01.00 – 02.00
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
DIDORONG MENGHANTAM SEBUAH BATU,
YESUS JATUH KE DALAM ARUS SUNGAI KIDRON
Kebaikan-ku yang terkasih, pikiran lemahku mengikuti Engkau antara
berjaga dan tidur. Bagaimana aku membiarkan diriku tertidur saat aku melihat
semua orang meninggalkan Engkau dan berlari daripada-Mu? Para rasul sendiri,
Petrus yang bersemangat, yang belum lama tadi berkata bahwa ia ingin memberikan
hidupnya bagi-Mu; para rasul terkasih yang dengan cinta yang besar Engkau
ijinkan untuk beristirahat di Hati-Mu – ah, mereka semua meninggalkan-Mu, dan
meninggalkan-Mu di tangan musuh-musuh-Mu yang kejam!
Yesus-ku, Engkau sendirian! Mata-mu yang murni melihat sekitar-Mu
mencari apakah ada paling tidak dari mereka yang Kaukasihi yang mengikuti
Engkau untuk membuktikan pada-Mu cintanya dan membela Engkau. Dan Engkau tidak
mendapatkan siapapun – tak seorangpun setia pada-Mu, Hati-Mu menangkapnya, dan
Kau meledak dalam tangisan. Engkau lebih merasakan sakit karena ditinggalkan
oleh orang-orang-Mu yang setia, daripada apa yang dilakukan para musuh-Mu
terhadap Engkau.
Yesus-ku, janganlah menangis, atau jika tidak, biarlah aku
menangis bersama Engkau. Tetapi Yesus-ku yang lembut tampak berkata kepadaku:
“Ah, anak-Ku, marilah menangis bersama bagi banyak jiwa yang dikonsekrasikan
bagi-Ku, yang karena cobaan-cobaan kecil ataupun kejadian-kejadian di dalam
kehidupan, tidak lagi menemani Aku atau meninggalkan Aku sendirian; lalu banyak
lagi yang lainnya yang merasa malu dan takut yang karena kurang berani dan
kurang percaya, meninggalkan Aku. Marilah menangis bagi begitu banyak imam yang
tidak melihat manfaat-manfaat di dalam hal-hal yang kudus dan di dalam
pelayanan sakramen-sakramen, tidak menemani Aku. Bagi yang lainnya yang
berkotbah, merayakan dan mendengarkan Pengakuan Dosa karena cinta pada
kepentingan-kepentingan mereka sendiri dan bagi kemuliaan diri sendiri,
sehingga pada saat itu tampaknya mereka berada dekat-Ku tapi Aku nyatanya tetap
Aku ditinggal sendirian. O anak-Ku, betapa sulitnya ditinggalkan sendirian ini
bagi-Ku! Tidak hanya mata-Ku menangis, tetapi Hati-Ku terluka! O Aku berdoa
agar engkau melakukan pemulihan untuk kesakitan-Ku yang pahit ini dengan
berjanji tidak akan pernah meninggalkan Aku sendirian.”
Ya, O Yesus-ku, dengan kekuatan Kehendak Ilahi-Mu dan bantuan
rahmat-Mu, aku berjanji tidak akan meninggalkan-Mu sendirian. Namun ketika
Engkau menangis saat ditinggalkan oleh orang-orang terkasih, O Yesus,
musuh-musuh-Mu tidak memberikan rasa kasihan akan kekejaman mereka. Ketika
Engkau tertunduk dan terikat, Yesus-ku yang baik, hingga Engkau bahkan tak
dapat melangkah, mereka menginjak-Mu dan menyeret-Mu pada jalan penuh batu dan
duri. Sehingga tidak ada gerakan yang mereka lakukan yang tidak membuat-Mu
menyandung batu dan tertusuk duri. O Yesus-ku, saat mereka menyeret-Mu, aku
melihat bahwa Engkau meninggalkan jejak dengan Darah-Mu yang Berharga dan
dengan rambut keemasan yang mereka jambak dari kepala-Mu. Hidup-Ku dan
segalanya bagi-Ku, ijinkanlah aku untuk mengumpulkan langkah-langkah-Mu dan
mengikat semuanya pada semua langkah yang diambil oleh para mahkluk untuk
melakukan pelanggaran terhadap Engkau, bahkan pada malam hari. Sungguh,
sebagian orang menggunakan malam untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau
bahkan lebih banyak daripada siang hari – sebagian dengan pertemuan-pertemuan,
sebagian dengan hiburan-hiburan ataupun tontonan-tontonan, dan masih yang
lainnya dengan pencurian-pencurian sakrilegis. Yesus-ku, aku mempersatukan
dengan-Mu untuk membuat pemulihan bagi semua pelanggaran ini.
