Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif & Devosi: 03.00 - 04.00


03.00 – 04.00
YESUS DI RUMAH KAYAFAS (+ 18 menit)

--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya, untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku, murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------

DOA PERSIAPAN AWAL

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…


YESUS DI RUMAH KAYAFAS

Kebaikanku yang menderita dan ditinggalkan, ketika raga lemahku tidur di dalam Hati-Mu yang bersedih, tidurku sering kali terganggu oleh rasa cinta dan kesedihan Hati Ilahi-Mu. Antara berjaga dan tidur, aku mendengar pukulan-pukulan yang diberikan pada-Mu, sehingga aku bangun dan aku berkata:

 “Yesus-ku yang malang, ditinggalkan oleh semua orang! Tidak ada yang mengambil bagian-Mu tetapi dari dalam Hati-Mu aku mempersembahkan pada-Mu hidupku sebagai penopang-Mu, saat mereka memukul-Mu.”

Kemudian aku terkantuk lagi. Namun rasa cinta akan Hati Ilahi-Mu yang membangunkan aku dan aku merasakan telingaku bising karena hinaan-hinaan yang mereka berikan padamu, dengan bisikan, dengan teriakan dan pengacauan orang-orang.

Cinta-ku, mengapakah semua orang melawan Engkau? Apa yang telah Engkau lakukan sehingga bagaikan sekumpulan serigala mereka ingin mengoyak-ngoyak Engkau? Aku merasakan darahku membeku ketika mendengarkan persiapan-persiapan yang dilakukan oleh musuh-musuh-Mu. Aku gemetar dan menjadi sedih seraya memikirkan apa yang dapat aku lakukan untuk membela-Mu.

Memiliki aku di dalam Hati-Nya, Yesus-ku yang sedih mendekap aku lebih dekat pada-Nya, dan berkata:

 “Anak-Ku, Aku tidak melakukan apapun yang salah, dan [pada saat yang sama] Aku telah melakukan segalanya. Aku telah melakukan “kejahatan” akan cinta yang berisi seluruh pengorbanan – cinta, dengan harga yang tak ternilai. Kita masih ada pada saat permulaan. Tetaplah di Hati-Ku, perhatikanlah segalanya, cintailah Aku, diamlah dan pelajarilah. Biarlah darahmu yang membeku mengalir di dalam nadi-nadi-Ku untuk memberikan kelegaan pada Darah-Ku yang seluruhnya berkobar-kobar. Biarlah aliran gemetarmu mengalir di dalam seluruh anggota-Ku agar bersatu di dalam-Ku engkau akan menjadi tabah; dan menghangatkan dirimu sendiri sehingga engkau dapat merasakan bagian-bagian kesakitan-Ku juga meraih kekuatan dengan melihat Aku menderita sebegitu besarnya. Ini jalan yang terbaik untuk membela-Ku. Setialah dan perhatikanlah.”

Cinta-ku terkasih, musuh-musuh-Mu melakukan keributan besar sehingga aku tidak dapat kembali tidur. Dorongan-dorongan mereka menjadi semakin kasar. Aku dapat mendengar gemerincing rantai-rantai. Mereka mengikat-Mu begitu kencangnya sehingga Darah menetes dari pergelangan-pergelangan tangan-Mu dan menetes di jalan-jalan. Ingatlah bahwa darah-ku mengalir di dalam Engkau, dan sebagai milik-Mu dituangkan dari milikku; menciumnya, menyembahnya, dan melakukan pemulihan. Semoga itu menjadi cahaya bagi semua yang melakukan pelanggaran terhadap-Mu di malam hari, dan magnet yang menarik semua hati di sekitar-Mu.

Cinta-ku dan segalanya bagiku, ketika mereka menyeret Engkau, dan udara dibisingkan dengan teriakan-teriakan, siulan-siulan, sekarang Engkau telah berada di hadapan Kayafas. Engkau tetap lembut, sopan, rendah hati; kemanisan dan kesabaran-Mu demikian rupa hingga meneror musuh-musuh-Mu; dan Kayafas yang penuh kemarahan ingin melahap-Mu. O betapa mudahnya dosa dan kepolosan dapat dibedakan!

