Minggu, 11 Maret 2018
PEKAN IV PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI MINGGU PRAPASKAH IV (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Marilah menyongsong Paska
Dengan pantang dan puasa
Menurut teladan Tuhan
Dan adat umat beriman
Makanan serta minuman
Hiburan dan percakapan
Hendaknya kita batasi
Agar lahir batin murni
Kita menjaga pikiran
Agar tak berkeliaran
Jangan sampai kena jerat
Tertipu musuh yang jahat
Kami mohon pada Tuhan
Smoga masa persiapan
Yang kami langsungkan ini
Kaulimpahi rahmat suci. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan, siapakah berdiri di
tempatNya yang kudus?
Mazmur 23 (24)
Pintu surga terbuka untuk Kristus pada waktu kenaikanNya
(S.Ireneus)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,*
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut,*
menegakkannya atas samudra raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan,*
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya,*
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
dan memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masukkah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan yang perkasa dan perwira,*
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan semesta alam,*
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan, siapakah berdiri di
tempatNya yang kudus?
Antifon
Pujilah Allah kami, hai para bangsa, sebab Allah
memperkenankan kami tetap hidup.
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, †
bermazmurlah bagi namaNya yang mulia *
dan gemakanlah pujianNya.
Berkatalah; “Ya Allah, betapa dahsyatlah karyaMu, †
betapa hebatlah kekuatanMu,*
sehingga musuh terbungkuk-bungkuk di hadapanMu.
Seluruh bumi sujud menyembah Engkau *
dan memuji namaMu dengan mazmur.”
Mari saksikan karya Allah,*
perbuatan Allah menggemparkan manusia.
Allah mengubah laut menjadi tanah kering, †
mereka menyeberangi sungai tanpa menjadi basah,*
mari kita bersorak-sorai kepada Allah.
Ia memerintah dari bentengNya yang abadi, †
pandanganNya mengawasi para bangsa,*
jangan sampai ada yang memberontak melawan Dia.
Pujilah Allah kami, hai para bangsa,*
serukanlah pujianNya dengan sepenuh hati.
Sebab Allah memperkenankan kami tetap hidup *
dan tidak menyerahkan kami kepada kematian.-
Engkau telah menguji kami, ya Allah,*-
membesut kami seperti membesut perak.
Engkau membawa kami ke padang belantara *
dan menimpakan wabah kepada kami.
Engkau memusingkan kepala kami dengan penyakit, †
kami mengalami siksaan api dan air *
setelah kami Kaubawa ke luar dari kemakmuran Mesir.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Pujilah Allah kami, hai para bangsa, sebab Allah
memperkenankan kami tetap hidup.
Antifon
Dengarkanlah,hai kamu semua yang takwa, aku hendak
mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
Aku akan masuk rumahMu membawa kurban bakaran, †
aku kan memenuhi
nazar *
yang telah kuucapkan dalam kegelisahanku.
Aku akan mempersembahkan hewan tambun,†
membakar domba jantan menjadi kurban yang harum,*
aku akan menyedikan kurban sapi dan kambing.
Mari, dengarkanlah, hai kamu semua yang takwa,*
aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
KepadaNya aku telah berseru,*
dan pujianNya telah kunyanyikan.
Sekiranya kau menyadari suatu kesalahan,*
Tuhanku pasti tidak mendengarkan daku *
Tetapi kenyataannya Allah mendengarkan daku *
dan mengindahkan doa permohonanku.
Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku *
dan tidak menjauhkan kasih setiaNya dari padaku.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Dengarkanlah,hai kamu semua yang takwa, aku hendak
mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
BACAAN
Im. 8:1-17; 9:22-24
Im 8:1 TUHAN
berfirman kepada Musa:
Im 8:2 "Panggillah
Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia, dan ambillah pakaian-pakaian,
minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa, dua domba jantan dan
bakul berisi roti yang tidak beragi,
Im 8:3 lalu
suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan."
Im 8:4 Musa
melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, lalu berkumpullah umat
itu di depan Kemah Pertemuan.
Im 8:5 Berkatalah
Musa kepada umat itu: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk
dilakukan."
Im 8:6 Lalu
Musa menyuruh Harun dan anak-anaknya mendekat, dan dibasuhnyalah mereka dengan
air.
