Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Sabtu, 17 November 2018


Sabtu, 17 November 2018
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Pw S. Elisabet dr Hungaria, Biarw (P)
Ibadat Sore I: Pekan Biasa XXXIII – O Pekan I

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH

Marilah kita memuji
Wanita yang tabah hati
Terkenal di mana-mana
Karena kesuciannya.

Penuh cinta pada Tuhan
Teguh kuat dalam iman
Gagah ditempuhnya jalan
Berpedoman pengabdian.

Badan diatur puasa
Hati dikuatkan doa
Maka kini menikmati
Kegembiraan surgawi.

Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada hamba yang setya. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya penuh belaskasihan

Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah, *
Dan cakrawala memasyhurkan karya tanganNya

Hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain,*
Dan malam yang satu menyampaikan kepada malam berikut.

Meskipun tidak bicara dan tidak memperdengarkan suara, †
Namun di seluruh dunia bergemalah seruannya,*
Dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.

Disana Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*
Yang meninggalkan peraduannya bagaikan pengantin.

Dengan girang sang surya menempuh jalan peredarannya,*
Laksana seorang pahlawan.

Dari ujung langit yang satu ia beredar ke ujung yang lain,*
Dan tak ada yang luput dari panas teriknya.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Mulutnya menuturkan kebijaksanaan, dan hatinya penuh belaskasihan

Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah dan bernyanyi dengan sepenuh hati

Mazmur 44 (45)
Hatiku meluapkan kata-kata indah,†
Aku mempersembahkan laguku kepada raja,*
Lidahku bagaikan gerak pena juru tulis.

Tereloklah baginda di antara manusia,†
Tampanlah wajah baginda,*
Terberkati oleh Allah selama-lamanya.

Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai pahlawan,*
Itulah kebanggaan dan kemuliaan baginda.

Demi kebenaran dan keadilan majulah dengan megah,*
Dan lakukanlah perbuatan yang gagah

Anak panah yang tajam menembus jantung musuh baginda,*
Bangsa-bangsa rebah dan takluk.

Tahkta baginda bertahan selama-lamanya,*
Tampuk pemerintahan baginda adil dan jujur.

Baginda cinta akan keadilan dan benci akan kelaliman,*
Sebab itu baginda diurapi oleh Allah.

Baginda menjadi yang termulia di antara semua raja,*
Pakaian kebesaran baginda harum mewangi.

Bunyi kecapi terdengar dari istana permaisuri,*
Menggembirakan hati baginda.

Para puti raja-raja berarak-arak menghadap baginda,*
Permaisuri berdiri di samping baginda, berhiaskan emas.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Para wanita kudus berharap pada Allah dan bernyanyi dengan sepenuh hati

Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar masuk menghadap Tuhan

Dengarkanlah, hai putri, perhatikanlah dengan baik,*
Lupakanlah bangsa dan seisi rumah ayahmu

Seri baginda tertarik oleh kecantikkanmu,*
Sujudlah kepadanya, sebab dialah tuanmu.

Putri kota Tirus datang dengan  persembahan,*
Para bangsawan mengharapkan kerelaanmu.

Permaisuri diarak masuk, semaraklah semata-mata,*
Pakaiannya bersulamkan emas.

Berdandanan aneka warna ia diantar mengharap raja,*
Para putri raja-raja mengiringinya

Dengan gembira dan sorak sorai mereka diantar masuk,*
Masuklah mereka ke dalam istana raja.

Para putera baginda akan melanjutkan kerajaan,*
Baginda mengangkat mereka menjadi penguasa di seluruh bumi

Semoga aku memasyhurkan nama baginda turun temurun,*
Maka para bangsa akan memuji baginda selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka dihantar masuk menghadap Tuhan

BACAAN
1Mak. 3:1-26
1Mak 3:1   Anaknya Yudas yang disebut Makabe menjadi pengganti Matatias.

1Mak 3:2   Semua saudaranya dan sekalian orang yang telah menganut bapaknya membantu dia pula. Dengan semangat mereka berperang untuk Israel.

1Mak 3:3   Yudas meluaskan kemuliaan bangsanya, dan baju zirah dikenakannya laksana raksasa, disabuknyalah perlengkapan untuk pertempuran. Banyak pertempuran diadakannya, dan perkemahan dilindunginya dengan pedang.

1Mak 3:4   Ia menyerupai seekor singa dalam tingkah lakunya, seperti singa muda yang mengaum-ngaum mencari mangsanya.

1Mak 3:5   Dikejarnya kaum jahat di manapun juga didapatinya, dan para pengganggu bangsanya dibakar habis olehnya.

1Mak 3:6   Hati para penjahat mengecut karena takut kepadanya, dan kebingunganlah semua yang berbuat jahat. Usaha penyelamatannya berhasil baik.

