Senin, 12 November 2018
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Pw S. Yosafat,
UskMrt (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya martir pahlawan suci
Jejak Kristus kauikuti
Musuh sudah kaukalahkan
Kini engkau dimulyakan.
S’moga doamu yang sakti
Menghapuskan dosa kami
Menyingkirikan kejahatan
Yang merusak kesatuan.
Terlepas sudah tubuhmu
Dari ikatan belenggu
Lepaskan belenggu kami
Agar dapat hidup suci.
Dipujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Selalu tak kunjung henti. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Kamu
akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat, (M.P. Alleluya).
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan
pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan
Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di
surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para
perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia
mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi
rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan
Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik
pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu
dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan
tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para
raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan
takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan
kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Kamu
akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita, (M.P. Alleluya).
Mazmur 10 (11)
Pada Tuhan aku berlindung; mengapa
engkau berkata kepadaku: *
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!
Sebab dari tempat yang gelap orang
jahat merentangkan busur, †
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.
Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”
Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus;
*
Tuhan bertakhta di surga.
PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.
Tuhan menguji orang yang benar dan
yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai
kelaliman.
Dengan api dan belerang dihujaniNya
penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin
panas.
Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi
keadilan,*
Ia memandang orang benar.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 16 (17)
Tuhan, dengarkanlah permohonanku yang
jujur,*
perhatikanlah seruanku.
Indahkanlah doaku,*
yang keluar dari hati yang ikhlas.
Semoga Engkau menjatuhkan keputusan
bagiku,*
sebab Engkau tahu siapa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku †
dan menelitinya waktu malam,*
bila Engkau mengusut aku Engkau takkan
mendapatkan kejahatan.
Mulutku tidak berdusta, tidak seperti
orang lain,*
sabda bibirMu selalu kuperhatikan.
Langkahku menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku tidak goyah.-
aku berseru kepadaMu, sebab Engkau mendengarkan
daku, ya Allah,*
condongkanlah telingaMu kepadaku,
dengarkanlah kataku.
Tunjukkanlah keagungan kasih setiaMu,*
Engkau penyelamat orang yang
berlindung kepadaMu.
Dengan kekuasaanMu Kauselamatkan
mereka,*
dari tangan kaum durhaka.
Peliharalah aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan daku di bawah nauangan
sayapMu.
Lindungilah aku terhadap orang berdosa
yang menguasai aku,*
terhadap musuh yang dengan geram
mengepung aku.
Mereka tak kenal belas kasihan,*
mereka bicara dengan angkuh.
Kini mereka mengerumuni aku,*
mengintai hendak menghempaskan daku ke
tanah.
Rupanya seperti singa yang siap
menerkam,*
seperti singa muda yang
mengendap=endap di persembunyian.
Bangkitlah Tuhan, hadapi dan
rebahkanlah mereka †
dengan pedangMu luputkan daku dari
orang berdosa,*
dengan kuasaMu bebaskan daku dari
kematian.
Karena kejujuranku aku memandang
wajahMu,*
waktu bangun aku menikmati hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Mak. 1:41-64
41
Rajapun menulis juga
sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus
menjadi satu bangsa.
42
Masing-masing harus
melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah
raja itu.
43
Juga dari Israel ada
banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkan oleh mereka korban
kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.
44
Kemudian dikirimlah
oleh raja dengan perantaraan pesuruh-pesuruh surat penetapan ke Yerusalem dan
semua kota daerah Yehuda lainnya, bahwasanya mereka harus menuruti adat
istiadat luar negeri juga,
45
dengan menghentikan
korban bakaran, korban sajian dan korban tuangan di Bait Suci, dengan
mencemarkan hari Sabat dan hari-hari raya
46
dan dengan menodai
tempat suci.
47
Haruslah didirikan
perkorbanan, hutan keramat dan berhala dan harus dipersembahkan sebagai korban
babi-babi dan binatang-binatang haram lainnya.
48
Anak-anak mereka
tidak boleh bersunat dan mereka harus mencemarkan dirinya dengan segala macam
kenajisan dan kekejian,
49
sehingga mereka lupa
akan hukum Taurat dan membatalkan segala peraturannya.
