Sabtu, 2 Maret 2019
Pekan Biasa VII – O Pekan III
Hari Biasa (H)
Ibadat Sore I: Pekan Biasa VIII – O Pekan IV
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah yang kekal abadi
Yang memberikan Roh suci
Kepada umat beriman
Kami mohon perlindungan
Usirlah penyakit badan
Singkirkanlah kejahatan
Tolonglah kami bertahan
Dalam menghayati iman
Hidup kami lahir batin
Semoga sungguh terjamin
Berkat kasih setiaMu
Yang tetap teguh selalu
Kabulkanlah doa kami
Ya Bapa yang baik hati
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh
kudus.Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya dan mewartakan karyaMu yang agung kepada umat
manusia, (M.P. Alleluya).
Mazmur 106 (107) Syukur atas pembebasan
Allah telah
berfirman kepada bangsa Israel. Dengan perantaraan Yesus Kristus Ia mewartakan
kabar gembira kepada mereka, yakni damaiNya (Kis 10,36)
I
Bersyukurlah kepada Tuhan,
sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Hendaknya semua orang yang
ditebus Tuhan mewartakan,*
bahwa Tuhan menebus mereka
dari tangan penindas;
Bahwa Tuhan menghimpunkan
mereka dari segala negeri,*
dari timur dan barat, dari
utara dan selatan.
Ada yang mengembara di
padang belantara dan merantau di gurun kersang,*
mereka tidak menemukan kota
untuk didiami.
Mereka lapar dan haus,*
surutlah nafsu hidup mereka.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan mengantar mereka ke
jalan yang lurus,*
sampai ke kota yang dapat
mereka diami.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan meredakan
dahaga,*
dan melimpahkan kebaikan
kepada yang lapar.
Ada yang meringkuk dalam
kegelapan,*
terkurung dalam besi yang
menyiksa.
Sebab mereka memberontak terhadap
perintah Tuhan,*
dan mencemoohkan nasihat
Allah yang maha tinggi.
Tuhan menghajar hati mereka dengan kekerasan,*
mereka tergelincir, dan
tiada yang menolong.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan membawa mereka keluar
dari dalam kegelapan *
dan mematahkan belenggu
mereka.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya,*
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan menggempur
pintu-pintu perunggu *
dan menghancurkan palang
pintu besi.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya dan mewartakan karyaMu yang agung kepada
umat manusia, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Mereka melihat perbuatan
Tuhan dan karyaNya yang agung, (M.P.
Alleluya).
II
Ada yang jatuh sakit karena
kelakuan yang bejat *
dan disiksa karena kesalahan
mereka.
Mereka muak terhadap segala
makanan *
dan sudah mendekati pintu
maut.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan menyampaikan firmanNya
untuk menyembuhkan mereka,*
untuk melepaskan mereka dari
penyakit.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka
mempersembahkan kurban syukur *
dan menyiarkan perbuatan
Tuhan dalam nyanyian gembira.
Ada yang mengarungi laut
dengan kapal *
dan berniaga di lautan yang
luas.
Mereka melihat perbuatan
Tuhan,*
karyaNya yang agung terhadap
naga laut.
Ia memberi perintah, maka
bangkitlah angin,*
angin badai yang
melambungkan ombak.
Mereka diangkat sampai ke
langit dan dihempaskan ke dalam jurang,*
mereka gementar karena
terancam bahaya.
Mereka pusing dan
terhuyung-huyung seperti orang mabuk,*
dan hilanglah segala
ketangkasan mereka.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan meredakan taufan
menjadi angin sepoi-sepoi,*
sehingga tenanglah
gelombang-gelombangnya.
Mereka bersukacita, sebab
semuanya reda,*
dan Tuhan menuntun mereka ke
pelabuhan yang dituju.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka meluhurkan
Tuhan dalam himpunan umat *
dan memuji Dia dalam majelis
para tua-tua
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 2 Mereka melihat perbuatan
Tuhan dan karyaNya yang agung, (M.P.
Alleluya).
Ant. 3 Hendaknya orang jujur
menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita, (M.P.
Alleluya).
