Kamis, 4 Oktober 2018
Pekan XXVI – O Pekan II
Pw. S. Fransiskus dr Asisi (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penebus
dunia
Mahkota paling
utama
Dengarkanlah
permohonan
Yang kini kami
sampaikan.
Kami tengah
megenangkan
Teladan yang
disumbangkan
Oleh hambaMu yang
suci
Kepada umatMu ini.
Ia tidak
berlebihan
Dalam mencari
hiburan
Tetapi
mengutamakan
Kasih serta
pengabdian.
Kami mohon Allah
Bapa
Berkat doa restu
Putra
Agar dipenuhi
RohNya
Hingga dapat hidup
setya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Hidup
dimintanya dan Kauberikan kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak
Kauanugerahkan kepadanya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Hidup
dimintanya dan Kauberikan kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak
Kauanugerahkan kepadanya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Hidup
orang jujur laksana cahaya gemilang, berkembang menjadi siang yang
terang-benderang, (M.P. Alleluya).
Mazmur 91 (92)
I
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan
tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Hidup
orang jujur laksana cahaya gemilang, berkembang menjadi siang yang
terang-benderang, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Orang
jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati, (M.P. Alleluya).
II
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Orang
jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Ydt. 10:1-5,11-17;11:1-8,20-23
Ydt 10:1 Maka berhentilah Yudit berseru kepada Allah
Israel dan mengakhiri seluruh ucapan tadi.
Ydt 10:2 Bangkitlah ia dari bersujud dan
dipanggilnya dayangnya. Kemudian ia turun ke rumah tempat biasanya ia tinggal
pada hari-hari Sabat dan hari-hari raya.
Ydt 10:3 Dibukanya kain kabung yang sedang
dipakainya, ditanggalkannya pakaian janda lalu mandi. Ia mengurapi dirinya
dengan minyak wangi-wangian yang paling baik, dipatutkannya rambut kepalanya,
ditaruhnya kulah-kulah di atasnya dan dikenakannya pakaian gembira yang
dipakainya sewaktu suaminya Manasye masih hidup.
Ydt 10:4 Diambilnya kasut dan bersolek; dipasangnya
kana, cincin, anting-anting dan segala perhiasannya. Maka ia tampak cantik
sekali, sehingga membujuk mata semua orang laki-laki yang melihat dia.
Ydt 10:5 Lalu dayangnya diberinya sekirbat anggur
dan sebuli-buli minyak dan diisinya sebuah kantung dengan tepung jelai,
beberapa lempeng buah-buah kering dan beberapa buah roti yang halal. Segenap
bekal itu dibungkusnya lalu diserahkannya kepada dayangnya.
Ydt 10:11 Yudit serta pelayannya melanjutkan
perjalanannya di lembah sampai terjumpai oleh pos penjagaan depan dari
orang-orang Asyur.
Ydt 10:12 Mereka menahan Yudit lalu bertanya:
"Pihak manakah engkau? Dari mana engkau datang dan ke mana engkau mau
pergi?" Sahutnya: "Aku ini seorang perempuan Ibrani. Aku melarikan
diri dari mereka, karena tidak lama lagi mereka akan diserahkan menjadi mangsa
kamu.
Ydt 10:13 Aku ingin menghadap Holofernes, panglima
besar bala tentaramu, untuk memberitahukan kebenaran kepadanya dan menunjukkan
jalan yang harus ditempuh untuk menguasai seluruh pegunungan tanpa kehilangan
satu orang atau satu jiwa yang hiduppun antara anak buahnya!"
Ydt 10:14 Mendengar perkataannya itu dan melihat roman
mukanya -- memang ia sangat menakjubkan bagi mereka karena kecantikannya --
orang-orang Asyur itu berkata kepada Yudit:
Ydt 10:15 "Engkau sungguh telah menyelamatkan
hidupmu dengan tergesa-gesa turun menghadap tuan kami. Silakan sekarang juga
pergi ke kemahnya. Beberapa orang dari antara kami akan mengantarmu sampai
mereka menyerahkan engkau ke tangan panglima kami.
Ydt 10:16 Bilamana engkau berdiri di hadapannya, jangan
merasa takut. Beritahukanlah kepadanya sesuai dengan perkataanmu tadi, niscaya
ia akan memperlakukan engkau dengan baik."
Ydt 10:17 Lalu dipilihnya seratus orang dari antara
mereka, yang Holofernes.