Cinta-ku, Engkau berdiri di hadapan Kayafas untuk dijatuhi hukuman sebagai penjahat yang paling bersalah. Kayafas sekarang bertanya kepada para saksi apakah kejahatan-Mu. O, lebih baik ia menanyakan-Mu tentang Cinta-Mu! Seseorang menuduhkan satu hal dan yang lainnya tentang hal yang lain lagi, tidak benar dan saling bertentangan satu sama lain. Sambil menuduh Engkau, para prajurit menjambak rambut-Mu. Mereka menampar Wajah-Mu yang maha Kudus begitu keras sehingga tamparan itu bergema di seluruh ruangan. Mereka memelintir bibir-Mu. Mereka memukul-Mu. Engkau tetap diam dan menderita. Ketika Engkau melihat mereka, cahaya mata-Mu turun di hati mereka, dan tak mampu bertahan, mereka mundur daripada-Mu. Namun yang lainnya kemudian maju untuk menyiksa-Mu lagi.

Tiga penyangkalan Petrus
Di tengah-tengah begitu banyaknya tuduhan dan kemarahan, aku melihat Engkau menjadi lebih perhatian. Hati-Mu berdetak keras seolah hendak meledakkan rasa sakit. Katakan padaku, Kebaikan-ku yang sengsara, apakah itu? Aku lihat bahwa Cinta-Mu begitu besar sehingga Engkau menunggu dengan gelisah apa yang hendak para musuh-Mu lakukan terhadap-Mu dan mempersembahkannya bagi keselamatan kami. Dengan ketenangan yang sempurna, Hati-Mu membuat pemulihan bagi fitnah, kebencian, saksi palsu dan kesalahan yang dilakukan terhadap yang tidak bersalah secara terencana, bagi mereka yang melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan dorongan para pemimpin mereka dan bagi pelanggaran-pelanggaran para klergi.

Bersatu dengan Engkau, aku menggabungkannya dengan pemulihan-pemulihan-Mu, dan aku merasakan sebuah kesedihan baru yang mendukakan Hati-Mu yang paling lembut – yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Katakanlah padaku, katakanlah padaku, apakah itu? Berbagilah segalanya denganku, O Yesus.

 “Anak-Ku, kau ingin mengetahui apakah itu? Aku mendengarkan suara Petrus berkata bahwa ia tidak mengenal Aku. Kemudian ia bersumpah lagi dan lagi bahwa ia tidak mengenal aku; dan akhirnya, dengan keras menyumpahi, ia menegaskan bahwa ia tidak mengenal Aku.

O Petrus, bagaimana mungkin engkau tidak mengenal Aku? Tidakkah engkau ingat berapa kali kebaikan telah Ku-limpahkan kepadamu? Jika yang lainnya membuat Aku mati karena kesakitan, Engkau membuatku mati karena kesedihan! Oh, betapa salahnya engkau mengikuti Aku dari kejauhan, dan kemudian memaparkan dirimu sendiri kepada kesempatan berdosa!”

Kebaikan-ku yang disangkal, betapa cepatnya pelanggaran-pelanggaran orang yang Kau-kasihi dapat dikenali! O Yesus, aku ingin membuat detakan jantungku mengalir di dalam detakan jantung-Mu untuk menenangkan kejang-kejang yang menyiksa-Mu hingga Kau menderita. Dan detak jantungku di dalam detak jantung-Mu bersumpah akan setia dan mencintai Engkau, dan mengulangi dan bersumpah ribuan dan ribuan kali bahwa aku mengenal Engkau. Namun Cinta-Mu tetap tidak dapat tenang, dan Engkau mencari Petrus dengan mata-Mu. Di hadapan tatapan-Mu, mata-Mu bengkak dengan airmata karena penyangkalannya, Petrus tergerak, dan ia menangis ketika ia pergi. Setelah menyelamatkannya, Engkau menjadi tenang lagi dan membuat pemulihan bagi dosa-dosa para paus dan para pemimpin Gereja, teristimewa bagi dosa mereka yang memaparkan dirinya sendiri terhadap kesempatan berdosa.

Sementara itu, musuh-musuh-Mu terus menuduh-Mu. Melihat bahwa Engkau tidak menjawab tuduhan-tuduhan mereka, Kayafas berkata kepada-Mu: “Aku sungguh-sungguh memerintahkan-Mu di bawah sumpah pada Tuhan yang hidup, katakan padaku: Apakah Engkau sungguh Putera Allah yang benar?”

