Peristiwa Menerima Stigmata
Memiliki stigmata
berarti pada tubuh orang tersebut memiliki “tanda menyerupai luka-luka pada
Tubuh Kristus yang tersalib.” Hanya ada 60 perihal stigmata yang diterima
sepanjang sejarah Gereja Katholik.
Padre Pio adalah imam pertama di dalam sejarah Gereja
Katholikyang menerima stigmata yang dapat terlihat. Ia memiliki stigmata yang
dapat terlihat selama lebih dari 50 tahun, dan ia sangat banyak kehilangan
darah selama bertahun-tahun sehingga menurut ilmu kesehatan, ia tidak dapat
bertahan lama – pastinya tidak selama 50 tahun.
Padre Pio sebenarnya menerima stigmata yang tidak
terlihat pada tanggal 14 Agustus 1910. Padre Pio berdoa agar stigmata-nya tetap
tidak terlihat dan tersembunyi dari mata manusia. Namun pada tanggal 20 September
1918 saat merayakan misa syukur, ia menerima stigmata yang terlihat. Ia
diperintahkan oleh pengarah spiritualnya untuk menjelaskan segala sesuatu yang
terjadi pada hari itu. Padre Pio menjelaskan peristiwa tersebut:
“... aku melihat seorang pengunjung misterius di
hadapanku... kaki dan sisi tubuhnya meneteskan darah. Pemandangan itu
menakutkan aku... Kemudian penglihatan akan pengunjung itu berlalu, dan aku
melihat tangan-tangan dan kaki-kaki dan sisi tubuhku terkoyak dan meneteskan darah. Engkau dapat membayangkan
kesakitan yang kurasakan dan aku tetap mengalaminya hampir setiap hari secara
terus menerus. Hati terluka terus menerus khususnya dari Kamis sore sampai
Sabtu. Bapa Terkasih, aku sekarat karena kesakitan karena luka dan rasa malu...
Aku akan menaikkan suaraku dan tidak akan
berhenti memohon padaMu hingga
belaskasih-Mu mengambilnya, bukan luka atau kesakitannya, yang tidaklah mungkin
karena aku berharap terbenam di dalam kesakitan itu, namun tanda-tanda luar ini
yang menyebabkan rasa malu dan penghinaan tak tertanggungkan.”
Stigmatanya sangatlah dalam melukai bagian tengah tangan
dan kakinya dan pada sisi kiri tubuhnya. Kaki dan tangannya terkoyak tembus;
engkau bahkan dapat melihat cahaya melalui membran yang membungkus
luka-lukanya. Ia memakai sarung-sarung tangan sebagian pada tangan-tangannya
(kecuali selama Misa), dan stoking pada kakinya. Selama bertahun-tahun, ribuan
orang melihat luka-luka Padre Pio nampak pada misa-misanya. Penutup luka yang
diletakkan pada samping tubuhnya kuyup dengan darah sepanjang malam, dan harus
diganti pada pagi berikutnya. Stigmatanya diperiksa oleh para dokter pada
beberapa kesempatan. Keputusan yang tidak bias yang mereka dapat adalah bahwa
luka-lukanya ‘tidak dapat dijelaskan’. Tanpa ijin langsung dari
atasan-atasannya, tidak ada yang diijinkan untuk melihat luka-lukanya.
Dr. Bignami memeriksa luka-luka itu segera setelah Padre
Pio menerimanya. Ia menyatakan: “... saya tidak mengerti bagaimana luka-luka
ini tetap bertahan selama hampir setahun kini tanpa menjadi lebih baik atau
lebih buruk.”
DOA PENUTUP
Allah, pangkal keselamatan manusia, kami telah Kautebus
dalam misteri Paska Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami
dilindungi dan diselamatkan oleh kekuatan Kristus. Sebab Dialah pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE
THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus)
berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki
diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan
melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Aku terbilang rajin ikut kegiatan dan doa kelompok doa, sayangnya itu tidak
menjamin imanku menjadi kuat. Tapi sejak kelompok doa kami mulai saling
mempelajari dan mengingatkan untuk membaca Brevir, aku merasakan sesuatu yang
sangat berbeda. Imanku terasa lebih kuat, badanku yang rentan 'merasakan'
hal-hal kuasa gelap sekarang terasa ada yang membentengi sehingga aku merasa
aman, hal ini kuutarakan dengan kerendahan hati. Aku sudah mengalaminya sendiri
mukjizatNYA dan aku selalu rindu memuji-muji Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.