Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Jumat, 16 Maret 2018

Jumat, 16 Maret 2018
PEKAN IV PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad

Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan

Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama

Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

PENDARASAN  MAZMUR

Antifon
Para leluhur telah menyampaikan kepada kami karya-karya Tuhan yang agung dan perbuatan dahsyat yang dikerjakanNya.

Mazmur 77 (78), 1-39
Semuanya itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita (1 Kor 10,6)

Dengarkanlah ajaranku, hai bangsaku,*
perhatikanlah kata-kata mulutku.

Aku hendak menyampaikan pepatah *
dan mengisahkan amsal dari zaman dulu

Ajaran ini kami dengar dan kami ketahui dari para leluhur *
yang menyampaikannya kepada kami

Kami tidak mau menyembunyikannya kepada cucu mereka,*
tetapi kami meneruskannya kepada angkatan yang berikut

Yaitu karya-karya Tuhan yang agung dan kemegahanNya,*
perbuatan dahsyat yang dikerjakanNya.

Tuhan mengeluarkan ketetapan bagi bangsa Yakub,*
Ia memberikan hukum kepada umat Israel.

Bahwasanya segala perintah Tuhan kepada para leluhur *
harus diberitahukan kepada anak-anak mereka;

supaya angkatan berikut dan keturunannya *
menceritakannya lagi kepada anak-anak mereka.

Maksudnya ialah agar mereka menaruh kepercayaannya pada Allah *
dan tidak lupa akan karyaNya yang agung

Agar mereka selalu menepati perintah Allah*
dan tidak menjadi seperti leluhur mereka:

yaitu angkatan penyeleweng dan pemberontak,+
yang tidak lurus hatinya *
dan tidak setia kepada Allah.

Putera-putera Efraim yang dipilih Allah sebagai pasukan pemanah *
melarikan diri pada hari pertempuran

Mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah *
dan enggan hidup menurut hukumNya

Mereka telah lupa akan karyaNya yang agung *
akan perbuatan megah yang diperlihatkanNya kepada mereka

Dihadapan leluhur mereka Allah mengerjakan mukjijat *
di tanah Mesir, di padang Zoan

dibelahNya laut dan diseberangkanNya mereka,*
ditegakkanNya air bagaikan bendungan.

dipimpinNya mereka dengan awan di wakstu siang,*
dan diwaktu malam dengan cahaya api.

dibelahNya wadas di padang gurun,*
digenangiNya padang belantara yang luas.

dipancarkanNya sungai dari dalam wadas,*
dialirkanNya air bagaikan bengawan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Para leluhur telah menyampaikan kepada kami karya-karya Tuhan yang agung dan perbuatan dahsyat yang dikerjakanNya.

Antifon
Para putera Israel makan manna dan minum dari batu karang rohani, ialah Kristus

Namun mereka berdosa terus terhadap Allah,*
memberontak melawan  Allah yang mahatinggi di padang kersang.

Mereka mencobai Allah dalam hati *
dengan menuntut makanan untuk dilahap.

Mereka berkata kepada Allah:*
“Masakan Allah sanggup menyajikan hidangan di padang gurun!

Memang betul, Allah telah memukul wadas,*
sehingga  air berpancaran membanjirkan sungai

tetapi adakah Ia sanggup pula menghidangkan roti *
atau menyediakan daging bagi umatNya?”

Mendengar itu, amat  marahlah Tuhan,+
api murkaNya bernyala-nyala melawan keturunan Yakub,*
dan meledaklah keberanganNya terhadap bangsa Israel.

Sebab mereka tidak percaya kepada Allah *
dan tidak berharap akan keselamatanNya.-

Meskipun demikian diperintahkanNya angkasa *
dan dibukaNya pintu langit,

Maka dihujankanNya manna sebagai santapan mereka,*
dan diturunkanNya makanan dari langit.

Manusia menikmati hidangan malaikat,*
bekal berlimpah disediakan oleh Allah

Dari langit dilepaskanNya angin timur,*
dan dari bentengNya diutusNya angin selatan.