Cinta-ku, Engkau selalu memiliki kata kebenaran di dalam mulut-Mu. Dengan demikian, dengan sikap agung yang tertinggi, dengan suara bergema namun lembut yang memukul semua orang dan membuat iblis-iblis melemparkan diri mereka ke dalam jurang neraka, Engkau menjawab:

“Engkau telah mengatakannya. Ya, Aku adalah Putera Allah yang benar. Dan suatu hari nanti Aku akan turun dari awan-awan surga untuk menghakimi semua bangsa.”

Pada kata-kata kreatif-Mu, semua orang terdiam. Mereka gemetar dan ketakutan. Tetapi Kayafas, setelah keadaan menakutkan itu, kembali lagi. Bahkan lebih marah daripada binatang buas, dia berkata kepada semua orang:

“Buat apa kita memerlukan saksi-saksi lagi? Dia telah mengatakan sebuah penghujatan yang menyedihkan. Mengapa kita harus menunggu menjatuhkan hukuman pada-Nya? Ia telah layak bagi kematian!”

Untuk memberikan dorongan yang lebih besar lagi bagi kata-kata sakrilegius-nya, ia mengoyakkan pakaiannya dengan amukan dan kemarahan sehingga semuanya berteriak bersamaan, sebagai satu kesatuan, “Dia bersalah dan harus mati! Dia bersalah dan harus mati!” Mereka menyerang Engkau, Yesus-ku yang baik. Seseorang memukul-Mu dan menampar-Mu, sementara lainnya meludahi Wajah-Mu. Masih juga yang lainnya menginjak-Mu. Mereka menyiksa-Mu dengan banyak cara hingga bumi gemetar dan surga tergoncang.

Cinta-ku dan hidup-ku, betapa mereka menyiksa Engkau! Hati-ku hancur karena kesedihan… Oh, ijinkanlah aku keluar dari kesedihan Hati-Mu untuk menghadapi semua kemarahan-kemarahan yang Kauhadapi. Ya, bila hal itu mungkin, aku akan merebut Engkau dari tangan para musuh-Mu, tetapi Engkau tidak ingin aku melakukan itu karena keselamatan semua orang memerlukan hal ini. Jadi aku terpaksa mundur.

Cinta-ku yang manis, ijinkanlah aku untuk membersihkan-Mu, membenahi rambut-Mu, menyingkirkan ludahan dan menyeka darah, hingga kemudian mendekatkan diriku ke dalam Hati-Mu, sebab aku melihat Kayafas kelelahan dan ingin berhenti dan kemudian ia menyerahkan-Mu kepada para prajurit.

Jadi, aku memberkati Engkau. Dan aku minta berkat-Mu untukku, dan agar Engkau menciumku dengan cinta. Aku mendekatkan diriku di dalam nyala Hati-Mu yang Ilahi untuk pergi tidur. Aku menempatkan mulutku pada Hati-Mu sehingga saat aku bernafas aku boleh mencium Engkau. Dan dengan perbedaan detak-detak jantung-Mu – lebih atau kurang menderita – aku akan menyadari apakah Engkau menderita atau beristirahat. Dan sekarang, membentuk sayap-sayap dengan lengan-lenganku untuk membela-Mu, aku merangkul Engkau, mendekap diriku dekat di Hati-Mu, dan tertidur.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Yesus dibawa ke hadapan Kayafas dan dituduh secara tidak adil. Ia menjadi subyek penyiksaan dari hal yang belum diputuskan dan saat Ia diinterogasi, Ia hanya mengatakan kebenaran. Ketika Yesus mengijinkan orang lain untuk membuat kita kesal dan menuduh kita secara tidak adil, apakah aku hanya mencari Tuhan yang mengetahui ketidak-bersalahanku, atau aku memohon penghargaan dan penghormatan dari orang lain? Apakah bibirku selalu membicarakan kebenaran? Apakah aku adalah musuh dari segala tipu muslihat dan kebohongan? Apakah aku dengan sabar menahan segala ejekan dan penghinaan yang disebabkan orang lain padaku? Apakah aku siap untuk mempersembahkan hidupku bagi keselamatan mereka?

Yesus-ku yang manis, betapa berbedanya aku daripada-Mu! Aku memohon dengan kerendahan-hati, berikanlah bibirku selalu membicarakan kebenaran untuk melukai para hati bagi mereka yang mendengarkan aku dan untuk menuntun semua jiwa kepada-Mu!


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.