Rabu, 27 Juni 2018
Pekan Biasa XII – O PEKAN IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong a ku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Alleluya.
MADAH
Terimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kau antar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Mazmur 102 (103)
Allah kita penuh rahmat dan belas
kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai
seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala
kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari
kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan
kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal
seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan
keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada
Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung
kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih
setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan
amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal
dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan
kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang
tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap
orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan
kita.
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang
yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti
rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada
lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui
lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang
takwa *
berlangsung dari sediakala sampai
selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun
temurun †
bagi orang yang berpegang pada
perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan
setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas
segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan
titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan
kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
BACAAN
Ezr. 7:6-28
Ezr 7:6 Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli
kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja
memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya,
melindungi dia.
Ezr 7:7 Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang
Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait
Allah pada tahun ketujuh zaman raja Artahsasta.
Ezr 7:8 Lalu tibalah ia di Yerusalem pada bulan kelima, yakni pada
tahun ketujuh zaman raja itu.
Ezr 7:9 Tepat pada tanggal satu bulan pertama ia memulai
perjalanannya pulang dari Babel dan tepat pada tanggal satu bulan kelima ia tiba
di Yerusalem, oleh karena tangan murah Allahnya itu melindungi dia.
Ezr 7:10 Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan
melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
Ezr 7:11 Inilah salinan surat, yang diberikan raja Artahsasta kepada
Ezra, imam dan ahli kitab itu, yang ahli dalam perkataan segala perintah dan
ketetapan TUHAN bagi orang Israel:
Ezr 7:12 "Artahsasta, raja segala raja, kepada Ezra, imam dan ahli
Taurat Allah semesta langit, dan selanjutnya. Maka sekarang,
Ezr 7:13 olehku telah dikeluarkan perintah, bahwa setiap orang di dalam
kerajaanku yang termasuk orang Israel awam, atau para imamnya atau orang-orang
Lewi, dan yang rela pergi ke Yerusalem, boleh turut pergi dengan engkau.
Ezr 7:14 Oleh karena engkau disuruh raja serta ketujuh orang penasihatnya
untuk mengadakan penyelidikan mengenai Yehuda dan Yerusalem dengan berpedoman
kepada hukum Allahmu yang menjadi peganganmu,
Ezr 7:15 dan untuk membawa perak dan emas, yang diberikan raja serta para
penasihatnya sebagai persembahan sukarela kepada Allah Israel, yang tempat
kediaman-Nya di Yerusalem,
Ezr 7:16 beserta segala perak dan emas yang akan kauperoleh di seluruh
propinsi Babel, dengan persembahan sukarela yang akan dipersembahkan oleh rakyat
dan para imam bagi rumah Allah mereka yang ada di Yerusalem,
Ezr 7:17 maka oleh karena itu haruslah engkau dengan seksama memakai uang
itu untuk membeli lembu-lembu jantan, domba-domba jantan, anak-anak domba
dengan korban sajiannya dan korban curahannya, dan haruslah semuanya itu
kaupersembahkan di atas mezbah di rumah Allahmu yang ada di Yerusalem.
Ezr 7:18 Tetapi apa yang dianggap baik olehmu dan oleh saudara-saudaramu
untuk diperbuat dengan perak dan emas yang selebihnya, boleh kamu perbuat
sesuai dengan kehendak Allahmu.
Ezr 7:19 Hanya perlengkapan-perlengkapan yang diserahkan kepadamu untuk
ibadah di rumah Allahmu, sampaikanlah itu ke hadapan Allah di Yerusalem.
Ezr 7:20 Dan yang lain yang masih diperlukan untuk rumah Allahmu, yang
pembayarannya menjadi tanggunganmu, itu boleh kaubayar dari perbendaharaan
kerajaan.
Ezr 7:21 Kemudian aku, raja Artahsasta, telah mengeluarkan perintah
kepada semua bendahara di daerah seberang sungai Efrat, begini: segala yang
diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat Allah semesta langit, haruslah
dilaksanakan dengan seksama,
Ezr 7:22 dengan memakai perak sampai jumlah seratus talenta, gandum
sampai jumlah seratus kor, anggur sampai jumlah seratus bat, minyak sampai
jumlah seratus bat, dan garam tidak terbatas.
Ezr 7:23 Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit,
harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta langit,
supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya kena murka.
Ezr 7:24 Lagipula kami beritahukan kepadamu, bahwa tidaklah sah bila para
imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang, budak di bait Allah dan
para hamba rumah Allah dikenakan pajak, upeti atau bea.
Ezr 7:25 Maka engkau, hai Ezra, angkatlah pemimpin-pemimpin dan
hakim-hakim sesuai dengan hikmat Allahmu yang menjadi peganganmu, supaya mereka
menghakimi seluruh rakyat yang diam di daerah seberang sungai Efrat, yakni
semua orang yang mengetahui hukum Allahmu; dan orang yang belum mengetahuinya
haruslah kauajar.
Ezr 7:26 Setiap orang, yang tidak melakukan hukum Allahmu dan hukum raja,
harus dihukum dengan seksama, baik dengan hukuman mati, maupun dengan
pembuangan, dengan hukuman denda atau hukuman penjara."
Ezr 7:27 Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian
menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di
Yerusalem,
Ezr 7:28 dan membuat aku disenangi oleh raja dan penasihat-penasihatnya
serta segala pembesar raja yang berkuasa! (7-28b) Maka aku menguatkan hatiku,
karena tangan TUHAN, Allahku, melindungi aku dan aku menghimpunkan dari antara
orang Israel beberapa pemimpin untuk berangkat pulang bersama-sama aku.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK
HIDUP ROHANI
Pasal XXIII – HAL MERENUNGKAN KEMATIAN
6. Lihatlah sahabatku, kita akan
terlepas dari bahaya dan ketakutan yang besar jika sekarang sudah selalu
memperhatikan keadaan kita dan selalu ingat akan dipanggil Tuhan. Oleh karena
itu, baiklah kita berusaha hidup demikian rupa sehingga pada saat meninggal
dunia, kita lebih merasa gembira daripada merasa takut. Baiklah mulai sekarang
kita belajar mati bagi dunia supaya dengan demikian kita dapat hidup bersama
Kristus. Siksalah badan kita dengan puasa dan mati raga agar kita dapat teguh
dalam harapan kita.
=====
DOA PENUTUP
Allah, perlindungan dan harapan kami,
tanpa Engkau tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan
kerahimanMu, supaya di bawah bimbinganMu, kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di
bumi ini sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.