Sabtu, 30 Juni 2018
Pekan Biasa XII – O PEKAN
IV
Hari Biasa (H)
IBADAT SORE I: Pekan
Biasa XIII – O Pekan I
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus yang dimuliakan
Bumi langit dan lautan
Dikandung bunda Maria
Dan menjadi manusia
Yang menguasai surya
Bulan bintang semuanya
Berkenan menjadi putra
Perawan yang hina dina
Sungguh bahagya Maria
Yang meskipun tetap dara
Dinaungi Roh ilahi
Menjadi bunda tersuci
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Bersama Bapa dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Hal 806
Antifon I
Tuhan memanggil langit dan
bumi untuk mengadili umatNya.
Mazmur 49 (50)
Aku datang bukannya
untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan untuk menyempurnakannya (Mat 5,17)
Tuhanlah Allah segala
dewata,*
firmanNya memanggil bumi,
dari timur sampai ke barat.
Allah bersinar dari Sion,
kota yang terindah,*
Allah kita datang dan tidak
akan diam.
Api menjilat di hadapanNya,*
badai yang dashyat
melingkungiNya.
Ia memanggil langit dan bumi
*
Untuk mengadili umatNya:
“Himpunkanlah di hadapanKu
semua kekasihKu,*
yang mengikat perjanjian
dengan Daku dalam darah kurban
sembelihan!”
Semoga langit mewartakan
tuntutan Allah yang tepat,*
sebab Dialah Allah yang
adil.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon I
Tuhan memanggil langit dan
bumi untuk mengadili umatNya.
Antifon II
Berserulah kepadaKu pada
waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.
“Dengarlah, hai umatKu, Aku
hendak berfirman, †
hai Israel, Aku hendak
bersaksi melawan dikau:
Akulah Tuhan, Allahmu!
Bukan karena kurban
sembelihanmu Aku menyalahkan dikau,*
bukan pula karena kurban
bakaranmu yang tetap ada di hadapanKu!
Bukan kurban sapi yang
Kutuntut dari kandangmu,*
bukan pula kurban kambing
dari kawananmu.
Sebab milikKulah segala
margasatwa di hutan *
dan segala hewan di gunung-
gemunung.
Aku mengenal segala burung
di udara,*
dan semua binatang di padang
kepunyaaanKu.
Seandainya Aku lapar, tidak
usah Kukatakan kepadamu,*
sebab milikKulah dunia dan
segala isinya.
Adakah Aku makan daging
sapi,*
ataukah aku minum darah
kambing?
Persembahkanlah pujian
kepada Allah sebagai kurban *
dan penuhilah nazarmu kepada
Allah yang mahatinggi!
Lalu berserulah kepadaKu
pada waktu kesesakan,*
niscaya Aku akan
menyelamatkan dikau, dan engkau akan memuliakan Daku”
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon II
Berserulah kepadaKu pada
waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.
Antifon III
Barang siapa mempersembahkan
kurban pujian, dia akan Kumuliakan.
Tetapi kepada orang
berdosa Allah berfirman:†
“Bagaimana mungkin engkau
mendaraskan hukumKu, *
dan berani berbicara tentang
perjanjianKu?
Padahal engkau membenci amanatKu
*
dan mengesampingkan
firmanKu!
Jika melihat pencuri, engkau
berkawan dengannya,*
engkau bergaul dengan orang
berzinah.
Mulutmu mengeram kejahatan,*
dan lidahmu menetaskan tipu
muslihat.
Engkau duduk-duduk mengumpat
saudaramu,*
engkau mendesas-desuskan
fitnah melawan buah kandung ibumu.
Itulah yang kaulakukan: *
masakan Aku diam saja!
Engkau memupuk keinginan
jahat, *
masakan Aku seperti engkau!
Camkanlah ini, hai kamu yang
lupa akan Daku, *
Jangan sampai Aku menerkam
dan tiada yang dapat melepaskan.
Barangsiapa mempersembahkan
kurban pujian,*
dia akan Kumuliakan
Barangsiapa mengikuti
bimbinganKu,*
dia Kupuaskan dengan
keselamatanKu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Barang siapa mempersembahkan
kurban pujian, dia akan Kumuliakan.
BACAAN
Neh. 2:9-20
Neh 2:9 Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di
daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja.
Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai
aku.
Neh 2:10 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia,
orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada
orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel.
Neh 2:11 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga
hari aku di sana,
Neh 2:12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama
beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun
rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam
hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.
Neh 2:13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui
pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah.
Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar
dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.
Neh 2:14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu
gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak
dapat lalu di tempat itu,
Neh 2:15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari
dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk
melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
Neh 2:16 Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah
pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan
apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka,
kepada para penguasa dan para petugas lainnya.
Neh 2:17 Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu
lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan
pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok
Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
Neh 2:18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa
murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja
kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan
sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
Neh 2:19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia,
orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka
mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan
itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"
Neh 2:20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah
semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah
siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan
diingat di Yerusalem!"
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXIII – HAL MERENUNGKAN KEMATIAN
9.
Hendaklah di dunia ini kita berhaluan seperti orang yang sedang bepergian dan
sebagai orang asing, yang tidak mempunyai sangkut paut dengan soal-soal
duniawi. Hendaknya bebaskanlah hati kita, dan kita arahkan kepada Tuhan, karena
“kita di sini tidak mempunyai tempat tinggal yang kekal” (bdk. Ibr 13:14).
Panjatkanlah doa dan permohonan kita setiap hari disertai dengan cucuran air
mata ke hadirat Tuhan agar jiwa kita, setelah meninggal dunia, layak menerima
anugerah Tuhan. Demikianlah hendaknya.
=====
DOA PENUTUP
Allah, sumber keselamatan,
semoga kami selalu berbakti kepadaMu dengan hati gembira, sebab kebahagiaan
kami akan sempurna dan kekal kalau kami mengabdi Engkau dengan pantas. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan
dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan
diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah
persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para
pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.