Rabu, 7
Februari 2018
Pekan
Biasa V – O PEKAN I – HARI BIASA
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30
Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat
(Why 11,13)
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan
awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi
tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang
aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan
daku dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi
kegelapanku
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi
kegelapanku
BACAAN
Kej. 43:1-7,26-34
Kej 43:1 Tetapi
hebat sekali kelaparan di negeri itu.
Kej 43:2 Dan
setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah
mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."
Kej 43:3 Lalu
Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan
sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada
bersama-sama dengan kamu.
Kej 43:4 Jika
engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau
pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu.
Kej 43:5 Tetapi
jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana,
sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku,
jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu."
Kej 43:6 Lalu
berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan
memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"
Kej 43:7 Jawab
mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri
dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan
kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana
kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu."
Kej 43:26 Ketika
Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada
Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah.
Kej 43:27 Sesudah
itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: "Apakah
ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?"
Kej 43:28 Jawab
mereka: "Hambamu, ayah kami, ada selamat; ia masih hidup." Sesudah
itu berlututlah mereka dan sujud.
Kej 43:29 Ketika
Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu
dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu
sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih
karunia kepadamu, anakku!"
Kej 43:30 Lalu
segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan
adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar,
lalu menangis di situ.
Kej 43:31 Sesudah
itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan
berkata: "Hidangkanlah makanan."
Kej 43:32 Lalu
dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya
tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu
tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang
Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir.
Kej 43:33 Saudara-saudaranya
itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka
berpandang-pandangan dengan heran.
Kej 43:34 Lalu
disajikan kepada mereka hidangan dari meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin
adalah lima kali lebih banyak dari pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah
mereka dan bersukaria bersama-sama dengan dia.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal
VII – HAL MENYELIDIKI SUARA HATI DAN NIAT AKAN MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI
4.
Sebab, tidak ada kurban yang lebih pantas dan tidak ada silih yang lebih besar
untuk menghapus dosa-dosanya daripada menyerahkan diri dengan hati murni kepada
Allah, bersama dengan kurban Tubuh Kristus dalam kurban Misa dan dalam Komuni
Kudus. Bila orang telah berusaha dengan kekuatan yang ada padanya dan telah
sungguh menyesal, beberapa kali pun ia datang kepada-Ku, untuk mohon ampun dan
rahmat, “Sungguh Aku katakan, demikian sabda Tuhan, Aku tidak menghendaki
kematian orang berdosa, melainkan agar bertobatlah ia dan hidup” (bdk. Yeh.
33:11); “sebab dosa-dosanya tak akan Kupikirkan lebih lama lagi” (bdk. Ibr
10:17), tetapi akan diberi ampun.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi, PuteraMu telah
merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami
dari dosa. Berilah umatMu kegembiraan yang sejati agar kami dapat menikmati
sukacita abadi. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan
yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah
Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu kesakitanNya
pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang yang berada
di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka melanggar
perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami melalui
penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah melalui
Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah
kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami.
Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara
terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka.
Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang
mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang
melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga
dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa
ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.