Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan - JAM HIDUP - Jam Sengsara: 22.00 – 23.00



22.00 – 23.00
JAM KEDUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI

DOA PERSIAPAN AWAL

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…

Tiga jam Menderita di Taman Getsemani

Doa Pembukaan

O Penebus Ilahi-ku, Yesus, kumohon bawalah aku bersama-MU, bersama tiga rasul terkasih-MU, untuk membantu-MU saat Engkau menderita di Taman Zaitun. Diingatkan oleh teguran manis yang Engkau berikan kepada Petrus dan dua murid lainnya yang tertidur, aku ingin tetap terjaga setidaknya satu jam dengan Engkau di Getsemani; aku ingin merasakan setidaknya satu kesakitan yang tajam di Hati-MU yang menderita, satu susah payah desahan nafas-MU.

Aku ingin mengarahkan pandanganku pada Wajah Ilahi-MU dan merenungkan bagaimana Wajah-MU menjadi pucat, bagaimana Wajah-MU tersusahkan, bagaimana Wajah-MU tertindas oleh kesedihan, bagaimana Engkau membungkuk rendah, bahkan sampai ke debu! Wahai penderitaan Yesus-ku, aku sudah melihat-MU terhuyung dan jatuh, sekarang ke kiri dan sekarang ke kanan. Aku melihat Engkau memautkan tangan-MU yang mengasihi dan terlumpuhkan. Aku mulai mendengar rintihan-MU, tangisan rasa sakit-MU yang tidak bisa dimengerti yang Engkau angkat ke surga. Ya, Yesus, yang menderita di Taman Getsemani yang suram, pada saat ini aku akan menemanimu, membuat percikan, aliran darah yang patut disembah mengalir padaku, yang mengalir dari semua anggotamu yang patut disembah.

O mandi yang paling berharga dari kebaikan terbesar yang kumiliki, Yesus, yang sangat menderita bagiku, biarkan aku meminum Engkau sampai tetes terakhir, dan bersama-MU, meminum setidaknya satu teguk piala pahit Kekasihku. Biarkan aku merasakan di dalam diriku rasa sakit Hati-NYA yang ilahi. Sungguh, biarkan aku merasakan hatiku hancur oleh kesedihan karena telah menyinggung perasaan Tuhanku, yang merendahkan Diri-NYA hingga pada sengsara kematian bagiku.

Ya, Yesus-ku, berikanlah aku rahmat, tolonglah aku untuk menderita, mengeluh dan menangis bersama-MU, paling tidak sedikit saja pada satu jam di dalam Taman Zaitun. O Bunda yang berduka, Maria, buatlah aku merasakan kesedihan hatimu yang tersayat bagi Yesus yang menderita di Getsemani.
  
-----

JAM KE-DUA - PENDERITAAN DI TAMAN GETSEMANI

O Yesus-ku yang manis, satu jam telah berlalu sejak Engkau datang ke taman ini. Cinta menjadi unggulan di atas segalanya, membuat Engkau menderita seluruhnya, segala yang algojo-algojo lakukan akan membuat-Mu menderita melalui serangkaian kejadian Sengsara-Mu yang terpahit. Lebih lagi, Cinta menggantikan semua itu dan mencapai titik membuat Engkau menderita apa yang tidak dapat dilakukan mereka kepada-Mu, di bagian terdalam Pribadi Ke-Ilahian-Mu.

O Yesus-ku, Engkau telah limbung namun Engkau tetap ingin berjalan. Katakanlah padaku, O Tuhanku, kemana Kau ingin pergi? O ya, aku mengerti: Engkau akan pergi kepada para rasul tercinta-Mu. Aku ingin juga pergi bersama-Mu, untuk memegang-Mu jika Engkau limbung.

