Senin, 26 Maret 2018
PEKAN SUCI – HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kau terima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan
Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka
Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang saleh mohon diampun
Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon selalu diberkati. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan
bebaskanlah aku
Mazmur 30 (31), 1-7.20-25
Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23,46)
KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan sampai aku dikecewakan!
Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku,†
condongkanlah telingaMu kepadaku *
dan bebaskanlah aku segera!
Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan benteng pertahananku yang kuat.-
Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku, *
dan demi namaMu Engkau akan membimbing dan menuntun daku.
Engkau akan melepaskan daku dari jaring †
yang dipasang untuk menjerat aku,*
sebab Engkaulah pelindungku.
Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
tebuslah aku, ya Tuhan Allah.
Sungguh, aku benci akan para pemuja berhala †
dan aku menaruh kepercayaanku pada Tuhan; *
aku bersorak sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika melihat penderitaanku,*
Engkau membela aku terhadap serangan musuh.
Engkau tidak menyerahkan daku ke tangannya *
dan tidak menjerumuskan daku ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan
bebaskanlah aku
Antifon
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
sebab sungguh sesaklah hatiku.
Mataku pudar karena sedih
meranalah jiwa dan ragaku.
Hidupku dihabiskan oleh derita,*
sepanjang umur aku berkeluh kesah.
Kekuatanku surut terisap sengsara,*
tulang-tulang ku retak dan rapuhlah tenagaku
Aku menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan alamat naas bagi handai taulanku.
Semua orang yang
melihat aku di jalan
lari terbirit-birit menghindari aku.
Lisutlah aku tak ubahnya dengan mayat,*
tiada berarti bagaikan jambangan yang pecah
Kudengar desas desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana ketakutan menghantui aku
Mereka bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat mencabut nyawaku.
Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan,†
aku berkata: “Engkaulah Allahku,*
hidupku ada dalam tanganMu.”
Renggutlah aku dari cengkeram musuh *
dan bebaskan daku dari para pengejarku.
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan
Antifon
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang
mengagumkan kepadaku.
Betapa berlimpah kebaikanMu *
yang Kausediakan bagi orang takwa
Yang Kaukerjakan di hadapan sluruh umat manusia *
bagi orang yang berharap padaMu
Engkau menyembunyikn mereka dalam kehadiranMu *
terhadap fitnahan musuh
Engkau melindungi mereka dalam rumahMu *
terhadap lidah yang mengumpat.
Terpujilah Tuhan †
yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan *
dari dalam bentengNya yang kuat
Pernah aku berkata dalam kegelisahanku: *
“Aku telah terpisah dari kehadiranMu.”
tetapi Engkau mendengarkan permohonanku, *
ketika aku berseru kepadaMu
Cintailah Tuhan, hai semua orang beriman †
Sebab Tuhan mememelihara umatNya yang setia *
tetapi orang sombong menerima hukuman yang setimpal
Besarkanlah hatimu dan tabahlah, *
hai kamu semua yang berlindung kepada Tuhan
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang
mengagumkan kepadaku.
BACAAN
Yer. 26:1-15
Yer 26:1 Pada
permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini
dari TUHAN, bunyinya:
Yer 26:2 Beginilah
firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada
penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala
firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi
sepatah katapun!
Yer 26:3 Mungkin
mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya
yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu
terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuata mereka yang jahat.
Yer 26:4 Jadi
katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan
Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
Yer 26:5 dan
tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus
Kuutus kepadamu, ?tetapi kamu tidak mau mendengarkan?
Yer 26:6 maka
Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi
segala bangsa di bumi."
Yer 26:7 Para
imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan
perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN.
Yer 26:8 Lalu
sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk
dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh
rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati!
Yer 26:9 Mengapa
engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti
Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi
penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah
TUHAN.
Yer 26:10 Ketika
para pemuka Yehuda mendengar tentang hal ini, pergilah mereka dari istana raja
ke rumah TUHAN, lalu duduk di pintu gerbang baru di rumah TUHAN.
Yer 26:11 Kemudian
berkatalah para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan kepada seluruh
rakyat itu, katanya: "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia
telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu
sendiri."
Yer 26:12 Tetapi
Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya:
"Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota
ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu.
Yer 26:13 Oleh
sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah
suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang
diancamkan-Nya atas kamu.
Yer 26:14 Tetapi
aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik
dan benar di matamu.
Yer 26:15 Hanya
ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu
mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan
penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan
segala perkataan ini kepadamu."
BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih
dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal
Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang
sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS
Hari ini
Bacaan Jam Sengsara 10.00
– 11.00 : + 41 menit
YESUS MEMANGGUL SALIB-NYA DAN BERJALAN MENUJU
KALVARI PAKAIAN-NYA DITANGGALKAN
Besok
Bacaan Jam Sengsara 11.00
– 12.00 : + 74 menit
PENYALIBAN
(Bacaan hari ini
dapat dibagi menjadi 2x atau 3x untuk dibaca jika dirasakan terlalu panjang
untuk dibacakan langsung selama 74 menit)
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XVIII – HENDAKLAH MANUSIA JANGAN MENYELIDIKI
SAKRAMEN INI SECARA BERLEBIH-LEBIHAN, MELAINKAN TUNDUKKANLAH PIKIRANNYA KEPADA
IMAN YANG KUDUS, SELAKU MURID KRISTUS YANG RENDAH HATI
4. Maka, hendaklah engkau tetap maju dengan iman yang
bersahaja dan teguh; dan sambutlah Sakramen yang Mahakudus dengan hormat penuh
rasa rendah hati. Dan apa yang tidak dapat engkau pahami, serahkanlah dengan
senang hati kepada Allah yang mahakuasa. Tuhan tidak akan menipumu. Sebaliknya,
tertipulan ia yang terlalu banyak percaya kepada diri sendiri. Tuhan beserta
mereka yang bersahaja, mewahyukan diri-Nya kepada mereka yang rendah hati,
memberikan kebijaksanaan kepada yang rendah, membuka pikiran mereka yang murni
hati, dan menahan rahmat-Nya terhadapa mereka yang selalu ingin tahu (melit)
dan yang congkak hati. Pikiran manusia itu lemah dan dapat tertipu; tetapi iman
yang benar tidak dapat keliru.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, kami sering gagal karena lemah.
Kami mohon, semoga kami dapat menimba kekuatan dari sengsara PuteraMu yang
tunggal. Sebab Dialah pengantara kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang
segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan
dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.