Bacaan Alternatif & Devosi: 17.00 – 18.00
YESUS HENDAK BERPISAH DARI IBU-NYA YANG TERKUDUS (+ 18 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS HENDAK BERPISAH DARI IBU-NYA YANG TERKUDUS
O Bunda Surgawi, jam perpisahan telah mendekat, dan aku datang
padamu, O Bunda, berikanlah aku cinta-mu, pemulihan-pemulihan-mu dan
kesedihan-kesedihan-mu. Bersama engkau, aku ingin mengikuti Yesus sang Pujaan,
selangkah demi selangkah.
Kini datanglah Yesus. Dengan jiwamu dialiri cinta, bunda berlari
menemui-Nya. Tetapi hati bunda sakit oleh kesedihan melihat Dia begitu pucat
dan sedih. Kekuatanmu memudar dan engkau sudah akan terjatuh di kaki-Nya. O
mama-ku yang manis, tahukah engkau mengapa Yesus sang Pujaan itu telah
mendatangimu? Ah, DIA datang untuk mengucapkan salam perpisahan padamu untuk
terakhir kalinya, untuk memberikan kata-kata terakhir-Nya, untuk memberikanmu
pelukan terakhir kalinya! O Bunda, aku memegangmu erat-erat dengan segala
kelembutan semampu hatiku, orang malang ini, sehingga dengan memegangmu
erat-erat, aku juga dapat menerima pelukan-pelukan Yesus, sang Pujaan.
Mungkinkah engkau akan melihatku yang di bawah ini, atau mungkinkah akan
menghibur hatimu melihat satu jiwa berada dekatmu, untuk berbagi sakit hatimu,
penderitaanmu dan pemulihan-pemulihanmu?
Yesus, pada jam yang begitu pahit ini bagi Hati-MU yang lembut,
arahan apa yang akan Engkau berikan pada kami yang polos ini, Ibu-MU yang
mengasihi dan patuh! Betapa sebuah senandung cinta yang manis akan
naik ke Singgasana Sang Kekal, memberikan keselamatan kepada semua mahkluk di
bumi!
O mama Sugawi-ku, tahukah engkau apa yang diinginkan Yesus sang
Pujaan daripadamu? Tak ada yang lain selain berkatmu. Dari setiap partikel
keberadaanmu hanya berkat dan pujian mengalir kepada Penciptamu; namun di kala
akan berpisah darimu, Yesus ingin mendengarkan kata-kata yang manis, “Aku Memberkati-MU,
Nak”. Sehingga “aku memberkati-MU” akan mengalihkan setiap hujatan dari
pendengaran-Nya dan turun dengan manis dan lembut ke dalam Hati-Nya. Yesus
menginginkan “aku memberkati-MU” darimu untuk menjadi perisai terhadap segala
pelanggaran para mahkluk.
Aku juga bergabung bersamamu, O Bunda yang manis. Pada sayap-sayap
angin, aku ingin menembus Surga untuk meminta Bapa, Roh Kudus, semua malaikat
sebuah “aku memberkati-MU” untuk Yesus, sehingga dikala pergi kepada-Nya, aku
dapat memberikan berkat-berkat mereka semua. Aku ingin pergi kepada semua
mahkluk di bumi ini dan meminta dari setiap desahan, detak jantung, langkah,
nafas, pandangan mata, pikiran dan kata – berkat dan pujian untuk Yesus. Dan
jika ada yang tidak ingin memberikannya kepadaku, aku akan melakukannya atas
nama mereka.
O mama yang manis, setelah pergi ke sana kemari untuk meminta
Allah Tri Tunggal Maha Kudus, para malaikat, semua mahkluk, cahaya matahari,
harum bunga-bunga, gelombang laut, setiap desahan angin, setiap percikan api,
setiap daun yang bergerak, kedipan bintang-bintang, setiap gerakan alam, sebuah
“aku memberkati-MU”, aku datang kepadamu dan aku menempatkan seluruh berkatku
bersama berkatmu. Bundaku yang manis, aku melihat bahwa engkau terhibur oleh
itu semua, dan aku mempersembahkan kepada Yesus semua berkatku untuk menebus
hujatan-hujatan dan kutuk-kutuk yang DIA terima dari mahkluk-mahkluk.
