat pemulihan yang
saleh kepada Bapa untuk pemberontakan-pemberontakan para mahkluk, Engkau
mengulangi tiga kali:
“Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
daripada-Ku – cawan dari semua jiwa yang hilang yang menarik mereka dari
kehendak Kita. Oh! Betapa pahit cawan ini bagi-Ku! Tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Namun ketika Engkau mengucapkan ini, kepahitan begitulah besar
sehingga merendahkan-Mu secara ekstrim. Engkau menderita kesakitan, dan
berusaha untuk menarik nafas-Mu yang terakhir. O Yesusku yang baik, karena
Engkau berada di dalam pelukan-ku, aku juga ingin menyatu dengan Engkau untuk
membuat pemulihan dan memberikan belas kasih bagi semua pelanggaran dan dosa-dosa
yang dilakukan terhadap Kehendak-Mu yang Maha Kudus. Dan pada waktu yang
bersamaan, aku ingin berdoa kepada-Mu agar aku boleh selalu melakukan
Kehendak-Mu yang Maha Kudus di dalam segalanya. Biarlah Kehendak-Mu menjadi
nafasku dan hidupku. Biarlah itu menjadi detak jantungku, hatiku, pikiranku,
hidupku dan kematianku.
Tetapi aku mohon kepada-Mu, Yesus-ku, janganlah mati! Kemanakah
aku pergi tanpa-Mu? Kepada siapa aku dapat datang? Siapa lagi yang dapat
menolong aku? Semuanya akan berakhir bagiku. Ah, janganlah tinggalkan aku.
Jagalah aku selalu bersama-Mu. Jangan biarkan aku terpisah dari Engkau walau
sekejap saja. Malahan, biarkanlah aku menenangkan Engkau, membuat pemulihan
bagi-Mu dan menghibur Engkau bagi semua orang – sebab Engkau melihat bahwa segala
macam dosa memberatkan-Mu. Mereka menarik-Mu ke bawah; dan karena itu,
Cinta-ku, aku mencium Engkau yang Maha Kudus. Tetapi apakah yang kulihat? Semua
pikiran jahat; dan Engkau merasa jijik terhadapnya. Bagi Kepala-Mu yang Maha
Kudus, setiap pikiran jahat adalah sebuah mahkota duri yang menusuk-Mu dengan
pahit. Ah, mahkota duri yang ditaruh oleh orang-orang Yahudi pada-Mu tidaklah
setara dengan ini semua! Berapa banyak mahkota duri akan pikiran-pikiran jahat
para mahkluk yang ditaruh di Kepala-Mu yang patut disembah, sehingga
menyebabkan Darah-Mu menetes dimana-mana, dari Dahi-Mu dan dari Rambut-Mu!
Yesus, mencintai-Mu, dan ingin meletakkan pada-Mu
sebanyak-banyaknya mahkota kemuliaan; dan agar menenangkan-Mu, aku
mempersembahkan semua kepandaian kemalaikatan dan kepandaian-Mu sendiri, untuk
memberikan-Mu tindakan kasih dan pemulihan bagi semuanya. O Yesus, aku mencium
mata-Mu yang penuh kesedihan. Aku melihat di dalam-Nya tatapan-tatapan jahat
para mahkluk yang membuat airmata Darah mengalir ke Wajah-Mu.
Aku mempersembahkan kepada-Mu kasih-Ku dan di dalam persatuan
dengan Cinta-Mu, aku ingin menenangkan Mata-Mu dengan menunjukkan kepada-Mu
semua keindahan surga dan bumi. Yesus, Tuhanku, aku mencium Telinga-Mu yang
Maha Kudus. Tetapi apakah yang kudengar? Di dalam-Nya aku mendengar gema
mengerikan akan penghujatan-penghujatan, teriakan kemarahan dan fitnahan. Suara
dari semua jiwa bergaung di telinga-telinga-Mu Yang Maha Murni.