O Yesusku, ini satu lagi kepahitan bagi Hati-Mu: mereka tertidur. Selalu penuh belas kasih, Engkau memanggil mereka. Engkau membangunkan mereka: dengan Cinta kebapakan Engkau menasehati mereka, menyarankan mereka untuk berjaga dan berdoa. Kemudian Engkau kembali ke taman, namun Hati-Mu terkoyak dengan satu luka lagi. Di dalam luka ini, O Cinta-ku, aku melihat semua hantaman yang disebabkan oleh jiwa-jiwa yang telah dikonsekrasikan bagimu. Karena godaan-godaan, atau keadaan jiwa, atau kurang hinaan, bukannya berjaga dan berdoa untuk datang mendekat kepada-Mu, mereka malahan pergi.
Kemudian, terkantuk, bukannya maju di dalam cinta dan di dalam persatuan dengan Engkau, mereka malah mundur. Betapa aku bersimpati pada-Mu, O Kekasih yang penuh semangat! Dan aku membuat pemulihan bagi-Mu untuk semua ketidak-bersyukuran dari semua orang beriman-Mu. Inilah pelanggaran-pelanggaran yang paling menyedihkan Hati-Mu yang patut disembah, yang kepahitan-Nya membuat-Nya hilang kewarasan.

O Cinta tanpa akhir, Cinta-Mu, yang telah mendidih di nadi-nadi-Mu, mengatasi segala sesuatu dan melupakan segala sesuatu. Aku melihat Engkau tersungkur ke tanah. Engkau sedang berdoa, melakukan pemulihan, mempersembahkan Diri-Mu sendiri kepada Bapa, dan mencoba memuliakan Dia di dalam segala hal, terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh para mahkluk terhadap-Nya. O Yesus-ku, aku juga menyungkurkan diriku dengan-Mu, dan bersama Engkau aku berniat untuk melakukan apa yang sedang Kaulakukan.

Tetapi, O Yesusku apakah yang kulihat? Aku melihat Engkau telah terbebani dengan semua dosa dunia – kemalangan, kelemahanan dan kejahatan-kejahatan kami yang sungguh besar; ketidak-bersyukuran kami yang sungguh mengejutkan, ketidak-adilan yang mengerikan, dan kekejaman yang brutal; kebencian kami, pembantaian-pembataian, penghujatan-penghujatan, kekafiran, pencerai-beraian, dan kejahatan manusia tak terkirakan. Itu semua mendorong-Mu dan menekan-Mu; itu semua melukai-Mu dan menghancurkan-Mu. Dan apakah yang Engkau lakukan? Darah yang mendidih di dalam nadi-nadi-Mu menghadapi semua pelanggaran-pelanggaran ini yang meledakan nadi-nadi dan  tertuang dalam aliran-aliran. Hal itu memandikan-Mu secara menyeluruh, dan menarik-Mu ke tanah, memberikan darah bagi pelanggaran-pelanggaran, hidup bagi kematian. O cintaku, betapa keadaan-Mu menyedihkan direndahkan sedemikian rupa! Engkau telah sekarat. Yesusku yang baik, Hidup-ku yang manis, kumohon, janganlah mati! Angkatlah Wajah-Mu dari tanah dimana Engkau telah bermandikan Darah-Mu yang Berharga.

Datanglah pada pelukanku! Biarlah aku mati menggantikan-Mu saat aku memeluk Engkau! Namun aku mendengar suara lembut Yesus yang terhuyung dan sekarat, berkata:

 “Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Yesusku yang lembut, inilah keduakalinya aku mendengarkan Engkau mengatakan kata-kata ini. O betapa suara-Mu yang tersiksa mengoyak-ngoyakkan hatiku! O Yesus, semua pemberontakan para mahkluk ada di hadapan-Mu. Engkau melihat bahwa “Fiat Voluntas Tua” (jadilah pada-Ku menurut perkataan-Mu) yang seharusnya merupakan kehidupan para mahkluk, ditolak oleh hampir semua orang, dimana, bukannya mendapatkan kehidupan mereka malah mendapatkan kematian. Dan karena ingin memberikan hidup kepada setiap orang dan membuat pemulihan yang saleh kepada Bapa untuk pemberontakan-pemberontakan para mahkluk, Engkau mengulangi tiga kali:

 “Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku – cawan dari semua jiwa yang hilang yang menarik mereka dari kehendak Kita. Oh! Betapa pahit cawan ini bagi-Ku! Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Namun ketika Engkau mengucapkan ini, kepahitan begitulah besar sehingga merendahkan-Mu secara ekstrim. Engkau menderita kesakitan, dan berusaha untuk menarik nafas-Mu yang terakhir. O Yesusku yang baik, karena Engkau berada di dalam pelukan-ku, aku juga ingin menyatu dengan Engkau untuk membuat pemulihan dan memberikan belas kasih bagi semua pelanggaran dan dosa-dosa yang dilakukan terhadap Kehendak-Mu yang Maha Kudus. Dan pada waktu yang bersamaan, aku ingin berdoa kepada-Mu agar aku boleh selalu melakukan Kehendak-Mu yang Maha Kudus di dalam segalanya. Biarlah Kehendak-Mu menjadi nafasku dan hidupku. Biarlah itu menjadi detak jantungku, hatiku, pikiranku, hidupku dan kematianku.

Tetapi aku mohon kepada-Mu, Yesus-ku, janganlah mati! Kemanakah aku pergi tanpa-Mu? Kepada siapa aku dapat datang? Siapa lagi yang dapat menolong aku? Semuanya akan berakhir bagiku. Ah, janganlah tinggalkan aku. Jagalah aku selalu bersama-Mu. Jangan biarkan aku terpisah dari Engkau walau sekejap saja. Malahan, biarkanlah aku menenangkan Engkau, membuat pemulihan bagi-Mu dan menghibur Engkau bagi semua orang – sebab Engkau melihat bahwa segala macam dosa memberatkan-Mu. Mereka menarik-Mu ke bawah; dan karena itu, Cinta-ku, aku mencium Engkau yang Maha Kudus. Tetapi apakah yang kulihat? Semua pikiran jahat; dan Engkau merasa jijik terhadapnya. Bagi Kepala-Mu yang Maha Kudus, setiap pikiran jahat adalah sebuah mahkota duri yang menusuk-Mu dengan pahit. Ah, mahkota duri yang ditaruh oleh orang-orang Yahudi pada-Mu tidaklah setara dengan ini semua! Berapa banyak mahkota duri akan pikiran-pikiran jahat para mahkluk yang ditaruh di Kepala-Mu yang patut disembah, sehingga menyebabkan Darah-Mu menetes dimana-mana, dari Dahi-Mu dan dari Rambut-Mu!

Yesus, mencintai-Mu, dan ingin meletakkan pada-Mu sebanyak-banyaknya mahkota kemuliaan; dan agar menenangkan-Mu, aku mempersembahkan semua kepandaian kemalaikatan dan kepandaian-Mu sendiri, untuk memberikan-Mu tindakan kasih dan pemulihan bagi semuanya. O Yesus, aku mencium mata-Mu yang penuh kesedihan. Aku melihat di dalam-Nya tatapan-tatapan jahat para mahkluk yang membuat airmata Darah mengalir ke Wajah-Mu.

Aku mempersembahkan kepada-Mu kasih-Ku dan di dalam persatuan dengan Cinta-Mu, aku ingin menenangkan Mata-Mu dengan menunjukkan kepada-Mu semua keindahan surga dan bumi. Yesus, Tuhanku, aku mencium Telinga-Mu yang Maha Kudus. Tetapi apakah yang kudengar? Di dalam-Nya aku mendengar gema mengerikan akan penghujatan-penghujatan, teriakan kemarahan dan fitnahan. Suara dari semua jiwa bergaung di telinga-telinga-Mu Yang Maha Murni.