Namun, saat aku mempersembahkan semuanya itu, aku mendengar suara
gemetar berkata, “Nak, berkati aku juga!” Cintaku yang manis, berkatilah aku
bersama Bunda-MU. Berkatilah pikiran-pikiranku, hatiku, tanganku, langkahku,
perbuatanku, dan – bersama Bunda-MU – semua mahkluk. O Bundaku, engkau menatap
wajah Yesus yang penuh kesedihan, begitu pucat, sedih, dan tersiksa, dan engkau
membayangkan kesedihan yang akan segera DIA derita. Engkau melihat Wajah-Nya
dipenuhi ludahan, dan engkau memberkati-Nya. Engkau telah melihat Wajah-Nya
dipenuhi ludahan, dan engkau memberkati-Nya. Engkau melihat Kepala-Nya ditusuk
duri-duri, mata-Nya dikenakan penutup, badan-Nya disiksa dengan
cambukan-cambukan, tangan dan kaki-Nya ditembusi paku-paku, ditampar,
dimahkotai duri, DIA akan mendapatkan “aku memberkatimu” di segala tempat
bersama dengan berkatmu. O Yesus, O Bunda, aku sungguh merasa kasihan.
Kesedihanmu begitu besar di saat-saat terakhir ini. Terlihat dua
Hati saling berpaut. O Bunda, robeklah hatiku dari bumi ini dan ikatkanlah
erat-erat kepada Yesus, agar sungguh erat pada-Nya, aku dapat mengambil bagian
dari rasa sakitmu. Dan berada di antara dua hati, aku akan menerima cium
terakhir-MU dan pelukan terakhir-MU di saat Engkau berdua saling menatap untuk
yang terakhir kaliNya. Tidakah kau mengerti bahwa AKU tidak lagi dapat
bersamamu; walaupun aku dalam kemalangan dan kedinginan? Yesus, mama, tetaplah
dekat padaku; berikanlah aku cintamu, kehendakMu. Tusuklah hatiku dengan
panah-panah dan peganglah aku di dalam tanganmu. Bersama engkau, O bunda yang
manis, aku ingin mengikuti Yesus sang Pujaan langkah demi langkah, dengan
maksud untuk memberikan-Nya penghiburan, kelegaan, cinta dan pemulihan bagi
setiap orang.
O Yesus, bersama bunda-Mu, aku mencium kaki kiri-MU, dan aku mohon
pada-MU untuk mengampuni aku dan semua mahkluk yang telah seringkali tidak
berjalan menuju TUHAN.
[Kemuliaan…].
Aku mencium kaki kanan-MU. Ampunilah aku dan setiap orang yang
seringkali tidak berusaha menuju kepada kesempurnaan seperti yang KAU-ingini.
[Kemuliaan…].
Aku mencium tangan kiri-MU. Hubungkanlah kemurnian-MU kepada kami.
[Kemuliaan…].
Aku mencium tangan kanan-MU. Berkatilah semua detak jantungku,
pikiran-pikiranku, dan cintaku agar semuanya dapat diteguhkan dengan berkat-MU,
dan semuanya akan dikuduskan. Dan saat Engkau memberkati aku, berkatilah semua
mahkluk juga, dan materaikan keselamatan jiwa-jiwa mereka dengan berkat-MU.
[Kemuliaan…].
O Yesus, aku memeluk-MU bersama dengan mama-MU, dan mencium
Hati-MU, aku berdoa pada-MU agar Engkau menempatkan hatiku di antara dua
Hati-MU, sehingga dapat terus menerus terjaga oleh cinta-MU, oleh kesedihan-MU,
oleh kasih dan hasrat-MU dan oleh kehidupan-MU sendiri. Amin.
[Kemuliaan…]
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Renungan dan praktek akan Jam-jam Sengsara dimaksudkan agar kita
dapat meniru kehidupan Yesus pada kehidupan kita, menghubungkan kehidupan kita
dengan kehidupan-Nya di dalam segala hal: Nafas-Nya, detak jantung-Nya, dan
sebagainya, sehinga IA sekali lagi hidup di antara mahkluk-mahkluk-Nya.
