Jumat, 30 Maret
2018
HARI JUMAT AGUNG (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
MADAH
O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kau terima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan
Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka
Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang saleh mohon diampun
Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon selalu diberkati. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermufakat
melawan Tuhan dan yang diurapiNya.
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang
diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Para raja dunia bersiap-siap, para penguasa bermufakat
melawan Tuhan dan yang diurapiNya.
Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan
membuang undi atas jubahku
Mazmur 21 (22),
2-23
Allahku, ya Allahku, mengapa aku Kautingalkan? *
Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh, dan tidak menolong
aku.
Allahku, diwaktu siang aku berseru-seru, †
tetapi Engkau tidak menjawab, *
di waktu malam aku mengaduh-aduh, tetapi tidak juga aku
tenang.
Padahal Engkau bersemayam di atas takhta yang suci,*
ya Allah, kemuliaan Israel.
KepadaMu leluhur kami percaya; *
mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka
KepadaMu mereka berseru, dan mereka Kaubebaskan,*
kepadaMu mereka berharap, dan tidak Kaukecewakan.
Tetapi aku ini cacing dan bukan manusia,*
cercaan orang dan hinaan rakyat
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku,*
mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala:
“Ia hidup untuk Tuhan? Biar Tuhan meluputkannya,*
biar Tuhan melepaskannya, kalau Tuhan memang menaruh
perhatian.”
Ya Tuhan, Engkau yang mengeluarkan daku dari kandungan; *
yang meletakkan daku dengan aman pada dada ibuku.
KepadaMu aku diserahkan sejak lahir,*
sejak aku dalam kandungan ibuku, Engkaulah Allahku
Jangan tinggal jauh dari padaku, sebab musuh telah
dekat,*
dan tak ada penolong bagiku.
Seperti lembu-lembu jantan, musuh mengerumuni aku,*
seperti banteng raksasa, mereka mengepung aku.
Mereka mengangakan moncong terhadap aku,*
seperti singa yang menerkam dan mengaum.
Seperti air aku tercurah,*
dan segala tulangku terlepas dari sendinya.
Hatiku menjadi seperti lilin,*
hancur luluh dalam diriku.
Kekuatanku kering seperti beling,*
lidahku melekat pada langit-langit mulutku,-
Seperti anjing, musuh mengerumuni aku,*
gerombolan penjahat mengepung aku.
Mereka menusuk tangan dan kakiku,*
segala tulangku dapat
kuhitung.
Mereka menonton dan memandangi aku,†
membagi-bagi pakaianku di antara mereka
dan membuang undi atas jubahku.
Tetapi Engkau,
Tuhan, janganlah jauh; *
kekuatanku, bergegaslah menolong aku!
Lepaskanlah aku dari pedang,*
dan nyawaku dari cengkeraman anjing
Selamatkanlah aku dari moncong singa,*
dan tolonglah aku mengalahkan tanduk banteng.
Maka aku akan memasyhurkan namaMu kepada saudaraku *
dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka dan
membuang undi atas jubahku
Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan
kekerasan
Mazmur 37 (38)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku
menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku menggunakan
kekerasan
BACAAN
Ibr 9:11-28
Ibr 9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar
untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih
besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -artinya
yang tidak termasuk ciptaan ini, -
Ibr 9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk
selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba
jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan
dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Ibr 9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
Ibr 9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Ibr 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu
perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian
kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara
yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Ibr 9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus
diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
Ibr 9:17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat
wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih
hidup.
Ibr 9:18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama
tidak disahkan tanpa darah.
Ibr 9:19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah
hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba
jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri
dan seluruh umat,
Ibr 9:20 sambil berkata: "Inilah darah perjanjian
yang ditetapkan Allah bagi kamu."
Ibr 9:21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah
dipercikinya secara demikian dengan darah.
Ibr 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut
hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Ibr 9:23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang
ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi
sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
Ibr 9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus
buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya,
tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan
kita.
Ibr 9:25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang
mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke
dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
Ibr 9:26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang
menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja
menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
Ibr 9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati
hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
Ibr 9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan
menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
BACAAN PILIHAN
Jika anda memiliki waktu lebih banyak dan ingin lebih
dekat mengenang Sengsara Yesus melalui sebuah bacaan dan devosi perihal
Sengsara-Nya, 24 hari jelang Paskah ini tersedia Bacaan Pilihan alternatif yang
sangat indah dari Devosi JAM HIDUP, yaitu:
24 JAM SENGSARA TUHAN YESUS
Hari ini
Bacaan Jam Sengsara 14.00
– 15.00 : + 33 menit
JAM KETIGA - SENGSARA DI SALIB - KATA-KATA
KE-LIMA, KE-ENAM DAN KE-TUJUH
Besok
Bacaan Jam Sengsara 15.00
– 16.00 : + 20 menit
YESUS YANG TELAH
WAFAT DITUSUK DENGAN TOMBAK DAN DITURUNKAN DARI SALIB
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal I – HAL MENGIKUTI JEJAK KRISTUS DAN MENGABAIKAN
SEGALA KESIA-SIAAN DUNIA
4. Maka kesia-siaanlah mencari kekayaan yang fana dan
menaruh pengharapan padanya. Kesia-siaan pula mengejar kehormatan dan
membanggakan diri. Kesia-siaanlah, menuruti keinginan daging itu. Oleh sebab
itu, janganlah kita membanggakan diri atas kecakapan ataupun pengetahuan kita,
tetapi lebih baik kita takut akan tanggung jawab atas pengetahuan yang
diberikan kepada kita. Bila kita menyangka bahwa kita tahu akan banyak hal dan
merasa paham tentang soal-soal itu, ingatlah bahwa masih banyak hal lain yang
tidak kita ketahui. “Janganlah mempunyai anggapan tinggi tentang dirimu
sendiri” (bdk. Rm 11:20), melainkan akuilah bahwa sesungguhnya pengetahuan kita
kurang. Mengapa kita menganggap diri kita lebih tinggi daripada orang lain,
sedangkan masih banyak orang lain yang lebih padai dalam bidang kaidah-kaidah
agama daripada kita? Apabila kita ingin mengetahui dan mempelajari apa yang
berguna bagi kita, sebaiknya kita suka tetap tinggal tidak terkenal dan tidak
diindahkan siapa-siapa.
DOA PENUTUP
Bapa, sudilah memandang dengan rela keluargaMu ini. Sebab
demi keselamatan kami Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri
ke tangan kaum penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.