Sabtu, 17 November 2018
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Pw S. Elisabet dr Hungaria, Biarw (P)
Ibadat Sore I: Pekan
Biasa XXXIII – O Pekan I
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Marilah kita
memuji
Wanita yang tabah
hati
Terkenal di
mana-mana
Karena
kesuciannya.
Penuh cinta pada
Tuhan
Teguh kuat dalam
iman
Gagah ditempuhnya
jalan
Berpedoman
pengabdian.
Badan diatur puasa
Hati dikuatkan doa
Maka kini
menikmati
Kegembiraan
surgawi.
Terpujilah Allah
Bapa
Bersama Putra dan
RohNya
Yang melimpahkan
kurnia
Kepada hamba yang
setya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan
hatinya penuh belaskasihan
Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah, *
Dan cakrawala memasyhurkan karya
tanganNya
Hari yang satu mengisahkan kepada hari
yang lain,*
Dan malam yang satu menyampaikan
kepada malam berikut.
Meskipun tidak bicara dan tidak
memperdengarkan suara, †
Namun di seluruh dunia bergemalah
seruannya,*
Dan pesannya sampai ke perbatasan
bumi.
Disana Tuhan memasang kemah bagi sang
surya,*
Yang meninggalkan peraduannya bagaikan
pengantin.
Dengan girang sang surya menempuh
jalan peredarannya,*
Laksana seorang pahlawan.
Dari ujung langit yang satu ia beredar
ke ujung yang lain,*
Dan tak ada yang luput dari panas
teriknya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan
hatinya penuh belaskasihan
Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah
dan bernyanyi dengan sepenuh hati
Mazmur 44 (45)
Hatiku meluapkan kata-kata indah,†
Aku mempersembahkan laguku kepada
raja,*
Lidahku bagaikan gerak pena juru
tulis.
Tereloklah baginda di antara manusia,†
Tampanlah wajah baginda,*
Terberkati oleh Allah selama-lamanya.
Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai
pahlawan,*
Itulah kebanggaan dan kemuliaan
baginda.
Demi kebenaran dan keadilan majulah
dengan megah,*
Dan lakukanlah perbuatan yang gagah
Anak panah yang tajam menembus jantung
musuh baginda,*
Bangsa-bangsa rebah dan takluk.
Tahkta baginda bertahan
selama-lamanya,*
Tampuk pemerintahan baginda adil dan
jujur.
Baginda cinta akan keadilan dan benci
akan kelaliman,*
Sebab itu baginda diurapi oleh Allah.
Baginda menjadi yang termulia di
antara semua raja,*
Pakaian kebesaran baginda harum
mewangi.
Bunyi kecapi terdengar dari istana
permaisuri,*
Menggembirakan hati baginda.
Para puti raja-raja berarak-arak
menghadap baginda,*
Permaisuri berdiri di samping baginda,
berhiaskan emas.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah
dan bernyanyi dengan sepenuh hati
Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka
dihantar masuk menghadap Tuhan
Dengarkanlah, hai putri, perhatikanlah
dengan baik,*
Lupakanlah bangsa dan seisi rumah
ayahmu
Seri baginda tertarik oleh
kecantikkanmu,*
Sujudlah kepadanya, sebab dialah
tuanmu.
Putri kota Tirus datang dengan persembahan,*
Para bangsawan mengharapkan
kerelaanmu.
Permaisuri diarak masuk, semaraklah
semata-mata,*
Pakaiannya bersulamkan emas.
Berdandanan aneka warna ia diantar
mengharap raja,*
Para putri raja-raja mengiringinya
Dengan gembira dan sorak sorai mereka
diantar masuk,*
Masuklah mereka ke dalam istana raja.
Para putera baginda akan melanjutkan
kerajaan,*
Baginda mengangkat mereka menjadi
penguasa di seluruh bumi
Semoga aku memasyhurkan nama baginda
turun temurun,*
Maka para bangsa akan memuji baginda
selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka
dihantar masuk menghadap Tuhan
BACAAN
1Mak. 3:1-26
1Mak 3:1 Anaknya Yudas yang disebut Makabe menjadi
pengganti Matatias.
1Mak 3:2 Semua saudaranya dan sekalian orang yang
telah menganut bapaknya membantu dia pula. Dengan semangat mereka berperang
untuk Israel.
1Mak 3:3 Yudas meluaskan kemuliaan bangsanya, dan baju
zirah dikenakannya laksana raksasa, disabuknyalah perlengkapan untuk
pertempuran. Banyak pertempuran diadakannya, dan perkemahan dilindunginya
dengan pedang.
1Mak 3:4 Ia menyerupai seekor singa dalam tingkah
lakunya, seperti singa muda yang mengaum-ngaum mencari mangsanya.
1Mak 3:5 Dikejarnya kaum jahat di manapun juga
didapatinya, dan para pengganggu bangsanya dibakar habis olehnya.
1Mak 3:6 Hati para penjahat mengecut karena takut
kepadanya, dan kebingunganlah semua yang berbuat jahat. Usaha penyelamatannya
berhasil baik.
