Rabu, 30 Mei 2018
Pekan Biasa VIII – O PEKAN IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong a ku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Alleluya.
MADAH
Terimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kau antar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Mazmur 102 (103)
Allah kita penuh rahmat dan belas
kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai
seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala
kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari
kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan
kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal
seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan
keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada
Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung
kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih
setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan
amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal
dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan
kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang
tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap
orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan
kita.
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang
yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti
rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada
lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan
anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang
takwa *
berlangsung dari sediakala sampai
selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun
temurun †
bagi orang yang berpegang pada
perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan
setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas
segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan
titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan
kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
BACAAN
2Kor. 10:1-11:6
2Kor 10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan
kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi
Kristus yang lemah lembut dan ramah.
2Kor 10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan
keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap
orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.
2Kor 10:3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang
secara duniawi,
2Kor 10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi,
melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk
meruntuhkan benteng-benteng.
2Kor 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu
yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
2Kor 10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila
ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
2Kor 10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang
benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di
dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.
2Kor 10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa,
yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan
kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.
2Kor 10:9 Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu
dengan surat-suratku.
2Kor 10:10 Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi
bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti.
2Kor 10:11 Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa
tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam
surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.
2Kor 10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau
membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri.
Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya
dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
2Kor 10:13 Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap
di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas
sampai kepada kamu juga.
2Kor 10:14 Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada
kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami
belum sampai kepada kamu.
2Kor 10:15 Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di
daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila
imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di
antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.
2Kor 10:16 Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di
daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas
hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.
2Kor 10:17 "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam
Tuhan."
2Kor 10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang
yang dipuji Tuhan.
2Kor 11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil
itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
2Kor 11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus.
2Kor 11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh
ular itu dengan kelicikannya.
2Kor 11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus
yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh
yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang
telah kamu terima.
2Kor 11:5 Tetapi menurut pendapatku sedikitpun aku tidak kurang dari pada
rasul-rasul yang tak ada taranya itu.
2Kor 11:6 Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian
dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala
waktu dan di dalam segala hal.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK
HIDUP ROHANI
Pasal XIX – HAL LATIHAN-LATIHAN
BIARAWAN YANG BAIK
5. Segala sesuatu yang tidak bersifat
umum hendaknya jangan dilakukan di muka umum karena latihan yang bersifat
khusus lebih baik dilakukan sendirian, secara perorangan. Sungguh tidak baiklah
kiranya jika kita segan dan malas menjalankan latihan-latihan umum bersama,
tetapi lebih senang melakukan latihan-latihan sendirian. Kita selesaikan lebih
dahulu tugas dan kewajiban yang diletakkan di atas pundak kita dengan teliti
dan sempurna, sesudah itu, jika masih ada waktu terluang barulah kita boleh
mengundurkan diri dalam kesunyian dan melakukan sesuatu, yang sesuai dengan
cinta-bakti kita. Tidak semua macam latihan cocok buat setiap orang. Setiap
orang mempunyai kecocokan latihan sendiri-sendiri. Demikian pula halnya, tidak
semua latihan cocok untuk dilakukan setiap hari. Ada latihan yang sebaiknya
dijalankan pada hari-hari besar, dan ada latihan yang cocok untuk
diselenggarakan pada hari-hari biasa. Maka, baiklah latihan-latihan itu
disesuaikan dengan waktu dan keadaan. Pada waktu mengalami godaan, orang
membutuhkan latihan lain yang berbeda dari latihan pada waktu tenang dan
tenteram. Di saat menderita kesusahan dan keresahan hati, kita sebaiknya
menggunakan waktu untuk merenung. Sementara pada waktu berada dalam keadaan
riang-gembira, kita membutuhkan latihan lain lagi.
=====
DOA PENUTUP
Allah, perlindungan dan harapan kami,
tanpa Engkau tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan
kerahimanMu, supaya di bawah bimbinganMu, kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di
bumi ini sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah
kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus,
kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.