Maka dihujankanNya bagi mereka daging sebanyak debu *
dan burung sebanyak pasir di laut,

yang jatuh di tengah tempat kediaman mereka *
di sekeliling perkemahan Israel

Maka mereka makan dan minum sampai kenyang,*
dengan demikian dipenuhiNya keinginan mereka.

Namun mereka mulai lagi bersungut-sungut,*
sedang makanan masih ada dalam mulut mereka.

Maka berkobarlah amarah Allah terhadap mereka: +
dibunuhNya para gembong mereka,*
dan ditewaskanNya para taruna Israel.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Para putera Israel makan manna dan minum dari batu karang rohani, ialah Kristus

Antifon
Teringatlah mereka bahwa Allah pelindung yang menyelamatkan mereka.

Sekalipun demikian mereka masih berdosa terus*
dan tidak percaya akan karya Allah yang  megah.

Maka dilenyapkanNyalah hari-hari mereka bagaikan angin,*
dan tahun-tahun mereka bagaikan impian.

Apabila Allah membunuh mereka, mereka mencari Dia, *
mereka bertobat dan mendekati Allah dengan sungguh-sungguh.

Lalu teringatlah mereka bahwa Allah pelindung mereka,*
bahwa Allah yang mahatinggi menyelamatkan mereka.

Tetapi mereka memperdaya Alah dengan mulut, *
dan lidah mereka membohongi Dia.

Hati mereka tidak bersauh pada Allah,*
mereka tidak setia akan perjanjianNya.

Tetapi Allah yang rahim mengampuni dosa mereka *
dan tidak membinasakan mereka.

Berulang kali Ia menahan amarahNya *
dan tidak melampiaskan keberanganNya.

Teringatlah Ia bahwa mereka hanya manusia lemah,*
bagaikan angin berlalu yang tidak kembali.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Teringatlah mereka bahwa Allah pelindung yang menyelamatkan mereka.

BACAAN
Bil. 9:15-10:10,33-36
Bil 9:15 Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api.

Bil 9:16 Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api.

Bil 9:17 Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah.

Bil 9:18 Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah.

Bil 9:19 Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka berangkat.

Bil 9:20 Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat.

Bil 9:21 Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, merekapun berangkatlah.

Bil 9:22 Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat.

Bil 9:23 Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.

BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS

Hari ini
Bacaan Jam Sengsara 00.00 – 01.00 : + 15 menit
YESUS DITANGKAP DI DALAM TAMAN ZAITUN

Besok
Bacaan Jam Sengsara 01.00 – 02.00 : + 17 menit
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU, YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON

(bisa diganti dengan bacaan rohani lain, atau tetap membaca “Mengikuti Jejak Kristus” seperti di bawah ini)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XVI – KITA HARUS MEMBENTANGKAN SEGALA KESUKARAN KITA DI HADAPAN KRISTUS DAN MEMOHON RAHMATNYA

2. Lihatlah, kini aku berdiri di hadapan-Mu, papa dan tidak berpakaian; berdoa mohon rahmat dan belas kasihan-Mu. Segarkanlah pengemis-Mu yang lapar ini, hangatkanlah kedinginanku dengan api cinta kasih-Mu; buatlah supaya aku dapat melihat pula kedatangan-Mu yang memberi terang. Berilah supaya sifat keduniaan menjadi pahit bagiku; supaya segala yang berat dan menjemukan menjadi kesabaran bagiku; berilah juga supaya aku dapat menghinakan dan melupakan segala sesuatu yang rendah dan segenap makhluk di dunia ini.

Arahkanlah hatiku kepada-Mu di dalam surga dan hendaknya jangan membiarkan aku merana di atas dunia. Semoga hanya Engkaulah yang menjadi kegembiraanku mulai saat ini sampai kepada kekal; sebab hanya Engkaulah yang menjadi santapan dan minumanku, kasih dan kesukaanku, kenikmatan dan keuntunganku yang besar.

DOA PENUTUP
Tuhan, penyelamat kami, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuanMu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
Menerima Komuni Kudus;
Berdoa Lima Puluhan Rosario;
Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.