Minggu, 18 November 2018
Pekan Biasa XXXIII – O Pekan I
Hari
Minggu Biasa XXXIII (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitkan sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami berkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
BersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Pohon kehidupan ditampakkan
dalam salib Tuhan.
Mazmur 1 Dua jalan
kehidupan manusia
Berbahagialah orang
yang berharap pada salib dan turun
Ke air pembaptisan
(Penulis abad 2).
Berbahagialah orang yang
tidak mengikuti nasihat orang berdosa, †
tidak menempuh jalan orang
sesat *
dan tidak bergaul dengan
kaum pencemooh;
Tetapi yang suka akan hukum
Tuhan *
dan mendaraskannya siang dan
malam.
Ia bagaikan pohon di tepi
aliran sungai,*
yang menghasilkan buah pada
musimnya.
Daunnya tidak pernah layu,*
barang apa yang
dihasilkannnya bermutu.
Sebaliknya orang berdosa,*
mereka bagaikan sekam yang
dihamburkan angin.
Sungguh, orang berdosa
takkan bertahan dalam pengadilan,*
orang tersesat takkan
bertahan dalam himpunan orang jujur.
Sebab Tuhan menjamin hidup
orang jujur,*
tetapi hidup orang berdosa
menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Pohon kehidupan ditampakkan
dalam salib Tuhan.
Ant. 2 Aku telah diurapi menjadi
raja Tuhan di Sion
Mazmur 2 Almasih,
raja dan pemenang
Sesungguhnya mereka
telah berkumpul melawan Yesus,
hambaMu yang kudus
yang Kauurapi (Kis 4,27)
Mengapa bangsa-bangsa
bergelora,*
mengapa suku-suku
mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi
bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol
melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan
belenggunya,*
marilah kita gulingkan
penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari
takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan
menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia
mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi
menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang
kudus.
Akan kubacakan surat
keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi
Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka
akan Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi
milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan
kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan
musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti
jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai
para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan
dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan
gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi
marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya
menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 2 Aku telah diurapi menjadi
raja Tuhan di Sion
Ant. 3 Engkaulah Tuhanku seumur
hidup, Engkau membesarkan hatiku.
Mazmur 3 Tuhanlah
pelindungku
Ia membaringkan
diri, lalu tertidur dan kemudian bangkit,
Sebab Tuhan
melindungi Dia (S.Ireneus).
Ya Tuhan, betapa banyaknya
musuhku,*
betapa banyak yang bangkit
melawan daku!
Betapa banyak yang mengincar
hidupku: *
‘Tak mungkin Allah
menyelamatkan dia!”
Namun Engkau, ya Allah,
Engkaulah Tuhanku seumur hidupku, *
Allahku yang mulia, Engkau
membesarkan hatiku.
Bila aku beseru kepada Tuhan
dengan suara nyaring, *
Ia menjawab aku dari
gunungNya yang kudus.
Bila aku membaringkan diri untuk
tidur,*
pastilah aku bangun lagi,
sebab Tuhan melindungi aku.
Aku tidak takut akan
serangan musuh *
yang dilancarkan melawan
daku dari segenap penjuru.
Bangkitlah Tuhan! Tolong,
tolong, ya Allahku! †
Pukullah rahang musuhku,*
patahkanlah gigi mereka!
Ya Tuhan, selamatkanlah
aku,*
dan berkatilah umatMu!
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 3 Engkaulah Tuhanku seumur
hidup, Engkau membesarkan hatiku.
BACAAN
1Mak. 4:36-59
1Mak 4:36 Adapun Yudas serta saudara-saudaranya berkata:
"Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan
mentahbiskannya kembali."
1Mak 4:37 Setelah bala tentara dihimpun seluruhnya maka
berangkatlah mereka ke gunung Sion.
1Mak 4:38 Di sana mereka melihat Bait Suci terlengang,
mezbah tercemar dan pintu gerbang terbakar. Di pelataran Bait Allah sudah
tumbuh semak-semak seperti di belukar atau di salah satu gunung. Semua balaipun
di Bait Allah roboh juga.
1Mak 4:39 Mereka semua menyobek pakaiannya, mengaduh
dengan sangatnya dan menaburkan debu di atas kepalanya.
1Mak 4:40 Meniaraplah mereka dan meniupi terompet lalu
berseru ke Sorga.
1Mak 4:41 Dalam pada itu Yudas menugaskan kepada
prajuritnya memerangi orang-orang yang ada dalam puri itu, hingga Bait Allah
ditahirkannya.
1Mak 4:42 Kemudian dipilihnya beberapa imam tak bercela
dan taat setia kepada hukum Taurat.