1Mak 3:7   Banyak raja sakit hati oleh karena dia, tetapi Yakub digembirakan oleh perbuatan-perbuatannya. Kenangan kepada dia tetap dipuji-puji untuk selama-lamanya.

1Mak 3:8   Ia menjelajahi semua kota Yehuda, dan membinasakan para fasik lenyap dari padanya dan dipalingkannyalah kemurkaan dari Israel.

1Mak 3:9   Namanya disebut-sebut sampai ke ujung bumi, sebab dihimpunkannya orang-orang yang nyaris terbasmi.

1Mak 3:10 Adapun Apolonius mengerahkan orang-orang asing dan banyak pasukan dari daerah Samaria untuk menyerang Israel.

1Mak 3:11 Hal itu diketahui oleh Yudas yang kemudian keluar menyongsong dia. Apolonius dikalahkan dan dibunuh olehnya. Banyak musuh tewas karena luka, sedangkan yang lain-lain melarikan diri.

1Mak 3:12 Mereka dirampasi dan pedang Apolonius diambil oleh Yudas sendiri yang seumur hidupnya bertempur dengan pedang itu.

1Mak 3:13 Mendengar bahwa Yudas mengerahkan sepasukan orang dan bahwa sejemaah orang yang setiawan dan mampu untuk bertempur menyertainya maka Seron, panglima angkatan perang Siria,

1Mak 3:14 berpikir: "Aku mau mencari nama yang harum dan menjadi tersohor dalam kerajaan. Baiklah aku bertempur dengan Yudas dan pengikut-pengikutnya yang telah mempermudah titah raja."

1Mak 3:15 Maka dari itu Seron bersiap dan bersama dengannya majulah pula segerombolan besar kaum fasik yang mau membantu dia menimpakan hukuman kepada orang Israel.

1Mak 3:16 Ketika Seron tiba di dekat tanjakan Bet-Horon maka keluarlah Yudas menyongsong dia dengan segenggam orang.

1Mak 3:17 Melihat pasukan yang bersongsong itu berkatalah mereka kepada Yudas: "Masakan kita yang hanya segenggam ini dapat bertempur dengan pasukan raksasa yang sekuat itu! Apa pula kita sudah letih dan belum juga makan apa-apa hari ini!"

1Mak 3:18 Sahut Yudas: "Mudah saja jumlah besar ditangkap dengan tangan orang sedikit. Sebab bagi Sorga tiada bedanya menyelamatkan dengan perantaraan banyak orang atau dengan perantaraan sedikit saja.

1Mak 3:19 Kemenangan dalam perangpun tidak terletak pula dalam banyaknya pasukan melainkan dari Sorgalah datang kekuatan.

1Mak 3:20 Orang-orang itu menghadapi kita dengan kecongkakan yang berlebih-lebihan dan dengan kedurjanaan lagi bermaksud menumpas kita serta isteri dan anak-anak kita dan merampasi kita.

1Mak 3:21 Sebaliknya kita bertempur demi hidup kita dan untuk undang-undang kita.

1Mak 3:22 Sorgalah yang akan menggempur mereka di hadapan kita! Dari sebab itu jangan takut kepada mereka!"

1Mak 3:23 Baru saja ia berhenti berbicara maka dengan tak tersangka-sangka disergapnya musuh dan digempurnya Seron serta balanya.

1Mak 3:24 Seron dikejar oleh orang-orang Yahudi dari jalan turun Bet-Horon sampai ke dataran. Dari antara musuh ada lebih kurang delapan ratus orang tewas. Lain-lainnya melarikan diri ke wilayah Filistea.

1Mak 3:25 Maka timbullah ketakutan kepada Yudas serta saudara-saudaranya, dan bangsa-bangsa sekeliling dihinggapi kebingungan.

1Mak 3:26 Nama Yudas sampai juga ke hadapan raja dan segala bangsa mempercakapkan pertempuran-pertempuran yang diadakan Yudas.

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XIV – KITA HARUS MERENUNGKAN PUTUSAN GAIB ALLAH AGAR TIDAK MENJADI SOMBONG ATAS PEKERJAAN KITA YANG BAIK

3. O, betapa rendah dan hinyanya aku harus berpikir tentang diriku! Betapa harus kuremehkan bila aku mengira mempunyai sesuatu yang baik. O, betapa dalam, ya Tuhan, aku harus tunduk di bawah putusan-Mu, dalam seperti jurang, di mana aku tidak menemukan apa-apa pada diriku, kecuali kehampaan belaka! Maka, di manakah masih ada tempat persembunyian bagi kemuliaan yang hampa? Dimanakah masih ada kepercayaan kepada keutamaan khayalan? Hanyutlah segala kesohoran yang hampa ke dalam putusan-Mu yang dalam tentang diriku.
=====

DOA PENUTUP
Allah, bapa para yatim piatu, santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doanya kamipun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah


======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.