Senin, 1 Oktober 2018
Pekan Biasa XXVI – O PEKAN II
Pesta S. Teresia dr Kanak-kanak Yesus,
PrwPujG Pld-Misi (P).
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Yesus mahkota perawan
Yang dikandung bunda Tuhan
Prawan tunggal yang berputra
Dengarkanlah doa hamba.
Di tengah taman berbunga
Teriring paduan dara
Sebagai Pengantin mulya
Yang mengganjar mempelaiNya.
Kemanapun Engkau pergi
Para pahlawan mengikuti
Merdu melambungkan lagu
Bermadah-madah selalu.
Dipuji dimulyakanlah
Bapa dan Putra Allah
Serta Roh penghibur umat
Sepanjang segala abad. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Hai
perawan yang cantik dan bijaksana, Kristuslah pengantin hatimu yang tak
bernoda, (M.P. Alleluya).
Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah, *
Dan cakrawala memasyhurkan karya
tanganNya.
Hari yang satu mengisahkan kepada hari
yang lain,*.
Dan malam yang satu menyampaikan
kepada malam yang berikut.
Meskipun tidak bicara dan tidak
memperdengarkan suara,†
Namun di seluruh dunia bergemalah
seruannya,*
Dan pesannya sampai ke perbatasan
bumi.
Di sanalah Tuhan memasang kemah bagi
sang surya,*
Yang meninggalkan peraduannya bagaikan
pengantin.
Dengan girang sang surya menempuh
jalan peredarannya,*
Laksana seorang pahlawan.
Dari ujung langit yang satu ia beredar
ke ujung yang lain,*
Dan tidak ada yang luput dari panas
teriknya.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Hai
perawan yang cantik dan bijaksana, Kristuslah pengantin hatimu yang tak
bernoda, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Kerajaan
dunia dan segala-galanya kuaibkan demi cinta kepada Tuhanku Yesus Kristus, (M.P. Alleluya).
Mazmur 44 (45)
I
Hatiku meluapkan kata-kata indah,†
aku mempersembahkan laguku kepada
raja,*
lidahku bagaikan gerak pena juru
tulis.
Tereloklah baginda di antara manusia,†
tampanlah wajah baginda,*
terberkati oleh Allah selama-lamanya.
Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai
pahlawan,*
itulah kebanggaan dan kemuliaan
baginda.
Demi kebenaran dan keadilan majulah
dengan megah,*
dan lakukanlah perbuatan yang gagah
Anak panah yang tajam menembus jantung
musuh baginda,*
bangsa-bangsa rebah dan takluk.
Tahkta baginda bertahan
selama-lamanya,*
tampuk pemerintahan baginda adil dan
jujur.
Baginda cinta akan keadilan dan benci
akan kelaliman,*
sebab itu baginda diurapi oleh Allah.
Baginda menjadi yang termulia di
antara semua raja,*
pakaian kebesaran baginda harum
mewangi.
Bunyi kecapi terdengar dari istana permaisuri,*
menggembirakan hati baginda.
Para puti raja-raja berarak-arak
menghadap baginda,*
permaisuri berdiri di samping baginda,
berhiaskan emas
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Kerajaan
dunia dan segala-galanya kuaibkan demi cinta kepada Tuhanku Yesus Kristus, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Seri
baginda tertarik oleh kecantikanmu sujudlah kepadaNya, sebab Dialah Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
II
Dengarkanlah, hai putri, perhatikanlah
dengan baik,*
lupakanlah bangsa dan seisi rumah
ayahmu
Seri baginda tertarik oleh
kecantikkanmu,*
sujudlah kepadanya, sebab dialah
tuanmu.
Putri kota Tirus datang dengan persembahan,*
para bangsawan mengharapkan
kerelaanmu.
Permaisuri diarak masuk, semaraklah
semata-mata,*
pakaiannya bersulamkan emas.
Berdandanan aneka warna ia diantar
mengharap raja,*
para putri raja-raja mengiringinya
Dengan gembira dan sorak sorai mereka
diantar masuk,*
masuklah mereka ke dalam istana raja.
Para putera baginda akan melanjutkan
kerajaan,*
baginda mengangkat mereka menjadi
penguasa di seluruh bumi
Semoga aku memasyhurkan nama baginda
turun temurun,*
maka para bangsa akan memuji baginda
selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Seri
baginda tertarik oleh kecantikanmu sujudlah kepadaNya, sebab Dialah Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2Taw.29:1-2; 30:1-16a
29:1 Hizkia
berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan
tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abia, anak
Zakharia.
29:2 Ia
melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa
leluhurnya.
30:1 Kemudian
Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, bahkan menulis surat
kepada Efraim dan Manasye supaya mereka datang merayakan Paskah bagi TUHAN,
Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem.
30:2 Raja
bersama-sama para pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk
merayakan Paskah pada bulan kedua,
30:3 karena
mereka tidak dapat merayakannya pada waktunya, sebab para imam belum
menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat belum terkumpul di
Yerusalem.
30:4 Rancangan
itu diterima baik oleh raja dan seluruh jemaah.