50
Barangsiapa tidak
berbuat sesuai dengan titah raja akan dihukum mati.
51
Menurut semua titah
itu raja menulis kepada seluruh kerajaannya. Diangkatnya pengawas atas seluruh
rakyat dan kepada semua kota di daerah Yehuda diperintahkan untuk
mempersembahkan korban, kota demi kota.
52
Banyak dari rakyat
bergabung dengan orang-orang asing, yaitu barangsiapa yang meninggalkan hukum
Taurat. Orang-orang asing berjahat di negeri
53
dan dipaksanya
Israel bersembunyi di tempat pengungsian mana saja.
54
Pada tanggal lima
belas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima maka raja menegakkan
kekejian yang membinasakan di atas mezbah korban bakaran. Dan mereka mendirikan
juga perkorbanan di segala kota di seluruh Yehuda.
55
Pada pintu-pintu
rumah dan di lapangan-lapangan dibakar korban.
56
Kitab-kitab Taurat
yang ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis.
57
Jika pada salah
seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat
maka dihukum mati oleh pengadilan raja.
58
Karena kuasa maka
mereka dapat bertindak bulan demi bulan terhadap orang-orang Israel yang
kedapatan di berbagai kota.
59
Pada tanggal dua
puluh lima bulan Kislew akhirnya korban dipersembahkan di atas perkorbanan yang
didirikan di atas mezbah korban bakaran.
60
Adapun semua perempuan
yang mempersunatkan kanak-kanaknya dihukum mati sesuai dengan penetapan raja
61
dan bayi-bayinya
digantung pada leher mereka. Demikianpun kaum kerabat dan setiap orang yang
mengadakan sunat itu dihukum mati juga.
62
Namun demikian ada
banyak orang Israel yang menetapkan hatinya dan memasang tekad untuk tidak
makan apa yang haram.
63
Lebih sukalah mereka
mati dari pada menodai dirinya dengan makanan semacam itu dan begitu
mencemarkan perjanjian kudus. Dan sesungguhnya mereka mati juga.
64
Kemurkaan yang hebat
sekali menimpa Israel.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XIII – TENTANG KETAATAN SEORANG BAWAHAN YANG RENDAH HATI SESUAI DENGAN TELADAN
YESUS KRISTUS
1. TENTANG KETAATAN SEORANG BAWAHAN YANG RENDAH
HATI SESUAI DENGAN TELADAN YESUS KRISTUS
Guru:
Anak-Ku, barang siapa berusaha tidak menaati peraturan dan perintah-perintah
atasannya, itu berarti ia menarik diri dari rahmat Tuhan; dan barang siapa
berusaha mencari milik bagi dirinya sendiri, tentu akan kehilangan milik
bersama. Barang siapa tidak senang dan rela hati tunduk kepada perintah
atasannya, itulah tanda bahwa dagingnya benar-benar belum dapat dikendalikan.
Karena itulah dia masih sering melawan dan menggerutu. Maka dari itu, jika kamu
ingin mengekang badanmu sendiri, belajarlah segera tunduk kepada atasanmu.
Sebab, musuh dari luar itu akan lebih cepat dikalahkan apabila di dalam hatinya
dia merasa tenang dan tidak dalam keadaan kacau. Tidak ada musuh bagi jiwamu
yang lebih ulet dan lebih sulit untuk ditundukkan, kecuali dirimu sendiri,
apabila kamu tidak bersatu hati dengan jiwamu. Maka dari itu, jika kamu ingin
menaklukkan darah dan dagingmu, kamu harus benar-benar dapat menguasai dirimu
sendiri sepenuhnya. Oleh karena cintamu kepada dirimu sendiri masih kurang
teratur, engkau masih belum terlalu rela tunduk kepada kehendak orang lain.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan yang kekal dan
kuasa, bangkitkanlah dalam GerejaMu semangat yang mendorong santo Yosafat untuk
menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Semoga berkat doanya kami dijiwai
oleh semangat yang sama, sehingga tidak takut menyerahkan nyawa bagi
saudara-saudara kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.