O Cinta yang tak terpuaskan, aku mengasihi Engkau, dan aku ingin menghibur-Mu dengan menggemakan semuanya itu di dalam seluruh keharmonisan surga, suara yang termanis akan mama yang terkasih, kesungguhan suara Magdalena, dan semua Jiwa yang mengasihi. Yesus, Hidupku, aku ingin meninggalkan kenangan sebuah cium yang lebih sungguh lagi pada Wajah-Mu, yang keindahan-Nya tak tertandingi. Inilah Wajah yang para malaikat tak berani berpaling daripada-Nya, keindahan yang sedemikian mempesona mereka. Namun, para mahkluk menghina-Nya dengan ludahan, mereka memukul-Nya dengan tangan-tangan mereka dan mereka menginjak-Nya dengan kaki-kaki mereka.

Cinta-ku, betapa keberanian! Aku ingin meneriakkan begitu kerasnya sehingga mereka berlarian! Aku bersimpati pada-Mu. Dan untuk membuat pemulihan akan hinaan-hinaan ini aku datang di hadapan Allah TriTunggal Maha Kudus, untuk meminta cium dari Bapa dan Roh Kudus, dan untuk belaian-belaian tak ada bandingnya akan tangan-tangan kreatif mereka. Aku juga pergi kepada Bunda Surgawi untuk mendapatkan cium-cium-nya, belaian-belaian akan tangan keibuannya, dan penyembahan-penyembahannya yang sungguh-sungguh. Akhirnya, aku datang kepada semua jiwa yang dikonsekrasikan bagi-Mu. Dan aku mempersembahkan semuanya ini, untuk membuat pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap Wajah-Mu yang Maha Kudus.

Kebaikanku yang manis, aku mencium mulut-Mu yang Maha Kudus, yang dipahitkan oleh banyak penghujatan, oleh kemabukan dan kerakusan yang memualkan, oleh percabulan, oleh doa-doa yang dilakukan dengan buruk, oleh ajaran-ajaran jahat, dan oleh semua kejahatan yang dilakukan manusia dengan lidahnya.

Yesus, aku mengasihi Engkau, dan aku ingin membuat manis mulut-Mu dengan mempersembahkan kepada-Mu pujian-pujian kemalaikatan dan penggunaan lidah yang baik yang dilakukan oleh banyak para kudus Kristen. Cinta-ku yang tertekan, aku mencium leher-Mu, dan aku melihat leher-Mu terikat dengan tali dan rantai, disebabkan oleh keterikatan dan dosa-dosa para mahkluk. Aku mengasihi Engkau, dan agar dapat melegakan Engkau, aku mempersembahkan kepada-Mu persatuan Pribadi Ilahi yang tak terpisahkan; dan meleburkan diriku di dalam persatuan ini, aku merentangkan lengan-lenganku terhadap Engkau, dan membentuk sebuah rantai cinta yang manis yang melilit leher-Mu, aku ingin menyingkirkan tali keterikatan-keterikatan yang hampir mencekik Engkau; dan untuk menghibur-Mu, aku menekankan Engkau erat-erat pada hatiku. Benteng Ilahi, aku mencium bahu-bahu-Mu yang Maha Kudus. Aku melihatnya dicambuk, dan daging-Mu hampir terkoyak seluruhnya oleh skandal dan teladan buruk para mahkluk.

Aku mengasihi Engkau, dan untuk memberikan kelegaan pada-Mu, aku mempersembahkan kepada-Mu teladan-teladan Maha Kudus-Mu, teladan-teladan, mama sang Ratu, dan semua para kudus. Dan aku, O Yesus-ku, membiarkan cium-cium-ku mengaliri setiap luka ini, ingin menyertakannya di dalam jiwa-jiwa yang karena paksaan skandal-skandal, telah direbut dari Hati-Mu, dan kembali menyatukan daging akan Kemanusiaan-Mu yang Maha Kudus. Yesus-ku yang bekerja keras, aku mencium dada-Mu, dimana aku melihat terluka oleh dinginnya, kesuam-suam kuku-an, kurangnya balasan dan ketidak-bersyukuran para mahkluk. Aku mengasihi Engkau, dan untuk memberi-Mu kelegaan, aku mempersembahkan kepada-Mu balasan Cinta Bapa dan Roh Kudus dan timbal-balik yang sempurna Cinta dari Tiga Pribadi.