30:5 Mereka
memutuskan untuk menyiarkan maklumat di seluruh Israel, dari Bersyeba sampai
Dan, supaya masing-masing datang ke Yerusalem merayakan Paskah bagi TUHAN,
Allah Israel, karena mereka belum merayakannya secara umum seperti yang ada
tertulis.
30:6 Maka
berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke seluruh Israel dan Yehuda membawa surat
dari raja dan para pemimpin, dan mengatakan sesuai dengan perintah raja:
"Hai, orang Israel, kembalilah kepada TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan
Israel, maka Ia akan kembali kepada yang tertinggal dari pada kamu, yakni
mereka yang terluput dari tangan raja-raja Asyur.
30:7 Janganlah
berlaku seperti nenek moyangmu dan saudara-saudaramu yang berubah setia
terhadap TUHAN, Allah nenek moyang mereka, sehingga Ia membuat mereka menjadi
kedahsyatan seperti yang kamu lihat sendiri.
30:8 Sekarang,
janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN
dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya,
serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala
undur dari padamu.
30:9 Karena
bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan
mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali
ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan
memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"
30:10 Ketika
pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari kota ke kota, melintasi tanah Efraim dan
Manasye sampai ke Zebulon, mereka ditertawakan dan diolok-olok.
30:11 Namun
beberapa orang dari Asyer, Manasye dan Zebulon merendahkan diri, dan datang ke
Yerusalem.
30:12 Di
Yehuda nyata pula tangan Allah yang membulatkan hati mereka untuk melakukan
perintah raja dan para pemimpin sesuai dengan firman TUHAN.
30:13 Maka
berkumpullah di Yerusalem banyak orang, suatu jemaah yang sangat besar, untuk
merayakan hari raya Roti Tidak Beragi pada bulan yang kedua.
30:14 Lalu
bangunlah mereka menjauhkan mezbah-mezbah yang ada di Yerusalem; juga semua
mezbah korban ukupan disingkirkan dan dibuang ke lembah Kidron.
30:15 Kemudian
disembelihlah domba Paskah pada tanggal empat belas bulan kedua. Maka para imam
dan orang-orang Lewi merasa malu, lalu menguduskan dirinya dan membawa korban
bakaran ke rumah TUHAN.
30:16 Mereka
berdiri pada tempatnya menurut peraturan yang berlaku bagi mereka
masing-masing, sesuai dengan Taurat Musa, abdi Allah itu
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi
– Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal IV – ORANG HARUS
BERLAKU TULUS IKHLAS DAN RENDAH HATI DI HADAPAN TUHAN ALLAH
3. Guru: Kebenaran
berkata, “Aku akan mengajar kamu apa yang lurus dan berkenan kepada-Ku.”
Renungkan dosa-dosamu dengan sangat menyesal dan hati sedih. Dan janganlah
merasa bangga sedikit pun akan perbuatan-perbuatanmu yang baik. Dalam
kenyataannya, engkau adalah orang berdosa yang mudah terpengaruh oleh hawa
nafsu dan sering terlibat di dalamnya. Pada dasarnya, kamu selalu cenderung
kepada hal-hal yang tidak ada harganya sedikit pun; kamu lekas jatuh, lekas
menyerah kalah, lekas kehilangan akal, lekas putus harapan. Engkau tidak
mempunyai apa-apa yang dapat engkau banggakan. Sebaliknya, banyak yang
menyebabkan engkau harus bersikap rendah hati. Karena sebenarnya engkau lebih
lemah daripada yang dapat engkau sendiri mengerti.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir
berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi
kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah
hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada
kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami, Engkau membuka
kerajaanMu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga kami dengan tabah menempuh
jalan kecil santa Teresia, supaya kemuliaanMu Kaunyatakan kepada kami.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang
segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA
PERSEMBAHAN PAGI
Ya
Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah
Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian
juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di
seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan
tindakanku hari ini.
Ya
Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh
itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku,
kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan
Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak
Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA
EMAS
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu
dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang
diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar
tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus
menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan
saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat
kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini
sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar
hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku
dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria
yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan
kami. Amin.
======
Menjalankan
Pesan Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga
Hal Harus Dilakukan
Ketika
ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan
di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1)
Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2)
Doa (Rosario Harian)
3)
Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga
syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup
Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari
25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan
Kedua Bunda Kita:
Devosi
Sabtu Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
·
Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan
lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
·
Menerima Komuni Kudus;
·
Berdoa Lima Puluhan Rosario;
·
Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau
lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan
janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di
paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan
kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua
Ikrar – Tiga Janji
Sekarang
kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak
Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa
Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah
dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya
yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan
penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan
mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari
api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan
Sabtu Pertama).
Ditambahkan
pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk
membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR
COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam
penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang
Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda
Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada
Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak
zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan
Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri
kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada
sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah
Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam
bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah
melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan
Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi
Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan
membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah
memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada
hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya
bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1)
menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2)
mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima
puluhan Rosario
(3)
setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan
buku:
Santa
Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian
Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.