1Mak 3:7 Banyak raja sakit hati oleh karena dia,
tetapi Yakub digembirakan oleh perbuatan-perbuatannya. Kenangan kepada dia
tetap dipuji-puji untuk selama-lamanya.
1Mak 3:8 Ia menjelajahi semua kota Yehuda, dan
membinasakan para fasik lenyap dari padanya dan dipalingkannyalah kemurkaan
dari Israel.
1Mak 3:9 Namanya disebut-sebut sampai ke ujung bumi,
sebab dihimpunkannya orang-orang yang nyaris terbasmi.
1Mak 3:10 Adapun Apolonius mengerahkan orang-orang asing
dan banyak pasukan dari daerah Samaria untuk menyerang Israel.
1Mak 3:11 Hal itu diketahui oleh Yudas yang kemudian
keluar menyongsong dia. Apolonius dikalahkan dan dibunuh olehnya. Banyak musuh
tewas karena luka, sedangkan yang lain-lain melarikan diri.
1Mak 3:12 Mereka dirampasi dan pedang Apolonius diambil
oleh Yudas sendiri yang seumur hidupnya bertempur dengan pedang itu.
1Mak 3:13 Mendengar bahwa Yudas mengerahkan sepasukan
orang dan bahwa sejemaah orang yang setiawan dan mampu untuk bertempur
menyertainya maka Seron, panglima angkatan perang Siria,
1Mak 3:14 berpikir: "Aku mau mencari nama yang harum
dan menjadi tersohor dalam kerajaan. Baiklah aku bertempur dengan Yudas dan
pengikut-pengikutnya yang telah mempermudah titah raja."
1Mak 3:15 Maka dari itu Seron bersiap dan bersama
dengannya majulah pula segerombolan besar kaum fasik yang mau membantu dia
menimpakan hukuman kepada orang Israel.
1Mak 3:16 Ketika Seron tiba di dekat tanjakan Bet-Horon
maka keluarlah Yudas menyongsong dia dengan segenggam orang.
1Mak 3:17 Melihat pasukan yang bersongsong itu berkatalah
mereka kepada Yudas: "Masakan kita yang hanya segenggam ini dapat
bertempur dengan pasukan raksasa yang sekuat itu! Apa pula kita sudah letih dan
belum juga makan apa-apa hari ini!"
1Mak 3:18 Sahut Yudas: "Mudah saja jumlah besar
ditangkap dengan tangan orang sedikit. Sebab bagi Sorga tiada bedanya
menyelamatkan dengan perantaraan banyak orang atau dengan perantaraan sedikit
saja.
1Mak 3:19 Kemenangan dalam perangpun tidak terletak pula
dalam banyaknya pasukan melainkan dari Sorgalah datang kekuatan.
1Mak 3:20 Orang-orang itu menghadapi kita dengan
kecongkakan yang berlebih-lebihan dan dengan kedurjanaan lagi bermaksud
menumpas kita serta isteri dan anak-anak kita dan merampasi kita.
1Mak 3:21 Sebaliknya kita bertempur demi hidup kita dan
untuk undang-undang kita.
1Mak 3:22 Sorgalah yang akan menggempur mereka di hadapan
kita! Dari sebab itu jangan takut kepada mereka!"
1Mak 3:23 Baru saja ia berhenti berbicara maka dengan tak
tersangka-sangka disergapnya musuh dan digempurnya Seron serta balanya.
1Mak 3:24 Seron dikejar oleh orang-orang Yahudi dari
jalan turun Bet-Horon sampai ke dataran. Dari antara musuh ada lebih kurang
delapan ratus orang tewas. Lain-lainnya melarikan diri ke wilayah Filistea.
1Mak 3:25 Maka timbullah ketakutan kepada Yudas serta
saudara-saudaranya, dan bangsa-bangsa sekeliling dihinggapi kebingungan.
1Mak 3:26 Nama Yudas sampai juga ke hadapan raja dan
segala bangsa mempercakapkan pertempuran-pertempuran yang diadakan Yudas.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XIV – KITA HARUS MERENUNGKAN PUTUSAN GAIB ALLAH AGAR TIDAK MENJADI SOMBONG ATAS
PEKERJAAN KITA YANG BAIK
3.
O, betapa rendah dan hinyanya aku harus berpikir tentang diriku! Betapa harus
kuremehkan bila aku mengira mempunyai sesuatu yang baik. O, betapa dalam, ya
Tuhan, aku harus tunduk di bawah putusan-Mu, dalam seperti jurang, di mana aku
tidak menemukan apa-apa pada diriku, kecuali kehampaan belaka! Maka, di manakah
masih ada tempat persembunyian bagi kemuliaan yang hampa? Dimanakah masih ada
kepercayaan kepada keutamaan khayalan? Hanyutlah segala kesohoran yang hampa ke
dalam putusan-Mu yang dalam tentang diriku.
=====
DOA PENUTUP
Allah, bapa para
yatim piatu, santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum
miskin. Semoga karena doanya kamipun melayani orang malang dan papa dengan
cinta kasih sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama
dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya
demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati
Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah
kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.