Senin,
2 Juli 2018
PEKAN
BIASA XIII – O PEKAN I
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah
cahaya abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami
percaya padaMu
Kami
mohon berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan
umat beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya
kami semua
Engkau
pahala mulia
Bagi
umat yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Mulia
kekal abadi. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur
6
Sekarang
hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya
Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah
menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah
aku sebab aku merana.
Semangatku
patah sama sekali,*
masih
berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah,
ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu!
Sebab
di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah
yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku
lesu karena merintih-rintih, †
setiap
malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air
mataku mencucuri ranjangku.
Mataku
pudar karena sedih,*
hatiku
lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah
dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab
Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan
mendengarkan doaku,*
Tuhan
meluluskan permohonanku.
Biarlah
semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah
mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur
9A (9)
Ia akan
kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
Ya
Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak
mewartakan karyaMu yang agung.
Aku
hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak
memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila
musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan
oleh murkaMu.
Semoga
Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah,
bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah
para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah
nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar
binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar
dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap
dari ingatan manusia!
Tetapi
Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia
bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah
yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili
para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah
pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung
pada waktu kesesakan.
Semoga
semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab
Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
Bermazmurlah
bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah
karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab
Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia
menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia
tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
lihatlah
sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah
aku dari ambang maut †
agar
aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan
bergembira atas kemenanganMu.
Biar
para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar
kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga
Tuhan termasyur karena keputusanNya,*
tapi
orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar
orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar
musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab
bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan
untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah,
ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah
para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya
Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar
mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Neh. 5:1-19
Neh 5:1 Maka terdengarlah keluhan yang keras dari
rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi.
Neh 5:2 Ada yang berteriak: "Anak laki-laki
dan anak perempuan kami banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami
dapat makan dan hidup."
Neh 5:3 Dan ada yang berteriak: "Ladang dan
kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu
kelaparan."
Neh 5:4 Juga ada yang berteriak: "Kami harus
meminjam uang untuk membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun
anggur kami.
Neh 5:5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah
sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan
anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus
membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang
dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain."
Neh 5:6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar
keluhan mereka dan berita-berita itu.
Neh 5:7 Setelah berpikir masak-masak, aku
menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka:
"Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu
kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.
Neh 5:8 Berkatalah aku kepada mereka: "Kami
selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual
kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu,
supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak
dapat membantah.
Neh 5:9 Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu
lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk
menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
Neh 5:10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak
buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan
hutang mereka itu!
Neh 5:11 Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari
ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula
hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu
tagih dari pada mereka!"
Neh 5:12 Berkatalah mereka: "Itu akan kami
kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan
tepat seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam dan
menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka.
Neh 5:13 Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata:
"Demikianlah setiap orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah
dari rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi
hampa!" Dan seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu memuji-muji
TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
Neh 5:14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di
tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua
pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku
tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
Neh 5:15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang
mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil
dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur.
Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat
demikian karena takut akan Allah.
Neh 5:16 Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun
aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus
untuk pekerjaan itu.
Neh 5:17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para
penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari
bangsa-bangsa sekeliling kami.
Neh 5:18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku
ialah: seekor lembu, enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor
unggas, dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari.
Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak
bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat.
Neh 5:19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah
segala yang kubuat untuk bangsa ini.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXIV – HAL PENGADILAN TERAKHIR DAN HUKUMAN DOSA
2.
Orang yang mengalami penderitaan dari orang lain dan oleh karenanya lebih
menyesal atas kesalahan orang lain daripada atas ketidakadilan yang dideritanya
sendiri, orang itu di dunia ini boleh dikatakan sudah menderita siksaan api
penyucian yang berat, tetapi bahagia baginya. Demikian pula adanya dengan orang
yang suka berdoa bagi mereka yang merintangi pekerjaannya, dan dengan segala
senang hati mau memberi maaf kepada mereka; yang tidak ragu-ragu pula minta
maaf kepada orang lain dan yang lebih cenderung kepada rasa belas kasihan
daripada rasa marah. Demikian juga halnya dengan orang yang sering kali
bersikap keras terhadap dirinya sendiri dan berusaha agar hawa nafsunya tunduk
kepada jiwanya. Lebih baik kita sekarang membersihkan dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan kita daripada harus menderita hukuman di kemudian hari.
Sungguh, kita menipu diri sendiri bila cinta kita terhadap badan kita tidak
teratur.
=====
DOA
PENUTUP
Tuhan
kabulkanlah dengan rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus
kami lakukan dan sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni.
Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi
pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.