JUMAT
OFISI SINGKAT
SANTA PERAWAN MARIA
IBADAT PAGI
PEMBUKAAN
Ya Allah,
bersegeralah menolong aku.
__ Tuhan,
perhatikanlah hambamu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putra dan Roh Kudus
__ Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
MADAH
O Santa Maria
engkau penuh duka
Memandang Putra
sangat menderita
Seluruh tubuh-Nya
rusak kena dera
Yang kejam
menghujani-Nya.
Badan sangat lemah
penuh luka parah
Berlumuran darah
dan tercemar ludah
Ya, sungguh,
Dialah Yesus Putra Allah
Yang disiksa tanpa
salah.
Meskipun begitu
Ibu tetap tabah
Percaya selalu
akan kasih Allah
Kami mohon restu
jangan sampai rebah
Bila hati kami
susah.
Terpujilah Bapa
Yang Mahakuasa
Bersama Putra dan
Roh Kudus pula
Yang dengan
kasih-Nya membimbing Maria
Lewat duka masuk
surga. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Jiwaku melekat
pada-Mu, ya Tuhan Yesus Kristus.
Mazmur 51 Kasihanilah aku, ya Allah
Baruilah roh dan pikiranmu dan kenakanlah manusia baru
(Ef 4:23-24).
Kasihanilah aku,
ya Allah, menurut kasih setia-Mu,*
menurut besarnya
rahmat-Mu, hapuskanlah kesalahanku.
Bersihkanlah aku
seluruhnya dari kesalahanku, *
dan cucilah aku
dari dosaku.
Kusadari
pelanggaranku, *
dosaku selalu
membayang di hadapan-Mu.
Terhadap Engkau,
terhadap Engkaulah aku berdosa, *
yang jahat di
hadapan-Mu kulakukan.
Jadi ternyata
Engkau adil bila menghukum aku, *
dan tepatlah
keputusan-Mu.
Sungguh aku
dilahirkan dalam kesalahan, *
dan dalam dosa aku
dikandung ibu.
Sungguh Engkau
berkenan akan ketulusan hati, *
Engkau meresapkan
kebijaksanaan ke dalam batinku.
Bersihkanlah aku,
agar jadi murni, *
basuhlah aku agar
jadi putih melebihi salju.
Sampaikanlah kabar
sukacita kepadaku, *
semoga hati yang Kauremukkan
bersorak gembira.
Palingkanlah
wajah-Mu dari dosaku, *
hapuskanlah segala
kesalahanku.
Ciptakanlah hati
murni bagiku, ya Allah, *
baruilah semangat
tabah dalam batinku.
Janganlah Kaubuang
aku dari hadapan-Mu, *
janganlah Kauambil
roh-Mu yang kudus daripadaku.
Kembalikanlah
kepadaku kegembiraan atas keselamatan-Mu, *
dan berilah aku
semangat yang rela.
Maka aku akan
mengajarkan sikap hati-Mu kepada orang berdosa, *
supaya mereka
kembali kepada-Mu.
Lepaskanlah aku
dari dosa pembunuhan, ya Allah Penyelamatku *
maka aku akan
memasyhurkan keadilan-Mu.
Ya Tuhan, sudilah
membuka bibirku, *
supaya mulutku
mewartakan pujian-Mu.
Engkau tak
berkenan akan kurban sembelihan, *
kurban bakar yang
kupersembahkan, tidak Kausukai.
Persembahan kepada
Allah ialah jiwa yang menyesal, *
hati remuk redam
takkan Kautolak.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Jiwaku melekat
pada-Mu, ya Tuhan Yesus Kristus.
Antifon 2
Marilah kita
bergembira karena diizinkan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Kidung Tobit
13:8-11, 13-15
Dia menunjukkan kepadaku kota suci Yerusalem...
penuh kemuliaan Allah (Why 21:10-11)
Hendaklah sekalian
orang di Yerusalem, *
menyanyi serta memuliakan
kebesaran-Nya.
Pujilah Tuhan, hai
para pilihan-Nya, *
Berpestalah dengan
gembira dan bersyukurlah kepada-Nya.
Hai Yerusalem,
kota suci, †
Allah menyiksa
kamu karena perbuatan-Mu yang jahat, *
tetapi Ia akan
mengasihani kembali orang-orang yang jujur.
Luhurkanlah Tuhan
dengan selayaknya, †
bersyukurlah
kepada raja yang kekal abadi, *
supaya rumah-Nya
dibangun kembali bagimu dengan gembira.
Tuhan akan
mengantar pulang semua tawananmu, *
dan engkau akan
bersukacita selama-lamanya.
Engkau bermandikan
cahaya gemilang, hai Yerusalem, *
dan seluruh bumi
sujud hormat kepadamu.
Dari jauh
bangsa-bangsa datang kepadamu, *
membawa
persembahan sebagai tanda bakti bagi Tuhan Allahmu.
Mereka memandang
tanahmu sebagai tanah suci, *
Dan menyerukan
nama Tuhan di tengahmu.