O Cinta yang tak terpuaskan, aku mengasihi Engkau, dan aku ingin
menghibur-Mu dengan menggemakan semuanya itu di dalam seluruh keharmonisan
surga, suara yang termanis akan mama yang terkasih, kesungguhan suara
Magdalena, dan semua Jiwa yang mengasihi. Yesus, Hidupku, aku ingin
meninggalkan kenangan sebuah cium yang lebih sungguh lagi pada Wajah-Mu, yang
keindahan-Nya tak tertandingi. Inilah Wajah yang para malaikat tak berani
berpaling daripada-Nya, keindahan yang sedemikian mempesona mereka. Namun, para
mahkluk menghina-Nya dengan ludahan, mereka memukul-Nya dengan tangan-tangan
mereka dan mereka menginjak-Nya dengan kaki-kaki mereka.
Cinta-ku, betapa keberanian! Aku ingin meneriakkan begitu kerasnya
sehingga mereka berlarian! Aku bersimpati pada-Mu. Dan untuk membuat pemulihan
akan hinaan-hinaan ini aku datang di hadapan Allah TriTunggal Maha Kudus, untuk
meminta cium dari Bapa dan Roh Kudus, dan untuk belaian-belaian tak ada
bandingnya akan tangan-tangan kreatif mereka. Aku juga pergi kepada Bunda
Surgawi untuk mendapatkan cium-cium-nya, belaian-belaian akan tangan keibuannya,
dan penyembahan-penyembahannya yang sungguh-sungguh. Akhirnya, aku datang
kepada semua jiwa yang dikonsekrasikan bagi-Mu. Dan aku mempersembahkan
semuanya ini, untuk membuat pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan terhadap Wajah-Mu yang Maha Kudus.
Kebaikanku yang manis, aku mencium mulut-Mu yang Maha Kudus, yang
dipahitkan oleh banyak penghujatan, oleh kemabukan dan kerakusan yang
memualkan, oleh percabulan, oleh doa-doa yang dilakukan dengan buruk, oleh
ajaran-ajaran jahat, dan oleh semua kejahatan yang dilakukan manusia dengan
lidahnya.
Yesus, aku mengasihi Engkau, dan aku ingin membuat manis mulut-Mu
dengan mempersembahkan kepada-Mu pujian-pujian kemalaikatan dan penggunaan
lidah yang baik yang dilakukan oleh banyak para kudus Kristen. Cinta-ku yang
tertekan, aku mencium leher-Mu, dan aku melihat leher-Mu terikat dengan tali
dan rantai, disebabkan oleh keterikatan dan dosa-dosa para mahkluk. Aku
mengasihi Engkau, dan agar dapat melegakan Engkau, aku mempersembahkan
kepada-Mu persatuan Pribadi Ilahi yang tak terpisahkan; dan meleburkan diriku
di dalam persatuan ini, aku merentangkan lengan-lenganku terhadap Engkau, dan
membentuk sebuah rantai cinta yang manis yang melilit leher-Mu, aku ingin
menyingkirkan tali keterikatan-keterikatan yang hampir mencekik Engkau; dan
untuk menghibur-Mu, aku menekankan Engkau erat-erat pada hatiku. Benteng Ilahi,
aku mencium bahu-bahu-Mu yang Maha Kudus. Aku melihatnya dicambuk, dan
daging-Mu hampir terkoyak seluruhnya oleh skandal dan teladan buruk para mahkluk.
Aku mengasihi Engkau, dan untuk memberikan kelegaan pada-Mu, aku
mempersembahkan kepada-Mu teladan-teladan Maha Kudus-Mu, teladan-teladan, mama
sang Ratu, dan semua para kudus. Dan aku, O Yesus-ku, membiarkan cium-cium-ku
mengaliri setiap luka ini, ingin menyertakannya di dalam jiwa-jiwa yang karena
paksaan skandal-skandal, telah direbut dari Hati-Mu, dan kembali menyatukan
daging akan Kemanusiaan-Mu yang Maha Kudus. Yesus-ku yang bekerja keras, aku
mencium dada-Mu, dimana aku melihat terluka oleh dinginnya, kesuam-suam
kuku-an, kurangnya balasan dan ketidak-bersyukuran para mahkluk. Aku mengasihi
Engkau, dan untuk memberi-Mu kelegaan, aku mempersembahkan kepada-Mu balasan
Cinta Bapa dan Roh Kudus dan timbal-balik yang sempurna Cinta dari Tiga
Pribadi.
