Kamis, 28 Juni 2018
Pekan
Biasa XII – O PEKAN IV
Pw. S. Ireneus, Uskup dan Martir (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya martir pahlawan suci
Jejak Kristus kauikuti
Musuh sudah kaukalahkan
Kini engkau dimulyakan.
S’moga doamu yang sakti
Menghapuskan dosa kami
Menyingkirikan kejahatan
Yang merusak kesatuan.
Terlepas sudah tubuhmu
Dari ikatan belenggu
Lepaskan belenggu kami
Agar dapat hidup suci.
Dipujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Selalu tak kunjung henti. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang
demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan
pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan
Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di
surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para
perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan
mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi
rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik
pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu
dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan
tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para
raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan
takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan
kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kamu akan dibenci oleh semua orang
demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai akhir, akan selamat.
Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak
seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.
Mazmur 10 (11)
Pada Tuhan aku berlindung; mengapa
engkau berkata kepadaku: *
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!
Sebab dari tempat yang gelap orang
jahat merentangkan busur, †
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.
Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”
Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus;
*
Tuhan bertakhta di surga.
PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.
Tuhan menguji orang yang benar dan
yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai
kelaliman.
Dengan api dan belerang dihujaniNya
penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin
panas.
Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi
keadilan,*
Ia memandang orang benar.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Penderitaan di dunia ini tidak
seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan dalam diri kita.
Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti
menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk
selamanya.
Mazmur 16 (17)
Tuhan, dengarkanlah permohonanku yang
jujur,*
perhatikanlah seruanku.
Indahkanlah doaku,*
yang keluar dari hati yang ikhlas.
Semoga Engkau menjatuhkan keputusan
bagiku,*
sebab Engkau tahu siapa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku †
dan menelitinya waktu malam,*
bila Engkau mengusut aku Engkau takkan
mendapatkan kejahatan.
Mulutku tidak berdusta, tidak seperti
orang lain,*
sabda bibirMu selalu kuperhatikan.
Langkahku menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku tidak goyah.-
aku berseru kepadaMu, sebab Engkau
mendengarkan daku, ya Allah,*
condongkanlah telingaMu kepadaku,
dengarkanlah kataku.
Tunjukkanlah keagungan kasih setiaMu,*
Engkau penyelamat orang yang
berlindung kepadaMu.
Dengan kekuasaanMu Kauselamatkan
mereka,*
dari tangan kaum durhaka.
Peliharalah aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan daku di bawah nauangan
sayapMu.
Lindungilah aku terhadap orang berdosa
yang menguasai aku,*
terhadap musuh yang dengan geram
mengepung aku.
Mereka tak kenal belas kasihan,*
mereka bicara dengan angkuh.
Kini mereka mengerumuni aku,*
mengintai hendak menghempaskan daku ke
tanah.
Rupanya seperti singa yang siap
menerkam,*
seperti singa muda yang
mengendap=endap di persembunyian.
Bangkitlah Tuhan, hadapi dan
rebahkanlah mereka †
dengan pedangMu luputkan daku dari
orang berdosa,*
dengan kuasaMu bebaskan daku dari
kematian.
Karena kejujuranku aku memandang
wajahMu,*
waktu bangun aku menikmati hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan menguji umat terpilih seperti
menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima mereka sebagai kurban bakar untuk
selamanya.
BACAAN
Ezr. 9:1-9,15-10:5
Ezr 9:1 Sesudah semuanya itu terlaksana
datanglah para pemuka mendekati aku dan berkata: "Orang-orang Israel awam,
para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri
dengan segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris,
orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Ezr 9:2 Karena mereka telah mengambil isteri
dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak
mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan
para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia
itu."
Ezr 9:3 Ketika aku mendengar perkataan itu, maka
aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan
janggutku dan duduklah aku tertegun.
Ezr 9:4 Lalu berkumpullah kepadaku semua orang
yang gemetar karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia
orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun sampai korban petang.
Ezr 9:5 Pada waktu korban petang bangkitlah aku
dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku
yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku,
Ezr 9:6 dan kataku: "Ya Allahku, aku malu
dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya
Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan
kami telah membubung ke langit.
Ezr 9:7 Dari zaman nenek moyang kami sampai hari
ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan
raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke
dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan
umum, seperti yang terjadi sekarang ini.
Ezr 9:8 Dan sekarang, baru saja kami alami kasih
karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang
yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus,
sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit
kelegaan di dalam perbudakan kami.
Ezr 9:9 Karena sungguhpun kami menjadi budak,
tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat
kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan
untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan
diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.
Ezr 9:15 Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar,
sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti
yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan
kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di
hadapan-Mu."
Ezr 10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa,
sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya
jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan
anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.
Ezr 10:2 Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari
bani Elam, katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak
setia terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing
dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan
bagi Israel.
Ezr 10:3 Marilah kita sekarang mengikat perjanjian
dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan
anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang
gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum
Taurat.
Ezr 10:4 Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu.
Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!"
Ezr 10:5 Kemudian bangkitlah Ezra dan menyuruh para
pemuka imam dan orang-orang Lewi dan segenap orang Israel bersumpah, bahwa
mereka akan berbuat menurut perkataan itu, maka bersumpahlah mereka.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XXIII – HAL
MERENUNGKAN KEMATIAN
7. Hai orang dungu, mengapa
kita mengira akan hidup lama, sedangkan kini kita tidak tentu akan satu hari
saja! Berapa banyak orang yang tertipu dan sekonyong-konyong meninggal dunia?
Tidakkah kita sering mendengar orang berkata, “Ia mati ditusuk pedang, ia mati
tenggelam, ia jatuh dari atas dan patah lehernya; yang lain mati sedang makan
dan yang lain lagi sedang bermain? Orang itu mati terbakar, orang ini mati
karena senjata, yang satu karena penyakit pes dan yang lain karena dibunuh
orang. Demikianlah semua orang akhirnya mati, dan hidup manusia berlalu bagai
bayangan.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pokok damai sejati, berkat
bantuanMu uskup santo Ireneus berhasil mempertahankan ajaran yang benar dan
meneguhkan damai bagi Gereja. Semoga karena pertolongannya kami dikuatkan dalam
iman dan cinta kasih, sehingga selalu memperhatikan kesatuan dan memajukan
kerukunan. Demi Yesus Kristus, Puteramu dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.