Rabu, 28 Maret
2018
PEKAN SUCI – HARI RABU DALAM PEKAN SUCI
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kau terima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan
Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka
Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang saleh mohon diampun
Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon selalu diberkati. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39)
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena
Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya
Mazmur 51 (52)
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor
1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segala macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh
harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya
BACAAN
Rat. 3:1-33
Rat 3:1 Akulah
orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya.
Rat 3:2 Ia
menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya.
Rat 3:3 Sesungguhnya,
aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari.
Rat 3:4 Ia
menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya.
Rat 3:5 Ia
mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan
kesusahan.
Rat 3:6 Ia
menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
Rat 3:7 Ia
menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.
Rat 3:8 Walaupun
aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.
Rat 3:9 Ia merintangi
jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui.
Rat 3:10 Laksana
beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.
Rat 3:11 Ia
membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.
Rat 3:12 Ia
membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.
Rat 3:13 Ia
menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya.
Rat 3:14 Aku
menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang
hari.
Rat 3:15 Ia mengenyangkan
aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh.
Rat 3:16 Ia
meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke
dalam debu.
Rat 3:17 Engkau
menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan.
Rat 3:18 Sangkaku:
hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.
Rat 3:19 "Ingatlah
akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu."
Rat 3:20 Jiwaku
selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.
Rat 3:21 Tetapi
hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:
Rat 3:22 Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
Rat 3:23 selalu
baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Rat 3:24 "TUHAN
adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Rat 3:25 TUHAN
adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Rat 3:26 Adalah
baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
Rat 3:27 Adalah
baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
Rat 3:28 Biarlah
ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.
Rat 3:29 Biarlah
ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.
Rat 3:30 Biarlah
ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.
Rat 3:31 Karena
tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
Rat 3:32 Karena
walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih
setia-Nya.
Rat 3:33 Karena
tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih
dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal
Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang
sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS
Hari ini
Bacaan Jam Sengsara 12.00
– 13.00 : † 33 menit
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA
PERTAMA
Besok
Bacaan Jam Sengsara 13.00
– 14.00 : + 35 menit
JAM KEDUA - SENGSARA
DI SALIB - KATA-KATA KE-DUA, KE-TIGA DAN KE-EMPAT
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal I – HAL MENGIKUTI JEJAK KRISTUS DAN MENGABAIKAN
SEGALA KESIA-SIAAN DUNIA
1. Tuhan bersabda: “Barang siapa mengikut Aku, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan” (bdk. Yoh 8:12). Inilah sabda Kristus untuk
menasihati kita supaya kita meniru hidup ketekunan-Nya, bila kita
sungguh-sungguh ingin mendapat terang dan ingin dibebaskan dari segala kebutaan
hati. Karena itu, hendaklah kita mengutamakan dan mencurahkan perhatian kita
untuk merenungkan kehidupan Yesus Kristus.
2. Ajaran Kristus jauh melebihi semua ajaran orang-orang
Kudus; dan barang siapa mempunyai semangat yang sejati, akan mendapat makna
yang tersembunyi di dalamnya. Tetapi sering terjadi, bahwa banyak orang,
meskipun telah berkali-kali mendengar Injil, rasa rindu mereka kepada Injil
hanya kecil sekali, sebab mereka tidak memiliki semangat Kristus. Akan tetapi,
barang siapa ingin memahami sedalam-dalamnya dan menikmati sepenuhnya kata-kata
Kristus, hendaklah ia berusaha menyesuaikan hidupnya dengan hidup Kristus.
DOA PENUTUP
Tuhan yang maha bijaksana, menurut rencanaMu PuteraMu
menanggung derita di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh kami. Semoga kami,
hamba-hambaMu, Kauanugerahi kurnia kebangkitan. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN
PAGI
Ya Allahku, dalam
kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu
sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya
mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia,
bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari
ini.
Ya Yesusku, hari
ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin,
dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak
Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu.
Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah
kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa
tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan
kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh
dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak
Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana
Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah
hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak
Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan Pesan
Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus
Dilakukan
Ketika ditanya
apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di
Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan
tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario
Harian)
3) Pernyerahan
kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini
dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima
diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta
orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua
Bunda Kita:
Devosi Sabtu
Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan janji
kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki
kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati
Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga
Janji
Sekarang kita
dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda
berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan
Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan
pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang
ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan
skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya
dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian
segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada
Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu
pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT :
Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan
terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir
Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria
menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya
Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman
dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa
Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada
St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain
Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat.
Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya.
Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat
nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina
atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa
pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api
penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1) menjaga
kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan
Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan
Rosario
(3) setia
mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan
Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre
Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.