Minggu, 4 Februari 2018
Pekan Biasa V – O PEKAN I – HARI MINGGU BIASA
(H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitkan sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami berkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
BersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pohon kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan
Mazmur 1
Berbahagialah orang yang berharap pada salib dan
turun
Ke air pembaptisan (penulis abad 2)
Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat
orang berdosa, †
tidak menempuh jalan orang sesat *
dan tidak bergaul dengan kaum pencemooh;
Tetapi yang suka akan hukum Tuhan *
dan mendaraskannya siang dan malam.
Ia bagaikan pohon di tepi aliran sungai,*
yang menghasilkan buah pada musimnya.
Daunnya tidak pernah layu,*
barang apa yang dihasilkannnya bermutu.
Sebaliknya orang berdosa,*
mereka bagaikan sekam yang dihamburkan angin.
Sungguh, orang berdosa takkan bertahan dalam
pengadilan,*
orang tersesat takkan bertahan dalam himpunan
orang jujur.
Sebab Tuhan menjamin hidup orang jujur,*
tetapi hidup orang berdosa menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pohon kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan
Antifon
Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Mazmur 2
Sesungguhnya mereka telah berkumpul melawan Yesus,
hambaMu yang kudus yang Kauurapi (Kis 4,27)
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan
raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira
mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat
besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu
binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Antifon
Engkaulah Tuhanku seumur hidup, Engkau
membesarkan hatiku.
Mazmur 3
Ia membaringkan diri, lalu tertidur dan kemudian
bangkit,
Sebab Tuhan melindungi Dia (S.Ireneus)
Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*
betapa banyak yang bangkit melawan daku!
Betapa banyak yang mengincar hidupku: *
‘Tak mungkin Allah menyelamatkan dia!”
Namun Engkau, ya Allah, Engkaulah Tuhanku seumur
hidupku, *
Allahku yang mulia, Engkau membesarkan hatiku.
Bila aku beseru kepada Tuhan dengan suara
nyaring, *
Ia menjawab aku dari gunungNya yang kudus.
Bila aku membaringkan diri untuk tidur,*
pastilah aku bangun lagi, sebab Tuhan melindungi
aku.
Aku tidak takut akan serangan musuh *
yang dilancarkan melawan daku dari segenap
penjuru.
Bangkitlah Tuhan! Tolong, tolong, ya Allahku! †
Pukullah rahang musuhku,*
patahkanlah gigi mereka!
Ya Tuhan, selamatkanlah aku,*
dan berkatilah umatMu!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Engkaulah Tuhanku seumur hidup, Engkau
membesarkan hatiku.
BACAAN
Kej. 39:1-23
Kej 39:1 Adapun
Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun,
kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa
dia ke situ.
Kej 39:2 Tetapi
TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam
pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
Kej 39:3 Setelah
dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat
berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
Kej 39:4 maka
Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf
diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada
kekuasaan Yusuf.
Kej 39:5 Sejak
ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN
memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas
segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Kej 39:6 Segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak
usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu
manis sikapnya dan elok parasnya.
Kej 39:7 Selang
beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya:
"Marilah tidur dengan aku."
Kej 39:8 Tetapi
Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku
tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah
menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
Kej 39:9 bahkan
di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak
diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya.
Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa
terhadap Allah?"
Kej 39:10 Walaupun
dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan
bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
Kej 39:11 Pada
suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang
dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.
Kej 39:12 Lalu
perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan
aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari
ke luar.
Kej 39:13 Ketika
dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan
telah lari ke luar,
Kej 39:14 dipanggilnyalah
seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari
seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati
aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
Kej 39:15 Dan
ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah
bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
Kej 39:16 Juga
ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
Kej 39:17 Perkataan
itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba
orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
Kej 39:18 Tetapi
ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia
lari ke luar."
Kej 39:19 Baru
saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya:
begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
Kej 39:20 Lalu
Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat
tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
Kej 39:21 Tetapi
TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat
Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Kej 39:22 Sebab
itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf,
dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
Kej 39:23 Dan
kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN
YANG MAHAKUDUS
Pasal VII – HAL MENYELIDIKI
SUARA HATI DAN NIAT AKAN MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI
Yang Terkasih bersabda,
1. Yang penting sekali bagi
imam Allah adalah dengan rendah hati yang sebesar-besarnya dan dengan hormat
yang penuh, dengan kepercayaan yang besar dan kehendak yang murni menghormati
Allah, menghadap untuk merayakan, membagi-bagikan, dan menyambut Rahasia yang
kudus ini. Hendaklah engkau periksa suara hatimu dengan teliti; dan murnikan
serta sucikan sebaik-baiknya dengan rasa menyesal yang sungguh dan dengan
mengaku dosa dengan rendah hati sehingga tidak ada rasa yang menekan atau
menakuti kamu, untuk menghadap-Nya dengan rasa yang bebas. Hendaklah engkau
membenci segala dosamu pada umumnya, dan hendaklah, pada khususnya, engkau
lebih menyesali kesalahanmu sehari-hari. Dan bila waktu mengizinkan, akuilah
dalam batin segala kesukaran hawa nafsumu di hadapan Tuhan Allah.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Tuhan, hanya padaMulah kami berharap. Kami
mohon, lindungilah umatMu selalu dengan cinta kasihMu. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan yang Abadi, Tuhan
Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah Putera TunggalMu,
Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu kesakitanNya pada
penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang yang berada di
bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka melanggar
perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami melalui
penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah melalui
Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah kami dari kutuk-kutuk.
Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami. Dengan penderaanMu –
meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara terus menerus
mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka. Keluarga yang
menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka dan
melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang melanggar sebuah
perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga dilepaskan dari kutuk
mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa ini dan bertobat.
Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan! Berpalinglah dari
dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor Deputatus Chairman,
Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha, Anambra State, Nigeria 1
July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P., Bishop of Ilorin, Nigeria,
June 17, 2001
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.