Mukjizat-mukjizat yang dikerjakan Sang Pastor dari Ars
Kemampuan untuk menyingkapkan dosa-dosa tersembunyi dari
para pengaku dosa yang datang kepada Pastor Vianney, menjadi kekuatan
pelayanannya dan melahirkan banyak pertobatan. Pastor Jean juga mampu melihat
ke depan manakala seseorang akan kembali berdosa di masa depan dan membuatnya
kembali ke Ars, yang dibantunya untuk sembuh kembali. Kemampuan yang sama juga
dimilikinya untuk melihat meningkatnya kekudusan jiwa seseorang di bawah suatu
penderitaan fisik dan kehendak Tuhan bahwa kesembuhan tidak akan terjadi pada
orang itu. Juga ia dapat melihat suatu salib yang menunggu seorang peziarah
sekembalinya dari Ars, atau melihat dengan mata batin, bahwa suatu kesembuhan
tengah terjadi di tempat yang jauh.
Berbagai mukjizat yang telah terjadi disambut Pastor Jean
hanya dengan satu alasan, yaitu bahwa semua itu dapat mendukung terjadinya
pertobatan banyak pendosa dan keselamatan banyak jiwa untuk bersatu kembali
dengan Tuhan. Itulah pencapaian sesungguhnya dari pelayanannya yang penuh
pengorbanan diiringi mati raga yang terus menerus demi pertobatan umatnya.
Kehidupan interior sang Pastor Yang Terberkati
Banyak orang bertanya-tanya bagaimana pastor yang telah
memberikan banyak sekali waktu dan perhatian bagi keselamatan jiwa begitu
banyak orang, masih bisa mempunyai waktu dan tenaga untuk memperhatikan kebutuhan
jiwanya sendiri.
Dalam saat-saat luang di mana sebenarnya ia bisa
melakukan aktivitas yang bersifat hiburan, Pastor Jean lebih memilih untuk
mengerjakan hal-hal yang berguna bagi perkembangan spiritualnya. Hal ini
membuat Pastor Jean semakin memperlihatkan kasih dan respek kepada orang lain,
tahun demi tahun ia semakin tampak bersinar dalam kerendahan hati, amal kasih,
dan pengorbanan. Bagi siapapun yang mendekat padanya, sinar matanya yang jernih
memantulkan kesalehan yang tulus yang bersumber dari jiwanya. Ke manapun ia
pergi, orang-orang akan mengerumuninya, menarik jubahnya, dan menanyakan
berbagai hal kepadanya, termasuk hal-hal yang sangat sederhana, yang tetap
ditanggapi Pastor Jean dengan penuh respek. Kebaikannya yang tidak pernah
berubah membuatnya dijuluki “Pastor yang baik” sepanjang karirnya sebagai imam.
Ia juga sangat menjaga dan menghormati rekan-rekan sesama imam, berusaha agar
pekerjaan-pekerjaan yang sulit atau yang tidak menyenangkan tidak sampai ke
tangan mereka. Untuk menyatakan kasihnya, ia sering membagikan barang-barang
pribadinya kepada mereka termasuk salib, medali, dan relikwi, di mana semua
benda itu sebenarnya merupakan benda-benda kesayangannya.
Selama tahun-tahun terakhir menjelang akhir hidupnya,
Pastor Jean praktis tidak memiliki apa-apa lagi. Ia telah menjual segala perabotan, buku-buku,
dan berbagai benda miliknya untuk diberikan kepada orang miskin.
Ketika superiornya mulai melarang dia untuk bermati raga
terlalu keras demi kesehatannya, ia berusaha menemukan cara lain untuk
melakukan mati raga lewat makanannya sehari-hari. Pastor Jean juga menderita
suatu penyakit yang membuatnya sering harus mempersingkat homilinya di altar,
bahkan tak jarang rasa sakit itu membuatnya pingsan. Jika ditanya mengenai itu,
ia hanya menjawab, “Ya, saya hanya sakit sedikit saja”. Padahal dengan tubuh
yang sudah begitu lemah karena mati raga, ditambah rasa sakitnya, dan terkurung
di dalam sempitnya ruang pengakuan dosa selama enam belas atau tujuh belas jam
sehari, tentu penderitaan tubuhnya sama sekali tidak ringan. Waktu untuk
beristirahat di malam hari seringkali hanya tersisa satu jam saja, dan waktu
yang sangat sedikit itu pun sering tak bisa dinikmatinya dengan baik, karena
batuk yang hebat mengguncang tubuhnya tak henti. Dalam semalam ia bisa
terbangun empat atau lima kali, berharap bisa meringankan penderitaannya dengan
berjalan-jalan ringan. Ketika sudah menjadi sangat lelah akhirnya ia tertidur
tetapi terkadang karena sudah waktunya matahari terbit, segera ia bangun lagi
untuk bekerja kembali di hari yang baru. Waktu luangnya ia habiskan untuk
berdoa. Dalam mengunjungi orang sakit, pikirannya selalu tertuju kepada Tuhan.
Namun doa-doanya selalu sangat sederhana. Memang ia memilih untuk senantiasa
sederhana dalam segala tindakannya.
Cintanya kepada Tuhan begitu dalam, sehingga tak jarang
hatinya terasa tercabik dan air matanya mengalir deras saat mendengarkan
berbagai perbuatan dosa berat yang dilakukan orang-orang yang mengaku dosa
kepadanya. Ia merasakan betapa sakitnya luka-luka dan hinaan yang diterima
Yesus dan betapa cinta-Nya ditolak melalui dosa-dosa yang diperbuat oleh
umat-Nya. Jika ia tahu sebelumya bahwa sedemikian beratnya menjadi seorang imam
yang harus mendengarkan pengakuan, lebih baik dulu ia pergi menjadi seorang trapis
di biara daripada ke seminari.
Betapapun besar dan mengagumkan hasil pekerjaan
pelayanannya, Pastor Jean selalu menganggap dirinya tidak mampu untuk
menjalankan tugas-tugas imamatnya sebagaimana seharusnya. Tanpa rasa bangga ia
menyebut dirinya “jiwa yang miskin”, dan tubuh fisiknya, “mayat yang miskin”,
dan “kesengsaraan yang miskin”, sambil berdoa semoga Tuhan masih berkenan
memakai segala kemiskinannya itu. Tak diragukan lagi, kerendahan hatinyalah
yang membuat Pastor Jean Vianney menjadi seorang kudus. Itulah kunci
kekudusannya, karena tanpa kerendahan hati itu, ia tak akan bertahan terhadap
penyembahan dan kekaguman ribuan orang yang telah menyaksikan kekudusan
hidupnya.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan penuh belaskasihan, Engkau sudah
memasyhurkan santo Yohanes Maria karena kegiatannya sebagai pastor di Ars.
Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta akan
Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber Buku:
http://katolisitas.org/8725/kisah-st-yohanes-maria-vianney
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus)
berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu
ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya
satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan
kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
www.brevirharian.blogspot.com
www.facebook.com/brevirharian
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir
Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari?
GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di
dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke
e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.