III
Tuhan mengubah sungai
menjadi kering seperti padang gurun,*
dan pancaran air menjadi tanah kersang.
Tuhan mengubah tanah yang
subur menjadi tanah asin,*
karena kejahatan para
penduduknya.
Tuhan mengubah padang gurun
menjadi kolam air,*
dan tanah kering menjadi
pancaran air.
Tuhan menempatkan
orang-orang yang lapar di sana,*
mereka mendirikan kota untuk
didiami.
Mereka menabur di ladang dan membuat kebun anggur,*
mereka memetik hasil yang
berlimpah.
Tuhan memberi berkat, dan
mereka berkembang biak,*
dan ternak mereka tidak
berkurang.
Tetapi yang berkurang dan
yang melenyap dari mereka *
ialah penindasan, bahaya dan
duka.
Tuhan merendahkan
orang-orang terkemuka *
dan menyesatkan mereka di
padang tandus yang tiada jalan;
Tetapi orang miskin
ditempatkan Tuhan di kediaman yang aman,*
dan suku mereka dijadikan
makmur seperti kawanan domba.
Hendaknya orang jujur
menyaksikannya dan bersukacita,*
tetapi orang jahat hendaknya
tutup mulut.
Barangsiapa bijaksanan akan
mendengarkan semuanya ini *
dan merenungkan segala
kemurahan Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 3 Hendaknya orang jujur
menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita, (M.P.
Alleluya).
BACAAN
1Kor. 14:1-19
1Kor 14:1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu
memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
1Kor 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada
seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang
rahasia.
1Kor 14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata
kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
1Kor 14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia
membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
1Kor 14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata
dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab
orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan
bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat
dibangun.
1Kor 14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang
kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika
aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat
atau pengajaran?
1Kor 14:7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak
berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi?bagaimanakah orang
dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau
keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?
1Kor 14:8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi
yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?
1Kor 14:9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan
bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah
orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu
ucapkan di udara!
1Kor 14:10 Ada banyak?entah berapa banyak?macam bahasa di
dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi
yang tidak berarti.
1Kor 14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu,
aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing
bagiku.
1Kor 14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha
untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu
berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
1Kor 14:13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan
bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk
menafsirkannya.
1Kor 14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka
rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
1Kor 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa
dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi
dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal
budiku.
1Kor 14:16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu
saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan
"amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang
engkau katakan?
1Kor 14:17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat
baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.
1Kor 14:18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku
berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.
1Kor 14:19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka
mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga,
dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XLVI – KITA HARUS PERCAYA KEPADA ALLAH APABILA KITA MENJADI UMPAN FITNAHAN
ORANG
4.
Kesaksian orang sering kali menyesatkan, tetapi pertimbangan-Ku benar, tetap
dan tidak berubah. Biasanya, pertimbangan-Ku itu tersembunyi dan seluk-beluknya
hanya diketahui oleh beberapa orang; tetapi tidak pernah pertimbangan itu
salah, malah tidak mungkin salah, walaupun tampaknya salah dalam pandangan
orang yang bodoh. Pada tiap pertimbangan hendaklah engkau bersandar kepada-Ku
dan janganlah bersandar pada pertimbanganmu sendiri. Sebab, "orang yang
bertakwa tidak akan digoncangkan oleh kejadian apa pun" yang datangnya
dari Allah (bdk. Ams 12:21). Meskipun ia secara tidak adil didakwa mengenai
suatu hal, ia tidak akan banyak memedulikannya. Sebaliknya, ia tidak akan bergembira
secara luar biasa bila ia dimaafkan orang dengan alasan yang cukup.
Sebab,
ia ingat bahwa Akulah "yang menguji hati sanubari orang" (bdk. Why
2:23); dan yang tidak akan mengadili menurut kedudukan dan apa yang tampak
saja. Sebab, sering kali ia salah dalam pandangan-Ku, sedangkan menurut
pandangan orang ia patut dipuji-puji.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan
maharahim, singkirkanlah kiranya segala sesuatu yang mengganggu kami, supaya
kami dapat menjalankan kehendakMu dalam kebebasan lahir batin. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.