02.00 – 03.00
YESUS DIBAWA KE HADAPAN HANAS (+ 11 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… "Anak-Ku, jika kau tahu betapa
puasnya Aku ketika melihat engkau mengulangi Jam Jam Kesukaan-Ku ini - selalu
mengulanginya, lagi dan lagi - engkau akan berbahagia. Memang benar bahwa para
Orang Suci-Ku telah merenungkan Sengsara-Ku dan telah memahami betapa banyak
yang Aku derita, meneteskan air mata belas kasih begitu banyak, seperti merasa
dikonsumsi bagi cinta akan rasa sakit-Ku, tetapi tidak dengan cara yang terus
menerus seperti itu, dan berulang kali dalam urutan ini. Oleh karena itu Aku
dapat mengatakan bahwa engkau adalah yang pertama memberi Aku kesenangan ini,
sangat hebat dan istimewa, karena engkau terus memecahkan dalam dirimu- jam
demi jam – hidup-Ku dan apa yang Kuderita. Dan Aku merasa begitu ditarik, jam
demi jam, Aku memberimu makanan ini dan Aku makan makanan yang sama dengan
engkau, melakukan apa yang engkau lakukan bersamamu. Namun, ketahuilah bahwa
Aku akan memberimu banyak hadiah dengan cahaya baru dan rahmat baru, dan bahkan
setelah kematianmu, setiap kali jiwa-jiwa di bumi melakukan Jam-jam Sengsara-Ku
ini, di Surga Aku akan mengenakan pakaianmu dengan cahaya dan kemuliaan yang
selalu baru. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena
Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk
menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku
ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS DIBAWA KE HADAPAN HANAS
Yesus, selalulah menyertai aku. Mama yang manis, marilah kita
mengikuti Yesus bersama.
Yesus-ku, penjaga Ilahi, Engkau ada di dalam Hati-Ku untuk menjaga
aku. Dan tidak ingin tinggal sendirian tanpaku, Engkau membangunkan aku dan
membuatku melihat diriku bersama-Mu di dalam rumah Hanas.
Sekarang Engkau berada di keadaan dimana Hanas menginterogasi Engkau
mengenai doktrin-Mu dan para rasul-Mu. Untuk membela kemuliaan Bapa, O Yesus,
Engkau membuka Mulut-Mu yang kudus, dan dengan sebuah suara bergema dan
berwibawa, menjawab:
“Aku telah berbicara di depan umum dan setiap orang yang
berada di sini telah mendengarkan Aku.”
Mendengar kata-kata-Mu yang berwibawa semua orang gemetar. Tetapi,
oh, betapa jahat! Ingin menghormati Hanas, seorang pelayan dengan sarung tangan
besi datang mendekati-Mu dan menampar Engkau begitu kerasnya hingga Engkau
limbung, dan Wajah Kudus-Mu lebam.
Sekarang, Hidup-ku yang lembut, aku mengerti mengapa Engkau
membangunkan aku. Engkau benar; siapa yang akan menopang-Mu pada saat ini, saat
Engkau akan terjatuh? Musuh-musuh-Mu meledak dalam tawa kesetanan, bersiul dan
bertepuk tangan, menyoraki sebuah aksi yang sangat tidak adil. Dan Kau,
terhuyung, tidak memiliki siapapun untuk bersandar. Yesus-ku, aku merangkul-Mu.
Dan membentuk sebuah dinding dengan tubuhku untuk menopang-Mu, aku
mempersembahkan pada-Mu pipiku – untuk segera datang dan berani menanggung rasa
sakit bagi Cinta-Mu. Aku menderita amukan ini bersama Engkau, dan aku membuat
pemulihan bersama Engkau bagi kepenakutan begitu banyak jiwa yang dengan
mudahnya menjadi takut; bagi mereka yang tidak jadi berbicara tentang kebenaran
karena ketakutan; bagi kurangnya rasa hormat karena para imam dan bagi semua
gumaman.
Yesus-ku yang sengsara, aku melihat Hanas mengirimkan Engkau
kepada Kayafas. Musuh-musuh-Mu mendorong Engkau menuruni anak tangga. Cinta-Ku,
pada kesakitan karena jatuh-Mu ini Engkau membuat pemulihan bagi mereka yang
jatuh ke dalam dosa pada malam hari, mengambil keuntungan dari kegelapan. Dan
Kau memanggil para kafir dan orang-orang yang tidak percaya masuk ke dalam
cahaya iman.