Sebelum memasuki sengsara-Nya, Yesus pergi kepada bunda-Nya
meminta berkatnya. Dengan perbuatan ini, DIA mengajarkan kita bagaimana kita
harus patuh, dengan kepatuhan dari dalam dan luar, untuk menanggapi inspirasi
rahmat. Terkadang kita tidak siap untuk mempraktekkan sebuah inspirasi yang
baik, karena kita tertahan oleh cinta diri yang menyatu dengan pencobaan, atau
karena hormat manusia, atau agar tidak menggunakan kekerasan kudus pada diri
sendiri. Namun menolak inspirasi yang baik di dalam melakukan sebuah kebajikan,
menyelesaikan pekerjaan kebajikan, melakukan pekerjaan yang baik, atau
melakukan sebuah devosi, membuat Tuhan menarik diri, merampas kita dari
inspirasi-inspirasi baru. Sebaliknya, dengan segera menanggapi, secara saleh
dan bijaksana terhadap inspirasi-inspirasi kudus menarik lebih banyak terang
dan rahmat bagi kita. Dalam kasus ada keraguan, seseorang harus segera dan
dengan niat yang benar segera sungguh-sungguh berdoa dan untuk meminta
kebijaksanaan dan nasehat dari yang berpengalaman.
Dengan cara ini, TUHAN tidak pernah menahan terang dari jiwa-jiwa
sehingga kita dapat mengejar inspirasi-inspirasi kita dan melipatgandakannya,
menuai manfaat-manfaat yang terbaik. Doa-doa, perbuatan-perbuatan kita dan
Jam-jam Sengsara harus dilakukan bersama niat Yesus yang dikehendaki-Nya,
mengorbankan diri kita sebagaimana yang dilakukan-Nya untuk kemuliaan Bapa dan untuk
kebaikan semua jiwa. Kita harus berserah untuk mengorbankan diri di dalam
segala hal berdasarkan cinta untuk Yesus kita yang terkasih, berserah kepada
Roh-Nya, melakukan perbuatan berdasarkan perasaan-Nya dan meninggalkan diri
sendiri untuk DIA – tidak hanya di dalam segala kesedihan dan kemalangan dari
luar, tetapi lebih jauh lagi di dalam kehidupan dalam kita. Dengan cara ini, di
segala situasi, kita siap untuk menderita. Ketika kita bertindak di dalam Roh
ini, kita memberikan kepada Yesus kita sedikit tegukan manis. Jika segala yang
kita lakukan ada di dalam Kehendak TUHAN – yang berisi segala kemanisan dan
kenikmatan pada tingkatan tak terhingga – kita akan menghibur Hati Ilahi Yesus
dan memberikan-Nya tegukan-tegukan besar yang manis untuk menghapuskan
pengaruh-pengaruh racun yang diberikan mahkluk-mahkluk kepada-Nya.
Sebelum memulai perbuatan apapun, marilah kita selalu meminta
berkat dari TUHAN, agar perbuatan-perbuatan kita dapat menyentuh Ke-Ilahian,
dan dapat menarik berkat-berkat-Nya tidak hanya untuk kita namun untuk semua
mahkluk.
Yesus-ku, semoga berkat-MU mendahului aku, menemani aku dan
mengikuti aku, sehingga segala yang aku lakukan akan membawa materai “Aku
memberkati engkau” yang berasal daripada-MU.
[Persembahan dan Syukur Pribadi]
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam
Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah
mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan
suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi
jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku
berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali.
Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita
bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk
setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan
nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih
untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami.
Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan
“aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran
syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua
aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di
Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel
keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang
lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau,
untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi,
Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan
pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU,
nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku
cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain
menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan
darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh
musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku
akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya.
Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung
kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan,
cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan
terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku.
Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU
melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan
kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku
mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan
berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat
melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU!
Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku
akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.