Ydt 11:1 Kemudian kata Holofernes kepada Yudit:
"Tetapkan hati, hai perempuan. Janganlah takut, sebab aku tidak berbuat
jahat terhadap seorang juapun yang suka mengabdi kepada Nebukadnezar, raja bumi
semesta.
Ydt 11:2 Sekiranya bangsamu yang mendiami pegunungan
itu tidak menistakan aku, niscaya akupun tidak mengangkat tombak terhadap
mereka. Tetapi kesemuanya itu didatangkan mereka sendiri atas dirinya.
Ydt 11:3 Dan sekarang, katakanlah saja kepadaku apa
sebabnya maka engkau melarikan diri dari pada mereka serta datang kepada kami?
Memang engkau datang demi keselamatanmu. Tetapkan hati! Malam ini engkau akan
tetap hidup dan juga selanjutnya.
Ydt 11:4 Sebab tiada seorang juapun akan berbuat
jahat kepadamu, melainkan engkau akan diperlakukan baik-baik, sebagaimana
selalu terjadi dengan hamba-hamba tuanku, raja Nebukadnezar."
Ydt 11:5 Sahut Yudit kepada Holofernes:
"Sambutlah perkataan hamba ini dan perkenankanlah sahaya ini berbicara di
hadapan tuanku, maka hamba tidak akan memberitahukan dusta kepada tuanku pada
malam ini.
Ydt 11:6 Sekiranya tuanku menuruti perkataan sahaya,
niscaya Allah akan melakukan sesuatu bagi tuanku dan tiada satupun dari rencana
tuanku yang akan gagal.
Ydt 11:7 Sebab demi Nebukadnezar, raja bumi semesta,
dan demi kekuasaan seri baginda yang mengutus tuanku untuk mengurus segala yang
hidup. Bukan hanya manusia saja yang mengabdi kepada baginda karena tuanku,
tetapi juga binatang buas maupun ternak dan burung-burung di udarapun akan
hidup di bawah Nebukadnezar serta seisi rumahnya karena tuanku.
Ydt 11:8 Sebab kami telah mendengar tentang
kebijaksanaan tuanku serta tentang kepandaian budi tuanku. Sudah tersebarlah di
seluruh bumi bahwa di seluruh kerajaan melulu tuanku adalah cakap dan
berpengalaman besar serta patut dikagumi dalam hal siasat perang.
Ydt 11:20 Holofernes serta para pejabatnya berkenan
kepada perkataan lalu berkata:
Ydt 11:21 "Dari ujung yang satu ke ujung yang lain
bumi ini tiada perempuan serupa itu, yang secantik parasnya dan searif
kata-katanya."
Ydt 11:22 Kemudian kata Holofernes kepada Yudit:
"Allah sungguh berbuat baik dengan mengutus engkau ke mari mendahului bangsamu.
Di tangan kamilah kekuasaan, tetapi semua orang yang menistakan rajaku teruntuk
bagi kebinasaan.
Ydt 11:23 Rupamu sungguh manis dan segala katamu
baiklah adanya. Apabila engkau berbuat sebagaimana kaukatakan, maka Allahmu
akan menjadi Allahku dan engkau akan mendapat kedudukan dalam istana raja
Nebukadnezar lalu engkau menjadi termasyhur di seluruh bumi."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal IV – ORANG
HARUS BERLAKU TULUS IKHLAS DAN RENDAH HATI DI HADAPAN TUHAN ALLAH
6. Orang lain lagi,
karena akal budinya telah memperoleh cahaya sinar terang, sedangkan jiwanya
telah bersih dari hawa nafsu, sangat mendambakan hal-hal yang kekal; mereka segan
mendengar orang berbicara tentang hal-hal duniawi, bahkan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kodrati pun mereka itu tidak begitu suka. Akan tetapi,
justru mereka tahu benar akan perkataan roh kebenaran di dalam hati mereka.
Sebab, roh itu mengajar mereka supaya tidak mengindahkan barang-barang duniawi.
Akan tetapi, sebaliknya supaya mencintai barang-barang surgawi, menyampingkan
dunia, dan merindukan surga setiap hari, siang malam.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum
fakir miskin, santo Fransiskus menjadi miskin dan hina-dina seperti Kristus.
Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi PuteraMu, supaya
kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersuka ria dalam cinta kasihMu. Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah
kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus,
kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau,
berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian
mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.