Senin,
28 Mei 2018
Pekan
Biasa VIII – O PEKAN IV
HARI
BIASA (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Hai Israel, betapa baiklah
Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur 72 (73)
Berbahagialah orang yang
tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
Hai Israel, betapa baiklah
Allah *
bagi orang yang murni
hatinya
Namun kakiku hampir
tergelincir,*
aku nyaris jatuh
terpelanting
Sebab aku cemburu kepada
kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran
orang jahat
Bagi mereka tak ada
kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih
payah *
dan tidak diinjak-injak
seperti orang lain
Maka mereka menghias diri
dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian
kekerasan
Mata mereka licin melebihi
lemak, *
mereka sewenang-wenang
melampaui batas
Mereka menyeringai dan
bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri
atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar
langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir
bumi
Dengan rakus mereka menggendutkan
diri,*
seakan-akan menghisap habis
samudra raya
Mereka berkata:”Masakan
Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi
maklum!”
Demikianlah keadaan orang
jahat: †
mereka tidak menghiraukan
Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun
kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon I
Hai Israel, betapa baiklah
Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon II
Sukacita orang jahat akan
diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Jadi apa gunanya aku
memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak
bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku
kena kutuk *
dan disiksa setiap hari
mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku
berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan
umatMu
Telah kucoba untuk memahami
kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu
sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku
menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan
mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka
ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke
dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka kan
ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut
dalam kenyerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap
pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam
kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon II
Sukacita orang jahat akan
diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Antifon III
Orang yang menjauhi Engkau, akan
binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Tetapi, melihat kemujuran
orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku sangat tersinggung
Seperti seorang dungu aku
tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak
berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal
selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan
bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam
surgaMu *
dan sambutlah aku dalam
kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku
beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi
padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis
melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati
hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang
menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang
yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia
karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu,
ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala
karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon III
Orang yang menjauhi Engkau,
akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
BACAAN
2Kor. 8:1-24
2Kor 8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan
kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di
Makedonia.
2Kor 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan,
sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya
dalam kemurahan.
2Kor 8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan
menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
2Kor 8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan
mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil
bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
2Kor 8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada
yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
2Kor 8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus,
supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia
telah memulainya.
2Kor 8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam
segala sesuatu, ?dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam
kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami?demikianlah juga
hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
2Kor 8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai
perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu,
aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.
2Kor 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia
Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
2Kor 8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang
mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai
melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.
2Kor 8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah
pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan
lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.
2Kor 8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka
pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
2Kor 8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya
orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
2Kor 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan
kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu,
supaya ada keseimbangan.
2Kor 8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang
mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak
kekurangan."
2Kor 8:16 Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu
mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu
kamu.
2Kor 8:17 Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam
kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela pergi kepada kamu.
2Kor 8:18 Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara
kita, yang terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil.
2Kor 8:19 Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk
oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami
lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami.
2Kor 8:20 Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa
ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan
dan yang hasilnya sebesar ini.
2Kor 8:21 Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya
di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia.
2Kor 8:22 Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang
lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata
selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya
kepercayaannya kepada kamu.
2Kor 8:23 Titus adalah temanku yang bekerja bersama-sama
dengan aku untuk kamu; saudara-saudara kami yang lain itu adalah utusan
jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus.
2Kor 8:24 Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di
hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XIX – HAL LATIHAN-LATIHAN BIARAWAN YANG BAIK
3.
Bilamana kita kadang-kadang meninggalkan latihan demi Tuhan atau untuk membantu
sesama manusia, nantinya hal ini masih mudah dikejar kembali. Akan tetapi, jika
mengabaikan sesuatu karena rasa segan atau karena tidak peduli maka besarlah
kesalahan kita dan kita akan menderita kerugian. Maka, hendaklah kita
senantiasa mengerahkan segenap tenaga kita, tetapi sekalipun demikian, kita
akan masih juga melakukan banyak kesalahan. Hendaknya kita senantiasa berniat
untuk berbuat sesuatu yang pasti, lebih-lebih memperhatikan hal-hal yang
merupakan rintangan bagi kita. Hendaklah kita menyelidiki dan mengatur
perbuatan kita, baik yang lahir maupun yang batin, karena kedua-duanya berguna
bagi kemajuan kita.
=====
DOA PENUTUP
Ya
Allah, Engkau suka tinggal dalam hati yang jujur dan murni. Semoga dengan
bantuan rahmatMu kamipun menjadi jujur dan murni, sehingga Engkau berkenan
mendiami hati kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.