1Mak 4:43 Mereka itu mentahirkan Bait Allah dan batu-batu
keji itu diangkutnya ke tempat yang najis.
1Mak 4:44 Kemudian berembuklah mereka harus diapakan
mezbah korban bakaran yang sudah tercemar itu?
1Mak 4:45 Maka mereka mendapat ilham baik untuk
membongkarnya, supaya jangan menjadi nista bagi mereka, sebab mezbah itu sudah
dinodai oleh orang-orang asing itu. Mezbah itupun lalu dibongkar juga.
1Mak 4:46 Batu-batunya ditaruh di gunung Rumah Allah di
tempat yang pantas, hingga ada seorang nabi tampil ke muka yang dapat
memberikan ketentuan dalam hal itu.
1Mak 4:47 Kemudian diambil mereka batu-batu yang masih
utuh sesuai dengan hukum Taurat, lalu dibangun mezbah baru sama seperti yang
lama itu.
1Mak 4:48 Bait Allahpun dibangun kembali pula. Kemudian
bagian dalam Bait Allah dan pelatarannya dikuduskan.
1Mak 4:49 Dibuatnya perkakas kudus yang baru dan dibawanya
masuk kandil, mezbah dupa dan meja roti sajian ke dalam Bait Allah.
1Mak 4:50 Akhirnya dipersembahkan korban harum-haruman di
atas mezbah baru itu, dinyalakanlah pelita-pelita di atas kandil itu, yang
bercahaya di dalam Bait Allah.
1Mak 4:51 Di atas meja roti sajian ditaruh roti-roti
sajian dan tabir dipasang. Dengan demikian selesailah segenap pekerjaan yang
mereka lakukan.
1Mak 4:52 Pagi-pagi benar pada tanggal dua puluh lima
bulan kesembilan, yaitu bulan Kislew, dalam tahun seratus empat puluh delapan
bangunlah mereka semua
1Mak 4:53 untuk mempersembahkan korban sesuai dengan
hukum Taurat di atas mezbah korban bakaran baru yang telah dibuat mereka.
1Mak 4:54 Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti
dahulu waktu orang-orang asing mencemarkannya mezbah itu ditahbiskan dengan
kidung yang diiringi dengan gambus, kecapi dan canang.
1Mak 4:55 Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud
menyembah serta melambungkan lagu pujian ke Sorga, kepada Yang memberikan hasil
baik kepada mereka.
1Mak 4:56 Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan
mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah korban bakaran,
korban keselamatan dan korban pujian.
1Mak 4:57 Bagian depan Bait Allah dihiasi dengan
karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai
diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya.
1Mak 4:58 Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat
besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus.
1Mak 4:59 Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap
jemaah Israel menetapkan sebagai berikut: Perayaan pentahbisan mezbah itu
tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan
hari lamanya tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XIV – KITA HARUS MERENUNGKAN PUTUSAN GAIB ALLAH AGAR TIDAK MENJADI SOMBONG ATAS
PEKERJAAN KITA YANG BAIK
4. Apakah
arti semua daging di hadirat-Mu? Apakah kiranya tanah liat akan memuji dirinya
terhadap Dia yang membentuknya. Bagaimanakah ia dapat mengangkat-angkat dirinya
dengan pujian hampa, sedangkan sesungguhnya hatinya di bawah kekuasaan Allah?
Dia seluruhnya tidak akan menyombongkan dia, yang telah ditaklukkan oleh
kebenaran dan barang siapa telah meletakkan harapannya kepada Allah, tidak akan
terpengaruh oleh pujian, yang diberikan kepadanya dari segenap mulut orang.
Karena mereka yang mengucapkan itu pun, semuanya bukan apa-apa; sebab mereka
akan binasa bersama-sama dengan suara perkataannya, tetapi “kebenaran Tuhan
tetap kekal selamanya” (bdk. Mzm 117:2)
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami
muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud
padaMu.
BagiMu semua malaikat
bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus
melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul
bersyukur,*
rombongan para nabi
berbakti.
KepadaMu barisan para martir
berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus
beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya
Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang
hidup.
Engkau sudi dikandung santa
perawan,*
menjadi manusia demi
keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu
maut,*
membuka pintu kerajaan surga
bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di
sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah
hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu
sendiri.
Sambutlah kami bersama para
kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya
Tuhan,*
dan berkatilah milik
pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk
selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan
Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang
masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga
kami,*
agar senantiasa luput dari
dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu
kepada kami,*
sebab kami berharap
kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya
Tuhan.*
kami takkan kecewa
selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, sumber keselamatan,
semoga kami selalu berbakti kepadaMu dengan hati gembira, sebab kebahagiaan
kami akan sempurna dan kekal, kalau kami mengabdi Engkau dengan pantas. Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu!
Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.