Kamis, 6 Agustus 2018
Pekan Biasa XXII – O PEKAN II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Mazmur 43 (44) Bencana
umat Allah
Dalam
segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang
mencintai kita (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri
telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur
kami,
Tentang karya agung yang Kau lakukan
pada zaman mereka,*
yang Kau kerjakan dahulukala dengan
tanganMu.
Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan
para bangsa,*
Kau cerai beraikan mereka, supaya
umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan
berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan
berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan
cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan
keturunan Yakub.
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan
kami,*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang
menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi
kemenangan.
Melainkan Engkaulah yang memberi kami
kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan
kami.
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami
senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan
kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.
Engkau membiarkan kami dipukul mundur
oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak
sembelihan*
dan menceraiberaikan kami diantara
para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan mengganggap kami tidak bernilai.
Engkau menjadikan kami bahan celaan
tetangga *
ejekan dan olok-olokan di lingkungan
kami
Nama kami dipakai sebagai sindiran
oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang
hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah
kami,
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari
jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami,*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa
lain,
Masakan Allah tidak mengetahuinya? *
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami
dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba
sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya
Tuhan kami ? *
Bangunlah, jangan marah terus menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari
pada kami? *
Mengapa penindasan dan kemalangan kami
tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium
debu,*
tubuh kami bertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskan kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
BACAAN
2Tim. 2:1-21
2Tim 2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh
kasih karunia dalam Kristus Yesus.
2Tim 2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di
depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
yang juga cakap mengajar orang lain.
2Tim 2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit
yang baik dari Kristus Yesus.
2Tim 2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia
berkenan kepada komandannya.
2Tim 2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh
mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan
olahraga.
2Tim 2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah
yang pertama menikmati hasil usahanya.
2Tim 2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
2Tim 2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah
bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud,
itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
2Tim 2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku
menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak
terbelenggu.
2Tim 2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu
bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam
Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
2Tim 2:11 Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati
dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia;
2Tim 2:12 jika kita bertekun, kitapun akan ikut
memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;
2Tim 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena
Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
2Tim 2:14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu
dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka
bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan
orang yang mendengarnya.
2Tim 2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan
Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang
memberitakan perkataan kebenaran itu.
2Tim 2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang
tak suci yang hanya menambah kefasikan.
2Tim 2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit
kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2Tim 2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan
mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian
merusak iman sebagian orang.
2Tim 2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh
dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
2Tim 2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat
perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama
dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang
mulia.
2Tim 2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan
yang mulia.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal XII – HAL
KELUHURAN JALAN SALIB SUCI
4. Kadang-kadang
kita merasa ditinggalkan Tuhan, kadang-kadang merasa menderita karena perbuatan
sesama manusia. Namun, cobaan yang lebih berat ialah merasa bahwa kita sering
menjadi beban bagi diri kita sendiri. Meskipun demikian, tidak ada jalan lain,
atau penghiburan yang mampu meringankan beban kita itu, selain selama Tuhan
masih berkenan, kita harus tahan menderita. Karena Tuhan menghendaki supaya
kita belajar menderita tanpa penghiburan agar kita menyerahkan diri kita
sepenuhnya kepada-Nya dan agar oleh penderitaan itu kita menjadi lebih rendah
hati. Tidak ada orang yang dapat merasakan sungguh-sungguh kesengsaraan
Kristus, selain dia yang pernah mengalami penderitaan yang serupa. Jadi,
dimana-mana, salib sudah tersedia dan siap menanti kedatangan kita.
Ke mana pun kita
pergi, tidak mungkin kita dapat menghindari salib. Sebab, ke mana pun kita
pergi, kita selalu membawa diri kita sendiri dan kita selalu akan menjumpai
diri kita sendiri. Cobalah kita menengadah ke atas, menunduk ke bawah, melihat
ke luar ataupun ke dalam, kita akan tetap berjumpa dengan salib. Dan pentinglah
kiranya bahwa dimana-mana kita mesti tetap sabar bila kita ingin menikmati
ketenteraman batin dan memperoleh mahkota abadi.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahabaik, Engkau telah
menyediakan anugerah ilahi yang tak kelihatan bagi orang yang mencintai Engkau.
Curahkanlah api cintaMu kedalam hati kami. Semoga kami mencintai Engkau dalam
segala hal melebihi segala-galanya dan menikmati janjiMu, yang melampaui segala
keinginan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan
Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang
Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang
yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan
dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha
untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.