Aku juga ingin mengikuti-Mu di dalam pemulihan-pemulihan ini, dan
aku mengirimkan desahanku untuk membela Engkau terhadap musuh-musuh-Mu hingga
Engkau sampai pada Kayafas. Meneruskan menjagaku ketika aku tidur dan
membangunkan aku saat Engkau memerlukan aku. Sekarang, berikanlah aku sebuah cium,
dan berkatilah aku; dan aku akan mencium Hati-Mu dan meneruskan tidurku di
dalam-Nya.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus dibawa ke hadapan Hanas, ditanyai olehnya mengenai
doktrin-Nya dan tentang para rasul-Nya. Untuk memuliakan Bapa, Ia menjawab
tentang doktrin-Nya tetapi untuk menghindari melanggar kebaikan hati Ia tidak
menyentuh para rasul-Nya.
Sekarang saat ditanyai untuk memuliakan Tuhan, apakah aku tidak
takut dan tidak bersemangat, ataukah aku ingin dihormati manusia? Aku harus
selalu membicarakan kebenaran bahkan di hadapan mereka yang berpengaruh.
Di dalam pembicaraan-pembicaraanku, apakah aku selalu mencari
kemuliaan Tuhan? Apakah aku mencari kemuliaan Tuhan dengan bertahan terhadap
segala sesuatu dengan sabar seperti yang Yesus lakukan? Apakah aku selalu
menghindari berbicara buruk tentang sesamaku, memaafkan kesalahan-kesalahan
mereka ketika aku mendengar orang lain berbicara hal buruk tentang mereka?
Yesus menjaga hati kita. Tetapi apakah aku menjaga Hati Yesus agar
Ia tidak menerima pelanggaran sehingga aku berniat untuk membuat pemulihan? Di
dalam segala yang kulakukan, apakah aku selalu siaga sehingga setiap pikiran,
pandangan, perkataan, kasih, detak jantung, dan hasrat tetap seperti penjagaan
mengelilingi Yesus, tetap menjaga Hati-Nya dan mempersembahkan pemulihan bagi
semua pelanggaran yang diterima-Nya? Untuk membuat pemulihan ini bagi Hati-Nya,
apakah aku meminta Yesus untuk menjaga setiap perbuatanku dan untuk menolong
kita menjaga hati kita semua?
Setiap perbuatan yang kita lakukan di dalam Tuhan adalah sebuah
Kehidupan Ilahi yang kita peroleh di dalam kita. Karena kita sangatlah terbatas
dan Tuhan itu besar sekali, kita tidak dapat mendekati Tuhan dengan
perbuatan-perbuatan kasar kita. Sungguhlah diperlukan agar kita menggandakan perbuatan-perbuatan
ini sebanyak mungkin untuk paling tidak meningkatkan kemampuan kita untuk
mengerti dan mencintai.
Ketika Yesus memanggil aku, apakah aku siap untuk menjawab?
Panggilan Tuhan dapat didengar dalam banyak cara: melalui inspirasi, membaca buku-buku
yang baik, dan melalui teladan yang baik. Seseorang bahkan merasakannya secara
nyata melalui daya tarik rahmat dan bahkan di dalam perubahan-perubahan cuaca
yang tak terduga.
Yesus-ku yang manis, semoga Suara-Mu selalu menggema di hatiku.
Semoga segala sesuatu yang mengelilingiku baik di luar maupun di dalam akan
menjadi sebuah suara yang terus menerus selalu memanggil aku untuk mencintai
Engkau. Dan semoga keharmonisan suara Ilahi-Mu menjagaku untuk tidak
mendengarkan suara manusia manapun yang mengganggu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil
aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang.
Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan
sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih”
ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan
dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku
memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk
setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku
berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah
Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU
“Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku
mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik
bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus,
tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan
setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga
tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku
di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan;
lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan
meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari
musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut
meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini?
Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan
aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke
waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak
jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah
mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat
merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan
melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium,
peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus
sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu
dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan
berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di
dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.