O Yesus-ku, kita sekarang berada di tepi sungai Kidron, dan
orang-orang Yahudi yang jahat mendorong Engkau. Ketika mereka melakukan ini,
mereka melakukannya dengan keras menyandung batu di situ sehingga dari mulut-Mu
Engkau meneteskan Darah-Mu yang paling Berharga, yang menandai batu itu.
Kemudian mereka mencelupkan Engkau ke dalam air yang busuk sehingga air itu
masuk ke dalam telinga-Mu, ke dalam mulut-Mu, ke dalam hidung-Mu. O Cinta yang
tak tertandingi! Engkau kuyub dan tersedak oleh air dingin yang busuk dan
memualkan. Dalam keadaan ini, Engkau secara realisitis mewakili keadaan para
mahkluk yang malang ketika mereka melakukan dosa. Oh, betapa mereka terbungkus
luar dan dalam dengan ketersedakan kekotoran yang menjijikkan Surga dan
siapapun yang melihat mereka, dan menyebabkan bagi diri mereka sendiri
petir-petir keadilan Ilahi! O Hidup akan kehidupanku, adakah cinta yang lebih
besar dari ini? Untuk menelanjangi kami dari jubah kekotoran, Engkau
mengijinkan musuh-musuh-Mu menarik-Mu masuk ke dalam arus. Dan Engkau membuat
pemulihan bagi sakrilegi-sakrilegi dan dinginnya jiwa-jiwa yang Engkau terima
secara sakrilegis, mendorong mereka, memasuki hati mereka dan membuat mereka
merasa lebih dari yang Kaurasakan di arus itu, semua kemualan akan jiwa-jiwa
mereka!
Engkau juga mengijinkan air-air ini menembus ke dalam perut
mereka; demikian banyaknya hingga musuh-musuh takut kalau Engkau mungkin akan
tenggelam, mengasihani Engkau untuk dapat memberikan siksaan pada-Mu yang lebih
besar lagi, mereka mengangkat-Mu. Tetapi Engkau begitu menjijikkan hingga
mereka sendiri merasa mual untuk menyentuh-Mu. Yesus-ku yang lembut, sekarang
Engkau berada di pinggir. Hatiku tak tahan melihat Engkau bermandikan air-air
yang menjijikkan seperti ini. Aku melihat Engkau gemetaran dari kepala hingga
ke kaki karena kedinginan. Engkau melihat sekeliling-Mu, mencari dengan Mata-Mu
yang tidak Kaulakukan dengan Suara-Mu: paling tidak seseorang untuk
mengeringkan-Mu, membersihkan-Mu, dan menghangatkan-Mu – tetapi sia-sia saja.
Tidak ada yang tergerak mengasihani Engkau. Musuh-musuh-Mu mengolok-olok dan
mengejek Engkau, orang-orang yang Kaukasihi telah meninggalkan-Mu, dan Bunda-Mu
yang lembut sedang berada jauh karena Bapa menginginkan demikian!