Dan terjun ke dalam Cinta-Mu, O Yesusku, aku ingin menaungi Engkau
untuk menolak pukulan-pukulan baru yang dilayangkan oleh para mahkluk kepada-Mu
dengan dosa-dosa mereka; dan mengambil Cinta-Mu, aku ingin melukai mereka
Cinta-Mu itu sehingga mereka tidak akan pernah lancang lagi melakukan
pelanggaran terhadap Engkau; dan aku ingin menuangkannya ke dalam dada-Mu,
untuk menenangkan Engkau dan menyembuhkan Engkau.
Yesusku, aku mencium tangan-tangan kreatif-Mu. Aku melihat semua
perbuatan buruk para mahkluk begitu banyaknya, merobek tangan-tangan-Mu yang
Maha Kudus. Sehingga semuanya menusuk, tidak melalui paku-paku di salib, tetapi
melalui begitu banyak paku dari pekerjaan-pekerjaan jahat yang dilakukan oleh
para mahkluk. Aku mengasihi-Mu, dan untuk memberikan kelegaan pada-Mu, aku
mempersembahkan kepada-Mu semua pekerjaan kudus, dan keberanian para martir di
dalam memberikan darah dan hidup mereka bagi cinta akan Engkau. Singkatnya, O
Yesus-ku, aku ingin mempersembahkan kepada-Mu semua pekerjaan baik untuk menyingkirkan
daripada-Mu begitu banyak paku dari pekerjaan-pekerjaan jahat. O Yesus, aku
mencium Kaki-Mu yang Maha Kudus, selalu tidak lelah-lelahnya mencari jiwa-jiwa.
Pada Kaki-kaki-Mu Kau sertakan semua langkah para mahkluk; tetapi Engkau merasa
bahwa banyak dari mereka yang lari daripada-Mu, dan Engkau ingin menghentikan
mereka.
Di setiap langkah kejahatan mereka, Engkau merasa sebuah paku
ditusukkan pada-Mu dan Engkau ingin menggunakan paku-paku mereka itu untuk
memaku mereka pada Cinta-Mu; dan kesakitan yang Kaurasakan, dan usaha yang
Kaulakukan agar memaku mereka pada Kasih-Mu yang begitu hebat dan kuatnya
sehingga Engkau gemetaran seluruhnya. Tuhan-ku dan Kebaikan-ku, aku mengasihi
Engkau, dan untuk menghibur Engkau, aku mempersembahkan langkah-langkah para
relijius yang baik dan semua jiwa-jiwa yang beriman, yang memaparkan hidup
mereka untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. O Yesus, aku mencium Hati-Mu.
Engkau terus tersiksa, tidak karena orang-orang Yahudi akan
membuat-Mu menderita, tetapi karena rasa sakit dari pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh para mahkluk terhadap Engkau.
Pada jam-jam ini Engkau ingin memberikan keunggulan untuk
mencintai, kedua tempat bagi semua dosa, dimana Engkau menebus, memulihkan,
memuliakan Bapa, memperdamaikan Keadilan Ilahi; ketiga bagi orang-orang Yahudi.
Dengan cara ini Engkau menunjukkan bahwa sengsara yang akan dibuat orang-orang
Yahudi terhadap Engkau bukanlah apa-apa namun mewakili lipat ganda, Sengsara
yang paling pahit dimana Cinta dan dosa membuat Engkau menderita. Dan inilah
mengapa aku melihat, semuanya terkonsentrasi di dalam Hati-Mu: tombak cinta,
tombak dosa; dan Engkau menunggu yang ketiga, tombak orang-orang Yahudi.
Hati-Mu, tercekik oleh Cinta, menderita dari gerakan-gerakan kekerasan,
keterburu-buruan yang tak sabar akan cinta, hasrat untuk menghabiskan Engkau,
dan membakar detak-detak jantung yang ingin memberikan hidup bagi setiap hati.
Dan itulah tepat di sini, di Hati-Mu, dimana Engkau merasakan rasa sakit yang
disebabkan oleh para mahkluk, yang dengan hasrat jahat, ketidakteraturan cinta,
detak jantung yang tercela, bukannya menunggu Cinta-Mu, tetapi mencari
cinta-cinta yang lainnya.