Hai Yerusalem,
engkau akan bersukacita atas putra-putrimu, †
sebab mereka semua
diberkati Tuhan, *
dan dihimpun di
hadapan-Nya.
Berbahagialah
semua yang mencintai engkau, *
yang bersukacita
atas damai sejahteramu.
Pujilah Tuhan, hai
hatiku, pujilah Tuhan Allah kita, *
sebab Ia
membebaskan kota-Nya Yerusalem dari segala penderitaannya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Marilah kita bergembira
karena diizinkan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Antifon 3
Bapa berkenan
mendamaikan seluruh ciptaan dengan diri-Nya melalui darah Kristus.
Mazmur
147:12-20 Yerusalem dibarui
Marilah ke mari, aku akan menunjukkan kepadamu mempelai
Anak Domba (Why 21:9)
Megahkanlah Tuhan,
hai Yerusalem, *
pujilah Allahmu,
hai Sion.
Sebab Ia
menguatkan palang pintu gerbangmu, *
Ia memberkati para
pendudukmu.
Sebab Ia
memberikan kesejahteraan kepada daerahmu, *
dan mengenyangkan
dikau dengan gandum yang paling baik.
Ia mengutus
sabda-Nya ke bumi, *
dengan segera
firman-Nya berlari.
Diturunkan-Nya
salju seperti bulu domba, *
dihamburkan-Nya
embun beku bagaikan abu.
Dilemparkan-Nya
hujan es seperti kerikil, *
siapa dapat
menahan dinginnya?
Ia bersabda lagi,
maka es mencair kembali, *
Ia menyuruh
angin-Nya bertiup, maka air mengalir.
Dialah yang
menyampaikan firman-Nya kepada Yakub, *
ketetapan dan
hukum-Nya kepada Israel.
Ia tidak berbuat
demikian kepada segala bangsa, *
hukum-hukum-Nya tidak
mereka kenal.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Bapa berkenan
mendamaikan seluruh ciptaan dengan diri-Nya melalui darah Kristus.
BACAAN PERTAMA
Kolose 1:24-25
Sekarang aku
bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu
jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang
dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya
kepada kamu.
BACAAN KEDUA
Dari Ensiklik Ibunda Sang Penebus, oleh Paus
Yohanes-Paulus II.
(Redemptoris
Mater, 1987, no.18)
Maria berdiri di samping Salib
Dari hari ke hari
terpenuhilah dalam diri Maria pujian yang diucapkan Elisabet saat kunjungannya,
“Terberkatilah engkau yang telah percaya”. Pujian tersebut mencapai makna
penuhnya ketika Maria berdiri di samping
Salib Putranya. Konsili mengatakan bahwa hal itu terjadi “tidak tanpa
rencana Ilahi”. Ia turut menderita dengan dahsyat bersama Putra tunggalnya
dengan hati seorang ibu, ia menggabungkan diri pada kurban Putranya sambil
menyetujui dengan penuh kasih sayang, dipersembahkannya kurban yang ia
lahirkan. Dengan cara itulah Maria “dengan setia mempertahankan persatuan
dengan Putranya, bahkan sampai pada Salib” (LG 58). Dijaganya persatuan berkat
iman – iman yang sama seperti ketika ia menerima Kabar Malaikat. Pada saat itu
dia juga mendengar kata-kata: “Ia akan menjadi besar... dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan
Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan
menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya
tidak akan berkesudahan” (Luk 1:32-33).
Dan sekarang,
dengan berdiri pada kaki Salib, secara manusiawi dapat dikatakan bahwa Maria
menyaksikan suatu pengingkaran total dari
kata-kata tersebut. Pada kayu Salib itu Putranya tergantung dalam sakrat
maut sebagai seorang hukuman... (bdk. Yes 53:3-5). Betapa agung, betapa perkasa
ketaatan iman yang diperlihatkan
Maria di hadapan “keputusan-keputusan Allah yang tak terselami”. Betap sempurna
dia menyerahkan diri kepada Allah tanpa batas, dengan mengurbankan seluruh
pikiran dan kehendak kepada-Nya yang jalan-jalan-Nya tak terduga (bdk. Rm
11:33)! Dan betapa kuat pula karya rahmat di dalam jiwanya, betapa besar
pengaruh Roh Kudus, terang dan kuasa-Nya!
Karena kepercayaan inilah Maria dipersatukan dengan
Kristus secara sempurna dalam pengosongan diri-Nya ... (lih Fil 2:5-8), tepatnya di Golgota. Di kaki Salib,
Maria ikut ambil bagian dalam misteri pengosongan diri Yesus yang mengejutkan.
Mungkin inilah “kenosis” iman yang
terdalam selama sejarah manusia. Melalui iman Sang Bunda ambil bagian dalam
kematian Anaknya, dalam kematian yang menyelamatkan; tetapi berbalikan dengan
kepercayaan para murid yang melarikan diri, kepercayaan Maria makin
menyegarkan. Di Golgota, melalui Salib, Yesus dengan tegas membenarkan bahwa
Dialah “tanda perbantahan” yang diramalkan oleh Simeon. Saat itu juga,
terpenuhilah di Golgota kata-kata yang ditujukan Simeon kepada Maria, “dan
sebilah pedang akan menembus jiwamu sendiri.”
