Jumat, 5 Oktober 2018
Pekan Biasa XXVI – O
Pekan II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Hal 572
Ant. 1 Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Mazmur 37 (38) Doa orang berdosa dalam bahaya
Semua
orang yang mengenal Yesus dari dekat... berdiri jauh-jauh ( Luk 23,49 )
I
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam
murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam
amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku
terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang
belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan
kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak
tertahan.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Ant. 2 Ya
Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
II
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran
kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta
kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema
di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi
bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan
demam, kekuatanku menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena
penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku
memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku,
mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan
sepanjang hari.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Aku
mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
III
Namun aku seperti orang tuli yang
tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka
mulut
Aku seperti orang yang tidak
mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya
Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya
Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka
mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku
goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari
kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat
kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati
aku.
Mereka membalas kebaikan dengan
kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku
bermaksud baik.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku
mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Ydt. 12:1-13:2
Ydt 12:1 Lalu Holofernes mempersilakan mengantar
Yudit ke tempat perkakas peraknya disimpan. Disuruhnya sajikan kepadanya dari
hidangan-hidangannya sendiri dan beri minum dari air anggurnya sendiri.
Ydt 12:2 Tetapi berkatalah Yudit kepadanya:
"Hamba tidak boleh makan dari padanya, nanti hamba menjadi batu sandungan.
Apa yang hamba bawakan memadai hamba."
Ydt 12:3 Lalu kata Holofernes kepadanya: "Kalau
nanti persediaan yang ada padamu itu sudah habis, dari mana gerangan dapat kami
berikan yang sama kepadamu? Sebab pada kami tiada seorangpun dari
bangsamu."
Ydt 12:4 Sahut Yudit kepadanya: "Demi tuan
hidup, ya tuanku, sahaya ini tidak akan menghabiskan persediaan yang ada pada
hamba ini, sebelum dengan perantaraan hamba ini Tuhan lakukan apa yang telah
direncanakan-Nya."
Ydt 12:5 Kemudian Yudit diantar oleh para pejabat
Holofernes masuk ke dalam kemah dan tidurlah ia hingga tengah malam. Pada waktu
jaga pagi ia bangun.
Ydt 12:6 Lalu disuruhnya katakan kepada Holofernes:
"Sudilah tuanku memerintahkan, supaya sahaya ini dibiarkan keluar untuk
bersembahyang."
Ydt 12:7 Holofernespun lalu memerintahkan kepada
pengawal pribadinya, perkemahan dan tiap-tiap malam keluarlah ia ke jurang
Betulia dan mandi di sumber dekat pada pos penjagaan.
Ydt 12:8 Setelah naik kembali berdoalah ia kepada
Tuhan, Allah Israel, semoga Ia meratakan jalan-Nya guna kemuliaan orang-orang
umat-Nya.
Ydt 12:9 Setelah bersuci Yudit kembali dan tinggal
di kemahnya hingga di petang hari dibawakan rezekinya.
Ydt 12:10 Maka terjadilah pada hari keempat Holofernes
mengadakan perjamuan minum-minum untuk para hambanya semata-mata. Dari antara
para pegawai lainnya tidak seorang juapun diundang olehnya.
Ydt 12:11 Berkatalah Holofernes kepada sida-sida
Bagoas, pengurus keperluan pribadinya: "Pergilah dan ajaklah perempuan
Ibrani yang ada padamu itu untuk datang kepada kami dan makan minum bersama
dengan kami.
Ydt 12:12 Sebab sungguh memalukan bagi kami apabila
kami membiarkan perempuan serupa itu pergi tanpa beramah-tamah dengannya. Kalau
kami tidak berhasil membujuk dia, niscaya kami akan ditertawakan."
Ydt 12:13 Bagoaspun lalu pergi dari hadapan Holofernes.
Datanglah ia menghadap tuanku untuk mendapat kehormatan dari padanya dan
minum-minum air anggur dan beriang-riang bersama dengan kami lalu pada hari ini
juga menjadi seperti anak perempuan Asyur yang tinggal di istana
Nebukadnezar."
Ydt 12:14 Sahut Yudit: "Siapa gerangan aku ini
sampai menentang tuanku? Bahkan bergegas-gegas hendak kuperbuat apa saja yang
dipandang baik olehnya. Hal sedemikian itu akan menjadi sukacita bagiku hingga
saat ajalku."
Ydt 12:15 Maka bangkitlah ia lalu berdandan dengan
kainnya serta segala perhiasan perempuan. Dalam pada itu dayangnya pergi
diperolehnya dari Bagoas guna keperluan sehari untuk berbaring atasnya sambil
makan -- di tanah di hadapan Holofernes.
Ydt 12:16 Kemudian Yudit masuk ke dalam dan mengambil
tempat. Adapun berahinya. Ia ingin sekali bersatu dengannya. Memang sejak hari
Ydt 12:17 Berkatalah ia kepada Yudit: "Minumlah
dan bersuka-sukalah bersama-sama dengan kami."
Ydt 12:18 Sahut Yudit: "Hamba mau minum, tuanku,
sebab hari hidup hamba ini lebih menyenangkan dari semua hari lain seumur hidup
hamba."
Ydt 12:19 Lalu Yudit mengambil apa yang disediakan
sahayanya dan makan minum di hadapan Holofernes.
Ydt 12:20 Holofernes bergembira atas Yudit dan minum
amat banyak air anggur. Bahkan sebanyak itu belum pernah diminumnya pada satu
hari sepanjang seluruh umur hidupnya.
Ydt 13:1 Ketika hari sudah jauh malam para hamba
bergegas-gegas pergi dari situ. Kemah itu ditutup dari luar oleh Bagoas, yang
juga menyingkirkan para hadirin dari hadapan tuannya. Pergilah mereka semua ke
tempat tidurnya, sebab mereka sekalian sudah lelah oleh karena jamuan minum itu
lama berlangsung.
Ydt 13:2 Adapun Yudit ditinggalkan seorang diri di
kemah itu sementara Holofernes rebah tengkurap di pembaringannya. Sebab
termandamlah ia karena anggur.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal V- TENTANG
AKIBAT YANG MENAKJUBKAN DARI CINTA KASIH TERHADAP ALLAH
1. Murid: Aku
meluhurkan Dikau, Bapa di surga, Bapa Tuhan Yesus Kristus, karena Engkau telah
berkenan mengingat aku, orang papa ini. “Ya Bapa yang berbelas kasihan dan
Allah segala penghiburan” (bdk. 2Kor 1:3), aku menghaturkan terima kasih
kepada-Mu karena aku yang tidak pantas menerima segala penghiburan,
kadang-kadang Engkau perkenankan menikmati penghiburan-Mu. Semoga terpujilah
dan diluhurkanlah nama-Mu untuk selama-lamanya, bersama dengan Putra Tunggal-Mu
dan Roh Kudus, Penghibur. Ya Tuhan Allahku, yang sungguh cinta kepadaku, jika
Engkau berkenan datang di dalam hatiku dan berdiam di situ, maka seluruh
sanubariku akan bersorak gembira penuh sukacita. “Engkau adalah kemegahanku dan
kegembiraan hatiku; Engkau adalah harapanku dan perlindungan pada hari aku
tersiksa” (bdk. Mzm 3:4;59:17).
=====
DOA PENUTUP
Allah mahapengasih dan penyayang,
segala perintahMu Kauringankan dalam perintah cinta kepadaMu dan kepada sesama
manusia. Semoga dengan mentaati perintah-perintahMu, kami dapat memperoleh
kehidupan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang
yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan
dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha
untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.