Yesus, betapa besar Engkau menderita! Aku melihat Engkau pingsan,
terendam gelombang-gelombang kedurhakaan. Aku mengisihi Engkau, dan aku ingin
menenangkan kepahitan Hati-Mu, yang ditusuk tiga kali, dengan mempersembahkan
pada-Mu kemanisan-kemanisan abadi dan cinta termanis Mama Maria tersayang, juga
dari semua kekasih-kekasih-Mu yang sejati.
Dan sekarang, O Jesusku, biarkanlah hatiku yang malang ini menarik
kehidupan dari Hati-Mu sehingga aku akan hidup hanya dengan Hati-Mu; dan di
setiap pelanggaran yang Kau akan kauterima, biarlah aku selalu siap untuk
mempersembahkannya untuk-Mu sebuah kelegaan, sebuah penghiburan, sebuah
pemulihan, dan tindakan cinta yang tak terganggu.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Selama jam yang kedua di Getsemani, semua dosa di sepanjang jaman
– masa lalu, sekarang dan masa depan – hadir di hadapan Yesus, dan Ia mengambil
semuanya untuk Diri-Nya sendiri untuk memberikan kemuliaan bagi Bapa-Nya.
Sehingga, Yesus Kristus menebus, berdoa dan merasakan semua perasaan kita di
Hati-Nya tanpa pernah berhenti berdoa. Apakah kita selalu berdoa, di dalam
perasaan hati apapun – dingin, keras, dicobai? Apakah kita memberikan kepada
Yesus rasa sakit jiwa kita sebagai pemulihan dan kelegaan untuk meneladani Dia
secara utuh, memikirkan setiap perasaan kita sebagai rasa sakit Yesus? Kita
harus menaruhnya di sekitar Dia sebagai rasa sakit Yesus, untuk menyayangi Dia
dan melegakan Dia. Dan jiwa mungkin kita harus berkata pada-Nya: ‘Engkau telah
terlalu banyak menderita. Beristirahatlah, dan kami akan menderita
menggantikan-Mu.’
Apakah kita menjadi tidak berani, ataukah kita terdiam di
Kaki-kaki Yesus, memberikan pada-Nya semua yang kita derita sehingga Ia akan
menemukan Kemanusiaan-Nya sendiri di dalam kita? Dengan kata lain, apakah kita
melayani Kemanusiaan Yesus? Apakah yang dilakukan Kemanusiaan Yesus?
Kemanusiaan Yesus memuliakan Bapa, Kemanusiaan Yesus menebus dan memohonkan
keselamatan bagi jiwa-jiwa. Sekarang, apakah kita memiliki tiga niat Yesus di
dalam segala hal yang kita lakukan, agar kita mampu untuk berkata bahwa kita
menyertakan kemanusiaan untuk Yesus Kristus di dalam diri kita? Dalam saat-saat
kegelapan kita, apakah kita meletakkan niat untuk membuat cahaya
kebenaran bersinar bagi orang lain? Dan ketika kita berdoa dengan
sungguh, apakah kita meletakkan niay kita untuk melelehkan es banyak pendosa
yang berkeras hati? Yesusku, agar mengasihi Engkau dan melegakan Engkau dari
kelelahan menyeluruh Diri-Mu, aku melambungkan ke surga dan menjadikan
Ke-Ilahian-Mu menjadi milikku sendiri; dan menempatkan-Nya di sekitar-Mu, aku
ingin menyingkirkan semua pelanggaran para mahkluk daripada-Mu.
Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu keindahan-Mu yang mengusir
segala keburukan dosa; kekudusan-Mu untuk menyingkirkan daripada-Mu kengerian
akan semua jiwa yang membuat Engkau merasa jijik sebab mereka telah mati
terhadap rahmat; damai-Mu mengusir pertikaian, pemberontakan dan pergolakan
semua mahkluk; keharmonisanmu untuk menyegarkan telinga-telinga-Mu yang
dilanggar oleh begitu banyak gelombang suara kejahatan.
Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu perbuatan
ilahi untuk pemulihan sebanyak pelanggaran yang telah Engkau terima. Mereka
menyerang Engkau seperti menginginkan kematian-Mu, dan dengan
tindakan-tindakan-Mu sendiri aku ingin memberikan Engkau kehidupan. Kemudian, O
Yesusku, aku ingin membuang sebuah gelombang Ke-Ilahian-Mu kepada seluruh
mahkluk, agar karena sentuhan Ilahi-Mu mereka tidak lagi lancang melakukan
pelanggaran terhadap Engkau. O Yesus, inilah satu-satunya dimana aku sanggup
memberikanmu kasih bagi semua pelanggaran yang Kauterima dari para mahkluk.
O Yesus, Hidupku yang terkasih, semoga doa-doa dan kesakitanku
selalu naik menuju surga untuk membuat cahaya rahmat menghujani setiap orang
dan untuk menyerap kehidupan mereka di dalam hidupku sendiri.
DOA SYUKUR
Di akhir setiap doa Penderitaan di Taman
O Tuhanku yang termanis, aku berterimakasih kepada-MU karena telah
senang menjadikan aku teman-MU setidaknya selama satu jam selama penderitaan-MU
yang luar biasa di taman. Oh, Yesus yang baik, betapa sedikit kenyamanan yang
Engkau temukan dalamku. Namun, cinta-MU yang tak terbatas dan kasih amal yang
melimpah membuat Engkau merasa lega bahkan dengan sedikit kasih sayang yang
ditunjukkan makhluk ciptaan-MU itu kepada-MU. Aku tidak akan pernah melupakan
pemandangan akan Engkau yang patut disembah; gemetar, terhantam, hancur,
dipermalukan dalam debu, dan semua ditutupi dengan keringat darah-MU, dalam
kengerian gelap Getsemani! O Yesus, aku telah mengalami hal itu untuk menyertai
Engkau dalam penderitaan-MU, merasakan seteguk kesusahan Hati Ilahi-MU yang
menyedihkan adalah keberuntungan terbesar yang bisa dimiliki seseorang di bumi.
O Yesus, aku dengan sukacita menanggalkan segala kesia-siaan dan
keduniawian. Aku hanya menginginkan Engkau, Tuhanku yang tertindas, sengsara,
menderita. Dari taman ini, ke Kalvari, aku selalu ingin menjadi teman setia dan
teman manis-MU.
O Yesus, jadikanlah aku tertawan bersama-MU, dan terseret ke
pengadilan bersama-MU. Biarkan aku berbagi dalam aniaya, penghinaan, ludahan
dan tamparan musuh-MU untuk menutupi Engkau. Bawa aku dari Pilatus ke Herodes
dan kembali ke Pilatus lagi. Ikatkan aku di tiang bersama-MU, dan biarkan aku
merasakan bagian dari cambukan-MU. Yesus, tusuklah aku dengan beberapa duri-MU.
Biarkan aku dijatuhi hukuman mati dengan penyaliban bersama-MU: Engkau, sebagai
korban cinta bagiku, dan aku sebagai korban penebusan akan dosa-dosa-ku.
Berikanlah aku bagian dari orang Kirene, untuk mengikuti Engkau ke
Kalvari; dan di sana, biarlah aku dipaku pada Salib bersama-MU, dan kemudian
menderita dan wafat bersama Engkau.
O Bunda yang berduka, engkau telah menolong aku bersimpati dengan
penderitaan Yesus di taman. Tolonglah aku sekarang untuk disalib bersamamu pada
salib yang sama, salib Yesus, dan untuk mengetahui bagaimana mempersembahkan
kepada-NYA perbaikan-perbaikan yang sangat berarti dengan jasa-jasa yang sama
akan sengsara dan kematian-NYA di salib. Amin.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil
aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang.
Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan
sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih”
ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan
dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku
memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih
untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU.
Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang
telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU
“Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku
mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik
bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus,
tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan
setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga
tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku
di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan;
lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan
meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari
musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut
meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini?
Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan
aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke
waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak
jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah
mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat
merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan
melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium,
peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus
sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu
dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan
berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di
dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.