Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Minggu, 18/5/2014



Masa Kecil Padre Pio

Ibu Padre Pio telah melahirkan 8 orang anak, 3 orang meninggal pada saat masih kecil. Padre Pio lahir pada tanggal 25 Mei 1887, bernama Francesco Forgione dan dibaptis pada hari berikutnya. Pada usia 5 tahun, Francesco secara ekstrim sensitif pada hal-hal yang menyangkut Tuhan. Pada waktu itu, ia mulai mendapat penglihatan-penglihatan akan hal-hal kudus juga akan hal-hal yang sangat jahat. Penglihatan-penglihatan akan iblis menakutkannya dan membuat dia menangis. Francesco (Padre Pio) tidak suka keluar dan bermain dengan anak-anak seusianya sebab katanya, “Mereka tidak jujur; mereka memakai bahasa yang buruk, dan mereka bersumpah serapah.”

Francesco adalah anak yang suka merenung dan anak yang baik. Pada usia 5 tahun ia telah berkaul kesetiaan kepada Santo Fransiskus Asisi; pada usia 9 tahun, ibunya menemukannya sedang mencoba untuk tidur di lantai keras, dingin, dengan sebuah batu sebagai bantalnya. Sebagai seorang anak, menjadi hal yang kedua bagi Francesco saat dikelilingi gadis-gadis, untuk mengontrol matanya dengan sopan, menjaga pandangannya ke bawah, berlaku sangat baik, dan menghindari terlalu dekat dengan mereka. Setiap malam keluarga Padre Pio akan berdoa rosario bersama. Doa Rosario memiliki tempat yang istimewa di rumah mereka. Hal-hal lain dapat dikorbankan di rumah mereka, tetapi tidak Doa Rosario.

Suatu saat, pada saat masih muda, ia melihat seorang gadis bercengkrama dengan jarumnya, menjahitkan sebuah kain pada sebuah pakaian. Ia berkata padanya: “Andrianella, hari ini kita tidak boleh bekerja. Ini hari Minggu.” Sambil melihatkan kekesalannya, gadis itu menjawab: “anak kecil, engkau terlalu kecil untuk berbicara demikian.” Francesco meninggalkannya, dan kembali dengan membawa gunting. Ia kemudian merampas kain yang sedang dikerjakan gadis itu dan memotong-motongnya.

Ketika Francesco Forgione (Padre Pio) berusia 14 tahun, ia dikirim ke program sekolah menengah atas di bawah arahan Angelo Caccavo. Pada tahun 1902, Caccavo memberi tugas kepada Francesco untuk menulis tulisan berjudul “Jika aku adalah raja.” Inilah yang ditulis oleh Francesco Forgione yang berusia 15 tahun dengan thema “Jika aku adalah raja”:

“[Jika aku adalah raja] Aku akan berjuang melawan perceraian, yang sudah begitu banyak diingini oleh orang-orang jahat, dan membuat orang-orang sungguh-sungguh menghormati sakramen pernikahan. Apa yang terjadi pada Julian the Apostate (murtad), yang adalah pemberani, dapat mengontrol diri dan pembelajar, namun melakukan kesalahan besar dengan menolak Kristianitas, dimana ia berpendidikan, karena ia  memutuskan untuk membangkitkan kekafiran? Hidupnya terbuang karena ia tidak memperoleh apapun namun nama terhina akan kemurtadan.”

Pada tanggal 6 Januari 1903, Padre Pio masuk ke dalam kehidupan religius sebagai rahib Kapusin. Kesehatan Padre Pio begitu buruk sehingga profesor Teologinya berkata padanya: “Kesehatanmu tidaklah baik, jadi engkau tidak dapat menjadi seorang pengkotbah. Harapanku untukmu adalah agar engkau menjadi  bapa pengaku yang hebat berdasarkan hati nurani.”

Pernyataan itu nabiah, sebab hal itu akan terpenuhi dengan cara yang hebat. Padre Pio ditahbiskan sebagai imam Katholik pada tanggal 10 Agustus 1910.

DOA PENUTUP

Allah mahapengasih, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anakMu, karena kami percaya akan Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond

Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.