LAGU SINGKAT
Santa Maria,
dengan perantaraanmu kami menimba keselamatan.
-- Santa Maria,
dengan perantaraanmu kami menimba keselamatan.
Dari luka-luka
Kristus,
-- kami menimba
keselamatan.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
-- Santa Maria,
dengan perantaraanmu kami menimba keselamatan.
KIDUNG
ZAKHARIA
Luk 1:68-79
Antifon
Bergembiralah, Ibu
yang berdukacita. Setelah menderita begitu banyak, sekarang engkau mulia
bersama Putramu, ya Ratu semesta alam.
Mesias dan pendahulu-Nya.
Terpujilah Tuhan
Allah Israel, *
sebab Ia
mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Ia mengangkat bagi
kita seorang Penyelamat yang gagah perkasa, *
Putra Daud
hamba-Nya.
Seperti
dijanjikan-Nya dari sediakala, *
dengan perantaraan
para nabi-Nya yang kudus.
Untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, *
dan dari tangan
semua lawan yang membenci kita.
Untuk menunjukkan
rahmat-Nya kepada leluhur kita, *
dan mengindahkan
perjanjian-Nya yang kudus.
Sebab Ia telah
bersumpah kepada Abraham bapa kita, *
akan membebaskan
kita dari tangan musuh.
Agar kita dapat
mengabdi kepada-Nya tanpa takut, *
dan berlaku kudus
dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.
Dan engkau anakku
akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi, *
sebab engkau akan
mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan-Nya.
Untuk menanamkan
pengertian akan keselamatan dalam umat-Nya, *
berkat pengampunan
dosa mereka.
Sebab Allah kita
penuh rahmat dan belas kasihan, *
Ia mengunjungi
kita laksana fajar cemerlang.
Untuk menyinari
orang yang meringkuk dalam kegelapan maut, *
dan membimbing
kita ke jalan damai sejahtera.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Bergembiralah, Ibu
yang berdukacita. Setelah menderita begitu banyak, sekarang engkau mulia
bersama Putramu, ya Ratu semesta alam.
DOA PERMOHONAN
Penyelamat kita
telah sudi lahir dari Perawan Maria. Marilah kita menyembah Dia dan berkata:
-- Semoga Bunda-Mu mendoakan kami, ya Tuhan.
Kristus, matahari
sejati, Perawan Maria telah mendahului Engkau seperti fajar mendahului siang,
-- semoga kami hidup dalam cahaya kedatangan-Mu.
-- Semoga Bunda-Mu mendoakan kami, ya Tuhan.
Sabda kekal,
Engkau telah memilih Maria menjadi Bunda-Mu yang tak bernoda, -- bebaskanlah
kami dari noda dosa.
-- Semoga Bunda-Mu mendoakan kami, ya Tuhan.
Penyelamat kami,
pada saat penderitaan dan wafat-Mu, Bunda-Mu berdiri di kaki salib, -- semoga
berkat doanya, kami mengambil bagian dalam penderitaan-Mu dengan gembira hati.
-- Semoga Bunda-Mu mendoakan kami, ya Tuhan.
Yesus Yang
Mahamurah, ketika terpaku pada salib, Engkau menyerahkan Maria kepada Yohanes
sebagai Bundanya, -- semoga kami hidup selaku Putra Maria yang sejati.
-- Semoga Bunda-Mu mendoakan kami, ya Tuhan.
BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi
seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari hari
ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang
bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam
percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat. Amin
DOA PENUTUP
Allah, sumber kekuatan, ketika
Putra-Mu ditinggikan pada salib, Bunda-Nya berdiri di situ dan ikut menderita.
Semoga kami pun mengambil bagian dalam sengsara Kristus dan ikut dibangkitkan
bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Semoga Tuhan memberkati kita,
melindungi kita terhadap dosa dan mengantar kita ke hidup yang kekal. Amin.
-----
DOA
PERSEMBAHAN PAGI
Kepada
Bunda Kita Gunung Karmel
O Tuhanku, di
dalam persatuan dengan Hati Maria yang Tak Bernoda (ciumlah Skapulir sebagai tanda konsekrasimu/pengudusanmu), aku
mempersembahkan kepadaMU Darah Berharga Yesus dari semua altar di seluruh
dunia, dipersatukan denganNya persembahan setiap pikiran, perkataan dan
perbuatanku hari ini. O Yesusku, aku berhasrat hari ini untuk memperoleh setiap
indulgensi dan jasa yang kubisa, dan aku mempersembahkan itu semua, bersama
dengan diriku sendiri, kepada Maria yang Tak Bernoda, agar bunda dapat
memakainya untuk kepentingan-kepentingan HatiMU yang Maha Kudus. Darah Berharga
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Kudus Yesus, kasihanilah kami!
Paus Benediktus XV,
merayakan Pontiff Perang Dunia I, memberikan 500 hari indulgensi kepada
mereka yang dengan penuh hormat mencium Skapulir.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.