Rabu, 14 November 2018
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong a ku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Alleluya.
MADAH
Terimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kau antar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 102 (103) – Pujian kepada Allah
yang berbelaskasih
Allah
kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar
cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai
seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala
kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari
kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan
kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal
seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan
keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada
Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung
kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
II
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih
setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan
amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal
dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan
kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang
tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap
orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan
kita.
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang
yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti
rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada
lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui
lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya,
(M.P. Alleluya).
III
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang
takwa *
berlangsung dari sediakala sampai
selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun
temurun †
bagi orang yang berpegang pada
perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan
setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas
segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan
titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan
kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya,
(M.P. Alleluya).
BACAAN
2 Mak. 7:1-19
2Mak 7:1 Terjadi pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu
mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang
raja untuk makan daging babi yang haram.
2Mak 7:2 Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara,
berkata begini: "Apakah yang hendak baginda tanyakan kepada kami dan
apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih bersedia mati dari pada
melanggar hukum nenek moyang."
2Mak 7:3 Maka geramlah sang raja, lalu diperintahkannya untuk memanaskan
kuali dan kancah.
2Mak 7:4 Segera setelah semuanya menjadi panas diperintahkanlah oleh sang
raja, agar lidah juru bicara itu dipotong, kepalanya dikuliti dan tangan serta
kakinya dikerat dengan disaksikan oleh saudara-saudara lain itu serta ibu
mereka.
2Mak 7:5 Setelah orang itu dipuntungkan seluruhnya, maka sang raja menyuruh
untuk membawa orang yang masih bernafas itu ke api dan menggorengnya di dalam
kuali. Sementara uap dari kuali itu merata luas, maka saudara-saudara lain
serta ibu mereka saling mengajak untuk mati secara perwira.
2Mak 7:6 Kata mereka: "Tuhan Allah melihat ini. Ia sungguh-sungguh
menghibur kita, sebagaimana dahulu dinyatakan oleh Musa dalam lagu bantahan
yang memberikan kesaksian ini: Ia akan menghibur hamba-hamba-Nya."
2Mak 7:7 Setelah yang pertama berpulang secara demikian lalu yang kedua
dibawa untuk disiksa. Setelah kulit kepalanya serta rambutnya dikupas oleh
mereka, maka bertanyalah mereka kepadanya: "Maukah engkau makan sebelum
badanmu disiksa anggota demi anggota?"
2Mak 7:8 Jawabnya dalam bahasanya sendiri: "Tidak!" Dari sebab
itu maka pada gilirannya iapun disiksa juga sama seperti yang pertama.
2Mak 7:9 Ketika sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia: "Memang
benar kau, bangsat, dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja
alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami
mati demi hukum-hukum-Nya!"
2Mak 7:10 Sesudah itu maka yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera
dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.
2Mak 7:11 Dengan berani berkatalah ia: "Dari Sorga aku telah menerima
anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan
apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya dari
pada-Nya!"
2Mak 7:12 Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnyapun
tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraan itu
bukan apa-apa.
2Mak 7:13 Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan
dipuntungkan secara demikian pula.
2Mak 7:14 Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia: "Sungguh
baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah
sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Sedangkan bagi baginda
tidak ada kebangkitan untuk kehidupan."
2Mak 7:15 Sesudah itu segera yang kelima dibawa ke situ dan disengsarakan.
2Mak 7:16 Sambil menatap sang raja berkatalah ia: "Meskipun baginda fana
juga, namun baginda mempunyai wewenang atas manusia untuk berbuat sesuka hati
baginda, tetapi baginda jangan menyangka Allah telah meninggalkan bangsa kami.
2Mak 7:17 Baiklah baginda dengan sabar menunggu saja, niscaya baginda akan
menyaksikan kebesaran kekuasaan Tuhan. Baginda akan mengalami bagaimana baginda
sendiri serta keturunan baginda akan disengsarakan oleh Tuhan!"
2Mak 7:18 Sesudah dia maka dibawalah yang keenam ke situ. Ketika sudah hampir
menemui ajalnya berkatalah ia: "Jangan berpikir salah oleh karena kami
menderita sengsara ini oleh sebab diri kami sendiri, oleh karena kami telah
berdosa kepada Allah kami. Itulah sebabnya maka hal-hal yang mengherankan telah
menimpa diri kami.
2Mak 7:19 Tetapi baginda jangan menyangka bahwa baginda akan terluput dari
hukuman. Sebab baginda sudah berusaha memerangi Allah."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XIII – TENTANG KETAATAN SEORANG
BAWAHAN YANG RENDAH HATI SESUAI DENGAN TELADAN YESUS KRISTUS
3. Marahlah kepada dirimu sendiri dan
jangan sampai kamu menjadi sombong atau tinggi diri; tetapi tunjukkanlah bahwa
kamu hanya orang kecil dan hina sehingga semua orang dapat berjalan menginjak
kamu, sebagai sampah di jalan, diinjak-injak orang banyak. Kepada siapa kamu
akan mengeluh, manusia yang hina? Apa yang dapat kamu kemukakan sebagai
bantahan terhadap orang-orang yang memfitnah kamu; kamu yang sudah sangat
sering menyakitkan hati Allah dan yang patut dimasukkan api neraka? Akan
tetapi, Aku merasa belas kasihan kepadamu karena jiwamu sangat berharga di
hadapanku, dan agar kamu mengenal cinta kasih-Ku, selalu berterima kasih atas
kebaikan-Ku, terus-menerus menyerahkan dirimu kepada penghambaah dan kerendahan
hati yang sebenarnya, dan mendukung penghinaan terhadap dirimu sendiri dengan
sabar.
=====
DOA PENUTUP
Allah, perlindungan dan harapan kami,
tanpa Engkau tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan
kerahimanMu, supaya di bawah bimbinganMu, kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di
bumi ini sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.