Ibadat
Bacaan: Senin, 18 Agustus 2014
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah
cahaya abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami
percaya padaMu
Kami
mohon berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan
umat beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya
kami semua
Engkau
pahala mulia
Bagi
umat yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan
Roh penghibur ilahi
Mulia
kekal abadi. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Hai
Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur
72 (73)
Berbahagialah orang yang tidak sangsi akan Daku (Mat
11,6)
Hai
Israel, betapa baiklah Allah *
bagi
orang yang murni hatinya
Namun
kakiku hampir tergelincir,*
aku
nyaris jatuh terpelanting
Sebab
aku cemburu kepada kaum pembual,*
iri
hati kepada kemujuran orang jahat
Bagi
mereka tak ada kesusahan,*
segar
bugarlah tubuh mereka
Mereka
tidak perlu berjerih payah *
dan
tidak diinjak-injak seperti orang lain
Maka
mereka menghias diri dengan kesombongan *
dan
mengenakan pakaian kekerasan
Mata
mereka licin melebihi lemak, *
mereka
sewenang-wenang melampaui batas
Mereka
menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka
menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka
membuka mulut selebar langit,*
dan
lidahnya sampai ke tubir bumi
Dengan
rakus mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan
menghisap habis samudra raya
Mereka
berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan
Yang mahatinggi maklum!”
Demikianlah
keadaan orang jahat: +
mereka
tidak menghiraukan Allah yang kekal *
dan
hanya menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hai
Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon
Sukacita
orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi
kesusahan
Jadi
apa gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa
gunanya hidup tak bersalah?
Jika
toh sepanjang hari aku kena kutuk *
dan
disiksa setiap hari mulai pagi!
Ya
Tuhan, seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku
mengkhianati himpunan umatMu
Telah
kucoba untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi
ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru
nanti sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan
kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh,
Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan
mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong
mereka kan ditimpa kemalangan,*
mereka
lenyap, terlarut dalam kenyerian yang hebat
Seperti
mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka
Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Sukacita
orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi
kesusahan
Antifon
Orang
yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada
Allah
Tetapi,
melihat kemujuran orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan
batinku sangat tersinggung
Seperti
seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku
seperti hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun
aku hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah
tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah
aku ke dalam surgaMu *
dan
sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila
kuingat kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak
ada keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah
jiwa ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,+
namun
aku akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan
orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah
setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi
aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku
menaruh harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku
mewartakan segala karyaMu
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Orang
yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada
Allah
BACAAN
Pkh
2:1-26
1.Aku
berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah
kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia."
2.
Tentang tertawa aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan:
"Apa gunanya?"
3.
Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, --sedang akal
budiku tetap memimpin dengan hikmat--,dan dengan memperoleh kebebalan, sampai
aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah
langit selama hidup mereka yang pendek itu.
4.
Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah,
menanami bagiku kebun-kebun anggur;
5.
aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan
rupa-rupa pohon buah-buahan;
6.
aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon
muda.
7.
Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir
di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun
yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.
8.
Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan
daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan
yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.
9.
Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang
pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap
padaku.
10.
Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak
menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala
jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
11.
Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala
usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala
sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan
di bawah matahari.
12.
Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan, sebab apa
yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah
dilakukan orang.
13.
Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi
kegelapan.
14.
Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan
dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka
semua.
15.
Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan
menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata
dalam hati, bahwa inipun sia-sia.
16.
Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat,
maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya
sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga seperti orang
yang bodoh!
17.
Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang
dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha
menjaring angin.
18.
Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari,
sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
19.
Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? Meskipun
demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari
dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.
20.
Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan
jerih payah di bawah matahari.
21.
Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan,
maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah
untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
22.
Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya
dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
23.
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan
pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.
24.
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan
bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan
Allah.
25.
Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?
26.
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan
kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun
sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah.
Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
DOA
PENUTUP
Ya
Allah, Engkau suka tinggal dalam hati yang jujur dan murni. Semoga dengan
bantuan rahmatMu kamipun menjadi jujur dan murni, sehingga Engkau berkenan
mendiami hati kami.
Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha
Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan
selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau
hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan
ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan
tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook:
Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap
hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi
Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi
Brevir Harian
Testimoni:
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan,
apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan
di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah
ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera
Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang
kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan
angin pun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya:
"Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
(Matius 14: 28-33)
Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca
Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di
Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.