Dan terjun ke dalam Cinta-Mu, O Yesusku, aku ingin menaungi Engkau untuk menolak pukulan-pukulan baru yang dilayangkan oleh para mahkluk kepada-Mu dengan dosa-dosa mereka; dan mengambil Cinta-Mu, aku ingin melukai mereka Cinta-Mu itu sehingga mereka tidak akan pernah lancang lagi melakukan pelanggaran terhadap Engkau; dan aku ingin menuangkannya ke dalam dada-Mu, untuk menenangkan Engkau dan menyembuhkan Engkau.

Yesusku, aku mencium tangan-tangan kreatif-Mu. Aku melihat semua perbuatan buruk para mahkluk begitu banyaknya, merobek tangan-tangan-Mu yang Maha Kudus. Sehingga semuanya menusuk, tidak melalui paku-paku di salib, tetapi melalui begitu banyak paku dari pekerjaan-pekerjaan jahat yang dilakukan oleh para mahkluk. Aku mengasihi-Mu, dan untuk memberikan kelegaan pada-Mu, aku mempersembahkan kepada-Mu semua pekerjaan kudus, dan keberanian para martir di dalam memberikan darah dan hidup mereka bagi cinta akan Engkau. Singkatnya, O Yesus-ku, aku ingin mempersembahkan kepada-Mu semua pekerjaan baik untuk menyingkirkan daripada-Mu begitu banyak paku dari pekerjaan-pekerjaan jahat. O Yesus, aku mencium Kaki-Mu yang Maha Kudus, selalu tidak lelah-lelahnya mencari jiwa-jiwa. Pada Kaki-kaki-Mu Kau sertakan semua langkah para mahkluk; tetapi Engkau merasa bahwa banyak dari mereka yang lari daripada-Mu, dan Engkau ingin menghentikan mereka.
Di setiap langkah kejahatan mereka, Engkau merasa sebuah paku ditusukkan pada-Mu dan Engkau ingin menggunakan paku-paku mereka itu untuk memaku mereka pada Cinta-Mu; dan kesakitan yang Kaurasakan, dan usaha yang Kaulakukan agar memaku mereka pada Kasih-Mu yang begitu hebat dan kuatnya sehingga Engkau gemetaran seluruhnya. Tuhan-ku dan Kebaikan-ku, aku mengasihi Engkau, dan untuk menghibur Engkau, aku mempersembahkan langkah-langkah para relijius yang baik dan semua jiwa-jiwa yang beriman, yang memaparkan hidup mereka untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. O Yesus, aku mencium Hati-Mu.

Engkau terus tersiksa, tidak karena orang-orang Yahudi akan membuat-Mu menderita, tetapi karena rasa sakit dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para mahkluk terhadap Engkau.

Pada jam-jam ini Engkau ingin memberikan keunggulan untuk mencintai, kedua tempat bagi semua dosa, dimana Engkau menebus, memulihkan, memuliakan Bapa, memperdamaikan Keadilan Ilahi; ketiga bagi orang-orang Yahudi. Dengan cara ini Engkau menunjukkan bahwa sengsara yang akan dibuat orang-orang Yahudi terhadap Engkau bukanlah apa-apa namun mewakili lipat ganda, Sengsara yang paling pahit dimana Cinta dan dosa membuat Engkau menderita. Dan inilah mengapa aku melihat, semuanya terkonsentrasi di dalam Hati-Mu: tombak cinta, tombak dosa; dan Engkau menunggu yang ketiga, tombak orang-orang Yahudi. Hati-Mu, tercekik oleh Cinta, menderita dari gerakan-gerakan kekerasan, keterburu-buruan yang tak sabar akan cinta, hasrat untuk menghabiskan Engkau, dan membakar detak-detak jantung yang ingin memberikan hidup bagi setiap hati. Dan itulah tepat di sini, di Hati-Mu, dimana Engkau merasakan rasa sakit yang disebabkan oleh para mahkluk, yang dengan hasrat jahat, ketidakteraturan cinta, detak jantung yang tercela, bukannya menunggu Cinta-Mu, tetapi mencari cinta-cinta yang lainnya.