O Yesus, di sinilah aku berada! Datanglah ke pelukanku. Aku ingin
menangis hingga membentuk basuhan untuk membersihkan-Mu. Dengan tangan-tanganku
aku ingin membersihkan-Mu dan membenahi rambut-Mu yang kusut. Cinta-ku, aku
ingin menyertakan Engkau di dalam hatiku dan menghangatkan-Mu dengan kehangatan
kasih-ku. Aku ingin mengharumkan Engkau dengan hasrat-hasratku yang terus
menerus. Aku ingin membuat pemulihan-pemulihan bagi semua pelanggaran ini, dan
mempersatukan hidupku dengan Hidup-Mu untuk menyelamatkan semua jiwa. Aku ingin
mempersembahkan pada-Mu hatiku sebagai sebuah tempat beristirahat, untuk
memulihkan Engkau dari rasa sakit yang Engkau derita hingga sekarang ini.
Kemudian, kita akan melanjutkan jalan sengsara-Mu bersama.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Pada waktu ini, Yesus menaruh Diri-Nya pada belas kasih
musuh-musuh-Nya yang sejauh ini telah mendorong-Nya ke dalam arus Kidron. Namun
Yesus berahmat itu melihat mereka dengan penuh cinta dan menahan segala sesuatu
demi cinta pada mereka. Apakah aku melemparkan diriku pada belas kasih Tuhan?
Dapatkah aku mengatakan bahwa aku seperti bola karet di tangan Yesus-ku, tidak
berniat pada apa yang sedang kuderita, namun pada apa yang Yesus inginkan
daripadaku? Pernahkah aku memikirkan tentang tujuan dari sebuah bola karet?
Bola itu untuk bermain, dan sangat sering Yesus ingin bermain dengan satu jiwa,
memegang tangannya seperti memegang sebuah bola, kemudian meremasnya, sekarang
memukulnya, sekarang melemparkannya di udara lalu ke tanah, dan bola itu tidak
berbicara, mengijinkan Yesus untuk melakukan apa yang Dia kehendaki darinya.
Demikianlah, kita harus bertahan terhadap segala sesuatu seperti
yang Yesus kehendaki dari kita dan tidak peduli, seperti bola kecil di dalam
tangan Yesus, kita merasakan sakit ketika kita dipukul dan dibanting, selama
kita membuat Yesus senang, karena Ia tahu betapa menguntungkan hal ini bagi
kita, dan betapa Ia ingin memberikan imbalan kepada kita di sini dan di
kehidupan selanjutnya, dan jiwa itu ditekan dekat kaki-kaki Ilahi-Nya, mengalami
derita penghinaan dan pengabaian Yesus. Di waktu-waktu lainnya, Ia ingin
memegang bola itu di Hati-Nya, dan bila jiwa itu senang telah menjadi mainan
Yesus baik di dalam penghinaan maupun di dalam penderitaan, Yesus yang
mengasihi akan menyenangkannya di dalam Hati-Nya dan akan menunjukkan
kepada-nya kepuasan Hati Ilahi-Nya. Di dalam kelemahan-kelemahan dan
kegagalan-kegagalan-Ku, apakah aku siap untuk bangkit lagi dan melemparkan
diriku ke dalam pelukan Yesus? Yesus yang tersiksa didorong ke dalam arus
Kidron dan mengalami kesesakan, kemualan dan kejijikan.
Apakah aku membenci setiap noda dan bayangan dosa? Apakah aku siap
untuk menaungi Yesus di dalam hatiku agar Ia tidak mengalami kejijikan yang
disebabkan oleh jiwa-jiwa melalui dosa, menghibur-Nya sering kali bagi dosa
yang kusebabkan sendiri?
Yesus-ku yang tersiksa, janganlah berbelas padaku dalam apapun
tetapi berikanlah agar aku dapat menjadi objek Cinta-Mu dan permainan-permainan
Ilahi-Mu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil
aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang.
Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan
sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih”
ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan
dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku
memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih
untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU.
Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang
telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk
memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku,
biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus
– untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon,
O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus
materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu,
sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal
dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku
di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan;
lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan
meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari
musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran.
Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut
meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini?
Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan
aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke
waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak
jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah
mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat
merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan
melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium,
peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus
sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu
dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan
berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di
dalam Engkau.
-------
Sumber terjemahan:
Blogspot Devosi 24 Jam Sengsara
Tuhan Yesus
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.