Im 8:7 Sesudah
itu dikenakannyalah kemeja kepadanya, diikatkannya ikat pinggang, dikenakannya
gamis, dikenakannya baju efod, diikatkannya sabuk baju efod dan dikebatkannya
sabuk itu kepadanya.
Im 8:8 Dikenakannyalah
tutup dada kepadanya dan dibubuhnya di dalam tutup dada itu Urim dan Tumim.
Im 8:9 Kemudian
ditaruhnyalah serban di kepalanya, dan di atas serban itu di sebelah depan
ditaruhnyalah patam emas, yakni jamang yang kudus, seperti yang diperintahkan
TUHAN kepada Musa.
Im 8:10 Musa
mengambil minyak urapan, lalu diurapinyalah Kemah Suci serta segala yang ada di
dalamnya dan dikuduskannya semuanya itu.
Im 8:11 Dipercikkannyalah
sedikit dari minyak itu ke mezbah tujuh kali dan diurapinya mezbah itu serta
segala perkakasnya, dan juga bejana pembasuhan serta alasnya untuk menguduskannya.
Im 8:12 Kemudian
dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan
diurapinyalah dia untuk menguduskannya.
Im 8:13 Musa
menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu dikenakannyalah kemeja kepada mereka,
diikatkannya ikat pinggang dan dililitkannya destar, seperti yang diperintahkan
TUHAN kepada Musa.
Im 8:14 Disuruhnyalah
membawa lembu jantan korban penghapus dosa, lalu Harun dan anak-anaknya
meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan korban penghapus dosa itu.
Im 8:15 Lembu
itu disembelih, lalu Musa mengambil darahnya, kemudian dengan jarinya
dibubuhnyalah darah itu pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya, dan dengan
demikian disucikannyalah mezbah itu dari dosa; darah selebihnya dituangkannya
pada bagian bawah mezbah. Dengan demikian dikuduskannya mezbah itu dan
diadakannya pendamaian baginya.
Im 8:16 Diambillah
segala lemak yang melekat pada isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang serta
lemaknya, lalu Musa membakarnya di atas mezbah.
Im 8:17 Tetapi
lembu jantan itu dengan kulit, daging dan kotorannya dibakarnya habis di luar
perkemahan, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Im 9:22 Harun
mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu memberkati mereka, kemudian
turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan
korban keselamatan.
Im 9:23 Masuklah
Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah keluar, mereka memberkati
bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap bangsa itu.
Im 9:24 Dan
keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala
lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah
mereka, lalu sujud menyembah.
BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih
dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal
Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang
sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS
Hari ini
Bacaan Jam
Sengsara Pukul 20.00 – 21.00 : + 36 menit
PERJAMUAN EKARISTI
Besok
Bacaan Jam
Sengsara 21.00 – 22.00 : + 24 menit
JAM PERTAMA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain, atau tetap
membaca “Mengikuti Jejak Kristus” seperti di bawah ini)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XV – RAHMAT BERTAKWA DAPAT DIPEROLEH DENGAN RENDAH
HATI DAN DENGAN MENYANGKAL DIRI SENDIRI
1. Rahmat bertakwa haruslah engkau cari dengan giat,
engkau minta dengan sangat, engkau tunggu dengan sabar dan kepercayaan yang
baik, engkau terima dengan rasa syukur, engkau simpan dengan rendah hati dan
hendaklah engkau bekerja sama dengan dia dan engkau serahkan kepada Allah,
bilaman dan bagaimana kunjungan surgawi itu akan datang kepadaku.
Lebih-lebih, hendaklah engkau merendahkan diri bila
engkau merasa hanya sedikit bertakwa atau sama sekali tidak merasa takwa;
tetapi hendaklah jangan engkau terlalu putus asa, ataupun terlalu sedih tentang
hal ini. Sebab, dalam waktu sekejap mata saja, Allah sering kali memberikan apa
yang telah lama ditolak-Nya; kadang-kadang baru pada akhir doa Ia memberikan
apa yang pada permulaan doa ditunda-Nya.
DOA PENUTUP
Tuhan yang maharahim, dengan perantaraan SabdaMu Engkau
memulihkan nasib umat manusia. Semoga kami menyongsong perayaan Paska dengan
bakti yang rela dan iman yang bersemangat. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian
mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.