Yesus, betapa besar Engkau menderita! Aku melihat Engkau pingsan, terendam gelombang-gelombang kedurhakaan. Aku mengisihi Engkau, dan aku ingin menenangkan kepahitan Hati-Mu, yang ditusuk tiga kali, dengan mempersembahkan pada-Mu kemanisan-kemanisan abadi dan cinta termanis Mama Maria tersayang, juga dari semua kekasih-kekasih-Mu yang sejati.

Dan sekarang, O Jesusku, biarkanlah hatiku yang malang ini menarik kehidupan dari Hati-Mu sehingga aku akan hidup hanya dengan Hati-Mu; dan di setiap pelanggaran yang Kau akan kauterima, biarlah aku selalu siap untuk mempersembahkannya untuk-Mu sebuah kelegaan, sebuah penghiburan, sebuah pemulihan, dan tindakan cinta yang tak terganggu.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Selama jam yang kedua di Getsemani, semua dosa di sepanjang jaman – masa lalu, sekarang dan masa depan – hadir di hadapan Yesus, dan Ia mengambil semuanya untuk Diri-Nya sendiri untuk memberikan kemuliaan bagi Bapa-Nya. Sehingga, Yesus Kristus menebus, berdoa dan merasakan semua perasaan kita di Hati-Nya tanpa pernah berhenti berdoa. Apakah kita selalu berdoa, di dalam perasaan hati apapun – dingin, keras, dicobai? Apakah kita memberikan kepada Yesus rasa sakit jiwa kita sebagai pemulihan dan kelegaan untuk meneladani Dia secara utuh, memikirkan setiap perasaan kita sebagai rasa sakit Yesus? Kita harus menaruhnya di sekitar Dia sebagai rasa sakit Yesus, untuk menyayangi Dia dan melegakan Dia. Dan jiwa mungkin kita harus berkata pada-Nya: ‘Engkau telah terlalu banyak menderita. Beristirahatlah, dan kami akan menderita menggantikan-Mu.’

Apakah kita menjadi tidak berani, ataukah kita terdiam di Kaki-kaki Yesus, memberikan pada-Nya semua yang kita derita sehingga Ia akan menemukan Kemanusiaan-Nya sendiri di dalam kita? Dengan kata lain, apakah kita melayani Kemanusiaan Yesus? Apakah yang dilakukan Kemanusiaan Yesus? Kemanusiaan Yesus memuliakan Bapa, Kemanusiaan Yesus menebus dan memohonkan keselamatan bagi jiwa-jiwa. Sekarang, apakah kita memiliki tiga niat Yesus di dalam segala hal yang kita lakukan, agar kita mampu untuk berkata bahwa kita menyertakan kemanusiaan untuk Yesus Kristus di dalam diri kita? Dalam saat-saat kegelapan kita, apakah kita meletakkan niat untuk membuat cahaya kebenaran  bersinar bagi orang lain? Dan ketika kita berdoa dengan sungguh, apakah kita meletakkan niay kita untuk melelehkan es banyak pendosa yang berkeras hati? Yesusku, agar mengasihi Engkau dan melegakan Engkau dari kelelahan menyeluruh Diri-Mu, aku melambungkan ke surga dan menjadikan Ke-Ilahian-Mu menjadi milikku sendiri; dan menempatkan-Nya di sekitar-Mu, aku ingin menyingkirkan semua pelanggaran para mahkluk daripada-Mu.

Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu keindahan-Mu yang mengusir segala keburukan dosa; kekudusan-Mu untuk menyingkirkan daripada-Mu kengerian akan semua jiwa yang membuat Engkau merasa jijik sebab mereka telah mati terhadap rahmat; damai-Mu mengusir pertikaian, pemberontakan dan pergolakan semua mahkluk; keharmonisanmu untuk menyegarkan telinga-telinga-Mu yang dilanggar oleh begitu banyak gelombang suara kejahatan.

Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu perbuatan ilahi untuk pemulihan sebanyak pelanggaran yang telah Engkau terima. Mereka menyerang Engkau seperti menginginkan kematian-Mu, dan dengan tindakan-tindakan-Mu sendiri aku ingin memberikan Engkau kehidupan. Kemudian, O Yesusku, aku ingin membuang sebuah gelombang Ke-Ilahian-Mu kepada seluruh mahkluk, agar karena sentuhan Ilahi-Mu mereka tidak lagi lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. O Yesus, inilah satu-satunya dimana aku sanggup memberikanmu kasih bagi semua pelanggaran yang Kauterima dari para mahkluk.

O Yesus, Hidupku yang terkasih, semoga doa-doa dan kesakitanku selalu naik menuju surga untuk membuat cahaya rahmat menghujani setiap orang dan untuk menyerap kehidupan mereka di dalam hidupku sendiri.

DOA SYUKUR
Di akhir setiap doa Penderitaan di Taman

O Tuhanku yang termanis, aku berterimakasih kepada-MU karena telah senang menjadikan aku teman-MU setidaknya selama satu jam selama penderitaan-MU yang luar biasa di taman. Oh, Yesus yang baik, betapa sedikit kenyamanan yang Engkau temukan dalamku. Namun, cinta-MU yang tak terbatas dan kasih amal yang melimpah membuat Engkau merasa lega bahkan dengan sedikit kasih sayang yang ditunjukkan makhluk ciptaan-MU itu kepada-MU. Aku tidak akan pernah melupakan pemandangan akan Engkau yang patut disembah; gemetar, terhantam, hancur, dipermalukan dalam debu, dan semua ditutupi dengan keringat darah-MU, dalam kengerian gelap Getsemani! O Yesus, aku telah mengalami hal itu untuk menyertai Engkau dalam penderitaan-MU, merasakan seteguk kesusahan Hati Ilahi-MU yang menyedihkan adalah keberuntungan terbesar yang bisa dimiliki seseorang di bumi.

O Yesus, aku dengan sukacita menanggalkan segala kesia-siaan dan keduniawian. Aku hanya menginginkan Engkau, Tuhanku yang tertindas, sengsara, menderita. Dari taman ini, ke Kalvari, aku selalu ingin menjadi teman setia dan teman manis-MU.

O Yesus, jadikanlah aku tertawan bersama-MU, dan terseret ke pengadilan bersama-MU. Biarkan aku berbagi dalam aniaya, penghinaan, ludahan dan tamparan musuh-MU untuk menutupi Engkau. Bawa aku dari Pilatus ke Herodes dan kembali ke Pilatus lagi. Ikatkan aku di tiang bersama-MU, dan biarkan aku merasakan bagian dari cambukan-MU. Yesus, tusuklah aku dengan beberapa duri-MU. Biarkan aku dijatuhi hukuman mati dengan penyaliban bersama-MU: Engkau, sebagai korban cinta bagiku, dan aku sebagai korban penebusan akan dosa-dosa-ku.

Berikanlah aku bagian dari orang Kirene, untuk mengikuti Engkau ke Kalvari; dan di sana, biarlah aku dipaku pada Salib bersama-MU, dan kemudian menderita dan wafat bersama Engkau.

O Bunda yang berduka, engkau telah menolong aku bersimpati dengan penderitaan Yesus di taman. Tolonglah aku sekarang untuk disalib bersamamu pada salib yang sama, salib Yesus, dan untuk mengetahui bagaimana mempersembahkan kepada-NYA perbaikan-perbaikan yang sangat berarti dengan jasa-jasa yang sama akan sengsara dan kematian-NYA di salib. Amin.


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.

-------


Sumber terjemahan:

Blogspot Devosi 24 Jam Sengsara Tuhan Yesus



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.